Anda di halaman 1dari 11

A.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


a. Pengkajian Keperawatan
1. Aspek biologis
a. Usia.

Faktor

melakukan

usia

berpengaruh

aktifitas,

terhadap

terkait

kemampuan

dengan

kekuatan

muskuloskeletal. Hal yang perlu dikaji diantaranya adalah


postur tubuh yang sesuai dengan tahap pekembangan
individu.
b. Riwayat keperawatan. Hal yang perlu dikaji diantaranya
adalah

riwayat

adanya

gangguan

pada

sistem

muskuloskeletal, ketergantungan terhadap orang lain dalam


melakukan aktivitas, jenis latihan atau olahraga yang sering
dilakukan klien dan lain-lain.
c. Pemeriksaan fisik, meliputi rentang gerak, kekuatan otot,
sikap tubuh, dan dampak imobilisasi terhadap sistem tubuh.
2. Aspek psikologis

Aspek psikologis yang perlu dikaji di antaranya adalah bagaimana


respons psikologis klien terhadap masalah gangguan aktivitas yang
dialaminya,

mekanisme

koping

yang

digunakan

klien

dalam

menghadapi gangguan aktivitas dan lain-lain.


3. Aspek sosial kultural

Pengkajian pada aspek sosial kultural ini dilakukan untuk


mengidentifikasi dampak yang terjadi akibat gangguan aktifitas yang
dialami klien terhadap kehidupan sosialnya, misalnya bagaimana
pengaruhnya terhadap pekerjaan, peran diri baik dirumah, kantor
maupun sosial dan lain-lain
4. Aspek spiritual

Hal yang perlu dikaji pada aspek ini adalah bagaimana keyakinan
dan nilai yang dianut klien dengan kondisi kesehatan yang dialaminya
sekarang,

seperti

apakah

klien

menunjukan

keputusasaannya?

Bagaimana pelaksanaan ibadah klien dengan keterbatasan kemampuan


fisiknya? Dan lain-lain (Asmadi, 2008).
b. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri (Tarwoto & Wartonah, 2003)
c. Intervensi Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan umum

No

Diagnosa

Tujuan Keperawatan

Rencana Tindakan

( NOC )

(NIC )

Keperawatan
(NANDA)
Intoleransi

Setelah

dilakukan

Asuhan Managemen Energi

aktivitas

keperawatan selama . x 24

berhubungan

jam :

penyebab

keletihan:

dengan Kelemahan
umum

Tentukan

Klien

mampu

mengidentifikasi aktifitas
dan

situasi

aktifitas,

:nyeri,
perawatan

pengobatan

yang

menimbulkan kecemasan
yang berkonstribusi pada
intoleransi aktifitas.
- Klien mampu berpartisipasi

- Kaji respon emosi, sosial


dan spiritual terhadap
aktifitas.
- Evaluasi motivasi dan

dalam aktifitas fisik tanpa

keinginan klien untuk

disertai peningkatan TD,

meningkatkan aktifitas.

N, RR dan perubahan
-

ECG

Monitor

respon

kardiorespirasi terhadap
-

Klien

mengungkapkan

secara

verbal,

disritmia,

pemahaman

tentang

diaforesis, pucat.

kebutuhan

aktifitas

takikardi,
dispnea,

oksigen,

pengobatan dan atau alat

- Monitor asupan nutrisi


untuk memastikan ke

yang dapat meningkatkan


toleransi

adekuatan

terhadap

sumber

energi.

aktifitas.
- Klien mampu berpartisipasi
dalam

perawatan

diri

tanpa

bantuan

atau

- Monitor respon terhadap


pemberian
nadi,

dengan bantuan minimal


tanpa

menunjukkan

oksigen

irama

jantung,

frekuensi

Respirasi

terhadap

aktifitas

perawatan diri.

kelelahan
-

Letakkan

benda-benda

yang sering digunakan


pada

tempat

yang

mudah dijangkau
- Kelola energi pada klien
dengan
kebutuhan

pemenuhan
makanan,

cairan, kenyamanan /
digendong

untuk

mencegah tangisan yang

menurunkan energi.
- Kaji pola istirahat klien
dan adanya faktor yang
menyebabkan kelelahan.
Terapi Aktivitas
- Bantu klien melakukan
ambulasi

yang

dapat

ditoleransi.
- Rencanakan jadwal antara
aktifitas dan istirahat.
- Bantu dengan aktifitas
fisik teratur : misal:
ambulasi,

berubah

posisi,

perawatan

personal,

sesuai

kebutuhan.
- Minimalkan anxietas dan
stress,

dan

berikan

istirahat yang adekuat


- Kolaborasi dengan medis
untuk pemberian terapi,
sesuai indikasi

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan :


Kerusakan sensori persepsi.

No

Diagnosa

Tujuan Keperawatan

Rencana Tindakan

( NOC )

(NIC )

Keperawatan
(NANDA)
Gangguan

Setelah

dilakukan

asuhan Latihan Kekuatan

mobilitas fisik

keperawatan selama ...x 24

berhubungan

jam klien menunjukkan:

persepsi.

Ajarkan
dorongan

dengan :
Kerusakan sensori

- Mampu mandiri total

untuk

dan
pada

berikan
klien

melakukan

program latihan secara


- Membutuhkan alat bantu
- Membutuhkan bantuan

rutin
Latihan untuk ambulasi

orang lain
- Ajarkan teknik Ambulasi
- Membutuhkan bantuan
orang lain dan alat
- Tergantung total

&

perpindahan

yang

aman kepada klien dan


keluarga.
- Sediakan alat bantu untuk

Dalam hal :

klien seperti kruk, kursi


- Penampilan posisi tubuh

roda, dan walker

yang benar
- Beri penguatan positif
- Pergerakan sendi dan otot

untuk
dalam

Melakukan

perpindahan/

berlatih
batasan

mandiri
yang

aman.

ambulasi : miring kanankiri, berjalan, kursi roda

Latihan mobilisasi dengan


5

kursi roda
- Ajarkan pada klien &
keluargatentang

cara

pemakaian kursi roda &


cara berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur atau
sebaliknya.
- Dorong klien melakukan
latihan

untuk

memperkuat

anggota

tubuh
-

Ajarkan
keluarga

pada

klien/

tentang

cara

penggunaan kursi roda


Latihan Keseimbangan
- Ajarkan pada klien &
keluargauntuk

dapat

mengatur posisi secara


mandiri

dan

menjaga

keseimbangan

selama

latihan

ataupun

dalam

aktivitas sehari hari.


Perbaikan Posisi Tubuh
yang Benar
-

Ajarkan

pada

keluargauntuk

klien/
mem

perhatikan postur tubuh

yg

benar

menghindari

untuk
kelelahan,

keram & cedera.


- Kolaborasi ke ahli terapi
fisik

untuk

program

latihan.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan :Kerusakan neurovaskuler

No

Diagnosa

Tujuan Keperawatan

Rencana Tindakan

( NOC )

(NIC )

Keperawatan
(NANDA)
Defisit perawatan

Setelah dilakukan asuhan Bantuan

Perawatan

diri berhubungan

keperawatan selama... x24 Mandi,

higiene

dengan :Kerusakan

jm

Diri:
mulut,

penil/vulva, rambut, kulit

neurovaskuler
Klien mampu :

- Kaji kebersihan kulit, kuku,


rambut, gigi, mulut, perineal,

- Melakukan ADL mandiri :

anus

mandi, hygiene mulut


,kuku, penis/vulva,

- Bantu klien untuk mandi,

rambut, berpakaian,

tawarkan pemakaian lotion,

toileting, makan-minum,

perawatan kuku, rambut, gigi

ambulasi

dan mulut, perineal dan anus,


sesuai kondisi

- Mandi sendiri atau dengan


bantuan

tanpa -

kecemasan

Anjurkan
keluargauntuk

klien

dan

melakukan

oral hygiene sesudah makan


- Terbebas dari bau badan

dan

mempertahankan

dan bila perlu

kulit utuh
- Kolaborasi dgn Tim Medis /
-

Mempertahankan

dokter gigi bila ada lesi,

kebersihan area perineal

iritasi, kekeringan mukosa

dan anus

mulut,

dan

gangguan

integritas kulit.
-

Berpakaian

dan

melepaskan

pakaian Bantuan perawatan diri :

sendiri
-

Melakukan
bersisir,

berpakaian
keramas, - Kaji dan dukung kemampuan
bercukur,

membersihkan

klien

kuku,

untuk

berpakaian

sendiri

berdandan
- Ganti pakaian klien setelah
- Makan dan minum sendiri,

personal

meminta bantuan bila

pakaikan

perlu

yang sakit/ terbatas terlebih


dahulu,

- Mengosongkan kandung

hygiene,
pada

dan

ektremitas

Gunakan

pakaian

yang longgar

kemih dan bowel


-

Berikan

terapi

untuk

mengurangi nyeri sebelum


melakukan

aktivitas

berpakaian sesuai indikasi


Bantuan perawatan diri :
Makan-minum
- Kaji kemampuan klien untuk
makan : mengunyah dan
menelan makanan

- Fasilitasi alat bantu yg mudah


digunakan klien
- Dampingi dan dorong keluarga
untuk membantu klien saat
makan
Bantuan

Perawatan

Diri:

Toileting
- Kaji kemampuan toileting:
defisit

sensorik

(inkontinensia),kognitif(men
ahan untuk toileting), fisik
(kelemahan fungsi/ aktivitas)
-

Ciptakan

lingkungan

aman(tersedia

yang

pegangan

dinding/ bel), nyaman dan


jaga privasi selama toileting
- Sediakan alat bantu (pispot,
urinal) di tempat yang mudah
dijangkau
-

Ajarkan

pada

klien

dan

keluarga untuk melakukan


toileting secara teratur

10

DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Tarwoto dan Wartona. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku saku diagnosa keperawatan dengan intervensi
NIC dan kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai