PENDAHULUAN
1. Tujuan
Paktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis pupuk
kompos terhadap pertumbuhan dan produksi pada tanaman terong
( Solanum melongena )
2. Dasar Teori
2.1 Komoditas Tanaman Terong
Lakukan pengolahan lahan dengan dicangkul atau ditraktor, seperti
yang biasa dilakukan, hingga lahan siap tanam. Selanjutnya buat
bedengan dengan lebar (120140) cm panjang (612) m, dan saluran
air selebar 30 cm dan dalam 30 cm. Untuk mengurangi serangan
penyakit dan menekan pertumbuhan gulma, dianjurkan menggunakan
mulsa organik (penutup tanah) seperti jerami atau bahan organik
lainnya, dengan menggunakan jarak tanam (70x50) cm atau (80x60)
cm (jarak antar barisan 70 cm - 80 cm dan jarak antar lubang tanam
dalam barisan 50 cm 60 cm).
2.2 Klasifikasi Tanaman Terong
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Solanum
Spesies: Solanum melongena L.
2.1
Terung Ungu
2.1
.1
Klasifikasi Tanaman Terung Ungu
Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga
berasal dari Asia,
terutama India dan Birma.
Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.
Dari kawasan tersebut, terung
:
Angiospermae
Kelas
:
Dycotyledonae
Ordo
:
Tubiflorae
10
Famili
:
Solanaceae
Genus
:
Solanum
Spesies
:
Solanum melongena
L.
(
Rukmana,
1994
).
2.1.2
Morfologi Tanaman Terung
Terung (
Solanum melongena
L.
) merupakan tanaman setahun berjenis perdu yang
dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 60
90 cm.
Daun tanaman ini
lebar dan
berbentuk telinga.
Bunganya berwarna ungu dan merupakan bunga yang
sempurna, biasanya terpisah dan terbentuk dalam tandan
bunga (Nazaruddin,
1993).
Tinggi pohon terung
40
150 cm, memiliki daun
ber
ukuran panjang 10
20 cm dan
lebar 5
10 cm,
bunga berwarna putih hingga ung
u
memiliki
lima mahkota bunga
.
Berbagai varietas terung tersebar luas di dunia,
perbedaannya terletak pada
bentuk, u
kuran, dan warna
t
ergantung
dari
varietas terungnya, terung memiliki
sedikit perbedaan konsistensi dan rasa.
Secara umum terung memiliki rasa pah
it
dan
daging buahnya menyerupai spons
.
Varietas awal terung memiliki rasa pahit,
tetapi terung yang telah mengalami proses penyilangan
memiliki perbaikan rasa.
Terung merupakan jenis tanaman yang memiliki kedekatan
dengan tanaman
kentang, tomat, dan paprika (Foodreference, 2010).
ntuk membudidayakan tanaman terung agar memberikan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan, langkah-langkah berikut ini dapat dijadikan bahan rujukan:
1. Persemaian
Untuk memperoleh hasil yang optimal, benih terung sebaiknya berasal dari benih
hibrida. Benih tersebut diperam dengan menggunakan kertas basah atau handuk
lembab selama +/- 24 jam. Di saat yang sama, media semai kita persiapkan
dengan cara mencampur tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Media tanam hasil campuran tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag
berukuran: tinggi 8 cm dan diameter 5 cm.
2. Pembibitan
Seperti penjelasan di atas, pembibitan dilakukan dengan merendam benih ke
dalam air hangat selama 10 -15 menit. Benih tersebut kemudian dibungkus
dengan kertas basah atau handuk basah atau gulungan kain basah untuk diperam
selama + 24 jam, sebelum disebar di atas lahan persemaian, dan ditutup dengan
menggunakan daun pisang/ penutup lainnya. Begitu benih mulai terlihat
berkecambah, buka penutupnya, dan siram persemaian setiap pagi dan sore hari.
Jika dibutuhkan, pada saat pembibitan tersebut dapat pula dilakukan
penyemprotan pestisida. Benih siap untuk dipindah tanamkan jika sudah memiliki
daun empat helai dengan umur sekitar 1 sampai dengan 1,5 bulan.
3. Persiapan Lahan
Dalam fase persiapan lahan terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan
seperti ;
a. Membalik tanah
Balikan tanah yang akan digunakan untuk media tanam dengan menggunakan
cangkul atau bajak agar lapisan tanah di bagian atas pindah ke bawah dan tanah
lapisan bawah pindah ke atas.
b. Setelah lapisan tanah dibalik, lahan tanam kemudian diairi dengan cara
menggenangi lahan tersebut secara merata selama 3-5 jam. Agar pembuatan
bedengan lebih mudah, lakukan pembajakan untuk yang kedua kalinya.
c. Setelah dibajak, berikanlah pupuk dasar di atas lahan penanaman, sebanyak
15/kg pupuk kandang, dan 10 15 kg dolomit sebanyak untuk setiap 10 m2 lahan
tanam. Dapat pula ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5 kg, SP-36 3 kg, serta
KCl 1,5 kg untuk setiap 10 tanaman. Pupuk NPK juga dapat diberikan dengan
dosis 3 kg/10 tanaman.
d. Usai mencampur tanah dengan pupuk, selanjutnya dibuat bedenganbedengan
berbentuk single row (satu baris satu tanaman) dengan jarak tanam 75 cm.
Gambar ini menunjukkan bunga dari tanaman terong - sebentar lagi berubah jadi
buah yang siap dipanen.
4. Penanaman
Buatlah lubang-lubang tanam pada bedengan sedalam 10-15 cm untuk menanam
benih yang telah disemai selama 25 hari. Ciri-ciri bibit yang siap tanam adalah
munculnya 3-4 lembar daun sempurna dengan ketinggian batang mencapai 7,5
cm. Lakukan penanaman pada sore hari setelah dilakukan penggenangan. Maksud
dilakukannya penggenangan adalah untuk memudahkan pemindahan serta
membantu tanaman dalam melewati masa adaptasi pertumbuhan awal.
Bibit yang telah dimasukkan ke dalam lubang selanjutnya ditekan pelan-pelan ke
bawah seraya ditimbun dengan tanah yang ada di sekitar lubang sebatas pangkal
batang. Siramlah lubang tanam hingga cukup basah (lembab). Agar bibit yang
baru ditanam tersebut terbebas dari serangan hama, berikanlah insektisida.
5. Pemasangan Ajir (Turus)
Turus dibuat dari bambu/ kayu dengan tinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm. Turus
ditancapkan di dekat batang, dan batang tanaman diikat pada turus tersebut agar
memiliki kekuatan saat harus menanggung beban yang berat yang berasal dari
buah terung yang kelak dihasilkan. Pemasangan turus dilakukan sedini mungkin
agar tidak mengganggu sistem akar pada tanaman terung.
6. Pemeliharaan
Dalam fase pemeliharaan terdapat beberapa fase dan hal yang perlu diperhatikan,
seperti ;
a. Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan dan pada cuaca kering, penyiraman harus dilakukan
setiap hari, baik dengan cara menyiram batang tumbuhan maupun dengan
memasukkan air ke lahan tanam selama beberapa jam. Jika memasukkan air ke
lahan tanam atau direndam, tanah biasanya akan tetap basah selama 3 4 hari,
kecuali tanah yang strukturnya mengandung banyak pasir.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati, terserang hama penyakit,
atau pertumbuhannya menjadi tidak normal seperti biasanya. Untuk melakukan
penyulaman bisa dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari.
c. Penyiangan
Untuk menghilangkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman
dapat dilakukan penyiangan dengan cara dicabut. Penyiangan dilakukan minimal
dua kali, yakni ketika tanaman berumur 15 hari serta 60-75 hari setelah tanam.
d. Pemupukan
Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam
dengan menggunakan pupuk ZA 2.5 3 gram, SP-36 2.5 3 gram, KCl 1-1.5
gram untuk setiap tanaman. Pupuk diletakkan di pinggir tanaman dengan jarak
dari pangkal batang sejauh 10 cm. Pemberian pupuk susulan kedua dilakukan
pada 50 hari setelah tanam dengan menggunakan NPK Grand S-15 dosis 8-10
gram pertanaman. Setelah panen yang kedua, pemupukan kembali dilakukan
dengan masih tetap menggunakan NPK Grand S-15 dosis 10 gram pertanaman.
e. Perawatan Lainnya
Selama masa pemeliharaan, lakukan pula pemangkasan atau perempelan pada
tunas-tunas liar yang tumbuh di ketiak daun pertama sampai bunga pertama guna
merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru serta bunga.
7. Masa Panen
Ketika umur tanaman 30 hari setelah tanam atau 15 18 hari setelah munculnya
bunga, tanaman terung sudah bisa dipanen untuk pertama kalinya. Ciri-ciri dari
terung yang siap panen adalah:
- Memiliki warna buah mengkilat,
- Daging belum terlalu keras,
- Berukuran sedang (tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil).
Buah terung dapat dipanen seminggu dua kali, sehingga dalam satu musim total
pemanenan dapat dilakukan 8 kali. Setiap tanaman biasanya berpotensi untuk
menghasilkan buah sekitar 21 buah. Pasca pemanenan ke delapan terkadang masih
ada tanaman yang menghasilkan buah, namun produktifitasnya mulai turun baik
dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Diubah terakhir kali: Mei 16, 2016 A. Kesimpulan
Dari hasil penanaman dan pengamatan yang telah kami lakukan selama satu
minggu terakhir ini, kami menyimpulkan bahwa:
1.Untuk
4.Pemberian
B. Saran
Tanaman harus dilindungi dari cahaya matahari langsung dengan adanya
pembuatan naungan. Kemudian untuk kelembaban tanah yang cukup maka harus
rajin setiap hari disiram agar tanaman terong tidak kekurangan air. Setiap hari
tanaman harus dibersihkan dari gangguan gulma yang menyebabkan kekurangan
unsur hara di dalam tanah.
Terung (Solanum
melongena)
adalah
tumbuhan
untuk
daya
tahan
tubuh
Anda.
Kandungan
lahan
yang
tetap.
Pembuatan
bedengan
dan
cara
cat
tembok,
ataupun
pot
yang
dilubangi
bagian
penyakit
terong
umum
yang
mempengaruhi