Anda di halaman 1dari 19

Depresi Parental Prenatal Dan Persalinan Preterm: Sebuah

Penelitian Kohort
C Liu,a,b S Cnattingius,b M Bergstrom,a V O stberg,a A Hjerna,b
A Centre for Health Equity Studies (CHESS), Karolinska Institutet/Stockholm University,
Stockholm, Sweden b Department of Medicine,
Clinical Epidemiology Unit, Solna, Karolinska Institutet, Stockholm, Sweden
Correspondence: Prof. A Hjern, Centre for Health Equity Studies, Stockholm
University/Karolinska Institutet, SE-106 91 Stockholm, Sweden.
Email anders.hjern@chess.su.se

Diterima 3 Desember 2015, dipublikasikan online 20 Januari 2016


Objektif Untuk menginvestigasi efek depresi maternal dan paternal pada risiko
persalinan preterm
Desain Penelitian kohort nasional
Setting Register Persalinan Medis di Swedia, 2007 2012
Populasi Total jumlah 366.499 persalinan tunggal dengan informasi yang
berhubungan untuk orang tua yang mendapat resep obat dan perawatan rumah
sakit
Metode Depresi prenatal didefinisikan sebagai orang tua yang mendapat resep
obat antidepresan atau mendapat perawatan di dalam ataupun di luar rumah sakit
dengan diagnosis depresi dari 12 bulan sebelum konsepsi hingga 24 minggu
setelah konsepsi. Sebuah indikasi depresi setelah 12 bulan tanpa depresi
didefinisikan sebagai depresi baru, di mana semua kasus lain didefinisikan
sebagai depresi kambuhan.
Pengukuran outcome utama Rasio odds (ORs) untuk preterm yang sangat awal
(22 31 minggu gestasi) dan preterm sedang (32 36 minggu gestasi) diestimasi
menggunakan model regresi logistic multinominal.
Hasil Setelah penambahan untuk depresi maternal dan kovariat sosiodemografi,
depresi prenatal paternal berhubungan dengan persalinan preterm yang sangat
awal [adjusted OR (aOR) 1.38, 95% confidence interval (95% CI) 1,04 1,83],

padahal depresi paternal kambuhan tidak berhubungan dengan peningkatan risiko


persalinan preterm. Depresi maternal prenatal baik yang baru maupun yang
kambuhan berhubungan dengan peningkatan risikopersalinan preterm sedang
(aOR 1.34, 95% CI 1.221.46, dan aOR 1.42, 95% CI 1.321.53, yang mewakili).
Kesimpulan Depresi prenatal maternal dan paternal baru memiliki faktor risiko
potensial untuk persalinan preterm. Masalah kesehatan mental di kedua orang tua
seharusnya ditujukan untuk mencegah terjadinya persalinan preterm.
Kata kunci Depresi, ayah, depresi maternal, preterm, preterm sangat awal.
Abstrak tweetable Depresi di ayah dan ibu berhubungan dengan peningkatan
risiko terjadinya persalinan preterm
Artikel yang berhubungan Artikel memiliki kelompok pertanyaan terhadap
jurnal oleh EYL Leung. Untuk melihatnya silahkan kunjungi
http://dx.doi.org/10.1111/1471 - 0528.14031.
PENDAHULUAN
Persalinan preterm adalah penyebab utama mortalitas bayi pada negara
berkembang dan negara maju, dengan konsekuensi kesehatan jangka panjang
untuk ketahanan hidupnya.1,2 Sebuah hambatan utama untuk strategi pencegahan
persalinan preterm adalah bahwa etiologi yang tepat masih belum jelas.3 Sebuah
klasifikasi etiologi persalinan preterm dapat diindikasikan secara medis, dengan
preterm spontan yang dideskripsikan sebagai onset persalinan spontan dan
ketuban pecah dini pada preterm.4 Persalinan preterm juga dapat diklasifikasikan
kedalam persalinan preterm sangat awal dan persalinan preterm sedang (<32 dan
32 36 minggu gestasi, yang mewakili).
Stress psikososial maternal telah dinyatakan sebagai suatu hal yang terlibat
dalam mekanisme persalinan preterm, tetapi penemuannya tidak konsisten dan
bervariasi ukuran sampel serta metode pengukuran stress yang digunakannya.5-7
Populasi besar berdasarkan penelitian yang menggunakan pengukuran stress
objektif telah menunjukkan hubungan yang lebih konsisten, tetapi hampir terbatas
penggunaannya pada satu kejadian kehidupan yang menyebabkan stress sebagai
indikator stress prenatal maternal.8,9

Gejala depresi dan terapi medis depresi pada wanita hamil telah dilaporkan
berhubungan dengan outcome persalinan yang buruk, termasuk persalinan
preterm.10,11 Tetapi efek episode depresi mayor maternalnya sulit untuk dilepaskan
dari terapi medis, dengan terapi yang paling sering digunakan yaitu selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) saat ini.12 Sebagai tambahan terhadap
kejadian kehidupan yang membuat stress, kurangnya dukungan sosial dan
hubungan intim yang bermasalah adalah faktor risiko untuk simptomatologi
depresi maternal.13 Penelitan sebelumnya telah menunjukkan bahwa kualitas dan
keefektifan dukungan emosional dan sosial dari pasangan wanita berhubungan
dengan outcome perinatal yang sehat,14 16 dan merupakan buffer stress.17,18
Sebelumnya, ayah baru dan memiliki harapan tinggi meingkatkan risiko depresi
dibandingkan dengan laki - laki pada populasi umumnya.19 Depresi paternal
memiliki keterbatasan level dukungan emmosional terhadap yang diterima ibu,
dan oleh karena itu, memiliki efek negative pada ibu dan mungkin juga
berdampak pada fetus. Sebagai tambahan terhadap penarikan kembali emosi,
depresi mood, dan kurangnya energi, gejala depresi laki laki lebih sering
meliputi level tinggi iritabilitas dan kemarahan, dibandingkan dengan depresi
pada wanita, yang dapat dirasakkan sebagai stress utama untuk ibu yang
diharapkan.20
Karena bukti tidak langsung ini berhubungan dengan kesehatan mental
paternal dengan outcome kesehatan perinatal, peran ayah sebagai komponen kunci
pada lingkungan pikososial kematian ibu fetus, yang benar benar
mengejutkan, karena diabaikan pada penelitian tentang outcome persalinan dan
intervensi pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi depressi
maternal dan paternal sebagai faktor risiko untuk persalinan preterm. Hal ini
memiliki hipotesis bahwa depresi paternal berhubungan dengan peningkatan
risiko persalinan preterm, yang mungkin meningkatkan level stresss maternal, dan
efeknya dapat berbeda antara depresi paternal baru dan kambuhan.

METODE
Untuk penelitian berdasarkan register, data dari register nasional medis
dan sosial di Swedia dihubungkan melalui nomor identifikasi personal unik yang
ditandai untuk setiap residen Swedia. Sebelum analisis, nomor identifikasi
personal digantikan dengan identifier unik (tidak dapat dilacak) untuk
mengamankan anonimitas.
Populasi Penelitian
Semua persalinan tunggal dengan estimasi tanggal konsepsi dari 21 Juni
2007 dan/ atau persalinan sebelum 31 Desember 2012 diidentifikasi dengan
ibunya di Swedish Medical Biirth Register (SMBR; n = 505 542). Ayah dari bayi
yang hidup diidentifikasi di Multigeneration Register and Register of the Total
Population pada tahun persalinan bayi (n = 494 430). Oran tua yang sangat muda
(usia <20 tahun; n = 7691) dan ibu dengan persalinan di luar negeri (n = 111263)
dieksklusi dari populasi penelitian (n = 130 067), karena mereka memiliki pola
konsumsi yang berbeda terhadap perawatan psikotropik dan obat psikotropik
karena usianya dan/ atau latar belakang sosiobudaya.21 Untuk memperkirakan
langsung efek depresi parental pada persalinan preterm, malformasi mayor
dieksklusi sebagai jalur potensial (n = 8977), setelah semuanya dilakukan,
populasi penelitian terdiri dari 366 499 persalinan.
Penelitian diterima oleh Regional Ethical Committee di Stockholm.
Paparan Depresi Paternal dan Maternal
Pengisian data resep antidepresan didapatkan dari National Drug Register,
dan antidepresan diientifikasi menurut klasifikasi World Health Organizations
Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) pada N06A. Tanggal perawatan pasien
di dalam dan diluar rumah sakit diberikan dengan diagnosis depresi untuk ibu dan/
atau ayah diterima dari Patient Discharge Register, yang meliputi informasi
nasional pada data dan diagnosis seluruh perawatan pasien di dalam dan di luar
rumah sakit sejak 2001. Depresi pada perawatn didefinisikan sebagai kunjungan
atau perawatan rumah sakit dengan diagnosis utama atau tambahan, menggunakan

revisi kesepuluh International Classification of Diseases (ICD 10). Semua


diagnosis utama atau tambahan dengan gangguan mood (kode ICD-10 F2 F39)
dimasukkan dalam konsep depresi kami. Untuk semua paparan kami (pengisian
resep obat, dan perawatan pasien di dalam dan di luar rumah sakit), sebuah
periode observasi sekurang kurangnya 24 bulan sebelum konsepsi dapat
digunakan, dengan tanggal obsevasi paling awal 1 Juli 2005, ketika National Drug
Register dibentuk.
Tanggal pengisian resep untuk ayah dan/ atau ibu untuk obat antidepresan
sama hal nya dengan laporan perawatan pasien di dalam dan di luar rumah sakit
dengan diagnosis deperesi digabungkan sebagai indikator depersi. Interval waktu
dari setiap indikasi depresi untuk mengestimasi tanggal konsepsi pada indeks
persalinan dikalkulasi. Berdasarkan interval waktu, indikasi memiliki, atau tidak
memilii, depresi paternal/ maternal dibuat setiap periode 3 bulan dalam 24 bulan
sebelum konsepsi dan/ atau selama trimester kedua pertama kehamilan. Memiliki
indikasi depresi dari 12 bulan sebelum konsepsi hingga 24 minggu gestasi
lengkap dipertimbangkan sebagai memiliki prekonsepsi paparan kehamilan awal
terhadap depersi. Indikator ini dibagi lebih jauh lagi ke dalam depresi baru dan
depresi kambuhan: depresi baru didefinisikan sebagai indikasi depresi dalam
interval 3 bulan setelah 12 minggu tanpa indikasi depresi; dan depresi kambuhan
didefinisikan sebagai kasus lainnya.
Outcome
Beberapa variasi outcome persalinan preterm dibentuk berdasarkan
minggu gestasi: persalinan preterm sangat awal (22 31 minggu gestasi); dan
persalinan preterm sedang (32 36 minggu gestasi). Persalinan preterm spontan
didefinisikan sebagai persalinan preterm setelah onset persalinan spontan
(dilaporkan pada laporan persalinan) atau memiliki diagnosis ketuban pecah dini
pada preterm (ICD 10 kode O42). Persalinan prterm yang diindikasikan secara
medis didefinisikan sebagai persalinan preterm dan menggunakan induksi onset
persalinan atau sectio caesarea sebelum onset persalinan.

Covariates
Informasi maternal, kehamilan, dan karakteristik persalinan didapatkan
dari Swedish Medical Birth Rgister. Informasi riwayat keguguran sebelumnya
atau kehamilan ektopik, tinggi, status merokok, serta berat badan dilporkan pada
kunjungan antenatal pertama kali, dan informasi usia maternal, paritas, komplikasi
kehamilan, jenis kelamin, berat badan lahir, usia gestasional, serta tahun
persalinan dilaporkan pada saat persalinan atau segera setelahnya. Informasi
tentang komplikasi kehamilan meliputi preeklamsi (ICD 10 kode O14 dan O
15), diabetes gestasional (ICD 10 kode O244), dan kelainan plasenta (ICD 10
kode O45). Body mass index (BMI) maternal dihitung dari informasi berat badan
dan tinggi badan, serta dikategorikan lebih jauh lagi ke dalam berat badan kurang
(<18,5), berat badan normal (18,5 25,0), berat badan berlebih (25,0 hingga
<30,0) obesitas kelas I (30,0 35,0), dan obesitas kelas II III (35,0),
berdasarkan kategorisasi internasional BMI.22 Small for gestasional age (SGA)
didefinisikan sebagai berat badan lahir kurang dari dua standar deviasi (<2 SD) di
bawah rata rata usia gestasional, menurut kurva pertumbuhan Swedia untuk
pertumbuhan fetal normal.23 Usia paternal dan edukasi paternal hingga tahun
persalinan anak dan pendapatan rumah tangga yang ungkin pada tahun sebelum
persalinan anak dikumpulkan dari Swedish Income and Enumeration survey,
dilakukan oleh Statistics Sweden.
Tanggal depresi pertama untuk ibu dan ayah dari 1 Juli 2005 hingga 31
Desember 2012 dibandingkan untuk menentukan kronologis depresi parental.
Analisis Statistik
Model regresi logistic multinominal digunakan untuk memperkirakan
hubungan antara depresi prenatal paternal dan maternal serta persalinan preterm
sangat awal dan sedang. Model 1 diatur untuk tahun persalinan dan usia maternal
ssebagai variable kontinu, dengan istilah kuadratik usia maternal, paritas, edukasi
paternal, dan usia paternal (<45 tahun dan >45 tahun). Pada model 2, kami
mengatur lebih jauh untuk status merokok maternal, kategori BMI, dan kronologis
deprresi parental.

Analisis stratifikasi dilakukan untuk membandingkan paparan deprei


terukur (dari diagnosis depresi atu dari pengisian ressep obat antidepresan), dan
untuk membandingkan efek depresi paternal pada persalinan preterm di keluarga
di mana ibu yang hidup bersama dengan ayah tetapi mengaku tidak. Analisis
sensitivitas dilakukan, sebagai berikut (1) pada persalinan wanita primipara, untuk
mengeksklusi perancu residual dari outcome persalinan sebelumnya yang buruk;
(2) pada ibu yang tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya atau kehamilan
ektopik; (3) efek depresi paternal pada ibu yang tidak pernah mengalami depresi
(untuk mengeksklusi perancu residual dari depresi maternal); dan (4) pada depresi
paternal yang hanya diobsservasi hingga 12 minggu gestasi.
Kami mengunakan estimasi variasi Huber-White sandwich untuk
menghitung korelasi antara ibu tiri. Metode yang sama digunakan dalam analisis
sensitivitas wanita primipara untuk menghitung hubungan antar ayah tiri.
Semua analisis statistic dilakukan menggunakan STATA/MP 12.0 for
WINDOWS (Stata Corporation, College Station,TX, USA).
Hasil
Tabel 1 mendeskripsikan karakteristik ibu dan ayah pada peelitian dengan
indikasi depresi selama setahun seblum konsepsi dan selama trimester kedua
pertama kehamilan. Ibu muda (<25 tahun) dan pasangannya lebih mengalami
depresi baru, di mana ibu yang lebih tua ( 35 tahun) lebih memiliki depresi
kambuhan. Baik depresi baru maupun kambuhan lebih sering terjadi pada ibu
multiparitas (paritas >4), ayah lebih tua (45 tahun), ayah dengan edukasi level
rendah, dan pasangan yan menghormatinya. Obesitas dan merokok pada maternal
selama kehamilan awal lebih sering terjadi pada ibu depresi dan pada ibu dengan
pasangan yang depresi.
Tabel 2 menunjukkan hubungan antara depresi paternal dan maternal dan
mengatur risiko persalinan preterm sanat awal dan sedang. Dibandingkan dengan
tidak ada depresi paternal, depresi paternal baru berhubungan dengan peningkatan
risiko persalinan preterm sangat awal [rasio odds (OR) 1.43, 95% confidence
interval (95% CI) 1.11 1.85] dan persalinan preterm sedang (OR 1.16, 95% CI

1.04 1.30), setelah mengatur faktor perancu sosiodemografi (model 1).


Pengaturan lebih jauh untuk status merokok maternal, BMI, dan depresi maternal
yang didahului depresi paternal menghasilkan perubahan mode dengan risiko (OR
1.38, 95% CI 1.04 1.83, dan OR 1,12, 95% CI 1.00 1.26, yang mewakili;
model 2).
Dibandingkan dengan tidak ada depresi maternal, depresi maternal ibu
berhubungan dengan peningkatan risiko persalinan preterm sangat awal dan
sedang (OR 1.51, 95% CI 1.23 1.84, dan OR 1.34, 95% CI 1.23 1.46, yang
mewakili), setelah mengaatur faktor perancu sosiodemografi. Setelah penyesuaian
untuk status merokok maternal, BMI, dan depresi paternal yang didahului depresi
maternal (model 2), risiko persalinan preterm sangat awal adalah borderline
signifikasi (OR 1.23, 95% CI 0.97 1.56), dan risiko persalinan preterm sedang
tidak berubah (OR 1.34, 95% CI 1.22 1..46).
Depresi kambuhan maternal berhubungan dengan peningkatan risiko
persalinan preterm sedang (OR 1.42, 95% CI 1.32 1.53), padahal depressi
paternal kambuhan tidak berhubungan dengan risiko persalinan preterm baik yang
sangat awal maupun sedang.
Tabel 1. Karakteristik Orang Tua dengan Depresi Prenatal (n = 366 499)
n
Tidak ada

Karakteristik parental
Usia maternal
20 24 tahun
25 29 tahun
30 34 tahun
35 tahun
Paritas
1
2 atau 3
4+
Usia paternal
45 tahun

Depresi Paternal
Baru

Kambuhan

(n = 351 763)

(n = 7075)

(n = 7661)

N (%)

N (%)

N (%)

46 157
107 92
131 452
81 798

44 005 (12.5)
103 008 (29.3)
126 492 (36.0)
78 258 (22.3)

1244 (17.6)
1986 (28.1)
2216 (31.3)
1629 (23.0)

908 (11.9)
2098 (27.4)
2744 (35.8)
1911 (24.9)

165 284
186 277
14 938

158 827 (45.2)


178 914 (50.9)
14 022 (4.0)

3068 (43.4)
3529 (49.9)
478 (6.8)

3389 (44.2)
3834 (50.1)
438 (5.7)

12 953

12 213 (3.5)

409 (5.8)

331 (4.3)

Edukasi paternal
Sekolah dasar 9 tahun
Sekolah lanjutan
Universitas < 3 tahun
Universitas 3 tahun
Status merokok maternal
Tidak merokok
1 9 rokok per hari
10+ rokok per hari
Hilang
BMI maternal
<18.5 kg/m2
18.5 24.9 kg/m2
25.0 29.9 kg/m2
30.0 34.9 kg/m2
35 kg/m2
Hilang
Situasi keluarga
Bersama
Tidak bersama
Hilang
Komplikasi kehamilan
dan outcome
Preeklampsi
Diabetes gestasional
Kelainan plasenta
SGA
Jenis kelamin anak
Laki laki

35 453
51 385
175 793
103 868

32 884 (9.4)
48 605 (13.8)
169 813 (48.3)
100 461 (28.6)

1409 (19.9)
1427 (20.2)
2816 (39.8)
1423 (20.1)

1160 (15.1)
1353 (17.7)
3164 (41.3)
1984 (25.9)

333 679
16 820
5002
10 998

321 156 (91.3)


15 542 (4.4)
4548 (1.3)
10 517 (3.0)

5871 (83.0)
703 (9.9)
260 (3.7)
241 (3.4)

665 (86.8)
575 (7.5)
194 (2.5)
240 (3.1)

6982
211 524
83 945
28 620
12 655
2 773

6669 (1.9)
203 560 (57.9)
80 504 (22.9)
27 275 (7.8)
11 968 (3.4)
21 787 (6.2)

163 (2.3)
3804 (53.8)
1649 (23.3)
677 (9.6)
312 (4.4)
470 (6.6)

150 (2.0)
4160 (5.3)
1792 (23.4)
668 (8.7)
375 (4.9)
516 (6.7)

340 951
14 147
11 401

327 954 (93.2)


12 917 (3.7)
10 892 (3.1)

6151 (86.9)
675 (9.5)
249 (3.5)

6846 (89.4)
555 (7.2)
260 (3.4)

11 097
2957
1156
6569

10 596 (3.0)
2814 (0.8)
1101 (0.3)
6268 (1.8)

231 (3.3)
64 (0.9)
35 (0.5)
155 (2.2)

270 (3.5)
79 (1.0)
20 (0.3)
146 (1.9)

186 741

179 282 (51.0)

3602 (50.9)

3857 (50.4)

Analisis lebih jauh secara medis diindikasikan dan persalinan preterm spontan
yang sangat awal dan sedang menunjukkan efek depresi paternal baru secara
medis yang mengindikaikan persalinan preterm, terutama secara medis pada
persalinan preterm sangat awal (OR 1.76, 95% CI 1.17 2.66; Tabel 3).
Hubungan ini adalah melemahkan secara marginal ketika kami mengatur lebih
jauh untuk SGA dan komplikasi kehamilan yang sering menginisiasikan
intervensi medis (OR 1.67, 95% CI 1.07 2.61; tabel S1).
Tabel 1 (lanjutan)
n

Depresi Maternal

Karakteristik parental
Usia maternal
20 24 tahun
25 29 tahun
30 34 tahun
35 tahun
Paritas
1
2 atau 3
4+
Usia paternal
45 tahun
Edukasi paternal
Sekolah dasar 9 tahun
Sekolah lanjutan
Universitas < 3 tahun
Universitas 3 tahun
Status merokok maternal
Tidak merokok
1 9 rokok per hari
10+ rokok per hari
Hilang
BMI maternal
<18.5 kg/m2
18.5 24.9 kg/m2
25.0 29.9 kg/m2
30.0 34.9 kg/m2
35 kg/m2
Hilang
Situasi keluarga
Bersama
Tidak bersama
Hilang
Komplikasi kehamilan
dan outcome
Preeklampsi
Diabetes gestasional
Kelainan plasenta
SGA
Jenis kelamin anak

Tidak ada

Baru

Kambuhan

(n = 340 197)

(n = 11 153)

(n = 15 149)

N (%)

N (%)

N (%)

46 157
107 092
131 452
81 798

42 193 (12.4)
99 721 (29.3)
122 769 (36.1)
75 514 (22.2)

2242 (20.1)
3266 (29.3)
3256 (29.2)
2389 (21.4)

1722 (11.4)
4105 (27.1)
5427 (35.8)
3895 (25.7)

165 284
186 277
14 938

152 547 (44.8)


174 383 (51.3)
13 267 (3.9)

5071 (45.5)
5246 (47.0)
836 (7.5)

7666 (50.6)
6648 (43.9)
835 (5.5)

12 953

11 711 (3.4)

513 (4.6)

729 (4.8)

35 453
51 385
175 793
103 868

31 796 (9.4)
46 783 (13.7)
169 813 (48.1)
98 051 (28.8)

1796 (16.1)
2049 (18.4)
5220 (46.8)
2088 (18.7)

1861 (12.3)
2598 (17.2)
6961 (46.0)
3729 (24.6)

333 679
16 820
5002
10 998

311 773 (91.6)


14 288 (4.2)
3930 (1.2)
10 206 (3.0)

9064 (81.3)
1231 (11.0)
519 (4.7)
339 (3.0)

12 842 (84.8)
1301 (8.6)
553 (3.7)
453 (3.0)

6982
211 524
83 945
28 620
12 655
2 773

6422 (1.9)
198 150 (58.3)
77 531 (22.8)
25 901 (7.6)
11 255 (3.3)
20 938 (6.2)

276 (2.5)
5822 (52.2)
2619 (23.5)
1120 (10.0)
565 (5.1)
751 (6.7)

284 (1.9)
7552 (49.9)
3795 (25.1)
1599 (10.6)
835 (5.5)
1084 (7.2)

340 951
14 147
11 401

318 043 (93.5)


11 589 (3.4)
10 565 (3.1)

9585 (85.9)
1209 (10.8)
359 (3.2)

13 323 (88.0)
1349 (8.9)
477 (3.2)

11 097
2957
1156
6569

10 054 (3.0)
2669 (0.8)
1062 (0.3)
5968 (1.8)

378 (3.4)
111 (1.0)
44 (0.4)
252 (2.3)

665 (4.4)
177 (1.2)
50 (0.3)
349 (2.3)

Laki laki

186 741

173 378 (51.0)

5760 (51.7)

7603 (50.2)

Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa depresi paternal berhubungan


dengan peningkatan risiko untuk persalinan preterm sangat awal pada wanita yang
tinggal bersama dengan ayahnya pada saat registrasi perawatan antenatal
(pengaturan rasio odds (aOR) 1.47, 95% CI 1.09 1.98), tetapi tidak di antara
wanita yang tidak tinggal dengan ayahnya (aOR 0.77, 95% CI 0.29 2.07) (tabel
S2). Hak masuk ke rumah sakit memiliki efek yang lebih diutarakan pada ukuran
depresi paternal baru daripada pengisian resep antidepresan sebagai pengukuran
paparan (aOR 1.73, 95% CI 1.07 2.81 versus aOR 1.33, 95% CI 1.02 1.74). Di
antara persalinan wanita primipara, hubungan antara depresi paternal baru dan
persalinan preterm sangat awal adalah borderline signifikansi (aOR 1.45, 95% CI
1.00 2.12). Di antara persalinan wanita tanpa pernah keguguran sebelumnya
atau kehamilan ektopik, ada hubungan antara depresi paternal baru dan persalinan
prterm sangat awal (aOR 1.48, 95% CI 1.07 2.07), sama halnya hubungan antara
depresi maternal baru dan persalinan preterm sangaat awal (aOR 1.34, 95% CI
1.02 1.76) dan persalinan preterm sedang (aOR 1.29, 95% CI 1.16 1.43). di
antara persalinan wanita yang tidak memiliki depresi, ada hubungan antara depresi
paternal dan persalinan preterm sangat awal (aOR 1.47, 95% CI 1.09 2.00),
tetapi tidak untuk persalinan preterm sedang (aOR 1.08, 95% CI 0.94 1.23),
setelah menyesuaikan untuk semua kovariat. Mirip dengan hasil utama,
pembatasan waktu observasi terhadap paparan dari 24 hingga 12 minggu getasi
terungkap bahw ada hubungan antara depresi paternal baru dan persalinan preterm
sangat awal (aOR 1.44, 95% CI 1.09 1.90), tetapi tidak untuk persalinan preterm
sedang (aOR 1,11, 95% CI 0.98 1.25).
Tabel 2. Depresi Paternal dan Maternal Serta Rissiko pada Persalinan
Preterm Sangat Awal ( 31 Minggu Gesstasi) dan Sedang (32 36 Minggu
Gestasi) (N= 366 499)
Preterm Sangat Awal (N = 2194)
n (%)
OR (95% CI)
Model 1
Model 2

Preterm Sedang (N = 14 739)


n (%)
OR (95% CI)
Model 1
Model 2

Depresi
paternal
Tidak ada
depresi
Depresi baru
Depresi

2076 (0.6)

1.00

1.00

14 063

1.00

1.00

63 (0.9)

1.43 (1.11

1.38 (1.04

(4.0)
337 (4.8)

1.16 (1.04

1.12 (1.00

55 (0.7)

1.85)
1.20 (0.91

1.83)
1.14 (0.84

339 (4.4)

1.30)
1.09 (0.98

1.26)
1.05 (0.94

1.58)

1.55)

1.22)

1.18)

kambuhan
Depresi
maternal
Tidak ada

1982 (0.6)

1.00

1.00

13 250

1.00

1.00

depresi
Depresi baru

103 (0.9)

1.51 (1.23

1.23 (0.97

(3.9)
598 (5.4)

1.34 (1.23

1.34 (1.32

109 (0.7)

1.84)
1.19 (0.98

1.56)
1.11 (0.90

891 (5.9)

1.46)
1.47 (1.37

1.46)
1.42 (1.32

Depresi

kambuhan
1.38)
1.38)
1.58)
Model 1: penyesuaian untuk tahun persalinan, usia maternal, paritas, edukasi
paternal, dan usia paternal (45 tahun). Model 2: penyesuaian untuk variable yang
terdaftar di model 1, ditambah status merokok, BMI, dan juga riwayat kronologis
depresi parental. Catatan: depresi parental diukur dalam 12 bulan sebelum
konsepsi hingga 24 minggu gestasi. Model 1 berdasarkan 366 499 observasi
dengan informasi komplit pada kovariat. Model 2 berdasarkan 342 248 obsevasi
dengan informasi komplit pada kovariat. Angka yang tebal menunjukkan Wald
test P-values kurang dari 0.05.
DISKUSI
Penemuan Utama
Pada kohort nasional ini, lebih dari 366 000 persalinan tunggal, sebuah
indikasi depresi paternal baru selama setahun terutama pada konsepsi atau pada
awal kehamilan berhubungan denga peningkatan risiko persalinan preterm sangat
awal, setelah disesuaikan untuk variable depresi maternal dan sosiodemografi.
Depresi maternal baru berhubungan dengan peningkatn risiko untuk persalinan
preterm sedang. Depresi maternal kambuhan brhubungan dengan persalinan

1.53)

preterm sedang, padahal depressi paternal kambuhan tidak berhubungan dengan


persalinan preterm.
Kekuatan dan Pembatasan
Ini adalah penelitian kohort nasional dengan pemilihan bias minimal.
Variable paparan adalah marker objektif pada satu tipe stress psikososial kronik
dalam keluarga, dan diukur sebelumnya serta independen dari outcome persalinan
preterm. Pengukuran depresi berdasarkan diagnosis dari laporan klinis atau pada
pengisian resep obat antidepresan dari farmasi Swedia, dengan pengisian resep
obat dihitung untukk mayoritas kasus. Antidepresan tidak semata mata
diresepkan untuk depresi, akan tetapi, bisa juga untuk kelainan anxietas,
hubungannya dengan persalinan preterm tidak diketahui. Penelitian lebih lanjut
dengan pengukuran depresi tervalidasi dibutuhkan untuk mengkonfirmasi
hubungan spesifik ini.
Perbedaan gender pada penggunaan pelayanan kesehatan mental dapat
mempengaruhi sensitivitas pengukuran paparan antara orang tua.24-26 Lebih
banyak kasus depresi paternal dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok tidak
terpapar, yang mana kasusnya merupakan ukuran efek depresi paternal yang bias.
Akan tetapi, ada juga proporsi kasus yang lebih berat dengan potensi yang lebih
tinggi pada kelompok depress paternal dibandingkan dengan depresi maternal.
Definisi depresi baru dan kambuhan pada paper ini tidak diterjemahkan ke
dalam konsep ini pada sense klinis psikiatri. Depresi sering kambuh seumur hidup
dan merupakan kondisi yang sulit dihentikan, serta desain pada penelitian ini
hanya mengizinkan untuk identifikasi episode sebelumnya selama periode waktu
yang pendek. Meskipun begitu, kami percaya bahwa perbedaan antara dua konsep
yang kami gunakan adalah penting, kami dapat memperkirakan gejala depresi
lebih muncul selama waktu diagnosis/ terapi awal daripada setelah terapi yang
berlanjut untuk waktu tertentu.
Swedia memiliki angka preterm lebih rendah daripada negara lainnya,
yang merupakan efek dari negara yang memiliki pendapatan tinggi dengan sistem
asuransi universal yang meliputi akses yang sama untuk perawatan neonatal dan

obstetric kualitas tinggi untuk semuanya. Oleh karena itu, mekanisme psikososial
yang didiskusikan pada paper ini dapat lebih penting di Swedia daripada pada
negara di mana akses perawatan kemiskinan dan tidak terjangkaunya lebih dapat
dicegah.

Tabel 3. Depresi paternal/ maternal yang baru muncul dan risiko persalinan preterm spontan/ secara medis yang sangat awal
( 31 minggu gestasi) dan sedang (3 36 minggu gestasi) (n= 366 322)
Preterm sangat awal
Spontan (n=1311) OR (95%
Indikasi medis (n=823)
CI)

OR (95% CI)
Model 1
Model 2

Preterm sedang
Spontan (n= 10 804) OR
Indikasi medis (n= 3
(95% CI)
Model 1
Model 2

818) OR (95% CI)


Model 1
Model 2

Model 1

Model 2

Depresi paternal
Tidak ada depresi
Depresi baru

1.00
1.26 (0.89

1.00
1.09 (0.73

1.00
1.69 (1.15

1.00
1.76 (1.17

1.00
1.12 (0.98

1.00
1.09 (0.94

1.00
1.31 (1.08

1.00
1.26 (1.02

Depresi kambuhan

1.79)
1.26 (0.89

1.62)
1.22 (0.84

2.48)
1.12 (0.69

2.66)
1.00 (0.58

1.27)
1.08 (0.95

1.25)
1.07 (0.93

1.60)
1.11 (0.89

1.55)
1.02 (0.81

1.78)

1.77)

1.80)

1.73)

1.23)

1.22)

1.37)

1.29)

Depresi maternal
Tidak ada depresi
Depresi baru

1.00
1.54 (1.19

1.00
1.25 (0.92

1.00
1.48 (1.06

1.00
1.22 (0.84

1.00
1.20 (1.08

1.00
1.20 (1.07

1.00
1.71 (1.48

1.00
1.70 (1.47

Depresi kambuhan

1.99)
1.15 (0.89

1.69)
1.06 (0.79

2.06)
1.22 (0.89

1.78)
1.17 (0.84

1.33)
1.42 (1.30

1.33)
1.38 (1.26

1.97)
1.60 (1.41

1.98)
1.51 (1.31

1.48)

1.41)

1.66)

1.63)

1.54)

1.51)

1.83)

1.73)

Model 1: penyesuaian terhadap tahun persalinan, usia materal, paritas, edukasi


paternal, dan usia paternal (45 tahun). Model 2: penyesuaian untuk variable yang
didaftar pada model 1 ditambah status merokok, BMI, dan juga kronologis depresi
parental. Catatan: depresi parental diukur dalam 12 minggu sebelum konsepsi
hingga 24 minggu getasi. Model 1 berdasarkan 366 322 observasi dengan
informasi dan kovariat komplit. Model 2 berdasarkan 342 111 observasi dengan
informasi dan kovariat komplit. Angka tebal menunjukan Wald test nilai P kurang
dari 0.05.
Interpretasi
Hasil kami mengindikasikan bahwa depresi paternal pada saat konsepsi
dan pada awal kehamilan dapat memiliki efek kematian ibu fetus, dan dapat
meningkatkan risiko persalinan preterm. Depresi pada ayah menjadi adversitas
psikososial substansial untuk ibu yang diharapkan. Konsekuennya, level stress ibu
diharapkan meningkat dan akan tinggi pada periode waktu yang ada. Kurangnya
dukungan sosial dari pasangan, sebagai salah satu sumber utama untuk ibu yang
diharapkan, lebih menggangu. Sebuah efek epigenetic potensial stress paternal
pada reprogram sperma dan metilasi DNA pada musim semi juga dapat
berkontribusi untuk efek depresi paternal prekonsepsi yang ditemukan pada
penelitian ini.27,28 Meskipun efek teratogenik inhibitor reuptake serotonin selektif
pada sperma tidak dapat dikeluarkan,29 ukuran efek yang lebih kecil ditemukan
untuk depresi kambuhan yang dibandingkan dengan depresi baru tampak
memberikan saran yang berkebalikan. Penelitian eksperimental lebih jauh lagi
yang menganalisi spesimen biologis sebagai tambahan untuk mengukur gejala
depresi paternal dan konsumsi antidepresan dibutuhkan untuk mengklarifikasi
masalah ini; akan tetapi, hasil penelitian kami mendukung eksistensi jalur
psikososial yang diinduksi depresi paternal, idependen mekanisme sperma.
Tidak seperti depresi baru, depresi paternal kambuhan tidak memiliki efek
pada persalinan preterm. Kami berspekulasi bahwa stress ditekankan oleh ibu
yang diharapkan tidak terlalu berat jika depresi/ kondisi pasangan telah diterapi
untuk waktu tertentu, yang dapat merupakan efek terapi yang menurunkan

beratnya gejala depresi. Yang menarik, pada perbandingan dengan penelitian


Swedia seelumnya pada kejadian kehidupan traumatic selama kehamiilan,
meliputi kematian ayah,9 penelitian kami menunjukkan ukuran efek lebih kuat
untuk depresi paternal baru.
Efek depresi paternal telah diumumkan dengan melihat indikasi medis
pada persalinan preterm sangat awal, yang sangat berhubungan dengan konndisi
maternal atau fetal, contohnya preeklampsi, gagal tumbuh yang berat, tanda
asfiksia fetal, atau pemisahan plasenta dini.30 Penelitian sebelumnya telah
menyatakan bahwa faktor genetic paternal dapat memiliki efek pada plasenta dan
plasentasi yang abnormal,31 yang merupakan faktor etiologi potential untuk
kondisi ini. Perbandingannya, hanya ada hubungan borderline antara depresi
maternal dan persalinan preterm sangat awal, setelah menyesuaikan BMI maternal
dan status merokok. Akan tetapi, tidak seperti efek terapi positif potensial pada
depressi kambuhan paternal, terapi farmakologis depresi kambuhan maternal
dapat lebih berhubungan dengan efek teratogenik,32 seperti yang dinyatakan oleh
peningkatan risiko persalinan preterm sedang. Ketidaksesuaian antara paparan
paternal dan maternal dapat menyatakan perbedaan mekanisme yang
membutuhkan investigasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Depresi baik pada ibu maupun ayah berhubungan dengan peningkatan
risiko persalinan preterm. Penelitian intervensi yang mengidentifikasi dan
menerapi ayah yang depresi dibutuhkan untuk mengkonfirmasi implikasi klinis
pada penelitian ini.
Intervensi untuk mencegah persalinan preterm pada program kessehatan
maternal dan anak biasanya hanya menargetkan kematian ibu-fetus saja. Jika ayah
juga ditargetkan, umumya sebagai pelaku potensial abuse. Dengan demikian, baik
gejala depresi prenatal maupun post natal telah menunjukkan hubungannya
terhadap kesehatan yang buruk serta outcome perkembangan yang buruk pada
anak.33 Penelitian ini mengindikasikan bahw kematin ibu anak seharusnya
diupgrade menjadi triad ibu-ayah-anak dalam pencegahan dan perawatan

kehamilan, dengan screening untuk dan terapi masalah kesehatan mental pada
kedua orang tua. Sebagai laki laki, pada umumnya, tidak seperti wanita dalam
mengidentifikasi dirinya sendiri menderita masalah kesehatn mental, dan mencari
bantuan professional, sebuah pendekatan aktif harus dilakukan untuk ayah yang
berharap tinggi perlu dilakukan.
Penyingkapan ketertarikan
Penyingkapan lengkap ketertarikan ini dapat dilihat secra online sebagai informasi
pendukung.
Kontribusi penulis
CL berpartisipasi dalam desain, berhubungan dengan analisis statistic, rancangan
artikel, mengatur set data, dan memiliki tanggung jawab untuk integritas data; AH
memahami penelitian sepenuhnya, langsung ke penelitian, berpartisipsi dalam
desain, memiliki akses full terhadap data, dan berpartisipasi dalam menulis
artikel; SC, MB, dan VO berpartisipasi dalam desain, memberikan konten
intelektual penting pada semua fase, dan berpartisipasi dalam penulisan artikel.
Detail Penerimaan Etik
Penelitian diterima oleh Regional Ethical Committee di Stockholm (no.
2015/1347 32) pada 13 Agustus 2015.
Dana
Penelitian ini didanai oleh Institut Karolinska
Ucapan Terima Kasih
Kami sangat berterima kasih pada Emma Franson dan Adrea Dunlavy, Centre For
Health Equity Studies (CHESS), Institut Karolinska/ Uniersitas Stockholm, untuk
memberikan komentar pada rancangan pertama.

Informasi Pendukung
Informasi pendukung tambaha dapat ditemukan di versi online artikel ini:
Table S1. Depresi paternal/ maternal yang baru muncul dan risiko persalinan
preterm sangat awal (31 minggu) dan sedang (32 36 minggu) spontan/ indikasi
medis (n= 341 827)
Tabel S2. Depresi paternal dan maternal serta risiko persalinan preterm sangat
awal awal (31 minggu) dan sedang (32 36 minggu) di antara ibu yang hidup
bersama ayah dan tidak bersama ayah (n= 340 951)
Data S1. Slide powerpoint yang merupakan ringkasan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai