TINEA KORPORIS
Oleh :
SUGIH PRIMAS ADJIE
1102011267
Pembimbing :
dr. Shinta Maulida, Sp.KK
I.
IDENTITAS PASIEN
II. Nama
: Ny. Y
III. Umur
: 52 Tahun
IV. Jenis Kelamin : Perempuan
V.
Alamat
: Blok Manasuka RT 35 RW 08 Kel. Cigadung,
Subang
VI. Pekerjaan
: PNS
VII. Suku Bangsa : Jawa
VIII.
Agama
: Islam
IX. Status Pernikahan
: Menikah
X.
XI.
XII.
II. ANAMNESIS
XIII.
gatal.
XVI.
Subang dengan keluhan terdapat beruntus berwarna merah disertai gatal pada
perut kiri bawah yang disertai gatal sejak 7 hari yang lalu. Awalnya beruntus
kemerahan tersebut terasa gatal terutama saat berkeringat sehingga pasien
sering menggaruknya dan semakin lama beruntus tersebut semakin meluas
pada ketiak, punggung dan paha. Terdapat bintil bintil dan kemerahan pada
tepi beruntus dan warna gelap pada tengah beruntus tersebut. Pasien bekerja
sebagai pelatih senam dan sering memakai pakaian ketat serta berkeringat.
XVIII.
Keluhan lain seperti demam, batuk pilek maupun gigi
berlubang disangkal. Pasien menyangkal pernah mengalami kelainan kulit
yang berkepanjangan seperti ini sebelumnya
XIX.
Timbulnya beruntus tambahan
disangkal.
Pasien
XX.
Distribusi
Ad regio
: Lokalisata
: Tungkai kanan bawah bagian belakang
Sifat lesi
Efloresensi
LI.
LIV.
LII.
LIII.
Gambar 1.1 lesi pada perut kanan bawah
LV.
LVI.
LVII.
LVIII.
LIX.
LX.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
STATUS VENEROLOGIKUS
Tidak dilakukan
Gambar 1.3 Gambaran mikroskopik hasil
LXVIII.
kerokan
kulit
LXIX. V.
RESUME
LXX.
Pasien datang dengan keluhan terdapat beruntus berwarna
merah disertai gatal pada perut kanan bawah sejak 7 hari yang lalu. Awalnya
beruntus kemerahan tersebut terasa gatal terutama saat berkeringat sehingga
pasien sering menggaruknya dan semakin lama beruntus tersebut semakin
meluas, terdapat bintil bintil pada tepi beruntus tersebut. Keluhan lain
seperti demam, batuk pilek maupun gigi berlubang disangkal. Timbulnya
beruntus tambahan disangkal. Pasien mengaku belum pernah berobat ke
dokter. Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali sehari dan mengganti
pakaian satu kali sehari. Pasien tidak pernah bergantian pakaian maupun
handuk dengan orang lain.
LXXI. Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status dematologikus didapatkan distribusi lokalisata, lokasi
pada tungkai kanan bawah bagian belakang, sifat lesi soliter, numular
berbentuk bulat, tepi aktif, berbatas tegas, dengan lesi kering, central healing.
Efloresensi berupa makula eritem, papul disertai skuama.
LXXII.
LXXIII. VI. DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Numularis
Pitiriasis Rosea
Psoriasis
LXXIV.
LXXV.VII. DIAGNOSIS KERJA
LXXVI. Tinea Korporis
LXXVII.
LXXVIII. VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG USULAN
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
IX. PENATALAKSANAAN
LXXXIII.
LXXXIV. Terapi khusus :
LXXXV. 1. Topikal
LXXXVI.
Ketokonazol 2 % 2 x sehari dioles pada lesi
LXXXVII.
2. Sistemik
LXXXVIII. Loratadine 1 x 10mg / hari
LXXXIX.
XC. X. PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: Ad bonam
: Ad bonam
: Dubia ad bonam
XCI.
XCII.
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.