Anda di halaman 1dari 1

BAB I

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Teori Dasar
Agregat halus merupakan salah satu bahan meterial beton. Agregat halus
untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disitegrasi alami dari
batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah
batu. Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur digunakan untuk
menggambarkan ukuran partikel pada batas ukuran butiran yang telah
ditentukan. Akan tetapi, istilah yang sama juga digunakan untuk
menggambarkan sifat tanah yang khusus. Sebagai contoh, lempung adalah
jenis tanah yang bersifat kohesif dan plastis, sedang pasir digambarkan
sebagai tanah yang tidak kohesif dan tidak plastis. Fraksi-fraksi tanah (jenis
tanah berdasarkan ukuran butir) adalah sebagai berikut :
1. Kerikil (gravel) > 2,00 mm
2. Pasir (sand) 2,00 – 0,06 mm
3. Lanau (silt) 0,06 – 0,002 mm
4. Lempung (clay) < 0,002 mm
Pasir dapat diperoleh dalam tanah, pada dasar sungai atau tepi laut. Oleh
karena itu pasir dapat digolongkan menjadi 3 macam :
1. Pasir Galian
Pasir golongan ini diperoleh langsung dari permukaan tanah atau dengan
cara menggali terlebih dahulu. Pasir ini biasanya tajam, bersudut, berpori
dan bebas dari kandungan garam, tetapi biasanya harus dibersihkan dari
kotoran tanah dengan jalan dicuci.
2. Pasir Sungai
Pasir ini diperoleh langsung dari dasar sungai, yang pada umumnya
berbutir halus, bulat bulat akibat proses gesekan. Daya lekat antar butir-
butirnya agak kurang karena butir yang bulat. Karena besar butir-
butirnya kecil, maka baik untuk memplester tembok. Juga dapat dipakai
untuk keperluan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai