Selain itu bite mark ini terjadi akibat faktor-faktor lain, bukan hanya dari orang tua
sendiri melainkan bisa dari baby sitter (yang dikarenakan pelampiasan karena anak tersebut
sulit diatur) ataupun bisa oleh ibu anak tetangganya karena anak tersebut lebih pandai, lebih
lincah, lebih komunikatif dari anaknya sendiri, karena iri maka ia melakukan pelampiasan
dengan rencana oleh karena di tunggu pada waktu korban tersebut melewati samping atau
depan rumahnya dan setelah kemudian melakukan gigitan, ibu tersebut melarikan diri
melalui jalan yang sempit. (Lukman, 2006)
Bite mark ini dapat terjadi pada mereka masyarakat menengah ke bawah yang umumnya
penghuni dari flat atau kondominium sehingga terdapat jalan sempit antar bangunan yang
dipakai oleh sang ibu untuk melarikan diri. (Lukman, 2006)
Gambar 2. Seorang anak yang sedang ditinggalkan orangtuanya ditinggal bersama saudaranya dan
seorang babysitter yang masih muda. Babysitter mengelak bahwa ia yang menyebabkan luka-luka, namun
langsung mengakuinya setelah dibuktikan dengan bukti dari bite mark. Anak ini juga mengalami patah
tulang dan memar di badannya.
(sumber: Forensic odontology, part 5. Child abuse issues. J. Hinchliffe BDJ 210, 423 - 428 (2011)
Published online: 13 May 2011)
(sumber: Forensic odontology, part 5. Child abuse issues. J. Hinchliffe BDJ 210, 423 - 428 (2011)
Published online: 13 May 2011)
NITAAA, kalo yang lain dibawahnya gak pake sumber, yang aku juga hapus aja yaa
sumber yg dibawaah nya, disamakan sajaaa ;) MAKASIIIH :*
Daftar pustaka:
Lukman, Djohansyah. 2006. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid 2. Sagung Seto:
Jakarta.
Forensic odontology, part 5. Child abuse issues. J. Hinchliffe BDJ 210, 423 - 428 (2011)
Published
online:
13
May
2011.
(dikunjungi
tanggal
04-10-2016:
http://www.nature.com/bdj/journal/v210/n9/fig_tab/sj.bdj.2011.332_F5.html)
Hobbs C, Wynne J. 2001. Physical Signs of Child Abuse, 2nd Ed. A Colour Atlas. London,
Harcourt Publishers Ltd. Fig 6.2, page 48.