Anda di halaman 1dari 3

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan petani untuk mengairi lahan pertaniannya.

Salah satu
teknologi irigasi pertanian yang sudah dikembangkan adalah irigasi tetes. Irigasi tetes itu sendiri
adalah metodeirigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar
tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan
emitor (Wikipedia). Irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk
memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok
diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai.
Cara kerja irigasi tetes sederhana adalah menampung air dalam wadah dengan
mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah
dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Cara penggunaan alat ini sangatlah mudah, yaitu
dengan mengisi wadah botol air mineral bekas /bambu yang telah dilubangi dibawahnya sekitar
0.1 cm dengan air dan menggantungkannya pada tiang gantungan yang telah disediakan dekat
dengan tanaman. Jumlah lubang tetesan air ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
dan ketersediaan air. Apabila botol sudah kosong diisi kembali.
Manfaat dengan melakukan irigasi tetes ini, adalah :
a. Menyediakan air selama musim kemarau;
b. Mengurangi penggunaan tenaga kerja bila dibandingkan dengan penyiraman individu
pertanaman melalui ataupun menggunakan gayung;
c. Menyalurkan air ke tempat yang diinginkan;
d. Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, sebagai akibat dari kemampuan irigasi
tetes dalam memelihara tanah agar tetap lembab pada daerah perakaran
e. Mengusahakan tanah tempat media tumbuh tanaman selalu basah terairi tetesan air dan cukup
untuk mengairi tanaman.

Musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu yang sangat ekstrim, panas dan teriknya sinar
matahari membuat tanaman baik di pot ataupun dilahan mudah cepat layu bahkan mati. Apalagi
jika kondisi tanah agak berpasir dimana tidak mampu menahan air lebih lama, selain perlunya
media tanaman yang porositas baik dalam menahan air perlu dipikirkan juga sistem pengairan
yang mampu memberikan air secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama sedikit demi
sedikit, Sistem itu dikenal dengan nama irigasi tetes. Manfaat sangat berguna bagi tanaman untuk
tetap segar di musim kemarau, juga supaya tidak dibully para pencinta tanaman, pecinta tanaman
kok tanamanya pada layu , kering dan mati :-P.

Komponen irigasi tetes


Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air
menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar,
melalui jaringan katup, pipa dan emitor.
Irigasi tetes telah digunakan pada zaman kuno dengan mengisi pot tanah liat yang terkubur
dengan air, yang pelan-pelan merambat ke rumput. Di Indonesia irigasi tetes sudah digunakan
sejak ramainya sistem memperbanyak tanaman dengan pencangkokkan tanaman, yaitu
menggunakan bambu yang dilubangi ujung bawahnya kemudian di sumbat dengan paku atau lidi
dimana di usahkan agar air dalam bambu bisa menetes ke media tanah untuk pencangkokan
tanaman.Yyang tujuanya agar media tetap lembab sehingga akar-akar bisa tumbuh.
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan petani untuk mengairi lahan pertaniannya. Salah satu
teknologi irigasi pertanian yang sudah dikembangkan adalah irigasi tetes. Irigasi tetes itu sendiri
adalah metode irigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar
tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan
emitor (Wikipedia). Irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk
memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok
diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai.
Cara kerja irigasi tetes sederhana adalah menampung air dalam wadah dengan mengalirkannya
ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Cara penggunaan alat ini sangatlah mudah, yaitu dengan mengisi wadah
botol air mineral bekas /bambu yang telah dilubangi dibawahnya sekitar 0.1 cm dengan air dan
menggantungkannya pada tiang gantungan yang telah disediakan dekat dengan tanaman. Jumlah
lubang tetesan air ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan air.
Apabila botol sudah kosong diisi kembali dengan air.

Manfaat dengan melakukan irigasi tetes ini, adalah :


a. Menyediakan air selama musim kemarau;
b. Mengurangi penggunaan tenaga kerja bila dibandingkan dengan penyiraman individu
pertanaman melalui ataupun menggunakan gayung atau selang;
c. Menyalurkan air ke tempat yang diinginkan;
d. Dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, sebagai akibat dari kemampuan irigasi
tetes dalam memelihara tanah agar tetap lembab pada daerah perakaran
e. Mengusahakan tanah tempat media tumbuh tanaman selalu basah terairi tetesan air dan cukup
untuk mengairi tanaman.
f. keberhasilan irigasi tetes ini perlu didukung media tanaman yang porositas baik dan mampu
menahan air yaitu menggunakan campuran tanah dan sabut kelapa atau lebih dekenal sebagai
cocoped

Anda mungkin juga menyukai