Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian
Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 ingin mendirikan 7 menara listrik tegangan
tinggi di daerah rawa-rawa Ancol Jakarta. Karena waktunya sangat mendesak,
sedangkan sistem pondasi konvensional sangat sukar diterapkan di rawa-rawa
tersebut, maka lahirlah ide Ir Sedijatmo untuk mendirikan menara di atas pondasi
yang terdiri dari plat beton yang didukung oleh pipa-pipa beton di bawahnya.
Pipa dan plat itu melekat secara monolit (bersatu), dan mencengkeram tanah
lembek secara meyakinkan.
Oleh Sedijatmo, hasil temuannya itu diberi nama sistem pondasi cakar ayam.
Menara tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya, dan tetap kokoh berdiri
di daerah Ancol yang sekarang sudah menjadi ka wasan industri.
B. Kondisi tanah dan Lingkungan
Kondisi tanah dan lingkungan untuk mendukung pembangunan pondasi
cakar ayam disarankan pada tanah yang lembek dapat ditemukan di daerahdaerah yang lembap atau memiliki curah hujan relatif tinggi, misalnya di daerah
rawa rawa. Tetapi berdasarkan pengalaman lebih ekonomis bila diterapkan atas
tanah yang berdaya dukung 1,5 sampai 4 ton per meter persegi. Karena pipapipa beton (cakar) yang dipasang dibawah pelat berfungsi sebagai paku yang
menjaga agar dasar pelat beton dan tanah tetap rapat (tak terjadi rongga). Hal ini,
akan memperkecil lendutan pelat. Lendutan yang kecil tersebut membuat pelat
menjadi lebih andingkan dengaawet (tahan lama) dibn sistem perkerasan kaku
dari pelat beton yang konvensional. Keawetan pelat ini memperkecil biaya
pemeliharaan.

C. Pola dan Besar Beban Bangunan


Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang
didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan
secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton
berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm,
tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk
pengaku pelat. Dalam mendukung beban bangunan, pelat buis beton dan tanah
yang terkurung di dalam pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu
siatem komposit yang di dalam cara bekerjanya secara keseluruhan.

Telapak beton, pada pondasi cakar ayam sangat baik untuk beban yang
merata. Sistem pondasi ini mampu mendukung beban 500-600 ton per kolom.
Dalam hal ini, di bagian bawah kolom dibuatkan suatu telapak beton, untuk
mengurangi tegangan geser pada plat beton. Untuk gedung berlantai 3-4
misalnya, sistem cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang
12 meter.

D. Kondisi Air Tanah dan Air Permukaan


Dilihat dari jenis tanahnya yang mendukung pondasi cakar ayam yaitu tanah
lunak, kondisi air tanah pada tanah lunak memiliki kadar air yang tinggi. Dan
muka air tidak terlalu dalam karena tanahnya lembek atau di daerah rawa rawa.
Dimana pelat beton bertulang yang tipis akan mengapung di atas tanah rawa atau
tanah lembek. Kemudian pada bagian bawah pelat, dipasang pipa pipa beton
sebagai cakar yang berfungsi sebagai pengaku agar pelat beton tetap berdiri
kokoh. Pipa-pipa beton ini dapat berdiri tegak dikarenakan adanya tekanan tanah
lateral di dalam tanah. Kombinasi ini membuat pelat dan pipa-pipa menjadi
konstruksi yang kaku dan tidak mudah digoyahkan.

E. Topografi

Kondisi topografi atau permukan tanah untuk pembangunan pondasi cakar


ayam yaitu datar atau rata.
F. Dampak Konstruksi Pada Lahan Sekitar
Dampak negatif pembangunan pondasi cakar ayam yaitu :
1. Tingkat kebisingan yang dihasilkan alat
2. Tingkat polusi udara yang dihasilkan alat
3. Kemacetan lalu lintas.
4. Mengotori jalan raya
Dampak positif pembangunan pondasi cakar ayam yaitu :
1. Mendukung penataan kota.
2. Meningkatkan perekonomian bagi masyarakat sekitar
3. Tingkat ekonomi Indonesia semakin meningkat
G. Metode Konstruksi dan Resiko
Metode konstruksi pondasi cakar ayam :
1. Melakukan pengukuran serta pembersihan lahan seluas yang digunakan
2. Lakukan penggalian tanah yang akan digunakan sebagai lantai kerja setebal
30 50 cm, kemudian pada jarak 2,5 meter dibuat lubang dengan diameter 80
120 cm sedalam 1,2 meter yang nantinya di gunakan sebagai cakar.
3. Buat bekisting pada galian tersebut.
4. Rangkai besi tulangan sebagai perkuatan pondasi, siapakan juga campuran
beton dengan keteapan yang sudah ditentukan.
5. Masukkan pipa baja ke dalam cakar pondasi.

6. Rangkaikan tulangan pada galian pondasi setelah siap tuangkan campuran


beton.
7. Tunggu selama 28 hari hingga kekuatan beton berkekuatan 100% atau
maksimal.
Resiko dari pembangunan pondasi cakar ayam :
1. Mahalnya biaya pembuatan cakar ayam
2. Membutuhkan peralatan khusus
3. Memerlukan tenaga kerja yang ahli

Sumber :

http://robertdesignstructure.blogspot.com/2012/12/pondasi-cakar-ayam.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi_cakar_ayam

http://www.scribd.com/doc/75791684/PONDASI-CAKAR-AYAM

Anda mungkin juga menyukai