Anda di halaman 1dari 23

Bahan Perkerasan Jalan

Telly Rosdiyani
Teknik Sipil Univ. Serang Raya
Sejarah Perkerasan Jalan

• Jalan Setapak

• Jalan Sebagai Prasarana sosial, Ekonomi, Politik,


Militer dan Kebudayaan

• Transportasi Darat mempunyai arti strategi

• Abad ke-19 ditemukannya Kereta Api


2
• Abad ke-20 membuat alat-alat berat yang khusus
untuk pembuatan jalan menjadi lebih cepat dan
relatif murah.
Jenis Struktur Perkerasan Jalan

Jenis perkerasan ;

Jalan raya (Highway)


Bandar udara
Rel kereta api (Railway)

Jenis struktur perkerasan;

Fleksibel (Flexible pavement)


3 Kaku (Rigid pavement)
Komposit (Composite pavement)
Lapisan Perkerasan

Mengapa harus diberi lapis perkerasan?


Mengapa perkerasan dibuat berlapis?

Semakin keatas tegangan yang


dipikul semakin besar maka butuh
perkerasan yang semakin bermutu.
4 PAVEMENT Perkerasan bagian bawah dapat
(PERKERASAN) menggunakan bahan yang mutunya
lebih rendah (harga lebih murah)

TANAH DASAR Daya dukung tanah dasar rendah,


maka butuh lapis perkerasan
Lapis Perkerasan
Perkerasan komposit Jalan beton untk lalin berat

ASPHALT (AGG+ASPAL)
CONCRETE (BETON)
CONCRETE (BETON) CEMENT TREATED
(STAB SEMEN)
GRANULAR (KERIKIL) GRANULAR (KERIKIL)
SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)
5 Block pavement (lalin berat) Railway

ASPHALT or
CEMENT TREATED BALLAST (GRANULAR)

GRANULAR (KERIKIL) SUB-BALLAST (GRANULAR)


SOIL (TANAH) SOIL (TANAH)
Lapisan Perkerasan
Basic pavement layers Heavy duty pevement
(Lapis perkerasan standar (Perkerasan utk kendaraan berat)
Wearing course
Surfacing
(Lapis Permukaan) Binder course

Base course Base course


(Lapis pondasi atas/ LPA)

Sub-base course
Sub-base course
(Lapis pondasi bawah/ LPB)
6 Capping
Subgrade (Landasan)
(Tanah dasar)
Subgrade
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
 Lapisan Perkerasan berfungsi untuk menerima
beban-beban lalu-lintas dan menyebarkan ke
lapisan tanah dasar.
Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) berfungsi sebagai
tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung
konstruksi perkerasan jalan diatasnya
 Lapisan Pondasi bawah (Subbase Course) berfungsi:
- Menyebarkan beban roda ke tanah dasar
- Lapis peresap agar air tanah tidak berkumpul di
7 pondasi
- Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari
tanah dasar naik ke lapisan pondasi atas
- Lapisan pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh
cuaca terutama hujan
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan

 Lapisan Pondasi Atas (Base Course)


Berfungsi sebagai:
- Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari
roda dan menyebarkan beban ke lapis permukaan
- Bantalan terhadap lapisan permukaan
 Lapisan Permukaan (Surface Course)
Berfungsi sebagai :
- Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda
8 kendaraan
- Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat
rem kendaraan (lapisan aus)
- Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di
atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan
menyelamatkan lapisan tersebut.
Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan
Lapis fungsional (air hujan, suhu, kekesatan,
suara)
Wearing course
Binder course

Harga bahan semakin mahal,


Base course

Lapis struktural (kekuatan)

Kekuatan struktural naik


Sub-base course

semakin tipis
9 Capping
(Landasan)

Subgrade
Tanah Dasar Pada Perkerasan
 Menurut Spesipikasi adalah lapisan paling atas
dari timbunan badan jalan setebal 30 cm
 Lapisan tanah dasar dibedakan atas :
- Lapisan tanah dasar, tanah galian
- Lapisan tanah dasar, tanah Urugan
- Lapisan tanah dasar, tanah asli
 Sifatdan daya dukung tanah yang mempengaruhi
keawetan konstruksi:
10 - Deformasi permanen akibat beban lalu lintas
- Sifat mengembang dan menyusut tanah akibat
perubahan kadar air
- Daya dukung tanah tidak merata akibat adanya
perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasi karena
kurang baik dalam pemadatan
Pengujian Tanah Dasar

Metode untuk menentukan Daya dukung


tanah:
 Pemeriksaan CBR (California Bearing Ratio)
 DCP (Dynamic Cone Penetrometer)
 K ( Modulus reaksi tanah dasar)

11 Di Indonesia Daya dukung tanah dasar digunakan


untuk perencanaan tebal perkerasan di tentukan
dengan CBR
Pengujian Tanah Dasar

CRR merupakan suatu perbandingan antara


percobaan (test load) dengan beban standar (standard
Load) dan dinyatakan dalam prosentase

Harga CBR adalah nilai yang menyatakan


kualitas tanah dasar dibandingkan dengan
bahan stndar berupa batu pecah yang
12
mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam
memikul beban
Pengujian Tanah Dasar
Jenis CBR
 CBR Lapangan, digunakan untuk memperoleh nil
asli di lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada
 CBR Lapangan rendaman, digunakan untuk mend
besarnya nilai CBR asli di lapangan pada keadaan
dan telah mengalami pengembangan
 CBR Labutorium karena disiapkan di labotarium

13
CBR = PT/PS x 100%
Komponen bahan perkerasan
Agregat

Bahan ikat: Aspal (perkerasan fleksibel)


Portland cement (perkerasan kaku)

Bahan tambah (additives)


Kapur (lime)
PC
Lain-lain
14
Agregat
Pengertian Agregat
Agregat adalah material perkerasan berbutir yang
digunakan untuk perkerasan jalan

Jenis Agregat menurut Athur (2003)


diklasifikasikan menjadi:
 Agregat beku: agregat yang berasal dari magma
 Agregat sedimen: berasal dari campuran mineral,
sisa-sisa hewan yang mengalami pengendapan
15 dan pembekuan
 Agregat metamorfik: agregat yang mengalami
perubahan bentuk akibat adanya perubahan
tekanan dan temperatur kulit bumi
Agregat

Jenis Agregat berdasarkan pengolahan:


 Agregat siap pakai: agregat yang terbentuk melalui
proses erosi dan degradasi
 Agregat yang di olah: agregat yang diperoleh dari
sungai-sungai atau gunung yang berbentuk masif
dan besar-besar

Jenis Agregat berdasarkan ukuran butiran:


16  Agregat Kasar: agregat dengan ukuran
butiran lebih besar dari saringan No.8 (2,36 mm)
 Agregat Halus: ukuran butiran lebih halus pengisi
(filler) lolos saringan No 30 (0,60 mm)
Agregat
Sifat agregat:
 Kekuatan dan keawetan

 Kemampuan dilapisi aspal

Kemampuan pelaksanaan dan lapis


yang nyaman dan aman

17
Aspal
Pengertian aspal:
Merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal
yang dimanfaatkan sebagailapis permukaan lapis
perkerasan lentur

Jenis aspal berdasarkan cara mendapatkannya;


 Aspal Alam contoh aspal Pulau Buton dan aspal
Gunung
18
 Aspal Buatan merupakan hasil destilasio minyak
bumi
Aspal
Aspal berdasarkan bentuknya
 Aspal keras/panas (asphalt cemen) merupakan aspal
yang digunakan dalam keadaan panas, dan cair pada
suhu ruang berbentuk padat
 Aspal dingin/cair (cut Nack Asphalt) yang digunakan
dalam keadaan dingin, aspal digunakan dalam
keadaan dingin dan cair pada suhu ruang berbentuk
cair
19  Aspal Emulsi (emulsion asphalt)
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dan
digunakan daam kondisi dingin dan cair
Aspal

Yang umum digunakan sebagai bahan perkrasan jalan


adalah aspal emulsi anionik yaitu aspal emulsi
bermuatan negatif dan emulsi kationik yaitu aspal
emulsi yang bermuatan arus listrik positip

 Aspal Buton merupakan aspal alam yang berasal dari


pulau buton karena bahan alam maka kadar
bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.
20 Contoh Aspal Buton B10 adalah aspal buton dengan
kadar bitumen rata-rata 10%
Pengujian Aspal
Pemeriksaan mutu aspal:
 Penetrasi
 Daktilitas
 Titik Lembek
 Titik nyala dan titik bakar

Hubungan nilai Penetrasi dalam pelaksanaan


adalah:
21  Lokasi/daerah penggunaan aspal
 Jenis macam Kontruksi
 Kepadatan lalu-lintas
Pengujian Aspal
Hubungan titik lembek terhadap
pelaksanaan bersama-sama dengan nilai
penetrasi:
 Dalam pencampuran, penghamparan dan
pemadatan
 Suhu luar dan kesempatan lalu lintas
berpengaruh pula terhadap titik lembek
dan penetrasi
22
Hubungan titik nyala terhadap pelaksanaan adalah
gambaran mengenai batas pemanasan yang masih
diijinkan
Pengujian Aspal

Pemeriksaan dektilitas adalah mengukur jarak


terpanjang yang dapat ditarik antar dua cetakan yang
berisi aspal keras pada suhu dan kecepatan tarik
tertentu

Hasil pengujian ini dapat digunakan dalam


pengendalian mutu untuk keperluan pembangunan,
peningkatan atau pemeliharaan jalan
23

Anda mungkin juga menyukai