No. 1
Gas hilang maksimum=mass awal mass tertinggal di tangki (saat P=P atmosfer)
Kondisi awal:
(
with
)
(
( )(
(
)(
)(
(
Recall:
+(
](
) +(
)(
)(
)](
)(
))
2.
3.
4.
5.
6.
(where
dari T flame ke T flue gas perlu tentukan T
flue gas)
Atau dari relasi
(where
dari 25oC ke T flue gas perlu tentukan T flue
gas)
merupakan fungsi banyaknya mol metana dan excess
air.
Tentukan excess air dari data flame temperature.
Tentukan T flue gas dari logika berikut:
- Laju metana akan minimum bila kalor yang ditransfer
ke air maksimum.
- Transfer akan maksimum bila temperature flue gas
serendah mungkin (kalau tidak kalor hasil pembakaran
terbawa keluar oleh flue gas).
- Seberapa rendah T setelah boiler dibatasi oleh second law yaitu transfer terjadi dari T tinggi
ke rendah.
- Karena T steam yang dihasilkan 200oC maka T flue gas harus at least 200oC (ketika di boiler T
gas lebih besar dari 200oC). So, T flue gas=200oC.
Buat neraca energi:
(dari T flame ke T flue gas)
)
Qw dari (
merupakan fungsi banyaknya mol metana dan excess air sehingga perlu hitung excess air
terlebih dahulu.
Hitungan:
Excess air dihitung dari T flame
Heat loss=0kalor reaksi seluruhnya digunakan untuk memanasi gas produk dari 25oC hingga 1500 K.
Recall
Recall
( )(
Reaksi:
Reaktan:
CH4=1mol
O2:kalau stoikiometric O2=2mol
( )(
)
(
)(
)(
[(
(
))
(
bergantung pada banyaknya mol metana dan excess air.
berdasarkan perhitungan excess air, pembakaran per mol metana menghasilkan combustion product
berisi:
(
)
(
)
N2 dalam udara
(
)
(
)
CO2=1mol
H20=2mol
Misal mol metana=n maka combustion product berisi:
N2=14,84n mol; O2=1,94n mol; CO2=n mol; H20=2n mol
( )(
) ( )(
) (
)(
)
Similarly:
*
[
+
(