PENDAHULUAN
Kelainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan tegas tidak
dibentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning). Pada kelainan
refraksi sinar tidak dibiaskan tepat pada bintik kuning, akan tetapi dapat
di depan atau di belakang bintik kuning dan malahan tidak terletak pada
satu titik yang tajam. Kelainan refraksi salah satunya dikenal dalam
bentuk myopia.
Miopia
disebut
sebagai
rabun
jauh
akibat
berkurangnya
kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan
lebih baik.
Satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk
menguji mata kanan dahulu
Penglihatan
tidak
tambah
baik
yang
berarti
pasien
tidak
hipermetropia
-
bila
penglihatannya
bertambah
baik
berarti
(Sumber:http://www.utoronto.ca/neuronotes/NeuroExam/images/content/cn2_snellen
&near.gif)
Miopia refraktif
Penyebabnya terletak pada :
Kornea : kongenital; keratokonus dan keratoglobus
Didapat; karatektasia, karena menderita keratitits, kornea menjadi
lemah. Oleh karena tekanan intraokuler, kornea menonjol ke
depan.
Lensa : Lensa terlepas dari zonula zinnii, pada luksasi lensa atau
subluksasi lensa, oleh kekenyalannya sendiri lensa menjadi lebih
cembung. Pada katarak imatur, akibat masuknya humor akueus,
lensa mnjadi cembung.
Cairan mata; pada penderita diabetes melitus yang tidak diobati,
kadar gula dari humor akueus meninggi sehingga daya biasnya
meninggi pula.
: sampai dengan 1 D
Miopia ringan
: 1-3 D
Miopia sedang
: 3-6 D
Miopia tinggi
: 6-10 D
: lebih dari 10 D
GEJALA MIOPIA
Tanda objektif :
Oleh karena orang miopia jarang melakukan akomodasi, maka
jarang miosis, jadi pupilnya midriasis. Mm.siliarisnya pun menjadi atrofi,
menyebabkan iris letaknya lebih ke dalam, sehingga bilik mata depan lebih
dalam.
posterior mata. Mungkin hanya terlihat kresen miopia yang tampak putih
di sebelah temporal papil, sedikit atrofi dari koroid yang superfisial,
sehingga pembuluh darah koroid yang lebih besar tampak lebih jelas
membayang.
Tanda subjektif :
Oleh karena orang miopia kurang berakomodasi dibandingkan
dengan yang emetropia, maka ia senang melakukan pekerjaan-pekerjaan
dekat tetapi mengeluh tentang penglihatan jauh yang kabur. Pada miopia
tinggi, terutama bila disertai dengan astigmatisme, penderita tak saja
mengeluh pada penglihatan jauh tetapi juga pada penglihatan dekat oleh
karena harus melakukan konvergensi berlebihan, sebab pungtum
remotum, yaitu titik terjauh yang dapat dilihat tanpa akomodasi, letaknya
dekat sekali, pada miopia S (-) 6D, titik ini terletak pada jarak 100/6 = 16
sentimeter. Pada titik ini ia tidak berakomodasi, tetapi berkonvergensi
kuat sekali sehingga pada mata timbul astenovergens engan keluhan :
lekas capai, pusing, silau, ngantuk, melihat kilatan cahaya. Pada miopia
tinggi disertai mata menonjol, bilik mata yang dalam dan pupil yang lebar,
penderita
mencoba
menutup
sebagian
kelopak
matanya,
untuk
mencobanya lagi,
dengan
mengakibatkan
a. Lensa kacamata
b. Lensa kontak (lensa kontak keras dan lensa kontak lunak)
c. Bedah keratorefraktif
d. Lensa intraokular
e. Ekstraksi lensa jernih untuk miopia
(Sumber:hcd2.bupa.co.uk)