Problem 4 Termo Pemicu 3
Problem 4 Termo Pemicu 3
1406553026
a) In your blue book, draw the process and number all streams.
Gambar Sistem dan Proses Lintasan nya:
Keterangan Gambar:
Plo = Tekanan pada evaporator dengan suhu yang lebih rendah/ lebih dingin
Pmid = Tekanan pada evaporator dengan suhu yang lebih tinggi/lebih panas
Phi = Tekanan yang berasal dari kondenser
Dengan meninjau siklus refrigerasi standar, maka proses yang dapat digambar kan adalah:
1. Pada lintasan 1, terjadi kompresi yang dilakukan oleh kompresor dan berlangsung
secara isentropic atau memiliki entropi yang sama. Dengan kondisi awal pada
refrigerant adalah uap jenuh yang bertekanan rendah. Karena isentropic, maka
temperature pada keluaran kompresor akan meningkat. Dalam kompresi akan di
hasilkan suhu yang relative tingi di keluarannya. Dengan besar kerja dari massa
refrigerant adalah WK = H2 H1
2. Sedangkan pada lintasan 2, terjadi kondensasi, yang berlangsung di dalam kondensor
dengan mengubah refrigerant uap yang betekanan dan bertemperatur tinggi tadi,
menjadi refrigerant cair karena panas yang berpindah dari refrigerant ke lingkungan
(udara pendingin)
3. Pada lintasan 3, aliran bergerak menuju katup throttle, yang digunakan untuk
mengekspansi adiabatic cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
sampai mencapai tingkat keadaan dan temperature rendah. Pada saat proses ekspansi
atau throttle ini terjadi, nilai entalpi sistem adalah konstan.
4. Pada Lintasan 4, aliran masuk ke evaporator untuk dilakukan pendinginan sebesar 1/3
nya di dalam refrigerant (kualitasnya = 1/3), sehingga nilai entalpi akhir akan berubah
dari entalpi awal, yaitu bertambah 18 Btu/lbm (Perhitungan di bawah). Sehingga, dari
titik 3 akan bergeser ke kanan sampai 63 Btu/lbm dari entalpi awal pada titik 3 yaitu
45 Btu/lbm
5. Pada lintasan 5, hasil keluaran dari evaporator 1 akan masuk ke dalam katup throttle
2, sehingga akan terjadi perubahan tekanan dan suhu, sedangkan entalpi tetap.
Sehingga, akan di Tarik garis lurus ke bawah, hingga pada titik T = 20 0F dan entalpi
tetap pada 63 Btu/lbm
6. Pada lintasan 6, keluaran dari katup throttle 2, akan masuk kembali ke dalam
evaporator 2, dilakukan lagi pendinginan sisa dari pendinginan awal, yaitu 2/3 nya di
dalam freezer.
Karena suhu dan tekanan pada freezer tetap maka akan terjadi perubahan entalpi.
Titik pun akan bergeser dari kondisi 5 ke titik 6, yaitu ketika entalpi nya 100 Btu/lbm
(diketahui dari tabel, entalpi saat T = 200F dan P = 13 Psia)
On the included P-H diagram, draw the process assuming that two-third of the heat is
absorbed in the freezer section and the remainder in the refrigerator section. Number the
various streams using the same numbering as in a).
Jawab:
Diagram P-H yang menggambarkan proses pada kasus bisa kita lihat di bawah ini.
Untuk menggambar nya bisa melalui proses di bawah ini.
1. Menentukan tekanan jenuh dari suhu yang diketahui menggunakan Tabel A10-E
hal.480: Sifat refrigerant jenuh 134a (Uap-Cair): Tabel Temperatur Buku Moran
S
-20 0 F = 12,949 Psia ~ 13 Psia
40 0 F = 49,738 Psia ~ 50 Psia
100 0 F = 138,83 Psia ~ 140 Psia
2. Total pendinginan yang dapat dilakukan adalah perbedaan entalpi antara uap
jenuh dan cair jenuh
UapJenuh
T = -20 0 F = Hv = 98,81 Btu/lbm ~ 100 Btu/lbm
Cair Jenuh
T = 100 0 F = Hl = 44,23 Btu/lbm ~ 45 Btu/lbm
Pada lintasan 3 ke 4 terjadi pendinginan sebesar 1/3 nya di refrigerant,
sehingga, pada lintasan ke 3 dengan Pmid = 50 Psia adalah
H = Hl + x (Hv Hl)
H = 45 + 1/3 (100 45) = 63 Btu/lbm
Sehingga,, H di refrigerator yaitu H Hl = 63 45 = 18 Btu/lbm
Terjad pergerseran garis dari titik 3 ke titik 4 dalam system karena
entalpi berubah.
sampai -200 F
Kemudian pada lintasan 5 ke 6 terjadi pendinginan, dari sisa
pendinginan dalam system, yaitu 2/3 nya di dalam freezer.
Di dalam freezer, dengan T = -20 0 F,maka Plo = 13 Psia, sehingga besar
entalpi nya sama dengan entalpi uap jenuh pada saat -20
F, yaitu 100
Btu/lbm
Maka,,
H untuk freezer
= 37 Btu/lbm
Untuk Kompresor, asumsikan keadaannya ideal (isentropis)
Plo = 13 Psia
Hlo = 100 Btu/lbm
S = 0.23 Btu/lbm0R
n=
sesungguhnya adalah
(H )S
H actual
H actua l =
( H ) s
n
23 Btu/lbm
0.5
= 46 Btu/lbm
LAMPIRAN
a)
2
Katup
1
K.Throttle
4
5
b) On the included P-H diagram, draw the process assuming that two-third of the
heat is absorbed in the freezer section and the remainder in the refrigerator
section. Number the various streams using the same numbering as in a).
First, define the pressures from the diagram so that L+V coexist at 20 F (PLo = ~13
psia), 40 F (PMid = ~50 psia), and 100 F (PHi = ~140 psia).
The total cooling that can be provided is the difference in enthalpies for satd vapor at
PLo (Hv at 13 psia = 100 BTU/lbm) and for satd liquid at PHi (Hl at 140 psia = 45
BTU/lbm). As 1/3 of the cooling is done in the refrigerator, H exiting first evaporator
at P = 50 psia will be 45 + 1/3(100-55) = 63 BTU/lbm (Hrefrigerator = 18 BTU/lbm). The
other 2/3 of the cooling for the freezer is at P = 13 psia (H freezer = 100-63 = ~36
BTU/lbm).
For the compressor, if ideal, start from satd vapor at P = 13 psia (H = 100 BTU/lbm
and
S = 0.23 BTU/lbm-R) and compress isentropically to PHi = 140 psia where H = 123
BTU/lbm from the graph. Thus, (H)S = 23 BTU/lbm. As compressor = 0.5 from the
problem, the actual H will equal (23 BTU/lbm)/(0.5) = 46 BTU/lbm to put the exit of
the compressor at PHi = 130 psia and H = 100 + 46 = 146 BTU/lbm. This position
locates the highest temperature in the cycle.
c) What are the highest and lowest temperatures in the process?
The lowest temperature is in the evaporator (#2) in the freezer = -20 F.
The highest temperature is that exiting the compressor = 220 F (see diagram for
value).