Anda di halaman 1dari 2

BAB : XIII

SIKAP ETIKA KRISTEN


Sebagai orang kristen seharusnya keputusan etis yang kita ambil di tengah-tengah
masyarakat harus baik,tepat,dan benar.etika berdasarkan kehidupan kita harus
berpedoman pada nilai-nilai kebenaran Kristen yang sifatnya normative,artinya
setiap keputusan yang kita ambil dalam kehidupan kita seharusnya berdasarkan
kebenaran yang benar-benar benar.kebenaran yang tidak bertentangandengan nilainilai moral yang bersifat universal, misalnya kejujuran,kash,keadilan.
Agar kepusan yang kita ambi tidak salah maka sikap etis kita dalam mengambil
kepusan perlu memahami tiga hal:
A.Deontologis
Deontologis secara harafiah semacam teori tentang kewajiban.apa saja yang
bertalian dengan konsep keniscayaan (keharusan) atau dengan kewajiban
(tugas).Jadi, etika Deontologis adalah etika apa yang seharusnya saya lakukan,apa
yang wajib saya perbuat.ini berarti berhubungan dengan stu perbutan benar atau
salah.
Sebelum bertindak atau berbuat,seseorang seharusnya memikirkan dan
mempertimbangkan, apakah tindakan dan perbuatan etis tersebut sesuia dengan
norma-norma yang benar. Jika tidak, keputusan keputusan etis yang akan kita buat
berpotensi keliru atau salah.
B. Teleologis
Teologi
berasal
dari
dua
kata,kata
yunani
telos
yang
berartiakhir,tujuan,maksud,dan loos,doktrin.Teologi adalah ajaran yang
menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu
.istilah ini diperkenalakan pada abad ke-18 oleh Cristian Wolff,seorang filsuf
Jerman.

Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan


keteraturan,rancanagan,tujuan,akhir,maksud,kecenderungan,sasarana,arah,dan
bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan.
Dalam dunia etiaka ,teleologi bias diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik
buruknya suatu tindakan yang di lakukan.sedangkan Deontologi adalah sebuah
prinsipbenar dan salah.dalam teleology bukan itu yang menjadi dasar,melainkan
baik dan jahat.hukum memegang peranan penting dalam deontologi.
Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan
demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan benar rmenurut hukum.

C.Kontekstual
Keputusan etis kontekstual adalah bagaimana bertindak berdasarkan patas atau
tidak,layak atau tidak.Orientasi eti semacam ini jika tidak waspada,kita bias jatuh
dalam etika situasi.karena lebih mempertimbangkan penilaian orang yang lebih
dari kebenaran.mementingkan penerimaan lingkungan lebih dipentingkan daripada
nilai-nilai etika Kristen yang objektif.
Ada banayak contoh yang dapat kita berikan tentang etika kontekstual ini, secara
khusus dalam masyarakat kita yang multietnis ,agama,dsb.misalnya seorang wanita
kaya yang sedang berpacaran dengan seorang pria sederhana di anggap tidak
pantas oleh orangtua ssi wanita.seorang keturunan bangsawan atau berdarah biru
merasa tidak pantas bergaul dengan mereka yang berasal dari golongan masyarakat
rendahan.

Anda mungkin juga menyukai