Anda di halaman 1dari 59

JUDUL

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Penderita
Hipertensi dengan Perubahan Gaya Hidup terhadap Lansia di RT 21 RW 04 Kp. Kawidaran, Desa Cibadak,
Kec. Cikupa, Kab. Tangerang, Provinsi Banten Periode 24 Mei 2014 12 Juni 2014.
I.

ANALISIS SITUASI
1. Data di Puskesmas Cikupa : Hipertensi dan Diabetes Melitus merupakan 20 penyakit terbanyak
(Januari April 2014)

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Jumlah Pasien Hipertensi dan DM di Puskesmas Cikupa


Bulan

Hipertensi

DM

Januari 2014
Februari
2014
Maret 2014

68

41

105

58

91

83

April 2014

120

84

Hipertensi dan DM merupakan penyakit tidak menular terbanyak di Puskesmas Cikupa.

Hipertensi termasuk dalam 10 besar penyakit terbanyak pada lansia di Puskesmas Cikupa pada
tahun 2013.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

2. Data insiden hipertensi pada lansia di posbindu desa Cibadak

Posbindu 1 : pasien hipertensi 10 dari 44 lansia


Posbindu 2 : pasien hipertensi 15 dari 44 lansia
3. Hasil wawancara dengan bidan desa Cibadak :
Cukup banyak penderita hipertensi baik yang terkendali maupun yang tidak di desa Cibadak.
Data Tekanan Darah Lansia per 12 Mei 2014 di Desa Cibadak RT 21 RW 04
No
.

NAMA

UMUR
(thn)

RISIKO
HIPERTENSI
TD
Klas.
(mmHg)

RISIKO DM
Gejala Klasik
DM

1.

Ny. Rohani

75

160/90

(-)

2.

Ny. Suhani

80

220/90

(-)

3.

Tn. Jahana

80

140/90

(-)

4.

Tn. Senan

93

140/100

(-)

5.

Tn. Mian

60

130/80

(+)

6.

Tn. Prison

47

110/80

(-)

7.

Ny. Mariam
Ny.
Amanah
Tn.
Samsudin
Ny.
Saminah
Tn. Sainan

70

150/100

(+)

60

120/80

(-)

60

120/80

(-)

65

130/80

(-)

50

170/90

(-)

Ny. Saodah
Ny.
Rusmah
Tn. Kasdi

75

180/100

(+)

70

200/100

(-)

70

130/90

(-)

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

15.

Ny. Kainah

75

170/90

(+)

16.

Ny. Raisah

46

120/80

(-)

17.

Ny. Sariah

45

120/80

(-)

18.

Ny. Jamaah

80

100/60

(-)

19.

Ny. Rasmi

60

180/120

(-)

20.

Ny. Mumun

45

130/80

(+)

21.

Ny. Asiah

70

150/90

(-)

22.

Ny. Kokom

47

150/100

(-)

23.

Hy. Heni

60

160/100

(-)

24.

Ny. Iyong

65

140/80

(-)

25.

Ny. Romlah

66

160/100

(-)

RISIKO
HIPERTENSI
TD
Klas.
(mmHg)

RISIKO DM

No
.

NAMA

UMUR
(thn)

26.

Ny. Ijah

50

140/80

(-)

27.

Ny. Wacih

56

160/90

(-)

28.

Ny. Amsiah

55

120/80

(+)

29.

Ny. Satinah

70

140/80

(-)

30.

Ny. Emi

50

140/100

(-)

31.

65

120/80

(-)

53

160/100

(-)

33.

Ny. Nanah
Ny.
Murhani
Ny. Rapiah

75

140/90

(+)

34.

Ny. Asmani

65

100/70

(-)

35.

Ny. Njas

55

120/80

(-)

36.

Ny. Rum
Ny.
Kayanah
Ny.
Kusmiah
Ny.
Komariah
Ny. Encop

60

120/80

(-)

80

170/100

(-)

50

140/80

(-)

50

120/80

(-)

46

140/90

(-)

46

120/80

(+)

63

140/90

(-)

57

110/80

(+)

44.

Ny. Etik
Ny.
Sarmaah
Ny.
Nastawi
Ny. Etik

45

140/100

(-)

45.

Tn. Yeyen

50

160/90

(-)

46.

Tn. Apinah

90

130/80

(-)

47.

Tn. Tatu

49

110/80

(+)

48.

Ny. Suanah

60

100/70

(+)

49.

69

150/80

(-)

45

180/110

(-)

51.

Tn. Ridwan
Tn.
Suwarja
Ny. Alis

65

160/100

(-)

52.

Tn. Arman

60

120/80

(+)

53.

Tn. Ian

50

130/70

(-)

32.

37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.

50.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Gejala Klasik
DM

Perbandingan Prevalensi Lansia dengan Hipertensi dan DM


Tekanan darah

Gejala klasik DM

Tinggi
Normal

30 orang
20 orang

Ya
Tidak

12 orang
41 orang

Rendah
Persentas
e

3 orang
Persentas
e

22,6%

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

56,6%

IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN PARADIGMA BLUM

Genetik

II.

LINGKUNGAN
-

Sosial ekonomi
rendah sulit
membeli obat
- Pendidikan rendah
kurang mengerti
bahaya hipertensi
dan DM

HIPERTEN
SI PADA

dan

MEDICAL CARE SERVICES

DM PADA
LANSIA

LIFE STYLE

- Tenaga kesehatan kurang


memberikan penyuluhan
bahwa obat antihipertensi
dan DM hanya sebagai
pengendali dan harus
diminum seumur hidup
- Obat hanya diberikan untuk
3 hari obat habis tidak

- Makan makanan asin dan


berlemak
- Merokok
- Kurang aktivitas
- Kegemukan

Berdasarkan data Puskesmas dan data di desa Cibadak RT 21 RW 04 didapatkan bahwa


hipertensi dan DM merupakan penyakit yang cukup banyak dijumpai pada lansia. Tingginya prevalensi
tersebut dikarenakan berbagai macam faktor yang mempengaruhi seperti pelayanan kesehatan, gaya
hidup masyarakat setempat, dan lingkungan.
Dari segi pelayanan kesehatan didapatkan kurangnya tenaga kesehatan dalam memberikan
penyuluhan bahwa obat antihipertensi dan obat DM tidak dapat menyembuhkan penyakit namun
hanya mengontrol tekanan darah atau gula darah saja. Di sisi lain, obat hanya dapat diberikan untuk 3
hari sehingga apabila obat habis kebanyakan pasien tidak membeli obat lagi.
Sosial ekonomi yang rendah juga mempengaruhi daya beli obat. Pendidikan dan pengetahuan
yang kurang membuat masyarakat kurang memahami bahaya komplikasi hipertensi dan DM.
Faktor lain yang juga sangat berperan adalah gaya hidup masyarakat yang suka makan makanan
asin dan berlemak seperti ikan asin dan gorengan, merokok, kurang aktivitas, kegemukan, dan
ketidakteraturan dalam hal minum obat.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

III. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


1. Non-scoring : cara Delphi
Didapatkan dengan cara mendiskusikan antar sesama koas IKM di Puskesmas Cikupa dan
disepakati untuk memprioritaskan hipertensi karena angka kejadian hipertensi lebih tinggi dan
intervensinya lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan DM.

2.

Scoring : cara Bryant


No.

Parameter

1.

C. Concern

Hiperte
nsi
5

2.

Prevalensi

3.

Seriousness
Manageabil
ity
Jumlah

17

12

4.

DM
3

Setelah melakukan penilaian dengan cara Delphi dan Bryant, maka hipertensi diambil sebagai prioritas
masalah di desa Cibadak RT 21 RW 04 yang terutama dikhususkan untuk para lansia. Di Indonesia
menurut M. Alwi Dahlan sebagaimana dikutip dalam Arisman (2007), seseorang dikatakan lansia bila
ia berumur di atas 60 tahun. Namun pada penulisan laporan ini lansia dikelompokkan mulai umur di
atas 45 tahun sesuai dengan layanan posbindu (posyandu lansia) di Puskesmas Cikupa, di mana
posyandu lansia adalah wadah pelayanan kepada lansia di masyarakat, yang proses pembentukan
dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga Swadaya Masyarakat, lintas
sektor pemerintah dan non pemerintah, swasta, orang sosial, dan lain-lain dengan menitikberatkan
pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif.1

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

IV. IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB

PROSES
Kegiatan di
Posbindu

MASUKAN
Pihak yang
Terlibat
Man
- Bidan
Desa
- Kader

Time
Waktu
Pelaksana
an
Kegiatan
Program posbindu
hanya
dilaksanakan sekali
dalam 1 bulan

- Pengetahuan bidan desa


mengenai pengobatan darah
tinggi kurang memadai
- Pengetahuan kader mengenai
penyakit darah tinggi sangat
Posbindu hanya
memberikan Captopril
untuk 3 hari

Metode
Kegiatan untuk
mengatasi penyakit
darah tinggi

Promosi mengenai
kesehatan oleh
posbindu kurang
menjangkau para
lansia

Monitoring tekanan
darah tidak
menjangkau semua
lansia di RT
tersebut
Konseling yang
dilakukan tidak
maksimal

Kunjungan
lansia risiko
tinggi tidak
maksimal

Kuantitas obat
yang disediakan
terbatas

Marketing

TEKANAN
DARAH
TIDAK
TERKONTR

Sosial
Ekonomi

Tidak mampu
membeli obat

Kebiasaan
merokok dan
minum alkohol

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

FISH BONE DIAGRAM

Material
Obat darah
tinggi

1. Kategori Masukan : Pihak yang terlibat


1.1 Sub-Kategori Man : Bidan desa dan kader
a. Pengetahuan bidan desa mengenai pengobatan darah tinggi kurang memadai
b. Pengetahuan kader mengenai penyakit darah tinggi sangat kurang
1.2 Sub-Kategori Time : Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Berat badan
Minum obat
Program posbindu hanya dilaksanakanAktivitas
satu kali dalam
satu bulan
berlebih
darah tinggi
kurang
1.3 Sub-Kategori Material : Obat darah tinggi
tidak teraktur
Kuantitas obat yang disediakan terbatas
1.4 Sub-Kategori Metode : Kegiatan untuk mengatasi penyakit darah tinggi
Posbindu hanya memberikan Captopril untuk 3 hari
Gaya
Hidup

1.5 Sub-Kategori Marketing


Pendidik

an
Promosi mengenai
kesehatan oleh posbindu kurang menjangkau para lansia
Kurang mengerti
bahaya hipertensi

2. Kategori Proses : Kegiatan di Posbindu

Kebiasaan makan
makanan
berlemak dan
asin

2.1 Monitoring tekanan darah tidak menjangkau semua lansia di RT tersebut


2.2 Konseling
yang dilakukan tidak maksimal
LINGKUNGAN
Sosial
2.3 Kunjungan
lansiaEkonomi,
risiko tinggiGaya
tidak maksimal
hidup & Pendidikan
3. Kategori Lingkungan
3.1 Sub-Kategori Sosial Ekonomi
a. Tidak mampu membeli obat
3.2 Sub-Kategori Pendidikan
a. Kurang mengerti bahaya hipertensi
3.3 Sub-Kategori Gaya Hidup
a. Aktivitas Kurang
b. Berat badan berlebih
c. Kebiasaan merokok dan minum alkohol
d. Kebiasaan makan makanan berlemak dan asin
e. Minum obat darah tinggi tidak teratur

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Makan makanan berlemak dan asin serta perilaku minum obat darah tinggi yang tidak teratur
merupakan gaya hidup yang memiliki kontribusi paling besar dalam pelaksanaan kegiatan intervensi
posbindu terhadap lansia yang menderita darah tinggi. Makanan berlemak masyarakat sekitar bersumber
dari lauk pauk yang sering dimasak dengan cara digoreng. Selain itu, dijumpai kegemaran masyarakat RT
21 RW 04 Desa Cibadak dalam mengonsumsi ikan asin sebagai menu favorit keluarga. Mayoritas penyakit
darah tinggi tidak disadari oleh masyarakat setempat karena kurangnya pengetahuan mengenai gejala
penyakit darah tinggi. Beberapa lansia yang sadar akan penyakitnya berobat ke posbindu dan klinik dokter
di sekitar Desa Cibadak. Akibat ketidaktahuan mengenai manfaat obat darah tinggi yang bukan
menyembuhkan tetapi untuk mengontrol tekanan darah, akhirnya mereka tidak minum obat secara rutin.
Obat darah tinggi hanya diminum bila mereka merasa pusing, sakit kepala, atau sakit pada tengkuk,
kemudian berhenti minum obat bila sudah tidak ada keluhan atau bila obat habis, setelah itu menunggu
kegiatan posbindu di bulan berikutnya.
Menurut informasi dari beberapa penyusun program kesehatan setempat, pelayanan kesehatan
terhadap lansia dapat dijumpai di pustu (puskesmas pembantu) terdekat yang ada di desa Cibadak. Pustu
tersebut juga melayani pasien dengan penyakit hipertensi. Namun lansia dengan hipertensi jarang datang
ke pustu tersebut untuk berobat karena alasan kondisi sosial ekonomi yang kurang sehingga tidak mampu
membeli obat. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan pendidikan anggota keluarga menyebabkan
kurangnya motivasi untuk mendorong para lansia sadar akan kesehatan mereka.
Gaya hidup lainnya seperti berat badan berlebih dan kurang aktivitas terlihat cukup besar
peranannya dalam mencetuskan penyakit hipertensi pada lansia. Banyak dijumpai pasien hipertensi di atas
45 tahun dengan berat badan berlebih dan aktivitas yang kurang. Namun masih banyak ditemui beberapa
lansia dengan hipertensi yang memiliki berat badan cenderung ideal bahkan kurang dan masih melakukan
aktivitas sehari-hari dengan rutin.
Selain gaya hidup, kegiatan di posbindu sebenarnya cukup berperan dalam masalah kesehatan
lansia di desa Cibadak khususnya di RT 21 RW 04. Kegiatan-kegiatan posbindu yang telah dilaksanakan
selama ini dirasakan kurang maksimal dan promosi kesehatan sangat kurang sehingga tidak menarik minat
lansia untuk sadar akan kesehatannya dan pergi berobat. Monitoring tekanan darah yang selama ini
dilakukan belum sesuai dengan prosedur pengukuran tekanan darah yang benar. Metode penatalaksanaan
yang dilakukan pun hanya dengan obat antihipertensi yang diberikan untuk 3 hari untuk setiap kegiatan
posbindu. Selain itu, pengetahuan bidan desa dan kader mengenai upaya pengontrolan tekanan darah
juga masih kurang. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pelayanan kesehatan
terhadap lansia di posbindu Desa Cibadak kurang memadai.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

10

V.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN PENYUSUNAN INTERVENSI


Brain Storming (dengan fokus pada perubahan gaya hidup)3
Pra
hipertensi :
6 g / hari

Hipertensi :
3,5 4 g /
hari

Cukup asupan
kalium,
kalsium,
magnesium

Jalan Kaki
Mencuci
Kendaraan

MENURUNKA
N ASUPAN
GARAM

Membersihka
n Lantai

Latihan fisik sedang yang


menggunakan sebagian
besar otot tubuh (min. 30
menit per hari)

STOP
MEROKO

AKTIVITA
S
MEMBATASI
ASUPAN
ALKOHOL

LANSIA SEHAT
TEKANAN
MINUM
OBAT
TERATUR

MEMELIHARA
BERAT
BADAN IDEAL
IMT = 18,5
22,9
Lingkar
Pinggang

Perempuan < 80
cm

Laki-laki < 90 cm

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

MAKAN GIZI
SEIMBANG
Karbohidrat
7-8 porsi /
hari
Sayursayuran
4-5 porsi /
Buah-buahan
7-8 porsi /
hari
Susu tanpa /
Rendah
lemak
2-3 porsi /
Daging tanpa
lemak, unggas,
ikan
7-8 porsi / hari
Kacang & polongpolongan 7-8 porsi
/ hari

11

PENYUSUNAN RENCANA INTERVENSI


1. Intervensi yang dilakukan : Memberikan pengetahuan tentang faktor risiko hipertensi dan
bahaya hipertensi serta gaya hidup yang dapat mempengaruhi
tekanan darah
Kegiatan
: a. Penyuluhan tentang faktor risiko hipertensi dan bahaya hipertensi
serta modifikasi gaya hidup
b. Pembagian pamflet tentang hipertensi dan modifikasi gaya hidup
Sasaran
: Warga RT 21 RW 04 Desa Cibadak
Tempat
: Mushola dan/ rumah pasien
Waktu
: 24 Mei 2014, Pk. 10.00 WIB
2. Intervensi yang dilakukan : Memberi pengetahuan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan
merokok
Kegiatan
: a. Penyuluhan mengenai bahaya merokok
b. Pembagian pamflet mengenai bahaya merokok
Sasaran
: Warga RT 21 RW 04 Desa Cibadak
Tempat
: Mushola dan/ rumah pasien
Waktu
: 24 Mei 2014, Pk. 10.15 WIB
3. Intervensi
Kegiatan
Sasaran
Tempat
Waktu

:
:
:
:
:

Pengadaan alat tensimeter untuk warga RT 21 RW 04 Desa Cibadak


Pengumpulan dana dari uang rokok yang disisihkan
Warga RT 21 RW 04 Desa Cibadak yang merokok
Rumah kader
24 Mei 2014 7 Juni 2014

4. Intervensi yang dilakukan : Monitoring tekanan darah lansia dan kepatuhan minum obat
Kegiatan
: a. Pemberian lembar pencatatan minum obat hipertensi dan menunjuk
pengawas minum obat agar mencatat setiap kali pasien minum obat
b. Pengukuran tekanan darah terhadap lansia hipertensi dan
Sasaran
Tempat
Waktu

pengawasan lembar minum obat


: Pasien dan/ anggota keluarga pasien
: Rumah kader / Mushola / rumah pasien
: Setiap 5 hari mulai tanggal 24 Mei 2014 7 Juni 2014

5. Intervensi yang dilakukan


Kegiatan
Sasaran
Tempat
Waktu

:
:
:
:
:

Mengukur IMT pasien untuk mengetahui dan menjaga berat badan ideal
Pengukuran berat badan dan tinggi badan pasien
Lansia hipertensi
Rumah kader / rumah pasien
3 Juni 2014, Pk. 10.00 WIB

6. Intervensi yang dilakukan


Kegiatan
Sasaran
Tempat
Waktu

:
:
:
:
:

Mengajak lansia untuk lebih banyak beraktivitas


Senam bersama dan menganjurkan agar melakukannya setiap hari
Lansia dan anggota keluarga
Mushola
7 Juni 2014, Pk. 08.00 WIB

7. Intervensi yang dilakukan


Kegiatan
Sasaran
Tempat
Waktu

:
:
:
:
:

Membiasakan pasien untuk rutin membeli obat setiap kali obat habis
Memberikan brosur Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh?
Lansia dan anggota keluarga
Mushola dan/ rumah pasien
7 Juni 2014, Pk. 08.15 WIB

8. Intervensi yang dilakukan : Pembuatan poster tentang diet DASH agar warga dapat menerapkan
dalam pola makan sehari-hari
Kegiatan
: Penempelan poster
Sasaran
: Warga RT 21 RW 04 Desa Cibadak
Tempat
: Rumah kader
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

12

Waktu

: 7 Juni 2014, Pk. 08.45 WIB

Va. Tujuan
a. Tujuan Jangka Panjang
1. Dalam waktu 2 tahun mendatang, pemegang program hipertensi mengharapkan akan adanya
pengaplikasian kegiatan intervensi dalam komunitas lansia di RT lain dalam desa Cibadak dan
meluas ke desa lain dalam wilayah Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2. Dalam waktu 10 tahun ke depan diperkirakan akan tercapai penurunan angka kejadian penyakit
kardio-serebro-vaskular.2
b. Tujuan Jangka Menengah
Dalam waktu 3 bulan, pemegang program hipertensi memperkirakan akan tercapai jumlah lansia
hipertensi dengan tekanan darah terkontrol lebih dari 50% di komunitas RT 21 RW 04 Desa
Cibadak.
c. Tujuan Jangka Pendek
Dalam periode 9 Mei 2014 12 Juni 2014 diperkirakan akan :
1. Tercapai banyaknya jumlah warga yang mengetahui bahaya hipertensi dan faktor risikonya
2. Tercapai banyaknya jumlah lansia dengan hipertensi yang patuh minum obat secara rutin
3. Tercapai perbaikan gaya hidup dan pola makan para lansia
4. Tercapai banyaknya jumlah lansia yang memperbanyak aktivitasnya
5. Tercapai banyaknya jumlah perokok yang mengubah perilaku dan kebiasaan merokok
d. Log Frame Goals
Masukan

Kegiatan

Keluaran

Man
Puskesmas Cikupa
Bidan Desa Cibadak
Kader Desa Cibadak
Koas

Penyuluhan mengenai faktor risiko dan


bahaya darah tinggi
Presentasi Penyuluhan
Sesi Tanya Jawab
Pembagian Pamflet

Money
Dana digunakan untuk :
Pemberian PMT
Pembuatan Poster
Pembuatan Pamflet dan
Brosur
Pembuatan lembar
kepatuhan minum obat
Hadiah kecil untuk kuis
yang diadakan dengan
tujuan memotivasi warga
agar mengingat isi
penyuluhan

Penyuluhan mengenai bahaya


merokok.
Presentasi Penyuluhan.
Pembagian Pamflet

Diharapkan hasil yang


sesuai dengan
indikator :
Penurunan tekanan
darah pada lansia
dengan hipertensi
dan mendapatkan
tekanan darah yang
well controlled.
Kepatuhan minum
obat antihipertensi
secara rutin dan
teratur setiap hari
sehingga
diharapkan tekanan
darah dapat
terkontrol.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Monitoring kepatuhan minum obat dan


TD.
Pemberian obat antihipertensi yang
telah disediakan oleh Puskesmas
dengan Tatalaksana hipertensi sesuai
Konsensus Hipertensi 2014.
Pemberian obat diberikan setiap 5
hari.
Monitoring TD setiap 5 hari.

13

Material
Penyediaan obat
antihipertensi Captopril
yang berkoordinasi
dengan Puskesmas
Cikupa.
Metode
Prosedur mengukur
tekanan darah menurut
Bates.4
Tatalaksana hipertensi
menurut Konsensus
Hipertensi 2014.
Marketing
Kegiatan yang
dilaksanakan berusaha
menjangkau seluruh
lansia dengan penyakit
darah tinggi di RT 21 RW
04 dengan bantuan Kader
Promosi Pelayanan
Kesehatan dilakukan
semenarik mungkin
dengan pemberian PMT
gratis, Pemberian Pamflet
dan Brosur serta
mengadakan kuis
berhadiah untuk
memotivasi lansia dan
warga sekitar agar lebih
mengingat isi penyuluhan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Pemberian lembar kepatuhan minum


obat antihipertensi.
Pemberian PMT.
Senam Lansia
Memimpin senam khusus untuk
lansia dengan gerakan yang telah
disesuaikan untuk lansia.
Pemberian PMT
Pemberian Brosur Dimana obat darah
tinggi dapat diperoleh?
Pemberian Brosur.
Menjelaskan isi Brosur
Pembuatan & Penempelan Poster
DASH.
Membuat Poster berdasarkan
Konsensus gaya hidup sehat untuk
penderita darah tinggi dengan
gambar yang jelas dan porsi yang
mudah dimengerti oleh warga.
Penempelan Poster di depan rumah
Kader yang sering digunakan sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan
posbindu Desa Cibadak.
Pengumpulan dana dari menyisihkan
uang dari pengurangan frekuensi
merokok untuk pengadaan Tensimeter
di rumah Kader.
Pengukuran IMT untuk mengetahui
dan menjaga berat badan ideal.

14

DAMPAK
PENDEK

MENENGAH

PANJANG

Dalam periode 9 Mei 2014 12


Juni 2014 diperkirakan akan :

Dalam waktu 3 bulan,


pemegang program
hipertensi memperkirakan
akan tercapai jumlah lansia
hipertensi dengan tekanan
darah terkontrol lebih dari
50% di komunitas RT 21 RW
04 Desa Cibadak.

1. Dalam waktu 2 tahun


mendatang, pemegang
program hipertensi
mengharapkan akan
adanya pengaplikasian
kegiatan intervensi dalam
komunitas lansia RT lain di
desa Cibadak dan meluas
ke desa lain dalam wilayah
Kecamatan Cikupa,
Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

1. Tercapai banyaknya jumlah


warga yang mengetahui
bahaya hipertensi dan faktor
risikonya
2. Tercapai banyaknya jumlah
lansia dengan hipertensi
yang patuh minum obat
secara rutin
3. Tercapai perbaikan gaya
hidup dan pola makan para
lansia
4. Tercapai banyaknya jumlah
lansia yang memperbanyak
aktivitasnya

2. Dalam waktu 10 tahun ke


depan diperkirakan akan
tercapai penurunan angka
kejadian penyakit kardioserebro-vaskular2

5. Tercapai banyaknya jumlah


perokok yang mengubah
perilaku dan kebiasaan
merokok

Vb. Penetapan Indikator untuk Mengukur Keberhasilan


Berdasarkan Standar Operasional Prosedur kegiatan yang diadakan puskesmas di posbindu
Desa Cibadak, terdapat kegiatan antara lain monitoring penderita hipertensi 2 kali dalam satu bulan,
konseling setiap kasus hipertensi yang ditemukan di posbindu, dan kunjungan terhadap lansia risiko
tinggi pada bulan Maret dan Agustus. Dari semua kegiatan itu, dilakukan pula pencatatan data rutin
yang dilakukan 1 kali setiap akhir bulan dalam bentuk laporan yang menunjukan jumlah lansia yang
berobat di posbindu dengan tekanan darah tinggi, normal dan rendah. Kegiatan di posbindu dianggap
berhasil apabila dalam laporan menunjukan penurunan jumlah lansia yang dengan tekanan darah
tinggi setiap bulannya.
Pada pasien usia 60 tahun, pengobatan dengan obat antihipertensi dapat dimulai pada TDS
150 mmHg atau TDD 90 mmHg dengan tekanan darah target TDS < 150mmHg dan TDD < 90
mmHg. Pada pasien usia 60 tahun apabila pengobatan dengan anti hipertensi mencapai target < 140
mmHg dan pengobatan tersebut ditoleransi dengan baik tanpa efek samping bagi kesehatan dan
kualitas hidup pasien, pengobatan tidak perlu diubah atau dimodifikasi. Semua golongan obat
hipertensi dapat dipakai pada penderita hipertensi usia lanjut. Hipotensi ortostatik perlu dideteksi dan
diwaspadai pada pengobatan hipertensi pasien usia lanjut.2
Kunjungan pasien dengan TD yang tidak mencapai target bertujuan untuk meningkatkan
intensitas gaya hidup dan konsumsi obat, serta memantau respon terhadap pengobatan yang
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

15

diberikan dan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat. Patuh minum obat adalah patuh dalam hal
dosis, waktu dan cara minum obat. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah menurunnya risiko
kardiovaskuler serta menurunnya tekanan darah sesuai target. Strategi terapi hipertensi tidak hanya
menilai derajat tekanan darah. Namun juga mempertimbangkan faktor risiko kardiovaskuler total.2
Pengobatan hipertensi tidak hanya mengutamakan pemberian obat-obatan antihipertensi tetapi
juga harus disertai perubahan pola hidup.3
INTERVENSI GAYA HIDUP

EFEK TERHADAP
TDS (mmHg)
-5

EFEK TERHADAP
TDD (mmHG)
-4

Diet DASH

- 11

- 5,5

Penurun BB pada obesitas


Pengurangan asupan konsumsi
garam
Pengurangan asupan alkohol

- 13

-3

-5

-3

-4

- 2,5

Latihan aerobik teratur

Rencana intervensi yang telah disusun diharapkan membawa keberhasilan. Penilaian


keberhasilan rencana intervensi yang nantinya akan dilaksanakan memerlukan indikator yang dapat
terlihat secara jelas dan nyata. Oleh karena itu, dilakukan penetapan indikator sebagai berikut.
1. Penurunan tekanan darah pada lansia (tekanan darah dianggap Well-Controlled) dengan cara
membandingkan tekanan darah pada akhir dan awal pengukuran selama 15 hari monitoring.
2. Peningkatan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan cara mengawasi tingkat kepatuhan
pasien dalam minum obat selama 15 hari monitoring.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

16

Planning of Action
N
o.

Kegiatan

Sasara
n

Tujuan & Target

1.

Penyuluhan tentang
faktor risiko &
bahaya HT serta
modifikasi gaya
hidup; pembagian
pamflet
Penyuluhan tentang
bahaya merokok;
pembagian pamflet

Warga
RT
21/04
Ds.
Cibadak

Memberi
pengetahuan tentang
faktor risiko & bahaya
HT serta gaya hidup
yg mempengaruhi TD

Warga
RT
21/04
Ds.
Cibadak
Warga
yang
meroko
k
Pasien
dan/
anggot
a
keluarg
a
Lansia
hiperte
nsi

2.

3.

Pengumpulan dana
dari uang rokok yang
disisihkan

4.

Memberikan lembar
pencatatan minum
obat & menunjuk
pengawas minum
obat; monitoring TD
& pengawasan
minum obat
Mengukur IMT lansia
hipertensi

5.

6.

Senam lansia

7.

Memberikan brosur
Di mana obat darah
tinggi dapat
diperoleh?

8.

Pembuatan poster
tentang diet DASH

Lansia
&
anggot
a
keluarg
a
Pasien
&
anggot
a
keluarg
a
Warga
RT
21/04
Ds.
Cibadak

Biaya
(besar &
sumber)
Pamflet &
PMT :
Rp.
45.000,-

Tempa
t

Waktu

Rencana
Penilaian

Mushol
a dan/
rumah
pasien

24 Mei
2014,
Pk.
10.00

Review
ulang
mengenai
penyuluha
n

Memberi
pengetahuan untuk
mengubah perilaku
dan kebiasaan
merokok
Terkumpulnya dana
yang akan digunakan
untuk membeli
tensimeter
TD pasien terkontrol
& meningkatkan
kepatuhan minum
obat

Mushol
a dan/
rumah
pasien

24 Mei
2014,
Pk.
10.15

Rumah
kader

24 Mei
7 Juni
2014

Review
ulang
mengenai
penyuluha
n
Menghitun
g dana yg
terkumpul

Print &
fotokopi :
Rp.
25.000,-

Rumah
kader /
Mushol
a/
rumah
pasien

Tiap 5
hari
(24 Mei
7 Juni
2014)

Evaluasi
tiap 5 hari

Mengetahui dan
mencapai /
mempertahankan
berat badan ideal
Mengajak lansia
untuk lebih banyak
beraktivitas

Rumah
kader/
pasien

PMT :
Rp.
35.000,-

Mushol
a

3 Juni
2014,
Pk.
10.00
7 Juni
2014,
Pk.
08.00

Penggolon
gan
berdasarka
n IMT
Warga
rutin
senam
setiap hari
atau tidak

Pasien tetap rutin


membeli obat setiap
kali obat habis

Print &
fotokopi :
Rp.
5.000,-

Mushol
a dan/
rumah
pasien

7 Juni
2014,
Pk.
08.15

Pasien
membeli
obat setiap
kali obat
habis

Warga dapat
menerapkan diet
DASH dalam pola
makan sehari-hari

Poster :
Rp.
10.000,-

Rumah
kader

7 Juni
2014,
Pk.
08.45

Menerapka
n dalam
pola
makan

Gnantt Chart Timeline


N
o.
1.

2.
3.
4.

Kegiatan

Minggu I

Minggu
II

Minggu
III

Minggu
IV

Penyuluhan tentang faktor risiko &


bahaya HT serta gaya hidup sehat;
pembagian pamflet
Penyuluhan tentang bahaya merokok;
pembagian pamflet
Pengumpulan dana dari uang rokok
yang disisihkan
Memberikan lembar pencatatan
minum obat & menunjuk pengawas
minum obat; monitoring TD &

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

17

pengawasan minum obat


5.

Mengukur IMT lansia hipertensi

6.
7.

Senam lansia
Membagikan brosur Di mana obat
darah tinggi dapat diperoleh?
Pembuatan poster tentang diet DASH

8.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

18

VI. PELAKSANAAN
Program intervensi yang dilakukan :
1. Penyuluhan tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi serta gaya hidup sehat

Daftar pasien lansia dengan tekanan darah tinggi dikumpulkan

PuskesmasKoas
Efektivitas program kesehatan lansia di posbindu diperoleh melalui wawancara
Bidan Kader

Pengetahuan tentang penyakit darah tinggi sangat kurang

Pembuatan Pamflet

uhan
Pemberian Pengetahuan mengenai Darah TInggi
ditayangkan dengan Proyektor

Sesi Tanya Jawab

YA

TIDAK

Tekanan Darah Tidak Terkontrol


Morbiditas
Peningkatan
Hipertensi
pengetahuan
Peningkatan
pada mengenai
Lansia
Kesadaran
darah
Pentingnya
tinggi Minum Obat Rutin

Gagal Ginjal
Stroke

Penyakit Jantung

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Mata Rabun

19

2. Penyuluhan tentang bahaya merokok

PuskesmasKoas
Bidan
Kader

Kebiasaan dan Ketagihan Merokok sulit diatasi

Pengetahuan tentang bahaya merokok sangat kurang

Pembuatan Pamflet

Penyuluhan
Pemberian Pengetahuan mengenai bahaya merokok
Materi ditayangkan dengan Proyektor

Sesi Tanya Jawab

YA

Tidak

Kebiasaan
merokok
tetap
berjalan bahkan cenderung ber
Menurunkan
Peningkatan
risiko
Hipertensi
pengetahuan
tentang
bahaya
rokok
katkan kesadaran untuk
berhenti
merokok

Penyakit Paru
Impotensi

- Nafsu Makan Kembali


- Tubuh lebih sehat
Kanker :
Penyakit Pembuluh Darah
- Mengurangi Risiko Penyakit
Paru,
Jantung,
Kanker
dan
Hipertensi
Kanker
Rahim.
Kanker
Paru.
Kanker
Mulut. Kanker Sal.
- Hipertensi
Cerna. Kanker Tenggoro
- Penyakit Jantung

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

20

3. Pengumpulan dana dari uang rokok yang disisihkan

Koas
Kader

Intervensi Penyuluhan Bahaya Merokok

Kebiasaan Merokok Warga Desa

Upaya Pengurangan Frekuensi Merokok Warga Desa

Pengumpulan Dana Dari Pengurangan Frekuensi Merokok

YA

YA

Tidak

Tidak

Meningkatkan Kesehatan Paru, Jantung


Menurunkan
dan Pembuluh
risiko Hipertensi
Darah
Impotensi

Penyakit Paru

an Untuk Pengadaan Tensimeter Di Rumah Kader


Penyakit Pembuluh Darah :
- Hipertensi
- Penyakit Jantung
Sulit Memonitor Tekanan Darah Rutin

Tekanan Darah Termonitor


Rutin
- Nafsu
Makan KembaliKanker :
- Tubuh lebih sehat
Kanker Rahim. Kanker Paru. Kanker Mulut. Kanker Sal. Cern
- Mengurangi Risiko Penyakit Paru, Jantung, Kanker dan Hipertensi

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

21

4. Monitoring tekanan darah dan kepatuhan minum obat antihipertensi


Puskesmas
Koas
Bidan
Kader

ftar Lansia dengan


Pengetahuan
Tekanan Darah
tentang
Tinggipentingnya
yang Dikumpulkan
minum
Efektivitas
obat darah
Pelayanan
tinggi secara
Kesehatan
rutinPosbindu
setiap hari
melalu

Pemberian pengetahuan setiap penderita hipertensi


Pemberian Kertas Monitoring Minum Obat

Ya

Tidak
Tidak

Tekanan darah tidak terkontrol

Ya

Penyediaan obat dari Puskesmas

Gagal Ginjal

Stroke
Penyakit Jantung

Mata Rabun
Ya

Tidak

Peningkatan Kepatuhan Minum Obat


Intervensi Tertunda
Tekanan darah terkontrol

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

22

5. Mengukur IMT pasien untuk mengetahui dan menjaga berat badan ideal

Pengumpulan Data Lansia dengan Penyakit Hipertensi dengan Tekanan Darah Tidak
Puskesmas Bidan Desa
Koas
Kader

Beberapa Lansia Hipertensi Yang Dijumpai Memiliki Postur Tubuh Tidak Idea

Menimbang Berat Badan Pasien

Mengukur Tinggi Badan Pasien

Penggolongan Status Kesehatan menurut IMT

Menghitung IMT Pasien

YA

Tidak

Tidak Mengetahui Status Kesehatan menurut IMT


Mengetahui IMT pasien ideal atau tidak

Tidak Sadar Untuk Mencapai Berat Badan Ideal


Ingin Mencapai / Mempertahankan Berat Badan Ideal
Tekanan Darah Tidak Terkontrol

Menurunkan Tekanan Darah

Gagal Ginjal
Stroke
Penyakit Jantung

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Mata Rabun

23

6. Senam Lansia

Daftar pasien lansia dengan tekanan darah tinggi dikumpulkan


Puskesmas Bidan Desa
Koas
Kader

Kurangnya aktivitas sebagian besar lansia dengan tekanan darah tinggi

Mempelajari Gerakan yang Cocok Untuk Lansia

Peningkatan Aktivitas Lansia dengan Tekanan Darah Tinggi

mimpin Lansia Untuk Melakukan Senam Sehat Bersama

gar Senam Lansia Dapat Dijadikan Salah Satu Rutinitas Sehari - Hari

YA

Tidak

Tekanan
Peningkatan
Kebugaran
Tubuh ParaBerat
Lansia
Memperbaiki Kerja Jantung
Dan Pembuluh
Darah
Tercapainya
Badan
Ideal Darah Tidak Terkontrol

Stroke

Gagal Ginjal

Penurunan Tekanan Darah


Penyakit Jantung

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Mata Rabun

24

7. Pembagian brosur Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh?

Daftar pasien lansia dengan tekanan darah tinggi dikumpulkan

Koas Kader Pengetahuan tentang pentingnya minum obat darah tinggi secara rutin setiap hari

Pengetahuan tentang cara mendapatkan obat darah tinggi dan pengobatan lainnya

Pemberian pengetahuan cara mendapatkan obat darah tinggi dan pengobatan lainn
Pembuatan brosur

YA

Tidak

nsia
Morbiditas
mengetahui
Hipertensi
Lansia
Lansia
di mana
dapat
pada
tidak
mendapatkan
secara
Lansia
melanjutkan
mandiri
obat
melanjutkan
pengobatan
darah
Terjadi
tinggi
secara
pengobatan
peningkatan
rutin karena
secara
kembali
rutin
tidak
Angka
tahu di
Morbiditas
mana mendapatka
Hiperten

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

25

8. Pembuatan poster tentang diet DASH

Daftar Lansia dengan tekanan darah tingg

Koas

Lansia dengan kebiasaan makan yang tidak sehat didap

Pengetahuan tentang pola makan sehat yang sesuai untuk pe

Membuat poster tentang DASH


Memberi pengetahuan mengenai diet untuk pe

YA

TIDAK

Penurunan angka morbiditas


Peningkatan
hipertensi
Peningkatan
pada
kebiasaan
lansia
pengetahuan
makan
melalui
makanan
cara
pola menyajikan
makan
sehat
sehat
rendah
makanan
Kebiasaan
garam
sehat
makan
oleh
tidak
lansia
seh

Meningkatnya angka morbiditas hiperte


Tekanan darah lansia tetap tidak terk

Stroke Penyakit jantungMata r

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

26

VII. MONITORING
Pemantauan pelaksanaan intervensi terhadap lansia yang menderita hipertensi dilakukan secara
rutin setiap lima hari. Pemantauan dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar kepatuhan minum
ACTION
yang telah
ditandaipenyuluhan
oleh pasien selama 5 hari. Dalam lembar kepatuhan minum obat tersebut,
Berusahaobat
mengenali
kelemahan
Menjelaskan
hal yang
masih
tidakdarah
dimengerti
warga
mengenai
darah tinggi
tercantum
pula
tekanan
setelaholeh
5 hari
minum
obat.

1. Penyuluhan tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi serta gaya hidup sehat
Pencatatan Hasil Intervensi
Jumlah Peserta Penyuluhan : 56 orang
Persentase warga yang mengerti tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi sebesar 70% dari 56
orang yang hadir saat evaluasi 5 hari setelah penyuluhan.
Evaluasi dengan PDCA

an menilai pemahaman masyarakat mengenai pengetahuannya terhadap darah tinggi.


a darah tinggi.

Action
Plan
Check
Do

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

27

ACTION
Berusaha mengenali kelemahan penyuluhan
Menjelaskan hal yang masih tidak dimengerti oleh warga mengenai bahaya merokok.

2. Penyuluhan tentang bahaya merokok


Pencatatan Hasil Intervensi
Jumlah Peserta Penyuluhan : 56 orang

Persentase warga yang mengerti tentang bahaya merokok sebesar 20% dari 56 orang yang hadir
saat evaluasi 5 hari setelah penyuluhan.
Evaluasi dengan PDCA

PLAN DO CHECK

ang bahaya merokok dengan menilai pemahaman masyarakat tentang hal tersebut.
warga yang mengerti tentang bahaya merokok.

Action
Plan
Check
Do

ACTION

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

28

ACTION
Menjelaskan kembali bahaya merokok dan apa yang akan terjadi apabila frekuensi rokok tidak dikurangi.
Mengajak anggota keluarga untuk menyadarkan para perokok untuk mengurangi frekuensi merokok.

3. Pengumpulan dana dari uang rokok yang disisihkan


Pencatatan Hasil Intervensi

Tidak ada dana dari pengurangan frekuensi merokok yang berhasil dikumpulkan oleh kader.

Action
Plan
Check
Do
ri pengurangan frekuensi merokok yang berhasil dikumpulkan oleh kader.
merokok.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

29

4. Monitoring tekanan darah dan kepatuhan minum obat antihipertensi


Pencatatan Hasil Intervensi
Data Lansia dengan Hipertensi di Desa Cibadak RT 21 RW 04
No
Nama
.

Umu
r
(thn
)

TD
(24/0
5)

Patuh
Minum
Obat

TD
(29/0
5)

Patuh
Minum
Obat

TD
(03/0
6)

Patuh
Minum
Obat

TD
(07/0
6)

1.

Ny. Dijah

55

150/8
0

Ya

160/9
0

Ya

150/8
0

Ya

150/8
0

2.

Mak Emah

70

155/8
0

Ya

150/8
0

Ya

150/8
0

Ya

160/9
0

3.

Ny. Rohani

65

190/9
0

Ya

180/9
0

Ya

140/9
0

Ya

180/9
0

4.

Ny. Suhemi

57

140/9
0

Ya

160/9
0

Ya

140/9
0

Ya

130/9
0

5.

Ny. Rumsah

57

140/9
0

Ya

140/9
0

Ya

140/9
0

Ya

130/9
0

6.

Ny. Elin

46

7.

Ny. Hj. Icah

60

8.

Ny. Murhani

53

9.

Tn. Senan

70

10.

Ny. Tohani

55

11.

Ny. Hj. Suani

75

12.

Tn. Hj.
Harmono

72

13.

Tn. Anwar

50

14.

Ny. Sariah

45

15.

Tn. Rateman

49

16.

Ny. Romlah

57

17.

Ny. Saodah

75

18.

Ny. Manah

70

19.

Ny. Yeyeng

48

140/8
0
150/8
0
150/9
0
150/9
0
140/9
0
150/9
0
150/9
0
140/9
0
140/9
0
140/9
0
150/9
0
180/1
10
160/9
0
170/8

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak

130/8
0
150/8
0
150/9
0
160/9
0
140/9
0
160/9
0
140/9
0
150/9
0
140/9
0
150/1
00
140/9
0
170/9
0
170/9
0
160/9

Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya

130/9
0
130/8
0
150/9
0
140/9
0
140/8
0
160/8
0
140/9
0
150/9
0
140/9
0
150/9
0
140/8
0
160/1
00
160/9
0
160/9

Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya

130/8
0
120/8
0
140/9
0
150/9
0
130/8
0
150/8
0
140/9
0
140/8
0
150/1
00
140/8
0
140/9
0
150/9
0
140/9
0
150/9
30

20.

Ny. Kusniah

50

21.

Ny. Heni

60

22.

Tn. Samsudin

60

23.

Tn. Suwarja

45

24.

Ny. Kanirah

75

25.

Ny. Alis

65

0
180/1
00
150/9
0
150/9
0
220/1
10
170/9
0
160/1
00

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

0
140/8
0
140/9
0
120/8
0
200/1
00
180/9
0
150/9
0

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

0
140/8
0
140/8
0
140/9
0
180/1
00
140/9
0
150/1
00

Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak

0
140/9
0
140/9
0
130/9
0
210/1
20
160/8
0
170/1
00

31

ACTION
Menyarankan pasien untuk mengikuti isi brosur yang telah dibagikan pada akhir monitoring mengenai Di mana obat

Target intervensi : 25 orang lansia dengan hipertensi tidak terkontrol


Hasil intervensi :
1. Terdapat sebanyak 20 orang dari 25 orang lansia hipertensi atau 80% yang mengalami
penurunan tekanan darah dalam waktu 15 hari.
2. Terdapat sebanyak 15 orang dari 25 orang lansia hipertensi atau 60% lansia yang patuh untuk
minum obat rutin setiap hari dalam waktu 15 hari.

Evaluasi dengan PDCA

PLAN DO CHECK

mlah pasien yang patuh minum obat antihipertensi.

Action
Plan
Check
Do

ACTION

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

32

25

20

15
TD Turun
Patuh Minum Obat
10

0
5 Hari I

5 Hari II

5 Hari III

Berdasarkan data-

data tersebut, dihitung jumlah lansia yang patuh minum obat dan jumlah lansia yang tekanan
darahnya berhasil terkontrol.

5 Hari
I

5 Hari
II

5 Hari
III

12

16

20

21

20

15

Jumlah lansia yang


mengalami penurunan
tekanan darah
Jumlah lansia dengan
hipertensi yang patuh
minum obat

5. Pengukuran IMT pasien untuk mengetahui dan menjaga berat badan ideal
Pengukuran IMT terhadap lansia yang menderita hipertensi dilakukan dengan cara menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan kemudian dihitung IMTnya dan digolongkan menjadi berat
badan kurang (IMT < 18,5 kg/m2), normal (IMT 18,5-22,9 kg/m2), dan lebih (IMT > 23 kg/m2).2
Pasien dengan berat badan kurang disarankan untuk menambah berat badannya dengan
memperbanyak karbohidrat dan protein, menjaga asupan lemak dalam batas wajar, dan
berolahraga agar tubuh tetap bugar. Pasien dengan berat badan ideal diharapkan dapat menjaga
berat badannya saat ini. Pasien yang tergolong berat badan lebih / kegemukan disarankan untuk
menurunkan berat badan dengan cara memperbanyak aktivitas, menghindari makanan tinggi
karbohidrat dan lemak, serta memperbanyak asupan protein, kemudian dibujuk untuk mengikuti
senam lansia dan menerapkan pola makan dengan diet DASH seperti pada poster yang akan
ditempel kemudian.
Pencatatan Hasil Intervensi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

33

Data IMT Lansia dengan Hipertensi di Desa Cibadak RT 21 RW 04


N
o.

Nama

Jenis
Kelamin

Umur
(thn)

BB
(kg)

TB
(cm)

IMT
(kg/m2)

Klasifika
si

1.

Ny. Dijah

55

48

150

21,33

Normal

2.

Mak Emah

70

40

145

19,02

Normal

3.

Ny. Rohani

65

47

150

20,89

Normal

4.

Ny. Suhemi

57

54

155

22,48

Normal

5.

Ny. Rumsah

57

62

153

26,49

Kegemuka
n

6.

Ny. Elin

46

64

153

27,34

7.

Ny. Hj. Icah

60

58

159

22,94

8.

Ny. Murhani

53

61

148

27,85

Tn. Senan
Ny. Tohani
Ny. Hj. Suani
Tn. Hj.
Harmono

L
P
P

70
55
75

42
49
48

155
152
149

17,48
21,21
21,62

Kegemuka
n
Normal
Kegemuka
n
Kurus
Normal
Normal

72

54

160

21,09

Normal

13.

Tn. Anwar

50

72

168

25,51

14.
15.

Ny. Sariah
Tn. Rateman

P
L

45
49

53
56

156
159

21,78
22,15

16.

Ny. Romlah

57

70

156

28,76

17.

Ny. Saodah

75

60

145

28,54

18.

Ny. Manah

70

42

149

18,92

19.

Ny. Yeyeng

48

71

153

30,33

20.

Ny. Kusniah

50

54

146

25,33

21.

60

53

154

22,34

60

35

155

14,57

Kurus

23.
24.

Ny. Heni
Tn.
Samsudin
Tn. Suwarja
Ny. Kanirah

Kegemuka
n
Normal
Normal
Kegemuka
n
Kegemuka
n
Normal
Kegemuka
n
Kegemuka
n
Normal

L
P

45
75

61
38

163
147

22,96
17,59

25.

Ny. Alis

65

58

154

24,46

Normal
Kurus
Kegemuka
n

9.
10.
11.
12.

22.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

34

ACTION
Pasien dengan IMT yang tergolong kegemukan dibujuk untuk mengikuti senam lansia dan mengikuti pola makan pa

Evaluasi dengan PDCA


Target Intervensi : 25 lansia dengan tekanan darah tidak tekontrol.
Hasil Intervensi : Didapatkan 9 orang dari 25 pasien atau sebesar 36% dengan IMT yang
tergolong kegemukan

ng kurus, normal dan kegemukan.

Action
Plan
Check
Do

Berdasarkan data tersebut, dihitung jumlah lansia yang tergolong kurus, normal dan kegemukan.

Laki-laki
Peremp
uan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

KURUS

NORMAL

KEGEMUKAN

2 orang

3 orang

1 orang

1 orang

10 orang

8 orang

35

ACTION
Mengajarkan kembali gerakan-gerakan senam lansia.
Menjelaskan pentingnya meningkatkan aktivitas khususnya pada lansia.

6. Senam Lansia

Pencatatan Hasil Intervensi


Jumlah lansia hipertensi di RT 21 RW 04 Desa Cibadak : 25 orang.
Jumlah lansia hipertensi yang mengikuti senam

: 15 orang.

Jumlah peserta yang tertarik untuk melaksanakan senam setiap pagi 60% dari 15 orang.

Action
Plan
Check
Do

keinginan para lansia untuk menjadikan senam sebagai salah satu rutinitas sehari-hari.
lansia dan berminat untuk melaksanakannya setiap pagi.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

36

ACTION
Berusaha menjelaskan kembali isi brosur yang tidak dimengerti.
Menyarankan pasien untuk menempelkan brosur di dinding rumah agar mudah dilihat setiap kali membutuhkan jad

7. Pembagian brosur Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh?


Pencatatan Hasil Intervensi
Jumlah lansia hipertensi di RT 21 RW 04 Desa Cibadak : 25 orang.
Jumlah lansia hipertensi yang mendapatkan Brosur : 25 orang.

Jumlah lansia yang mengerti isi brosur dan antusias untuk mengikuti isi brosur 90% dari 25 orang.

Action
Plan
Check
Do

an pengobatan setiap kali obat antihipertensi habis.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

37

ACTION
Melakukan penempelan 1 poster lagi di rumah warga yang letaknya sering dilalui oleh masyarakat RT 21 atas ijin w

8. Pembuatan poster tentang diet DASH


Pencatatan Hasil Intervensi
Target Poster Diet DASH : Seluruh warga di lingkungan RT 21 RW 04 Desa Cibadak.
Didapatkan 60% dari 30 warga yang berada di sekitar rumah kader yang mengerti isi poster dan
telah menerapkannya dalam pola makan pada lansia yang menderita hipertensi.

Action
Plan
Check
Do

a dalam pola makan lansia yang menderita hipertensi.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

38

PROSES
Penyuluhan Bahaya Darah Tinggi
Penyuluhan Bahaya Merokok
VIII.
Pengumpulan
Dana Dari Uang Rokok yang Disishkan
EVALUASI
Monitoring Tekanan Darah dan Kepatuhan Minum Obat
Mengukur IMT Pasien
Berdasarkan
hasil intervensi yang telah dilakukan, dari 25 orang lansia yang menderita hipertensi
Senam
Lansia
Pembagian
Di mana
denganBrosur
tekanan
darah tidak terkontrol di RT 21 / RW 04 Desa Cibadak Kecamatan Cikupa Kabupaten
Obat Darah Tinggi dapat Diperoleh?
DAMPAK
Pembuatan
Poster
Diet DASH:
Tekanan Darah Terkontrol
Tangerang
didapatkan
memikirkan intervensi baru yang lebih kreatif guna meningkatkan target keberhasilan untuk intervensi periode selanjutnya.

1. Terdapat sebanyak 20 orang dari 25 orang lansia hipertensi atau 80% yang mengalami penurunan
tekanan darah dalam waktu 15 hari.

2. Terdapat sebanyak 15 orang dari 25 orang lansia hipertensi atau 60% lansia yang patuh minum obat
secara rutin setiap hari dalam waktu 15 hari.

Evaluasi berdasarkan Pendekatan Sistem


N
aya Hidup Lansia dengan tekanan darah tidak terkontrol menjadi Gaya Hidup Sehat
PROGRAM MAKRO

MASUKAN
Puskesmas
Bidan Desa
Koas
Kader

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

KELUARAN
20 Orang Dari 25 Orang (80%) Pasien Mengalami Pen
15 Orang Dari 25 Orang (60%) Pasien Patuh Minum O

39

PROGRAM MIKRO
1. Penyuluhan mengenai faktor risiko darah tinggi dan bahaya darah tinggi
Masukan
Man :
Bidan Desa
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
Pencetakan Pamflet
Fotokopi Pamflet
Penyediaan PMT
Hadiah Kuis
Material :
Laptop
Proyektor
Background Proyektor
Metode :
Presentasi di depan
warga dengan
menyampaikan materi
mengenai faktor risiko
dan bahaya darah
tinggi.
Pemberian Pamflet.
Membuka Sesi Tanya
Jawab.
Evaluasi hasil Tgl 29
Mei 2014.
Kuis berhadiah Tgl 3
Juni 2014 untuk
memotivasi warga
mengingat isi
penyuluhan.
Marketing
Kegiatan ini
diumumkan oleh Ibu
Kader dengan
menggunakan
Speaker Mushola.

Proses
Planning :
Penyuluhan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang
faktor risiko dan bahaya darah
tinggi sehingga dapat
meningkatkan kesadaran akan
gaya hidup sehat dan membantu
tercapainya tekanan darah yang
terkontrol bagi lansia dengan
hipertensi.
Rencana kegiatan ditujukan pada
semua warga terutama lansia 45
tahun dan anggota keluarganya di
RT 21 RW 04 Desa Cibadak tanggal
24 Mei 2014.
Peserta yang hadir diharapkan
75 orang.

Keluaran
Jumlah Peserta
Penyuluhan : 56 orang
Aspek Non Medis :
Peningkatan
pengetahuan warga
mengenai darah
tinggi.
Persentase warga
yang mengerti
tentang faktor risiko
dan bahaya
hipertensi sebesar
70% dari 50 orang
yang hadir.

Organizing :
Pembuatan Presentasi penyuluhan
berdasarkan Konsensus Hipertensi
2014 dan Penatalaksanaan
Hipertensi dengan Modifikasi Gaya
Hidup Sehat tetapi dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
Pembuatan Pamflet yang berisi
ringkasan materi hipertensi
dengan banyak gambar dan tulisan
yang mudah dimengerti.
Menghubungi kader untuk
meminta partisipasi kader dalam
hal pengumuman pelaksanaan
kepada masyarakat setempat dan
persiapan PMT.

Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Tanggal 29 Mei 2014 melakukan
Peninjauan Hasil Penyuluhan.
Tanggal 3 Juni 2014 mengadakan
Kuis berhadiah untuk warga yang
masih mengingat hasil
penyuluhan.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

40

2. Penyuluhan mengenai bahaya merokok


Masukan
Man :
Bidan Desa
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
Pencetakan Pamflet
Fotokopi Pamflet
Penyediaan PMT
Hadiah Kuis
Material :
Laptop
Proyektor
Background Proyektor
Metode :
Presentasi di depan
warga dengan
menyampaikan materi
mengenai bahaya
merokok.
Pemberian Pamflet.
Membuka Sesi Tanya
Jawab.
Evaluasi hasil Tgl 29
Mei 2014.
Kuis berhadiah Tgl 3
Juni 2014 untuk
memotivasi warga
mengingat isi
penyuluhan.
Marketing :
Kegiatan ini
diumumkan oleh Ibu
Kader dengan
menggunakan
Speaker Mushola.

Proses
Planning :
Penyuluhan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan untuk
mengubah perilaku dan kebiasaan
merokok agar terhindar dari risiko
hipertensi dan bahaya rokok
lainnya.
Rencana kegiatan ditujukan pada
semua warga terutama lansia 45
tahun dan anggota keluarganya di
RT 21 RW 04 Desa Cibadak tanggal
24 Mei 2014.
Peserta yang hadir diharapkan
75 orang.
Organizing :
Pembuatan Presentasi penyuluhan
dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
Pembuatan Pamflet yang berisi
ringkasan materi bahaya merokok
dengan banyak gambar dan tulisan
yang mudah dimengerti.

Keluaran
Jumlah Peserta
Penyuluhan : 56 orang
Aspek Non Medis :
Peningkatan
pengetahuan warga
mengenai bahaya
merokok.
Persentase warga
yang mengerti
tentang faktor risiko
dan bahaya
hipertensi sebesar
20% dari 50 orang
yang hadir saat
evaluasi 5 hari
setelah penyuluhan.

Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Tanggal 29 Mei 2014 melakukan
Peninjauan Hasil Penyuluhan.
Tanggal 3 Juni 2014 mengadakan
Kuis berhadiah untuk warga yang
masih mengingat hasil
penyuluhan.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

41

3. Pengumpulan dana dari uang rokok yang disisihkan


Masukan
Man :
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
(-)
Material :
(-)
Metode :
Mengumpulkan dana
pengurangan
frekuensi merokok
warga dengan
bantuan Kader.
Evaluasi dilakukan
setelah tanggal 7 juni
2014, akan dilakukan
perhitungan seberapa
banyak dana yang
telah dikumpulkan
dari kegiatan ini dan
membeli sebuah
tensimeter sesuai
jumlah dana yang
terkumpul.
Marketing :
Kegiatan ini dibantu
oleh Kader sebagai
sukarelawan yang
bersedia
mengumpulkan dana
dari warga yang
merokok.

Proses
Planning :
Meningkatkan kesadaran warga
untuk mengurangi kebiasaan
merokok secara perlahan dan
menyisihkan uang rokok tersebut
untuk dikumpulkan yang
rencananya akan dipakai untuk
membeli tensimeter.
Rencana ini ditujukan pada
seluruh warga yang merokok di
lingkungan RT 021 RW 004 Desa
Cibadak pada tanggal 24 Mei 2014
7 Juni 2014.
Tanggal 7 juni 2014, akan
dilakukan perhitungan seberapa
banyak dana yang telah
dikumpulkan dari kegiatan ini dan
membeli sebuah tensimeter sesuai
jumlah dana yang terkumpul.

Keluaran
Aspek Non Medis :
Tidak ada perubahan
kesadaran warga
untuk mengurangi
kebiasaan merokok.
Tidak ada dana dari
pengurangan
frekuensi merokok
yang berhasil
dikumpulkan oleh
kader.

Organizing :
Pembuatan Poster Diet DASH dan
Pencetakan Poster Diet DASH.
Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Setelah tanggal 7 juni 2014, akan
dilakukan perhitungan seberapa
banyak dana yang telah
dikumpulkan dari kegiatan ini dan
membeli sebuah tensimeter sesuai
jumlah dana yang terkumpul.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

42

4. Monitoring tekanan darah dan kepatuhan minum obat


Masukan
Man :
Bidan Desa
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
Pencetakan lembar
pencatatan minum
obat
Fotokopi lembar
pencatatan minum
obat
Penyediaan PMT
Material :
Lembar pencatatan
minum obat
Tensimeter
Metode :
Melakukan
pemeriksaan tekanan
darah pada lansia
yang menderita
hipertensi setiap 5
hari.
Memberikan lembar
pencatatan minum
obat dan mengajarkan
cara mengisinya.
Evaluasi hasil
Tanggal 29-5-2014,
3-6-2014, dan 7-62014.
Marketing :
Kegiatan ini
diumumkan oleh Ibu
Kader dengan
menggunakan
Speaker Mushola.

Proses
Planning :
Penyuluhan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan
tentang faktor risiko dan bahaya
darah tinggi sehingga dapat
meningkatkan kesadaran akan
gaya hidup sehat dan membantu
tercapainya tekanan darah yang
terkontrol bagi lansia dengan
hipertensi.
Rencana kegiatan ditujukan pada
lansia yang menderita darah tinggi
di RT 21 RW 04 Desa Cibadak
tanggal 24 Mei 2014.
Rencana Pembuatan lembar
pencatatan minum obat dan
diperbanyak 36 lembar.
Rencananya akan dilakukan
penilaian kepatuhan minum obat
diikuti monitoring ulang tekanan
darah setiap 5 hari.
Organizing :
Pembuatan lembar pencatatan
minum obat yang mudah
dimengerti.
Mengikuti tata cara pengukuran
tekanan darah menurut Buku
Bates.4
Menyiapkan Tensimeter.

Keluaran
Target Intervensi : 25
orang lansia hipertensi
dengan tekanan darah
tidak terkontrol.
Aspek Medis :
Penurunan tekanan
darah dari lansia
dengan tekanan
darah tidak
terkontrol.
Jumlah lansia yang
mengalami
penurunan tekanan
darah = 20 orang
dari 25 orang lansia
atau sebesar 80%.
Aspek Non Medis :
Peningkatan
kepatuhan minum
obat pada lansia
dengan hipertensi.
Jumlah lansia yang
patuh minum obat
darah tinggi = 15
orang dari 25 orang
atau sebesar 60%.

Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Evaluasi hasil
Tanggal 29-5-2014, 3-6-2014, dan
7-6-2014.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

43

5. Mengukur IMT pasien untuk mengetahui dan menjaga berat badan ideal
Masukan
Man :
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
(-)
Material :
Timbangan, Meteran.
Metode :
Menimbang berat
badan lansia
Mengukur tinggi
badan lansia
Menghitung IMT lansia
Memberitahuan IMT
tergolong kurus,
normal atau
kegemukan.
Evaluasi dilakukan
setelah
pemberitahuan IMT
kepada lansia, yang
tergolong kegemukan
Pencatatan jumlah
lansia dengan IMT
yang tergolong kurus,
normal dan
kegemukan.

Proses
Planning :
Kegiatan ini untuk mengetahui
Berat Badan Ideal
Rencana ini ditujukan pada lansia
(>45 tahun) yang menderita darah
tinggi di RT 21 RW 04 Desa
Cibadak pada tanggal 3 Juni 2014.
Setelah dilakukan pemberitahuan
IMT kepada lansia, akan dilakukan
pencatatan jumlah lansia dengan
IMT yang tergolong kurus, normal
dan kegemukan

Keluaran
Aspek Non Medis :
Sadar akan berat
badan dan
memperbaiki gaya
hidup.
Hasil Intervensi :
Didapatkan 9 orang
dari 25 lansia yang
menderita darah
tinggi atau sebesar
60 % dengan IMT
yang tergolong
kegemukan

Organizing :
Menetapkan IMT kurus, normal dan
kegemukan berdasarkan Buku
Modifikasi Gaya Hidup sebagai
patokan.
Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Evaluasi dilakukan setelah
pemberitahuan IMT kepada lansia,
yang tergolong kegemukan

Marketing :
Kegiatan ini dibantu
oleh Kader dalam
mengumpulkan lansia
yang menderita
hipertensi.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

44

6. Senam Lansia
Masukan
Man :
Koas
Kader

Money :
Dana digunakan untuk :
Penyediaan PMT
Material :
(-)
Metode :
Memimpin senam
khusus untuk lansia
dengan gerakan yang
telah disesuaikan
untuk lansia.
Pemberian PMT
Evaluasi dilakukan
setelah senam selesai,
dilakukan peninjauan
sejauh mana
keinginan para lansia
untuk menjadikan
senam sebagai salah
satu rutinitas sehari hari.
Marketing :
Kegiatan ini
diumumkan oleh Ibu
Kader dengan
menggunakan
Speaker Mushola.

Proses
Planning :
Meningkatkan aktivitas lansia
melalui senam bersama sehingga
diharapkan dapat membantu
tercapainya tekanan darah yang
terkontrol bagi lansia yang
menderita hipertensi
Rencana ini ditujukan pada lansia
(45 tahun) dan warga desa yang
meminat di RT 021 RW 004 Desa
Cibadak pada tanggal 7 Juni 2014.
. Senam ini akan ditargetkan pada
30 orang.
Setelah melakukan senam
bersama, akan dilakukan penilaian
sejauh mana keinginan para lansia
untuk menjadikan senam sebagai
salah satu rutinitas sehari hari.

Keluaran
Jumlah lansia dengan
hipertensi yang
mengikuti senam = 15
orang.

Aspek Non Medis :


Peningkatan aktivitas
lansia.
Didapatkan sekitar
60% warga yang
tertarik dengan
senam lansia dan
berminat untuk
melaksanakannya
setiap pagi.

Organizing :
Mempelajari gerakan senam yang
sesuai untuk lansia.
Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Setelah senam selesai, dilakukan
peninjauan sejauh mana keinginan
para lansia untuk menjadikan
senam sebagai salah satu rutinitas
sehari hari. Diharapkan
perubahan gaya hidup tersebut
dapat mengontrol tekanan darah
para lansia.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

45

7. Pemberian brosur tentang Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh?


Masukan
Man :
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
Pencetakan dan
Fotokopi Brosur.
Material :
Brosur tentang
Dimana obat darah
tinggi dapat
diperoleh?
Metode :
Membagikan Brosur
kepada lansia dengan
hipertensi.
Evaluasi dilakukan
setelah brosur selesai
dibagikan, ditinjau
kembali sejauh mana
pengertian para lansia
mengenai isi brosur.
Marketing :
Kegiatan ini
diumumkan oleh Ibu
Kader dengan
menggunakan
Speaker Mushola.

Proses
Planning :
Kegiatan ini direncanakan untuk
meningkatkan pengetahuan
tentang cara memperoleh obat
antihipertensi agar para lansia
dapat mandiri dalam melanjutkan
pengobatan rutin dalam rangka
membantu tercapainya tekanan
darah yang terkontrol bagi lansia
yang menderita hipertensi
Rencana ini akan ditujukan pada
lansia (45 tahun) di RT 021 RW
004 Desa Cibadak pada tanggal 7
Juni 2014.
. Pemberian brosur ini akan
dilakukan pada 25 lansia yang
menjalani pengobatan hipertensi
beserta anggota keluarga.
Setelah pemberian brosur, akan
dilakukan penilaian sejauh mana
pengertian para lansia mengenai
isi brosur tersebut.

Keluaran
Jumlah lansia
hipertensi yang
mendapatkan Brosur :
25 orang.
Aspek Non Medis :
Diharapkan setelah
intervensi periode ini
berakhir, para lansia
dapat mencari
secara mandiri obat
darah tinggi di Pustu
atau Puskesmas
untuk melanjutkan
pengobatannya.
Jumlah lansia yang
mengerti isi brosur
dan antusias untuk
mengikuti isi brosur
90% dari 25 orang.

Organizing :
Pembuatan Brosur dengan tulisantulisan yang diharapkan dapat
menyadarkan Lansia untuk minum
obat darah tinggi rutin seumur
hidup dan menganjurkan Lansia
untuk melanjutkan pengobatan di
Puskesmas dan Pustu.
Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
Setelah brosur selesai dibagikan,
ditinjau kembali sejauh mana
pengertian para lansia mengenai
isi brosur.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

46

8. Pembuatan dan penempelan poster diet DASH


Masukan
Man :
Koas
Kader
Money :
Dana digunakan untuk :
Pencetakan Poster
Diet DASH.
Material :
Poster Diet DASH
Metode :
Membuat dan
menempelkan Poster
Diet DASH.
Evaluasi dilakukan
setelah 3 hari setelah
penempelan poster,
akan dilakukan
penilaian sejauh mana
warga mengerti isi
poster dan
menerapkannya
dalam pola makannya.
Marketing :
Kegiatan penempelan
ini dilakukan di rumah
Kader karena sering
digunakan untuk
kegiatan posbindu.

Proses
Planning :
Kegiatan ini direncanakan untuk
meningkatkan pengetahuan
tentang pola makan sehat yang
sesuai untuk penderita darah
tinggi sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran akan
gaya hidup sehat dan membantu
tercapainya tekanan darah yang
terkontrol bagi lansia yang
menderita hipertensi.
Rencana ini ditujukan pada
seluruh warga di lingkungan RT
021 RW 004 Desa Cibadak dan
akan ditempel pada tanggal 7 Juni
2014.
Setelah ditempel, akan dilakukan
penjelasan mengenai isi poster
terhadap warga yang dikumpulkan
kader.
3 hari setelah penempelan poster
diet DASH akan dilakukan penilaian
sejauh mana warga mengerti isi
poster dan menerapkan pada pola
makannya.

Keluaran
Jumlah lansia
hipertensi yang
mendapatkan Brosur :
25 orang.
Aspek Non Medis :
Peningkatan
pengetahuan
mengenai pola
makan sehat
Perbaikan pola
makan para lansia.
Didapatkan 40%
warga yang
merupakan keluarga
dari lansia dengan
hipertensi yang
berada di sekitar
rumah kader yang
mengerti isi poster
dan menerapkannya
dalam pola makan
lansia tersebut.

Organizing :
Pembuatan Poster Diet DASH dan
Pencetakan Poster Diet DASH.
Actuating :
Terdapat pada Planning Of Action
dan Gnantt Chart POA
Controlling :
3 hari setelah penempelan poster
diet DASH dilakukan penilaian
sejauh mana warga mengerti isi
poster dan menerapkan pada pola
makannya.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

47

IX. KESIMPULAN
Dari kunjungan komunitas yang dilakukan di RT 21 RW 04 Kampung Kawidaran Desa Cibadak
didapatkan penderita hipertensi pada lansia di komunitas tersebut 56,6% dan lansia dengan gejala
klasik DM 22,6%. Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan Paradigma Blum terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi tingginya angka hipertensi dan DM pada lansia di komunitas tersebut
seperti pelayanan kesehatan, gaya hidup masyarakat dan lingkungan. Dari penentuan prioritas
masalah yang dilakukan dengan cara Delphi dan Bryant, hipertensi dipilih sebagai prioritas masalah di
komunitas tersebut. Setelah itu dilakukan intervensi dengan tujuan menurunkan angka hipertensi
melalui perubahan gaya hidup masyarakat setempat. Intervensi yang diberikan antara lain adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi serta gaya hidup yang
dapat mempengaruhi tekanan darah melalui penyuluhan serta pembagian pamflet.
2. Mengurangi frekuensi merokok masyarakat dan pengadaan alat tensimeter untuk RT 21 RW 04
Desa Cibadak melalui penyuluhan dan pembagian pamflet mengenai bahaya merokok dan
pengumpulan dana dengan menyisihkan uang dari pengurangan frekuensi merokok untuk
pengadaan tensimeter di rumah kader.
3. Monitoring kepatuhan minum obat dengan cara memberian lembar pencatatan minum obat
antihipertensi dan menunjuk pengawas minum obat agar mencatat setiap kali pasien minum obat
serta pengukuran tekanan darah setiap 5 hari selama 15 hari.
4. Mengukur IMT pasien untuk mengetahui dan mencapai atau menjaga berat badan ideal dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan pasien.
5. Meningkatkan aktivitas dengan senam bersama lansia dan menganjurkan lansia untuk menjadikan
senam sebagai rutinitas sehari-hari.
6. Membiasakan pasien untuk rutin membeli obat setiap kali obat habis dengan memberikan brosur
Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh?
7. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diet bagi pasien hipertensi dengan cara membuat
dan menempelkan poster tentang diet DASH.
Setelah dilakukan intervensi dinilai hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut.
1. Persentase warga yang mengerti tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi sebesar 70% dari 56
orang yang hadir saat evaluasi 5 hari setelah penyuluhan.
2. Persentase warga yang mengerti tentang bahaya merokok sebesar 20% dari 56 orang yang hadir
saat evaluasi 5 hari setelah penyuluhan.
3. Tidak ada dana yang terkumpul untuk pengadaan tensimeter.
4. Persentase pasien yang patuh minum obat 60% dari 25 lansia yang menderita darah tinggi dan
terdapat 80% pasien yang mengalami penurunan tekanan darah setelah intervensi selama 15 hari.
5. Hasil intervensi pada pasien yang tergolong kegemukan belum dapat dinilai karena waktu penilaian
yang singkat. Terdapat 9 dari 25 pasien yang tergolong kegemukan, namun mereka cukup tertarik
untuk menurunkan dan mencapai berat badan ideal.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

48

6. Didapatkan sekitar 60% dari pasien yang hadir dalam kegiatan senam bersama dan berminat
menjadikan senam sebagai rutinitas sehari-hari.
7. Didapatkan 90% pasien yang mengerti isi brosur Di mana obat darah tinggi dapat diperoleh? dan
antusias untuk membeli obat setiap kali obat habis.
8. Telah dilakukan penempelan poster tentang diet DASH dan didapatkan 60% dari 30 warga yang
mengerti isi poster dan telah menerapkannya dalam pola makan lansia penderita hipertensi.
Sebagian besar pasien mengerti tentang faktor risiko dan bahaya hipertensi serta bagaimana cara
mengontrol tekanan darah. Banyak pasien yang sadar dan antusias untuk mengubah gaya hidup
mereka agar dapat hidup sehat dengan tekanan darah yang terkontrol.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

49

X. SARAN DAN TINDAK LANJUT


a. Bagi lansia hipertensi di RT 21 RW 04 Desa Cibadak
1.
2.
3.
4.
5.

Tetap meminum obat antihipertensi secara teratur.


Menghilangkan kebiasaan merokok dan mengingatkkan perokok lainnya untuk berhenti merokok.
Tetap menjaga pola makan sehat dengan makan makanan bergizi, rendah lemak, rendah garam.
Berusaha mencapai dan menjaga berat badan ideal.
Melakukan aktivitas fisik seperti senam pagi atau aktivitas fisik lainnya yang menggunakan
sebagian besar otot tubuh.

6. Menyarankan pasien agar tetap membeli obat bila obat habis dan rutin memeriksakan diri ke
layanan kesehatan setempat bila mengalami masalah kesehatan.
b. Bagi puskesmas
1. Tetap menjalankan program posbindu setiap bulan di wilayah kerja Puskesmas Cikupa.
2. Mempromosikan program posbindu sehingga masyarakat tertarik dan antusias untuk ikut dalam
program posbindu.
3. Menganjurkan agar bidan agar menjelaskan masalah kesehatan terutama bahwa hipertensi
dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi di setiap posbindu dalam wilayah kerja
Puskesmas Cikupa.
4. Menyarankan agar dokter dan bidan desa agar dapat menjelaskan bahwa obat antihipertensi
hanya sebagai pengontrol sehingga harus diminum seumur hidup agar terhindar dari komplikasi.
5. Petugas kesehatan di posbindu dituntut untuk lebih kompeten dalam tata cara pemeriksaan
tekanan darah yang benar.
6. Petugas kesehatan disarankan menerapkan pendidikan kesehatan CERDIK dalam pelayanan
kesehatan di posbindu sebagaimana tercantum dalam Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Di Puskesmas bahwa CERDIK adalah Cek kesehatan
secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet sehat, Istirahat yang cukup dan
Kelola stress.4
7. Petugas kesehatan posbindu diharapkan dalam melakukan pelayanan aktif seperti pengukuran
tekanan darah ketika ada kegiatan massal seperti kegiatan pengajian atau kegiatan peringatan
hari besar nasional. Kegiatan tersebut bukan hanya pada lansia, tetapi juga terhadap warga usia
muda guna penyaringan terhadap penyakit darah tinggi sejak dini. Setelah terjaring, maka warga
usia muda dapat dimotivasi untuk mengubah faktor risiko yang masih dapat dimodifikasi sebelum
masuk ke hipertensi dengan tingkat yang lebih berat.4
8. Petugas kesehatan posbindu diharapkan dapat mengenali komplikasi dari hipertensi sehingga
dapat segera merujuk pasien hipertensi dengan komplikasi kerusakan organ ke Puskesmas atau
Rumah Sakit.4

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

50

c.

Bagi tim selanjutnya


1. Menilai apakah para lansia dengan hipertensi rutin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Cikupa dan tetap teratur minum obat antihipertensi.
2. Menilai kembali apakah lansia masih mengingat dan mengerti faktor risiko, bahaya hipertensi
serta gaya hidup sehat yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
3. Menilai apakah masyarakat terutama pasien menerapkan diet DASH dalam pola makan sehariharinya.
4. Menilai apakah lansia dengan hipertensi dapat mencapai atau menjaga berat badan ideal.
5. Menilai apakah masyarakat rutin melakukan aktivitas fisik seperti senam pagi setiap hari.

TIM :
1. Riko

(406112004)

2. Vella Ireani

(406112005)

3. Melissa L. Thenata

(406112008)

Tangerang, 13 Juni 2014


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Cikupa

drg. Andria Gustina


NIP. 19580807 198911 2 001

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

51

DAFTAR PUSTAKA
1. Komisi Nasional Lanjut Usia. Tujuan, Sasaran dan Jenis Pelayanan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia. 2010. Available from: http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/posyandulansia.html.
2. Perhimpunan Hipertensi Indonesia. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi Dengan Modifikasi Gaya
Hidup. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi Indonesia, 2011:1-22.
3. Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2014. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, 2014: 1-19
4. Kementerian Kesehatan. Petunjuk Teknik Penyelenggaraan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I, 2012: 7-28.
5. Bickley LS. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates, Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC, 2012: 53-54.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

52

LAMPIRAN
Foto Penyuluhan Faktor Risiko dan Bahaya Hipertensi serta Merokok

Pamflet Penyuluhan Hipertensi (1)

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

53

Pamflet Penyuluhan Hipertensi (2)

Pamflet Penyuluhan Bahaya Merokok

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

54

Lembar Monitoring Pencatatan Minum Obat

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

55

Foto Pengukuran Tekanan Darah Lansia

Foto Senam Bersama Lansia

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

56

MENGUKUR TEKANAN DARAH DILAKUKAN SESUAI DENGAN PROSEDUR YANG DIAMBIL DARI
BUKU PEMERIKSAAN FISIK B. BATES YAITU :5
1. Tempatkan kantong balon di tengah arteri brakialis. Bagian tepi bawah manset sekitar 2,5 cm di atas
lipatan antekubital. Lingkarkan manset dengan tepat. Posisikan lengan pasien sehingga sedikit fleksi
pada area siku.
2. Untuk menentukan seberapa tinggi menaikkan tekanan manset, pertama tentukan tekanan sistolik
dengan palpasi. Ketika Anda merasakan arteri radialis dengan jari satu tangan, segera pompa manset
sampai denyut nadi arteri radialis menghilang. Baca nilai tekanan ini pada manometer dan tambahkan
30 mmHg dari nilai yang Anda dapatkan. Gunakan perhitungan ini sebagai sasaran nilai untuk
pemompaan selanjutnya sehingga mencegah ketidaknyamanan karenan tekanan tinggi manset yang
tidak perlu. Hal ini juga menghindari kesalahan tertentu yang disebabkan oleh gap auskultasisuatu
interval diam antara tekanan sistolik dan diastolik.
3. Kempiskan segera manset.
4. Sekarang, letakkan bagian bel stetoskop dengan hati-hati di atas arteri brakialis, pastikan bahwa Anda
telah mengunci bagian ujung pengeluaran udara dengan memutar penuh penutup udara. Karena bunyi
yang terdengar (bunyi Korotkoff) relatif berfrekuensi rendah, jenis suara ini terdengar lebih baik dengan
bagian bel stetoskop.
5. Pompa manset segera sekali lagi sampai level yang telah ditentukan, dan kemudian kempiskan
perlahan dengan laju penurunan sekitar 2 sampai 3 mmHg per detik. Catat tekanan ini saat Anda
mendengar suara paling sedikit 2 detak berurutan. Tekanan ini merupakan tekanan sistolik.
6. Terus turunkan tekanan secara perlahan. Titik menghilangnya suara detak jantung, biasanya hanya
beberapa mmHg di bawah titik munculnya suara, memungkinkan penentuan terbaik tekanan diastolik
yang sebenarnya pada individu dewasa.
7. Baca level tekanan sistolik dan diastolik sampai yang terdekat dengan 2 mmHg. Tunggu selama 2
menit atau lebih dan ulangi. Rata-ratakan hasil pembacaan Anda. Jika dua pembacaan pertama
memiliki perbedaan lebih dari 5 mmHg, lakukan pembacaan selanjutnya.
8. Ukur tekanan darah pada kedua lengan sedikitnya sekali.
9. Pada pasien yang menerima obat antihipertensi atau yang memiliki riwayat pingsan, pusing postural,
atau kemungkinan deplesi volume darah, ukur tekanan darah dalam dua posisitelentang, dan berdiri
(kecuali dikontraindikasikan). Turunnya tekanan sistolik 20 mmHg atau lebih, khususnya ketika disertai
gejala, menunjukkan hipotensi ortostatik (postural).

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

57

Brosur Di Mana Obat Darah Tinggi Dapat Diperoleh?

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

58

Poster Diet DASH (disesuaikan)

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Periode 28 April 2014 5 Juli 2014

59

Anda mungkin juga menyukai