Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN
Kelainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan tegas tidak
dibentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning). Pada kelainan
refraksi sinar tidak dibiaskan tepat pada bintik kuning, akan tetapi dapat
di depan atau di belakang bintik kuning dan malahan tidak terletak pada
satu titik yang tajam. Kelainan refraksi salah satunya dikenal dalam
bentuk myopia.
Miopia

disebut

sebagai

rabun

jauh

akibat

berkurangnya

kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan
lebih baik.

(Sumber:Oftalmologi Umum, edisi ke-14. Vaughan DG et al (editors). Widya Medika,


2000)

MEMERIKSA TAJAM PENGLIHATAN DAN KOREKSI


Pemeriksaan ini dilakukan satu mata bergantian dan biasanya
pemeriksaan refraksi dimulai dengan mata kanan kemudian mata kiri.
-

Kartu Snellen diletakkan di depan pasien (jarak 5-6 meter)

Pasien duduk menghadap kartu Snellen

Satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk
menguji mata kanan dahulu

Dengan mata yang terbuka atau kanan pasien diminta membaca


baris terkecil yang masih dapat dibaca

Kemudian diletakkan lensa positif +0.50 untuk menghilangkan


akomodasi saat pemeriksaan di depan mata yang dibuka

Kemudian diletakkan lensa positif dan ada kemungkinan:

Penglihatan

tidak

tambah

baik

yang

berarti

pasien

tidak

hipermetropia
-

Penglihatan tambah jelas dan dengan kekuatannya yang ditambah


perlahan-lahan

bila

penglihatannya

bertambah

baik

berarti

penderita menderita hipermetropia


-

Bila penglihatannya tidak bertambah baik maka ada kemungkinan:

Dengan lensa negatif yang kekuatan ditambah penglihatannya jadi


terang, ini berarti penderita menderita miopia. Berilah lensa negatif
yang terlemah yang dapat memberikan ketajaman penglihatan
maksimal.

Bila penglihatan tidak maksimal pada kedua pemeriksaan untuk


hipermetropia dan miopianya dimana penglihatan tidak mencapai
6/6 atau 20/20 maka lakukan uji pinhole.

Dengan uji pinhole diletakkan pinhole di depan mata yang sedang


diuji kemudian diminta membaca huruf terakhir yang masih dapat
dibaca sebelumnya. Bila melalui pinhole terjadi keadaan berikut:

Pinhole tidak terjadi perbaikan penglihatan berarti mata tidak


dapat dikoreksi lebih lanjut, hal ini akibat media penglihatan keruh
atau terdapat kelainan pada retina atau saraf optik

Pinhole memberikan perbaikan penglihatan maka ini berarti


terdapat astigmat atau silinder pada mata tersebut yang belum
mendapat koreksi

(Sumber:http://www.utoronto.ca/neuronotes/NeuroExam/images/content/cn2_snellen
&near.gif)

Miopia refraktif
Penyebabnya terletak pada :
Kornea : kongenital; keratokonus dan keratoglobus
Didapat; karatektasia, karena menderita keratitits, kornea menjadi
lemah. Oleh karena tekanan intraokuler, kornea menonjol ke
depan.
Lensa : Lensa terlepas dari zonula zinnii, pada luksasi lensa atau
subluksasi lensa, oleh kekenyalannya sendiri lensa menjadi lebih
cembung. Pada katarak imatur, akibat masuknya humor akueus,
lensa mnjadi cembung.
Cairan mata; pada penderita diabetes melitus yang tidak diobati,
kadar gula dari humor akueus meninggi sehingga daya biasnya
meninggi pula.

III. KLASIFIKASI MIOPIA


Berdasarkan tinggi dioptrinya, dibedakan menjadi :
Miopia sangat ringan

: sampai dengan 1 D

Miopia ringan

: 1-3 D

Miopia sedang

: 3-6 D

Miopia tinggi

: 6-10 D

Miopia sangat tinggi

: lebih dari 10 D

GEJALA MIOPIA
Tanda objektif :
Oleh karena orang miopia jarang melakukan akomodasi, maka
jarang miosis, jadi pupilnya midriasis. Mm.siliarisnya pun menjadi atrofi,
menyebabkan iris letaknya lebih ke dalam, sehingga bilik mata depan lebih
dalam.

Pada miopia tinggi didapatkan :


-

bola mata yang mungkin lebih menonjol

bilik mata depan yang dalam

pupil yang relatif lebih lebar

iris tremulans yang menyertai cairnya badan kaca

kekeruhan badan kaca (obscurasio corpori vitrei)

kekeruhan di polus posterior lensa

stafiloma posterior, fundus tigroid di polus posterior retina

atrofi koroid berupa kresen miopia atau annular patch, di sekitar


papil, berwarna putih engan pigmentasi di pinggirnya

perdarahan, terutama di daerah makula, yang mungkin masuk ke


dalam badan kaca

proliferasi sel epitel pigmen di daerah makula (Forster Fuchs black


spot)

predisposisi untuk ablasi retina

Pada miopia simpleks :


Didapatkan mata yang lebih menonjol, bilik mata depan yang
dalam, pupil yang relatif lebar, tetepi tidak disertai kelainan di bagian

posterior mata. Mungkin hanya terlihat kresen miopia yang tampak putih
di sebelah temporal papil, sedikit atrofi dari koroid yang superfisial,
sehingga pembuluh darah koroid yang lebih besar tampak lebih jelas
membayang.
Tanda subjektif :
Oleh karena orang miopia kurang berakomodasi dibandingkan
dengan yang emetropia, maka ia senang melakukan pekerjaan-pekerjaan
dekat tetapi mengeluh tentang penglihatan jauh yang kabur. Pada miopia
tinggi, terutama bila disertai dengan astigmatisme, penderita tak saja
mengeluh pada penglihatan jauh tetapi juga pada penglihatan dekat oleh
karena harus melakukan konvergensi berlebihan, sebab pungtum
remotum, yaitu titik terjauh yang dapat dilihat tanpa akomodasi, letaknya
dekat sekali, pada miopia S (-) 6D, titik ini terletak pada jarak 100/6 = 16
sentimeter. Pada titik ini ia tidak berakomodasi, tetapi berkonvergensi
kuat sekali sehingga pada mata timbul astenovergens engan keluhan :
lekas capai, pusing, silau, ngantuk, melihat kilatan cahaya. Pada miopia
tinggi disertai mata menonjol, bilik mata yang dalam dan pupil yang lebar,
penderita

mencoba

menutup

sebagian

kelopak

matanya,

untuk

mengurangi cahaya yang masuk, sehingga ketajaman penglihatannya


diperbaiki. Kadang-kadang astenovergens menimbulkan rasa sakit,
sehingga penderita tak

mencobanya lagi,

dengan

mengakibatkan

strabismus divergens. Strabismus divergens dapat pula timbul akibat


penderita sedikit melakukan akomodasi, sehingga kurang pula melakukan
konvergensi.
KOREKSI MIOPIA
Miopia dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis konkaf (minus)
yang dapat memindahkan bayangan mundur ke retina.
Berikut ini adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk
koreksi miopia dan juga kelainan refraksi lainnya.

a. Lensa kacamata
b. Lensa kontak (lensa kontak keras dan lensa kontak lunak)
c. Bedah keratorefraktif
d. Lensa intraokular
e. Ekstraksi lensa jernih untuk miopia

(Sumber:hcd2.bupa.co.uk)

Anda mungkin juga menyukai

  • Rhinitis
    Rhinitis
    Dokumen10 halaman
    Rhinitis
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen11 halaman
    Radiologi
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Vertigo Belum Edit
    Vertigo Belum Edit
    Dokumen12 halaman
    Vertigo Belum Edit
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Referat Insect Bite
    Referat Insect Bite
    Dokumen26 halaman
    Referat Insect Bite
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Varicela Belum Edit
    Varicela Belum Edit
    Dokumen4 halaman
    Varicela Belum Edit
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Bab II Ikm
    Bab II Ikm
    Dokumen11 halaman
    Bab II Ikm
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    Dokumen35 halaman
    PORTOFOLIO IGD Sirosis Hepatis
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Gross Distortions of Reality Yang Terjadi Kurang Dari Satu Bulan
    Gross Distortions of Reality Yang Terjadi Kurang Dari Satu Bulan
    Dokumen23 halaman
    Gross Distortions of Reality Yang Terjadi Kurang Dari Satu Bulan
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • SDGs Adalah
    SDGs Adalah
    Dokumen13 halaman
    SDGs Adalah
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Pielonefritis Refrat
    Pielonefritis Refrat
    Dokumen21 halaman
    Pielonefritis Refrat
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Luka Ba
    Luka Ba
    Dokumen7 halaman
    Luka Ba
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Referat Insect Bite
    Referat Insect Bite
    Dokumen26 halaman
    Referat Insect Bite
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Sitasi 2
    Sitasi 2
    Dokumen12 halaman
    Sitasi 2
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Limfadenitis
    Limfadenitis
    Dokumen8 halaman
    Limfadenitis
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Limp Oma
    Limp Oma
    Dokumen2 halaman
    Limp Oma
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Referat Miopia
    Referat Miopia
    Dokumen11 halaman
    Referat Miopia
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Epista Ks Is
    Epista Ks Is
    Dokumen9 halaman
    Epista Ks Is
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Isk Pielonefritis Tanpakomplikasi
    Isk Pielonefritis Tanpakomplikasi
    Dokumen2 halaman
    Isk Pielonefritis Tanpakomplikasi
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Epista Ks Is
    Epista Ks Is
    Dokumen9 halaman
    Epista Ks Is
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Miopia
    Miopia
    Dokumen6 halaman
    Miopia
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Disentri Basiler
    Disentri Basiler
    Dokumen4 halaman
    Disentri Basiler
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Urt Ikaria
    Urt Ikaria
    Dokumen10 halaman
    Urt Ikaria
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Akut
    Rhinitis Akut
    Dokumen2 halaman
    Rhinitis Akut
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Hipermetropi
    Hipermetropi
    Dokumen3 halaman
    Hipermetropi
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Limp Oma
    Limp Oma
    Dokumen2 halaman
    Limp Oma
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Abses Folikel Rambut
    Abses Folikel Rambut
    Dokumen3 halaman
    Abses Folikel Rambut
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Urt Ikaria
    Urt Ikaria
    Dokumen10 halaman
    Urt Ikaria
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Limp Oma
    Limp Oma
    Dokumen2 halaman
    Limp Oma
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat
  • Miopia
    Miopia
    Dokumen6 halaman
    Miopia
    Shopy Imanuella Valentina M
    Belum ada peringkat