INTRANATAL CARE
OLEH:
FEBY FITRI AMALY
115070200131009
LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE
A. DEFINISI
Persalianan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (APN, 2007: 37).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Ilmu Kebidanan, Hanifa Wignjosastro).
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PERSALINAN
Faktor yang mempengaruhi proses persalinan menurut Prawiroharjo (1996) adalah:
1. Paritas
Serviks yang mengalami pembukaan yang lengkap memberikan tahanan yang lebih
baik.
2. Serviks yang kaku
Serviks yang memberikan tahanan yang jauh lebih besar dan dapat memperpanjang
persalinan.
3. Usia ibu
Pada primigravida muda yaitu 12-16 tahun sering didapatkan toxemia, sedangkan
umur yang lanjut biasanya membawa hipertensi obesitas & myoma uteri.
4. Interval antara persalinan
Jika interval melebihi 10 tahun maka kehamilan & persalinan menyerupai kehamilan &
persalinan pada primigravida.
5. Besarnya anak
Hal ini akan cenderung pada partus yang lebih lama baik dalam kala I maupun kala II
C. FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN
1. Power (tenaga)
Power utama pada proses persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang
dihasilkan oleh kontraksi & retraksi otot2 rahim. Power/kontraksi & retraksi otot-otot
rahim plus kerja otot2 volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut & diafragma sewaktu
ibu mengejan.
2. Passage (lintasan)
Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina sebelum
melahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resistensi
yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
3. Passenger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling
besar (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin. Ukuran kepala leboh
besar daripada bahu & kurang lebih dari panjang bayi. 96% dari bayi dilahirkan
dengan bagian kepala lahir pertama.
4. Posisi
Merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin, apakah
sebelah kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu.
2
5. Psikolog
Pengalaman
persalinan
sebelumnya
membawa
trauma
psikis
atau
Multipara
: 2-10 jam
Dibagi menjadi 2 bagian:
a. Fase laten
Effacement banyak mengalami kemajuan daripada penurunan janin
Kontraksi masih tak teratur & lemah
b. Fase aktif
Nyeri his hebat
Ingin mengejan
Darah lender bertambah banyak
Ketuban pecah
Perasaan mau BAB
Hemoroid fisiologik tampak
Asuhan Persalinan Kala I
Pengkajian awal
1. Melihat tanda perdarahan, mekonium atau bagian organ lain, tanda bekas operasi
& warna kulit ibu (kuning/kepucatan)
2. Tanya kapan tanggal perkiraan kelahiran
3. Periksa TTV untuk hipertensi & detak jantung untuk bradikardi
Penilaian persalinan
1. Kemajuan persalinan
a. Riwayat persalinan
Permulaan timbul kontraksi uterus, selaput ketuban utuh/robek, perdarahan,
masalah dalam kehamilan terdahulu, terakhir makan minum, lama istirahat
b. Pemeriksaan abdomen
TFU, tanda bekas operasi, kontraksi uterus & penurunan kepala
c. Pemeriksaan vagina
Pembukaan serviks, penipisan serviks, ketuban, anggota tubuh bayi yang
sudah tampak
2. Kondisi ibu
Pengklajian kartu ANC
Pemeriksaan umum TTV, BB, oedem, kondisi putting susu, kandung kemih,
pemberian makan minum
Pemeriksaan laboratorium urine (warna, kejernihan, bau, protein), darah (Hb)
Pemeriksaan psikososial perubahan perilaku, tingkat energy, dukungan
3. Kondisi janin
Gerakan, DJJ, letak janin, besar janin, tunggal/kembar, posisi janin (penurunan
bagian terendah, molase), jika selaput ketuban pecah (periksa warna, kepekatan,
jumlah cairan)
Pemantauan
Pemantauan saat persalinan kondisi ibu & bayi dicatat dalam partograf yang dicatat:
Kemajuan persalinan:
1. His (frekuensi, lama, kekuatan) dikontrol jam sekali pada fase akut
2. Fase penurunan bagian terendah (dikontrol tiap 4 jam)
3. Pemeriksaan abdomen/luar: penurunan kepala dikontrol 2 jam 1x pada fase akut
Masalah keperawatan
1. Ansietas
2. Kurang pengetahuan/informasi
4
2. KALA II
a. Kala pengeluaran janin, serviks membuka lengkap
b. Diawali dengan dilatasi serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi
c. Kontraksi sangat kuat
d. Merangsang sensasi untuk mengejan
e. Waktu
30 menit 3 jam (primigravida)
5 menit 30 meit (multipara)
Asuhan Persalinan Kala II
Pengkajian
a. Hasil pemeriksaan dalam
b. Tanda2 kala II, TTV
c. Respon klien
d. Koping klien selama kontraksi
Pemantauan
a. Usaha mengejan & palpasi kontraksi uterus selama 10 menit
b. Periksa nadi & TD: 30 menit, keadaan dehidrasi, perubahan sikap, tenaga ibu
c. Periksa DJJ setiap 15 menit, penurunan presentasi & perubahan posisi, warna
cairan bila sudah keluar
Masalah keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif
b. Ansietas
c. Nyeri
d. Koping individu tidak efektif
3. KALA III
Berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir
Hanya beberapa menit setelah bayi lahir, plasenta baru lahir 45-60 menit
Asuhan Persalinan Kala III
Pengkajian
a. Palpasi uterus untuk menentukan ada bayi kedua atau tidak
b. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil
Manajemen aktif kala III
a. Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin untuk memulai pelepasan plasenta
5
Plasenta tua
Iritasi mekanis
Estrogen menurun,
progesterone menurun
Rangsangan estrogen
Peningkatan estrogen
Kontraksi otot polos
Peningkatan kontraksi
uterus
Sintesa prostaglandin
meningkat
Dilatasi jaringan
serviks
Perubahan
eliminasi urin
Perobekan
pembuluh darah
kapiler
Mekanisme tubuh
perdarahan
Persepsi nyeri
Sekresi kelenjar
sebasea meningkat
Nyeri
Diaphoresis
Resiko deficit volume cairan
Resiko syok hipovolemik
Kala II
Kepala masuk PAP
His cepat dan lebih kuat
Tekanan pada otot2 panggul
Menekan vena cava
inferior
Hambatan aliranbalik
vena
Reflex meneran
Usaha meneran
Kelelahan
Kelemahan/keletihan
CO2 menurun
Kekuatan otot menurun
Curah jantung meningkat
Merangsang reseptor
nyeri
Kemampuan meneran
menurun
Persalinan lama
Nyeri
Merangsang adrenalin
Kelenjar sebasea
meningkat
Keringkat berlebih
Diaphoresis
Ketidakseimbangan
elektrolit, deficit volume
cairan
Kala III
Janin keluar
Ibu kelelahan
Ibu tidak kuat
Ibu kuat
Kontraksi jelek
Mampu meneran
Uterus kontraksi
Plasenta keluar
Pengeluaran
plasenta secara
manual
Resiko HPP
Hipovolemia
vaskuler
Komplit
Inkomplit
Kontraksi baik
Kontraksi buruk
Resiko deficit
volume cairan
Perubahan CO
Sirkulasi
terganggu
Gangguan
perfusi jaringan
Kala IV
Proses persalinan plasenta
Kebutuhan
energy
meningkat
Tempat
insersi
plasenta
Intake
kurang
Pelepasan
jaringan
nekrotik
Produksi
energy
menurun
Lochea
Kelelahan
Tempat
berkembang
kuman
Robekan
jalan lahir
Diskontinuitas
jaringan
Pelepasan
mediator
inflamasi
Ambang nyeri
menurun
Nyeri
Kontraksi
uterus
kurang
Pertahanan
primer
inadekuat
Terbukanya
port de entry
kuman
Resiko
infeksi
Kontusio
uteri
HPP
Deficit
vol.cairan
CO
menurun
Gangguan
perfusi
jaringan
perifer
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data umum klien
b. Data umum kesehatan
c. Data umum obstetric
d. Riwayat persalinan sekarang
e. Data psikososial
f. Laporan persalinan
2. Masalah Keperawatan
Kala I
a. Ansietas
b. Nyeri
c. Perubahan eliminasi urin
d. Resiko defisit volume cairan
e. Resiko syok hipovolemik
Kala II
a.
b.
c.
d.
e.
Nyeri
Ketidakseimbangan elektrolit
Distress pernafasan
Resiko infeksi
Resiko deficit volume cairan
Kala III
a.
b.
c.
d.
Kelelahan
Nyeri
Resiko infeksi
Gangguan perfusi jaringan perifer
3. Intervensi
Nyeri akut
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak mengalami
nyeri
Kriteria hasil
:
klien melaporkan nyeri berkurang
klien mengatakan mampu mengontrol nyeri
klien mampu mengenali nyeri
INTERVENSI
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
komprehensif termasuk lokasi nyeri, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
Kontrol tekanan darah klien
RASIONAL
Memudahkan menentukan inetrvensi
selanjutnya
menemukan dukungan
Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
napas dada, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi:
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri,
seperti
Ansietas
Tujuan
RASIONAL
Membantu
menentukan
intervensi
selanjutnya
Mengidentifikasi sumber kecemasan
klien
Mengungkapkan perasaan, ketakutan,
dan
persepsi
akan
mengurangi
kecemasan klien
Membuat klien merasa tenang dan
mengurangi kekhawatiran klien
Memberikan keamanan pada klien dan
mengurangi takut
Mengurangi
kecemasan
klien,
meningkatkan
pemahaman
klien
mengenai prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Keluarga dapat member dukungan positif
kepada klien
Untuk mengurangi kecemasan yang
dirasakan klien
Pemberian obat anti cemas sesuai
dengan
kebutuhan
klien
dapat
mengurangi kecemasan klien
Resiko Infeksi
Tujuan
11
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam resiko infeksi tidak
menjadi aktual
Kriteria hasil
RASIONAL
Mengetahui tanda infeksi secara dini
memungkinkan pencegahan terhadap
infeksi dan mengurangi keparahan
infeksi yg mungkin sudah terjadi
Faktor pemberat dapat mengakibatkan
infeksi berkembang leboh cepat
Perubahan
hasil
laboratorium
mengidentifikasikan adanya infeksi
Cuci tangan dengan benar
mencegah transmisi organism
Perubahan hasil laboratorium
mengindikasikan adanya infeksi
dapat
dapat
Mencegah infeksi
12