Anda di halaman 1dari 5

BAB I

LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air air sungai, danau dan air laut.
Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan
sumber panas yang mampu menguapkan air. Air baik yang berada di darat maupun laut akan
menguap oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan
mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya akan
menjadi hujan. Air hujan jatuh kebumi sebagian meresap kedalam tanah menjadi air tanah
dan mata air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi
terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.
Air laut merupakan air yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan gas, contoh :
dalam 1000 gram air laut akan terdapat 35 gram senyawa terlarut yang secara kolektif disebut
garam, atau di dalam air laut 96,5 persen berupa iar dan 3,5 persen berupa zat-zat terlarut
(Nur Alimah, 2008)
Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar sangat
terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat yang tinggal
didaerah pantai, pulau kecil seperti kepulauan seribu air tawar merupakan sumber air yang
sangat penting. Sering terdengar ketika musim kemarau mulai datang maka masyarakat yang
tinggal di daerah pantai atau pulau kecil-kecil mulai kekurangan air. Air hujan yang
merupakan sumber air yang telah disiapkan di bak penampung air hujan (PAH) sering tidak
dapat mencukupi kebutuhan pada musim kemarau. Bahkan yang lebih parahnya lagi bagi
masyarakat yang tinggal di Timur Tengah yangm$rp`kan daerah gurun pasir yang susah
sekali untuk mendapatkan air, apatah lagi air bersih.
Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah,
kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang justru berkembang pada
daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia telah berupaya untuk mengolah air
asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang menggunakan teknologi sederhana seperti
menyuling, filtrasi dan ionisasi (pertukaran ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat
melimpah telah membuat manusia berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar. Sehingga
dengan adanya pengolahan air laut menjadi air asin akan mudah untuk mendapatkan air
meskipun tidak seperti air yang telah ada di daratan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi. Air dapat berubah wujud dapat berupa zat cair atau
sebutannya air, dapat berupa benda padat yang disebut es, dan dapat pula berupa gas
yang dikenal dengan nama uap air. Perubahan fisik bentuk air ini tergantung dari lokasi dan
kondisi alam. Ketika dipanaskan sampai 100oC maka air berubah menjadi uap dan pada suhu
tertentu uap air berubah kembali menjadi air. Pada suhu yang dingin di bawah 0 oC air
berubah menjadi benda padat yang disebut es atau salju.
Air dapat juga berupa air tawar (fresh water) dan dapat pula berupa air asin (air laut)
yang merupakan bagian terbesar di bumi ini. Di dalam lingkungan alam proses, perubahan
wujud, gerakan aliran air (di permukaaan tanah, di dalam tanah, dan di udara) dan jenis air
mengukuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi (Kodoatie
dan Sjarief, 2010).

Air tawar adalah air dengan kadar garam dibawah 0,5 ppt (Nanawi, 2001). Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengendalian
Kualitas Air dan Pengendalian Kualitas Pencemaran, Bab I Ketentuan Umum pasal 1,
menyatakan bahwa : Air tawar adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah
permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil., sedangkan menurut Undang-Udang RI No. 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Bab I, Pasal 1), butir 2 disebutkan bahwa Air adalah
semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.. Butir 3
menyebutkan Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan atau batuan di bawah
permukaan tanah.. Karakteristik kandungan dan sifat fisis air tawar sangat bergantung pada
tempat sumber mata air itu berasal dan juga teknik pengolahan air tersebut.
2.2 Kebutuhan Air
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok mahluk hidup termasuk manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari keberadaan air sangatlah penting. Karena keberadaannya yang sangat
penting, maka keberadaan dan penggunaanya perlu dijaga dengan baik. Irianto (2004)
mengemukakan bahwa kebutuhan air yang dimasukan dalam tubuh tergantung dari jumlah air
yang dikeluarkan tubuh. Air yang dimasukan dalam tubuh dapat berupa air minum, makanan,
dan buah- buahan. Pengeluaran air dari tubuh sebagai bentuk sisa metabolisme atau karena
penyakit tertentu. Penderita penyakit muntah berak (Cholera) akan mengeluarkan banyak
cairan dari dalam tubuh. Kekurangan cairan dari dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi
yang dapat mengakibatkan kematian. Air di dalam tubuh memiliki fungsi antara lain yaitu :
(a) membantu proses pencernaan yang memungkinkan terjadinya reaksi biokimia dalam
tubuh,
(b) menjaga kerja alat tubuh tidak terganggu,
(c) membuang zat sisa dari dalam tubuh serta menjaga suhu tubuh agar tetap normal.
Menurut dokter dan ahli kesehatan manusia wajib minum air putih delapan gelas per
hari. Tumbuhan dan binatang juga mutlak membutuhkan air. Semua organisme yang hidup
tersusun dari sel-sel yang berisi air sedikitnya 60% dan aktivitas metaboliknya mengamil
tempat di larutan air (Enger dan Smith, 2009). Tanpa air keduanya akan mati. Sehingga dapat
dikatakan air merupakan salah satu sumber kehidupan. Dengan kata lain air merupakan zat
yang paling esensial dibutuhkan oleh mkhluk hidup. Dapat disimpulkan bahwa untuk
kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas
maupun kuantitas mutlak diperlukan.
Di Amerika Serikat ditentukan 600 liter per kapita per hari (Linsley dan Franzini, 1985).
Di Indonesia diperlukan air berkisar 100 150 liter/orang /hari. Kebutuhan air minimal untuk
daerah pedesaan menurut standar WHO adalah sebesar 60 liter/orang/hari (Sanropie, 1984).
Menurut Irianto (2004) setiap hari selama 24 jam manusia membutuhkan asupan air sekitar
2,5 liter.
2.3 Standar Kualitas Air Bersih
Standar kualitas air adalah ketentuan-ketentuan yang biasa dituangkan dalam bentuk
pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut
tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis dan gangguan dalam segi
estetika (Sanropie, 1984). Secara kimia standar kualiatas air bersih dibagi ke dalam lima
bagian, yaitu :
(a) di dalam air minum tidak boleh terdapat zat-zat yang beracun,
(b) tidak ada zat yang menimbulkan gangguan kesehatan,
(c) tidak mengandung zat-zat kimia yang melebihi batas tertentu sehingga bisa menimbulkan
gangguan teknis,

(d) tidak boleh mengandung zat-zat kimia yang melebihi batas tertentu sehingga bias
menimbulkan gangguan ekonomi.
Dengan mengacu pada persyaratan di atas, maka keberadaan zat-zat kimia masih
diperbolehkan dalam air minum asalkan jumlahnya tidak melebihi batas yang telah
ditentukan oleh Baku Mutu Air Minum.
Secara biologis, air minum tidak boleh mengandung kuman parasit, kuman patogen, dan
bakteri coli. Persyaratan bakteriologis air bersih berdasarkan kandungan jumlah total bakteri
Coliform dalam air bersih setiap 100 ml air contoh menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 adalah :
(a) air bersih yang berasal dari selain perpipaan, kadar maksimum yang diperbolehkan untuk
jumlah total bakteri Coliform setiap 100 ml air contoh jumlahnya tidak boleh melebihi 50.
(b) Air bersih yang berasal dari perpipaan, kadar maksimum total bakteri Coliform tidak
diperbolehkan melebihi 10 per 100 ml air contoh.
Sedangkan secara fisik, air bersih haruslah jernih, tidak berbau, dan tidak berwarna.
2.4 Pengertian Air Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi
dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi
permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
Aur laut merupakan air yang berasal dari laut, memiliki rasa asin, dan memiliki salinitas
sebesar 35, hal ini berarti untuk setiap satu liter air laut terdaapat 35 gram garam yang terlarut
di dalamnya. Kandungan garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut antara
lainklorida (55%),natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1 %), potaseium
(1%), dan sisanya (kurang dari 1%) terdiri dari bikarbonat, bromide, asam borak, strontium,
dan florida. Keberadaan garam-garaman ini mempengaruhi sifat-sifat fisis air laut seperti
densitas, kompresibilitas, dan titik beku (homig, 1978). Air dengan salinitas tersebut tentuny
tidak dapat dikonsumsi.
2.5 Perbeaan Air Laut Dengan Air Tawar
Perbedaan air laut dengan air tawar antara lain yaitu :
a. Air laut mempunyai rasa asin, sedangkan air tawar tidak. Hal ini karena air laut
mengandung kadar garam sebanyak 3,5 %, sedangkan air tawar tidak mengandung garam.
b. Kuantitas air laut di bumi jauh lebih besar dari pada jumlah air tawar. 97% air di bumi
adalah air laut, dan hanya 3% berupa air tawar.
c. Air laut lebih padat dari pada air tawar, karena kadar garam yang terkandung dalam air
laut menambah massa namun tidak mempengaruhi volume dari air laut tersebut.
d. Air laut mengandung ion terlarut lebih besar dari pada air tawar. Ion-ion yang
keberadaannya melimpah di dalam air laut adalah natrium, klorida, magnesium, sulfat, dan
kalsium.
e. Kandungan unsur kimia dalam air laut: Clorida (Cl), Natrium (Na), Magnesium (Mg),
Sulfur (S), calium (Ca), Kalsium (K), Brom (Br), Carbon (C), Cr, B. Sedangkan kandungan
unsur kimia dalam air tawar: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride,
dan chlorine.
2.6 Manfaat Pengelolaan Air Laut
Manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan air laut antara lain adalah :
1. Memberikan solusi terhadap krisis air bersih. Dengan adanya pengelolaan air laut
menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi masyarakat dapat mengatasi adanya krisis air
bersih.

2. Pengelolaan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi bisa mengurangi penggunaan
air bawah tanah yang diyakini sebagai penyebab utama penurunan tanah di beberapa tempat
di Indonesia.
3. Dalam penggelolaan air laut yang mengandung garam menjadi air tawar ini bisa
menghasilkan garam dapur yang juga dapat dikonsumsi.
4. Pengelolaan air laut menjadi air tawar ini juga bisa menjadi sebuah kesempatan bisnis
yang menguntungkan bagi perusahaan air minum nasional maupun internasional untuk
mampu menyediakan air minum sehat bagi pelanggannya.
2.7 Pengolahan Air
Tidak semua air yang terdapat di alam layak untuk dikonsumsi. Agar dapat layak
dikonsumsi, diperlukan upaya pengolahan air. Upaya pengolahan air pada hakikatnya adalah
untuk memenuhi kebutuhan dengan mengacu pada syarat kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan
ekonomis. Air laut memiliki kadar garam sekitar 33.000 mg/lt, sedangkan kadar garam pada
air payau berkisar 1000 3000 mg/lt. Air minum tidak boleh mengandung garam lebih dari
400 mg/lt. Agar air laut atau air payau bias dikonsumsi sebagai air minum maka perlu proses
pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan air laut menjadi air minum pada dasarnya adalah
menurunkan kadar garam sampai dengan konsentrasi kurang dari 400 mg/lt.
2.8 Desalinasi
Desalinasi merupakan suatu teknologi pengolahan air. Desalinasi merupakan proses
untuk mendapatkan air dengan kemurnian tinggi atau untuk memperoleh air bersih dari air
yang memiliki kadar garam tinggi, seperti air laut. Ada beberapa penjelasan tentang
desalinasi ini, salah satunya yaitu mengartikan bahwa Desalinasi berarti hanya suatu proses
pemisahan air tawar dari air asin. Ada juga yang mengartikan bahwa desalinasi merupakan
proses untuk menghilangkan kandungan garam di air yang terdiri dari cation (ion positif) dan
anion (ion negative). Menurut Retno, 2001 Proses desalinasi biasanya digunakan untuk
mengolah air laut menjadi air bebas mineral yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Ada beberapa teknologi dalam proses desalinasi, yakni proses distilasi atau penguapan,
teknologi proses dengan menggunakan membrane atau filtrasi, dan proses pertukaran ion.
Proses desalinasi dengan cara distilasi adalah metode pemisahan dengan cara memanaskan
air laut untuk menghasilkan uap air, yang selanjutnya dikondensasi untuk menghasilkan air
bersih.. Sedangkan pada proses dengan cara membrane adalah pemisahan air laut dengan air
tawar dengan cara pemberian tekanan dan menggunakan membran reserve osmosis atau
dengan cara elektrodialisa.
Pada sistem desalinasi dengan menggunakan membrane RO, air pada larutan garam
dipisahkan dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran waterpermeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya perbedaan tekanan yang
diciptakan antara umpan bertekanan dan produk, yang memiliki tekanan dekat dengan
tekanan atmosfer. Sisa umpan selanjutnya akan terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan
sebagai brine. Proses ini tidak melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa.
2.8.1 Desalinasi Air Laut Dengan Sistem Osmosis Balik
Pada sistem desalinasi dengan menggunakan membrane RO, air pada larutan garam
dipisahkan dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran waterpermeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya perbedaan tekanan yang
diciptakan antara umpan bertekanan dan produk, yang memiliki tekanan dekat dengan
tekanan atmosfer. Sisa umpan selanjutnya akan terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan
sebagai brine. Proses ini tidak melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa.

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari
osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel hidup di mana molekul "solvent"
(biasanya air) akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi
tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke
membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari
membran sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang
tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi "solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah "solute" rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap "solute" dari satu
sisi dan membiarkan pendapatan "solvent" murni dari sisi satunya.
Reverse osmosis merupakan suatu metode pembersihan melalui membran semi
permeable. Pada proses membran, pemisahan air dari pengotornya didasarkan pada proses
penyaringan dengan skala molekul, dimana suatu tekanan tinggi diberikan melampaui tarikan
osmosis sehingga akan memaksa air melalui proses osmosis terbalik dari bagian yang
memiliki kepekatan tinggi ke bagian yang mempunyai kepekatan rendah. Selama proses
tersebut terjadi, kotoran dan bahan yang berbahaya akan dibuang sebagai air tercemar
(limbah). Molekul air dan bahan mikro yang berukuran lebih kecil dari Reverse Osmosis
akan tersaring melalui membran. Di dalam membran Reverse Osmosis tersebut terjadi proses
penyaringan dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar daripada
molekul air misalnya molekul garam, besi dan lainnya, akan terpisah dan dalam membran
osmosis balik harus mempunyai persyaratan tertentu, misalnya kekeruhan harus nol, kadar
besi harus <0,1>.

Anda mungkin juga menyukai