Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FILSAFAT HUKUM

A. Pengertian Ontologi :
Ontologi disebutkan sebagai salah satu cabang dari filsafat sebagai
induk ilmu pengetahuan yang mencakup semua ilmu khusus, disamping
Epistemologi dan Metodologi. Ketiga cabang tersebut merupakan cabang
besar dari dari Filsafat, sedangkan cabang Filsafat yang khusus terdiri dari
Filsafat Bahasa, Filsafat Matematika, Filsafat Agama, Filsafat Seni, dan
seterusnya.
Istilah ontologi berasal dari kata Yunani onta yang berarti yang ada
secara nyata, kenyataan yang sesungguhnya. Sedangkan istilah logi
berasal dari kata Yunani logos yang berarti studi tentang, uraian tentang.
Istilah kosmologi berasal dari kata Yunani kosmos yang berarti dunia,
alam, tatanan, struktur dari sesuatu.
Menurut Aristoteles ontologi adalah the first of philosophy dan
merupakan ilmu mengenai esensi benda. Dari sekian definisi ini dapat
disimpulkan bahwa ontologi adalah salah satu bagian penting dalam
filsafat yang membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua
yang ada baik abstrak maupun riil. Ontologi di sini membahas semua
yang ada secara universal,berusaha mencari inti yang dimuat setiap
kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya. Jadi objek
dari ontology adalah segala yang ada dan tidak terikat pada satu
perwujudan tertentu(hakikat).
Hasbullah Bakry mengatakan bahwa ontology mempersoalkan
bagaimana menerangkan hakekat segala yang ada baik jasmani maupun
rohani dan hubungan antara keduanya.
Dalam penyelesaian masalah dan pertanyaan tentang hakekat, lahirlah
mazhab-mazhab ontology yang mencoba menjawab semuanya melalui
beberapa pendekatan yang berbeda yaitu: Naturalisme, Materialisme,
Idealisme, hylomorphisme, dan Logic Empiricism (Louis O Katsof)

Beberapa pertanyaan yang berputar sekitar Persoalan-persoalan ontologis


di antaranya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan atau eksistensi itu ?
2. Bagaimanakah penggolongan dari ada, keberadaan, atau
eksistensi ?
3. Apa sifat dasar (nature) kenyataan atau keberadaan ?
B. Pengertian Epistemologi :
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat,
metode dan batasan pengetahuan manusia (a branch of philosophy that
investigates the origin, nature, methods and limits of human knowledge)
Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu
pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kalimat episteme,
pengetahuan; dan logos,theory. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat
yang menengarai masalah-masalah filosofikal yang mengitari teori ilmu
pengetahuan. Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep-konsep
ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara
'alim (subjek) dan ma'lum (objek). Atau dengan kata lain,epistemologi
adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat,dan
bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam
menentukan sebuah model filsafat. Dengan pengertian ini epistemologi
tentu

saja

menentukan

karakter

pengetahuan,bahkan

menentukan

kebenaran macam apa yang dianggap patut diterima dan apa yang
patut ditolak.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia
melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya;
metode

induktif,

metode

deduktif,

kontemplatis dan metode dialektis.

metode

positivisme,

metode

Dengan memperhatikan definisi epistemologi, bisa dikatakan bahwa


tema dan pokok pengkajian epistemologi ialah ilmu, makrifat dan
pengetahuan.Dalam hal ini, dua poin penting akan dijelaskan:
a. Cakupan pokok bahasan, yakni apakah subyek epistemologi adalah ilmu
secara umum atau ilmu dalam pengertian khusus seperti ilmu
hushl.Ilmu itu sendiri memiliki istilah yang berbeda dan setiap istilah
menunjukkan batasan dari ilmu itu. Istilah-istilah ilmu tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Makna leksikal ilmu adalah sama dengan penginderaan secara
umum dan mencakup segala hal yang hakiki, sains, teknologi,
keterampilan,kemahiran dan juga meliputi ilmu-ilmu seperti hudhr,
2.

hushl, ilmu Tuhan, ilmu para malaikat dan ilmu manusia.


Ilmu
adalah
kehadiran
(hudhr)
dan
segala

bentuk

penyingkapan.Istilah ini digunakan dalam filsafat Islam.Makna ini


mencakup ilmu hushl dan ilmu hudhr.
3. Ilmu yang hanya dimaknakan sebagai

ilmu

hushl

dimana

berhubungan dengan ilmu logika (mantik).


4. Ilmu adalah pembenaran (at-tashdiq) dan hukum yang meliputi
kebenaran yang diyakini dan belum diyakini.
5. Ilmu ialah kebenaran dan keyakinan yang bersesuaian dengan
kenyataan dan realitas eksternal.
6. Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang saling
bersesuaian dimana tidak berhubungan dengan masalah-masalah
sejarah dan geografi.
7. Ilmu ialah kumpulan proposisi-proposisi universal yang bersifat
empirik.
b. Sudut pembahasan,yakni apabila subyek epistemologi adalah ilmu
dan makrifat, maka dari sudut mana subyek ini dibahas,karena ilmu
dan makrifat juga dikaji dalam ontologi, logika, dan psikologi. Sudutsudut yang berbeda bisa menjadi pokok bahasan dalam ilmu.
Terkadang

yang

menjadi

titik

tekan

adalah

dari

sisi

hakikat

keberadaan ilmu. Sisi ini menjadi salah satu pembahasan di bidang


ontologi dan filsafat. Sisi pengungkapan dan kesesuaian ilmu dengan
realitas eksternal juga menjadi pokok kajian epistemologi. Sementara
aspek

penyingkapan

ilmu

baru

dengan

perantaraan

ilmu-ilmu

sebelumnya

dan

faktor

riil

yang

menjadi

penyebab

hadirnya

pengindraan adalah dibahas dalam ilmu logika. Dan ilmu psikologi


mengkaji subyek ilmu dari aspek pengaruh umur manusia terhadap
tingkatan dan pencapaian suatu ilmu. Sudut pandang pembahasan
akan sangat berpengaruh dalam pemahaman mendalam tentang
perbedaan-perbedaan ilmu.
Dalam

epistemologi

akan

dikaji

kesesuaian

dan

probabilitas

pengetahuan, pembagian dan observasi ilmu, dan batasan-batasan


pengetahuan. Dan dari sisi ini, ilmu hushl dan ilmu hudhr juga
akan menjadi pokok-pokok pembahasannya. Dengan demikian, ilmu
yang diartikan sebagai keumuman penyingkapan dan pengindraan
adalah bisa dijadikan sebagai subyek dalam epistemologi.
C. Pengertian Metodelogi
Metode, menurut Senn (dalam Suriasumantri, 1984 : 119)
merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan Metodologi
merupakan

pengkajian

dari

peraturan-peraturan

dalam

metode

tersebut (Senn, 1971 : 4, dalam Suriasumantri, 1984 : 119). Jadi


Metodologi Ilmiah merupakan pengkajian dari peraturan-peraturan
dalam metode tersebut, atau pengetahuan tenang berbagai metode
yang dipergunakan dalam penelitian, dengan kata lain, Metodologi
merupakan

sebuah

kerangka

Metodologi

meletakkan

konseptual

prosedur

yang

dari

metode

harus

tersebut.

dipakai

pada

pembentukan atau pengetesan proposisi-proposisi oleh para ilmuwan


yang ingin mendapatkan pengetahuan yang valid (dalam Triatmojo).
Dengan demikian, Metodologi juga menyentuh bahasan tantang aspek
filosofis yang menjadi pijakan penerapan suatu metode. Aspek filosofis
yang menjadi pijakan metode tersebut terdapat dalam wilayah
Epistemologi.
Epistemologi.

Metodologi

secara

filsafati

termasuk

dalam

Dapat dijelaskan urutan-urutan secara struktural-teoritis antara


Epistemologi, Metodologi dan metode seperti yang diungkapkan oleh
Kusumaningrum, dkk (2009 : 6) sebagai berikut: Dari Epistemologi,
dilanjutkan dengan merinci pada Metodologi, yang biasanya terfokus
pada metode atau teknik. Epistemologi itu sendiri adalah sub-sistem
dari Filsafat, maka metode sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari
Filsafat.

Filsafat

mencakup

bahasan

Epistemologi,

Epistemologi

mencakup bahasan Metodologis, dan dari Metodologi itulah akhirnya


diperoleh

metode.

Jadi,

metode

merupakan

perwujudan

dari

Metodologi, sedangkan Metodologi merupakan salah satu aspek yang


tercakup dalam Epistemologi. Adapun Epistemologi merupakan bagian
dari Filsafat. Adapun jenis-jenis Metodologi penelitian di antaranya
adalah Riset Non-Eksperimental, Riset Eksperimental, Studi Kasus,
Grounded Research,
Naturalistik,

Riset Fenomenologi,

Strukturalisme-Linguistik,

Marxisme-Kontekstual, dan lain sebagainya.

Riset Etnografik, Riset


Strukturalisme-Semiotik,

Anda mungkin juga menyukai