Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar kita
Nabi Muhammad SAW. Dalam mengikuti kegiatan IKAKOM 2 kami sebagai Dokter Muda di
tuntut agar bisa memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah
menyelesaikan masa pendidikan di kepaniteraan..
Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri
dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar bahwa setiap
pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali dalam melakukan pekerjaan
diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak penyakit
dimasa mendatang sehingga proktuvitas dapat terganggu dan biaya untuk berobat / perawatan
tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari tempat kita bekerja.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dosen-dosen
pembimbing dan sahabat sahabat di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO, 1947) adalah suatu keadaan sejahtera
yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Sedangkan menurut UU No. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Menurut H. Blum, status kesehatan dipengaruhi oleh faktor perilaku, faktor
lingkungan, ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau, serta
faktor genetik.
Menurut Wonca-WHO tahun 2003, dokter keluarga adalah dokter yang memberikan
pelayanan medis yang komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif,
kolaboratif, dengan penekanan khusus pada unit individu sebagai bagian integral dari keluarga
dan masyarakatnya. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri,
atau suammi istri dan anak, atau ayah dan anak, atau ibu dan anaknya (UU No. 10 tahun 1992).
Menurut (Leavitt, 1982), keluarga adalah sekelompok manusia yang terkait dengan emosi yang
sama, dan biasanya hidup bersama dalam rumah tangga. Tujuannya agar dapat memberdayakan
potensi yang dimiliki keluarga/anggota keluarga untuk menyembuhkan dan menyelesaikan
masalah kesehatan dalam keluarga.
1.1
Tujuan Kunjungan kedokteran keluarga
1.1.1. Tujuan Umum :
Diketahuinya status kesehatan, gambaran karakteristik lingkungan dan kebiasaan sebuah
keluarga dan mencari hubungan dengan terjadinya penyakit dalam keluarga tersebut,
Tujuan Khusus
a) Diketahuinya gambaran besaran pengaruh lingkungan sekitar, lingkungan rumah,
dan perilaku keluarga, dengan hubungan terjadinya DM
b) Mendapatkan penilaian dari universitas sebagai tugas akhir stase IKAKOM II
dalam rangka menjalankan kepaniteraan stase IKAKOM II
1.2
a) Mengetahui status pasien yang dipilih sebagai subjek analisa, dan mengetahui
kondisi kesehatan terakhir pasien
b) Dapat melatih dan mempelajari lebih jauh tentang diagnosis komunitas dan
kedokteran kerluarga.
c) Dapat dijadikan sebagai rujukan subjektif untuk penelitian, diagnosis komunitas
lain, survey daerah, dan referensi keadaan lingkungan
e) Tinjauan pustaka dapat dijadikan referensi bagi pemda sekitar atau pejabat dan
dinas kesehatan yang berwenang untuk mengevaluasi faktor resiko terkait masalah
lingkungan di daerahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
: Tn. Mardani
: 53 tahun
: Kepala Keluarga
: Laki-Laki
: Islam
: SMA
: Karyawan Swasta
: Menikah
Riwayat Penyakit
1.Keluhan Utama :
Terdapat luka pada kaki kanan sejak 2 bulan yang lalu
2.Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :
Luka pada kaki kanan sejak 2 bulan yang lalu, sudah dilakukan tindakan amputasi
dan debridement di RSU Tangerang selatan sejak 1 bulan yang lalu dan setiap
harinya pasien datang ke PKM kampung sawah untuk tindakan penggantian
perban. Pasien juga mengeluhkan sering BAK dan terkadang terbangun dimalam
hari karna ingin kencing, hari. Nafsu makan meningkat (+) dan pasien merasa
cepat haus (+). Pasien juga merasa kakinya sering kesemutan bahkan terkadang
suka terasa kebal, gatal-gatal (-) . Badan juga terasa lemas (+), pusing (-), pegalpegal (-), berat badan makin turun (+) 16 kg dalam waktu 6 bulan terakhir, batukbatuk lama (-), terdapat benjolan pada leher (-), BAB lancar tidak ada gangguan.
3.Riwayat Penyakit Terdahulu :
Pasien diduga mempunyai penyakit DM sejak 4 tahun tidak terkontrol, riwayat
darah tinggi (-), riwayat hipotensi (-), riwayat TB paru (-), riwayat hipertiroid (-).
4.Riwayat Penyakit Keluarga :
namun sekarang setelah sakit pasien berusaha mengurangi menjadi 3 batang/ hari
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
: Baik
2. Tanda Vital
:
Tekanan Darah : 130/90 mmHg (pre hipertensi)
Frekuensi Nadi : 92 kali/menit (normal)
Frekuensi Nafas : 20 kali/menit (normal)
Suhu
: 36,80 C (normal)
3. Keadaan gizi
Berat Badan
: 56 Kg
Tinggi Badan
: 160 cm
BMI
: BB (kg)/ TB(m)2
56/(1.6)2 = 21,8
Kesan
: Gizi normal
b.
Pemeriksaan Klinis :
Kepala : normocepal, rambut warna hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok.
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek cahaya (+/+), pupil
isokor.
Hidung : septum deviasi (-), sekret -/-, epistaksis -/-.
Telinga : bentuk normotia, serumen -/-, otorhea -/-.
Mulut
: mukosa bibir lembab (+), lidah kotor (-), tremor (-), stomatitis (-),
IV.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan gula darah terakhir dengan hasil 300 mg/dL
V.
Diagnosa Kerja
Diabetes Melitus Tipe II
VI.
Penatalaksanaan
1. Non-medikamentosa :
- Diet
- Edukasi
- Latihan Jasmani
2. Medikamentosa :
Metformin 3 x 1 p.c/bersama makan
VII. Prognosis
Quo Ad Vitam
Quo Ad Functionam
Quo Ad Sanactionam
: Dubia ad Bonam
: Dubia ad Bonam
: Dubia ad Bonam
5 orang
inti
Nama
Ayah :
Mardani
Ibu :
Rini
Anak :
Marina Ekayanti
Riyadi
Pekerjaan
Kewarganegaraan
Sudah berkeluarga selama
berapa tahun
Tempat tinggal
Agama
Pendidikan terakhir
Pendapatan keluarga
(bapak dan ibu)
Rinda Rindani
Ayah
Ibu
Anak 1
Anak 2
Anak 3
WNI
30 tahun
Rumah sendiri
(Gelatik raya
yang lalu
rt01/rw 03)
Islam
Ayah
SMA
Ibu
SMA
Rp 2.000.000,- s/d Rp 5.000.000,-/bulan
Namun semenjak bpk. Sakit dan tidak bekerja
Hanya Rp. 2000.000/ bulan
Genogram Keluarga
Tn.W (HT)
Ny.S (HT)
Tn.B
Ny.K
Ny.T (HT)
Tn.S (HT)
Tn.M (pasien)
Ny.R
Ny.L
(DM)
Nn.M
Tn.R
Nn.R
Menderita Diabetes
Laki Laki (Almarhum)
Laki Laki (Hidup)
Perempuan (Almarhum)
Perempuan (Hidup)
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Pada keluarga ini, penyusun mengambil kesimpulan kepala keluarga tersebut
terkena penyakit Diabetes Melitus karena keturunan pola gaya hidup yang tidak sehat,
serta kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya. Anggota keluarga
yang lain juga bisa mengalami hal yang serupa bila keluarga tersebut kurang mengetahui
penyakit tersebut. Dari aspek lainnya seperti fungsi keluarga, perkembangan kehidupan,
aspek psikososial, sosial ekonomi, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dan
pendidikan keluarga ini termasuk dalam kategori kurang baik.
B. Saran
Pasien dengan penyakit Diabetes Melitus minum obat secara teratur setiap harinya.
Sebaiknya seluruh anggota keluarga untuk mengingatkan dan memotivasi pasien untuk
minum obat secara teratur, diet rendah gula dan garam dan rutin kontrol ke Puskesmas.
LAMPIRAN KEGIATAN