Anda di halaman 1dari 7

LUKA BAKAR DERJAT 1 DAN 2

Klasifikasi lama yang diperkenalkan oleh Dupuytren adalah pembagian


derajat luka bakar dalam 6 derajat (3)
1.

Luka bakar derajat 1. Luka akibat terkena panas dari api, benda panas dan
cairan panas yang suhunya tidak mencapai titik didih, atau akibat cairan
kimia. Biasanya bentuk luka berupa kemerahan dan proses penyembuhan
terjadi tanpa meninggalkan parut. Waktu penyembuhan antara beberapa jam
sampai beberapa hari.

2.

Luka bakar derajat 2. Luka diakibatkan terkena benda panas atau cairan
panas yang suhunya mencapai titik didih atau lebih tinggi. Lapisan kulit
superfisial hanya sedikit yang rusak dan penyembuhannya tanpa
meninggalkan jaringan parut. Pada awalnya terdapat vesikel yang kemudian
akan terasa sakit dan warnanya menjadi hitam.

3.

Luka bakar derajat 3. Luka bakar ini adalah akibat cairan yang suhunya
diatas titik didih. Pada keadaan ini lapisan superfisial kulit seluruhnya rusak
sehingga pada penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Ujung
persyarafan juga terbakar dan halini mengakibatkan rasa nyeri yang hebat.
Pada proses penyembuhan dapat terjadi jaringan parut yang mengandung
semua elemen kulit, sehingga tidak mengalami kontraktur.

4.

Luka bakar derajat 4. Seluruh jaringan kulit mengalami kerusakan. Ujung


saraf juga ikut rusak, sehingga pada luka bakar ini rasa nyeri tidak ada.
Jaringan parut yang terbentuk akan mengalami kontraksi dan deformitas.
Luka terkelupas pada hari ke 5 atau ke 6 dan penyembuhan akan berjalan
lambat.

5.

Luka bakar derajat 5. Pada keadaan ini kerusakan juga meliputi fasia otot
dan hampir selalu mengalami deformitas.

6.

Luka bakar derajat 6. Keadaan ini biasanya fatal, jika tidak meninggal maka
biasanya mengakibatkan kerusakan anggota badan.

Tabel 1. Deskripsi Tradisional dan Klasifikasi Umum dari Luka Bakar.(5)


Nomenklatur
Ketebalan
Dangkal
Ketebalan
sebagian
dangkal
Ketebalan
Sebagian
dalam
Seluruh
Ketebalan

Nomenklatur
Tradisional

Kedalaman

Penemuan Klinis

Derajat 1

Epidermis

Erythema, nyeri

Derajat 2

Dermis dangkal
(papillar)

Lepuh, cairan jernih,


nyeri

Kulit tampak pucat,


nyeri berkurang. Sulit
Derajat 2
dibedakan dengan
derajat 3
Dermis dan jaringan Keras, eschar seperti
Derajat 3 atau 4 dibawahnya, mungkin kulit, cairan berwarna
fascia, tulang, otot
ungu, sensibilitas (-)
Dermis dalam
(reticular)

Luas Luka Bakar(3)


Untuk perhitungan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan
menggunakan `Rule of Nines` dari Wallace.
Dikatakan bahwa luka bakar yang terjadi dapat diindikasikan sebagai
presentasi dari total permukaan yang terlibat oleh karena luka termal.
Bila permukaan tubuh dihitung sebagai 100%,maka kepala adalah 9%, tiap
tiap ekstremitas bagian atas adalah 9%, dada bagian depan adalah 18%, bagian
belakang adalah 18%, tiap-tiap ekstremitas bagian bawah adalah 18% dan leher
1%. Rumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas
permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih
kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` untuk bayi dan `Rule of 10-15-20`
dari Lund and Browder untuk anak. Dasar presentasi yang digunakan dalam
rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1%.

Gambar 4. Perhitungan Luas Luka Bakar


0

1 th

5 th
14
18
9

9
18 18

18 18
16
14

16

14

15 th

Dewasa
10

18 18

18 18
1

18

18

18

18

Tabel 2. Rule of Nines untuk Penatalaksanaan Luka Bakar Pada Permukaan


Tubuh
Struktur Anatomi
Area Permukaan
Kepala
9%
Badan Depan
18%
Punggung
18%
Tiap Kaki
18%
Tiap Lengan
9%
Genitalia/perineum
1%

Berat Ringannya Luka Bakar(8)


Dibagi menjadi :
1. Berat = Parah
a. Luka bakar derajat II 25% atau lebih
b. Luka bakar derajat III 10% atau lebih
c. Luka bakar derajat III pada tangan, kaki dan muka
d.Terdapat komplikasi pada saluran nafas, jantung, patah tulang,
kerusakan soft tissue yang luas
2. Sedang
a. Luka bakar derajat II 15 25%
b. Luka bakar derajat III 2 10% kecuali pada muka, tangan dan kaki
3. Ringan
a. Luka bakar derajat II <15%
b. Luka bakat derajat III <2%

Terapi
Upaya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada tubuh, misalnya
dengan menyelimuti dan menutupi bagian yang terbakar untuk menghentikan
pasokan oksigen pada api yang menyala.
Setelah sumber panas dihilangkan adalah merendam daerah luka bakar
dengan air atau menyiraminya dengan air mengalir selama sekurang kurangnya
lima belas menit. Dengan demikian luka yang sebenarnya menuju derajat dua
dapat berhenti pada derajat satu, atau luka yang akan menjadi derajat tiga
dihentikan pada tingkat dua atau satu. Pencelupan atau penyiraman dapat
dilakukan dengan air apa saja yang dingin, tidak usah steril.
Pada luka bakar ringan, prinsip penanganan utama adalah mendinginkan
daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisasisa sel epitel untuk berploriferasi dan menutup permukaan luka. Luka dapat
dirawat secara tertutup atau terbuka.

Pada luka bakar berat, selain penanganan umum seperti pada luka bakar
ringan, kalau perlu dilakukan resusitasi segera bila penderita menunjukkan gejala
syok. Bila penderita menunjukkan gejala terbakarnya jalan nafas, diberikan
campuran udara lembab dan oksigen. Kalau terjadi edema laring, dipasang
endotrakeal tube atau dibuat trakeostomi. Trakeostomi berfungsi untuk
membebaskan jalan nafas, mengurangi ruang mati dan memudahkan pembersihan
jalan nafas dari lendir atau kotoran. Bila ada dugaan keracunan CO, diberikan
oksigen murni.
Perawatan lokal adalah mengoleskan luka dengan antiseptik dan
membiarkannya terbuka untuk perawatan terbuka atau menutupnya dengan
pembalut steril untuk perawatan tertutup. Kalau perlu, penderita dimandikan
terlebih dahulu. Selanjutnya diberikan pencegahan tetanus berupa ATS dan/atau
toksoid. Analgesik diberikan bila penderita kesakitan.(6)
Secara singkat, berikut adalah hal hal yang bisa dilakukan untuk menolong
korban luka bakar di tempat kejadian.(7)
A. Bantuan Pertama untuk Luka Bakar Derajat Pertama
1.

Jika kulit tidak rusak, siram air dingin di atas area yang terbakar atau
rendam dengan air dingin (bukan air es). Lakukan hal tersebut untuk
beberapa menit.

2.

Luka bakar dapat sangat menyakitkan, tenteramkan hati korban dan jaga
ia agar tetap tenang.

3.

Setelah membilas atau merendam luka bakar untuk beberapa menit,


tutup luka bakar dengan suatu perban yang steril, tidak mudah lengket
atau kain bersih.

4.

Lindungi luka bakar dari gesekan dan tekanan.

5.

Pemberian analgesik mungkin diperlukan untuk mengurangi sakit,


mereka

juga

bisa

membantu

mengurangi

peradangan

dan

pembengkakan.
6.

Luka bakar ringan pada umumnya sembuh tanpa perawatan lebih lanjut.

B. Bantuan Pertama untuk Luka Bakar Derajat Dua dan Tiga


5

1.

Jangan lepas atau tanggalkan pakaian yang terbakar; (kecuali jika


pakaian itu lepas dengan mudah), tetapi pastikan bahwa korban tidak
kontak dengan bahan atau material yang terbakar.

2.

Pastikan bahwa korban masih bernafas. Jika nafasnya berhenti atau


airway korban terhalang kemudian buka airway dan jika perlu mulai
resusitasi.

3.

Jika korban bernafas, tutup luka bakar dengan suatu perban yang steril,
lembab, dingin atau kain bersih. Jangan menggunakan suatu selimut atau
handuk; suatu seprai yang mudah terbakar. Jangan gunakan obat salep
dan hindari terjadinya lepuh.

4.

Jika jari tangan atau jari kaki telah dibakar, pisahkan mereka dengan
pembalut luka yang tidak mudah lengket steril, kering.

5.

Angkat area yang terbakar dan lindungi dari tekanan atau gesekan.

6.

Lakukan tindakan untuk mencegah syok. Letakkan korban pada tempat


yang datar, angkat kaki setinggi 12 inci, dan tutup korban dengan suatu
mantel atau selimut. Jangan tempatkan korban pada posisi syok bila
dicurigai ada kepala, leher, punggung, atau kaki yang luka atau jika
posisi tersebut membuat korban tidak nyaman.

7.

Lanjutkan dengan memonitor tanda vital korban (nafas, denyut nadi,


tekanan darah).

C. Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan


1. Jangan oleskan obat salep, mentega, es, pengobatan, pakaian berbahan
kapas halus, perban yang mudah lengket, kain sari, meminyaki percikan,
atau menggunakan bahan rumah tangga apapun untuk memperbaiki luka
bakar. Hal ini dapat bertentangan dengan penyembuhan yang sesuai.
2. Jangan biarkan luka bakar terkontaminasi. Hindari bernafas atau batuk di
area yang terbakar.
3. Jangan lakukan apapun pada kulit yang mati atau melepuh.
4. Jangan lakukan kompres beku dan jangan rendam suatu luka bakar serius
dengan air dingin. Hal ini dapat menyebabkan syok.

5. Jangan letakkan bantal di bawah kepala korban jika ada suatu luka bakar
pada airway. Hal ini dapat menutup airway.

Anda mungkin juga menyukai

  • PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    Dokumen35 halaman
    PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Miopia
    Miopia
    Dokumen6 halaman
    Miopia
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen11 halaman
    Radiologi
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Urt Ikaria
    Urt Ikaria
    Dokumen10 halaman
    Urt Ikaria
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Limfadenitis
    Limfadenitis
    Dokumen8 halaman
    Limfadenitis
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Hipertensi
    Latar Belakang Hipertensi
    Dokumen3 halaman
    Latar Belakang Hipertensi
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat