1. PENDAHULUAN
Berbagai macam interferometer seperti
interferometer Michelson telah banyak dikembangkan
untuk pengukuran panjang gelombang cahaya [1,2,3].
Selain itu interferometer Michelson juga digunakan
untuk pengukuran jarak dengan ketelitian nanometer
[4] atau bahkan sampai picometer [5].
Pada interferometer Michelson pengukuran
biasanya dilakukan dengan menggerakkan salah satu
cermin dan selanjutnya menghitung cacah perulangan
frinji [2] atau menerapkan Fast Fourier Transform
(FFT) pada interferogramnya [6]. Untuk itu pada
umumnya diperlukan pengukuran jarak pergeseran
cermin secara absolut.
Selain itu secara langsung, panjang
gelombang cahaya dari sumber yang belum diketahui
dapat dibandingkan dengan sumber cahaya standar
yang sudah diketahui panjang gelombangnya [3]. Pada
cara semacam ini jarak pergeseran cerminnya tidak
perlu dikalibrasi. Namun susunan ekperimennya
relatif kompleks.
Susunan interferometer Michelson ganda
merupakan pengembangan dari interferometer yang
konvensional. Pada prinsipnya interferomter ini adalah
dua buah interferometer yang saling digandengkan.
Susunan semacam ini telah digunakan untuk
mengukur dispersi kecepatan grup [7] dan mengukur
panjang gelombang laser [8].
Penggunaan interferometer ganda untuk
pengukuran panjang gelombang pada sistim terdahulu
[8] masih menggunakan pencacahan frinji. Dengan
demikian sistim tersebut terbatas hanya digunakan
untuk sumber dengan panjang gelombang tunggal.
Untuk itu pada eksperimen ini penentuan panjang
gelombangnya menggunakan Fast Fourier Transform
T2
B1
S1
METODA EKSPERIMEN
B2
L2
L1
D1
S2
D2
216
s1 = n1 1 / 2
(1)
(2)
400
I ( au )
360
320
15
1 = (n2 / n1 ) 2
(4)
30
20
10
frekuensi (Hz)
(5)
10
2.6
frekuensi ( Hz )
1 = (f2 / f1 ) 2
18
A ( au )
(3)
17
waktu ( dt )
16
2.4
2.2
2.0
0.04
0.08
0.12
217
0.4
A1 (au)
0.2
0.0
6
A2 (au)
frekuensi (Hz)
0
5
40
80
12
I1 (au)
15
120
6
90
60
30
10
frekuensi ( Hz )
I2 (au)
waktu (dt)
Laser
Laser Pointer
Laser He Ne
f ( Hz )
5,75 0,02
5,97 0,02
218
4.
KESIMPULAN
Pada
eksperimen
ini
telah
dikembangkan
interferometer Michelson ganda. Dari analisa
interferogram dengan FFT dapat diperoleh
perbandingan frekuensi perulangan frinji yang
selanjutnya digunakan untuk menentukan panjang
gelombang cahaya.
Ucapan terimakasih
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada P.
Sugito, Agus S. Dan Bomo W. Untuk bantuan
memodifikasi dan menyiapkan peralatan.
DAFTAR REFERENSI
[1] W. Demtroder, Laser Spectroscopy Basic
Concepts and Instrumentation., Springer-Verlag,
1996.
[2] T.E. Dimmick, Simple and accurate wavemeter
implemented with a polarization interferometer,
Applied Optics, vol. 36, no..36, 1997, hal. 93969401.
[3] P.J. Fox, R.E. Scholten, M.R. Walkewicz, R.E.
Drullinger, A Reliable, compact, and low-cost
Michelson wavemeter for laser wavelength
measurement, Am. J. Phys., vol.67, no.7, 1999,
hal. 624-630.
[4] X. Wang, X.Wang, H. Lu, Qian., Y. Bu, Laser
diode interferometer used for measuring
diplacements in large range with a nanometer
accuracy, Optics & Laser Technology. Vol 33,
2001, hal. 219-233.
[5] J. Lawall, E. Kessler, Michelson Interferomtery
with 10 pm accuracy, Review of Scientific
219