Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KASUS

KLIEN DENGAN NAPZA


Field Trip Panti Sosial Parmadi Putra Yogyakarta

DISUSUN OLEH :

Nurfazrin H. Akuba

20120320083

Azzam Farid

20120320084

Agus Heri Setiawan

20120320086

Dian Putranto

20120320087

Fitrisari Yoisangadji

20120320088

Risny Septia U

20120320089

Fajar Abrori

20120320090

Hikhmah Syahputri

20120320091

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UMY

Awal tiba di PSPP itu, kami berpresepsi tempat tersebut merupakan tempat yang
menyeramkan dan orang- orang di tempat itu di tempat kan di dalam sel penjara. Namun
setelah kami dapat pengarahan dan penjelasan dari bapak eko (seorang mantan pecandu) yang
sangat menarik mengenai pengalaman hidupnya dan dengan pengetahuan tentang napza,
kami pun mulai mengerti bahwa orang orang disana tidak seperti yang kami bayangkan.
Agar kami lebih memahami penjelasan Pak Eko, beliau pun mendatangkan tiga orang
pengguna untuk bisa kami tanya, biasanya pasien napza tidak dapat menerima dan memberi
informasi dengan baik, Pak Eko berkata mereka tidak bisa menangkap informasi kalau tida
diberi rokok , itu membuktikan bahwa zat zat seperti itu dapat merubah mind set seseorang
jika teralalu berlebihan, setelah sesi pertanyaan selesai kami pun melanjut kan observasi
dengan mendatangi tempat tinggal para pecandu napza. Menurut kami lingkungan disekitar
sana bersih, rapi, tenang, dan terdapat banyak kata kata motivasi yang ditempel pada setiap
sudut dan tempat disana. Kami mewawancarai salah satu pengguna.
Seorang pengguna bernama Wawan yang berumur 30 tahun. Dia sempat menjalani
pendidikan arsitek sampai semester 7 di salah satu universitas di Indonesia. Namun karena
faktor pergaulan yang menyebabkan dia terjerumus ke dunia Napza. Dari hasil wawancara
kami mendapatkan data tentang Mas wawan..
Berikut tanya jawab kita dengan mas wawan :
1. Sebelumnya mohon maaf, bagaimana mas perasaanya ketika anda di PSPP ini?
Jawab:
Awalnya saya merasa sedih dan selalu ingat keluarga dirumah, kangen suasana rumah,
masakannya dan kasih sayang orang tua. Tapi setelah beberapa bulan kemudian saya
merasa enjoy saja walaupun dengan keadaan seperti ini.
2. Sebelum anda masuk ke PSPP ini, anda temasuk kategori droug choice apa?
Jawab:
Saya termasuk disegala drug choice mas, saya sudah OD (over dosis) dalam
pemakaiannya seperti minuman keras,ganja,narkotika,napsa,sabu sabu, dan masih
banyak lainnya bahkan saya pernah mengkonsumsi obat pusing seperti procol itu
hingga 30 pil. Tapi saya mengkonsumsi pil nya satu-satu.
3. Untuk sekarang ini apakah anda masih mengkonsumsi obat obatan sepeti itu atau
rokok atau minuman keras?
Jawab:
Saat awal masuk PSPP ini, saya sudah tidak mengkonsumsi barang barang itu, akan
tetapi saya merasakan sakau yang amat sangat sakit, hingga terasa tulang tulang yang
ada didalam tubuh saya remuk dan badan saya terasa dingin. Ketika awal masuk,
semakin hari semakin sakit sampai beberapa minggu, tapi stelah 2 bulanan saya disini
rasa sakau itu semakin menurun dan manurun serta berbeda dengan teman teman
saya.
4. Bagaimana anda bisa terkena napza ini, apakah pengaruh lingkungan atau orang tua?
Jawab:

Saya terkena karena rasa ingin mencoba, jadi saya dikasih gratis sama teman, nah
besoknya saya langsung ketagihan dan langsung beli sama pengedar narkobanya, tapi
kalau rokok saya sudah merokok pada saat kelas 2 smp .
5. Apakah keluarga anda mempengaruhi terkat kondisi and saat ini?
Jawab:
Ada, saya frustasi akibat ayah saya dikarenakan saya tidak masuk kedokteran. Ayah
saya ingin sekali saya masuk di kedokteran tapi saya mencoba dan gagal akhirnya
saya masuk jurusan yang saya minati saja yaitu arsitektur, saya bercita cita sebagai
arsitek terkenal dan kaya. Tapi ketika saya semester 7 saya sudah melebihi DO
konsumsi obat obatan itu, dan mungkin karena orang tua saya malu, jadi saya di
pindahkan di PSPP ini.
6. Bagaimana respon keluarga anda saat ini tentang anda?
Jawab:
Ya meraka biasa biasa saja, karena saya hanya anak tunggal dan tidak mempunyai
saudara sama sekali. Jadi, saya bebas saja mau ngapain.
7. Kalau didata PSPP anda sudah boleh pulang kerumah, tapi mengapa anda tidak
pulang kerumah, padahaal untuk pulang kerumah adalah keinginan anda sekarang?
Jawab:
Aslinya saya ingin pulang kerumah, akan tetapi ayah saya masih ragu dan ditunda
tahun depan, jadi ya saya hanya menurut saja sama orangtua saya,
8. Setelah pulang tahun depan apakah anda akan melanjutkan studi and didunia
arsitekruan atau anda akan melakukan hal hal yang lain?
Jawab:
Saya tidak akan lanjutkan studi saya yang dulu, akan tetapi saya akan berwira usaha
saja dirumah seperti dagang makanan atau distributor produk saja.
9. Apakah anda masih ingat dengan pelajaran pelajaran arsitektur yang dulu anda
pelajari mas?
Jawab:
Saya hanya sedikit yang masih ingat, hampir seluruh pelajaran saya lupa akibat obat
obatan yang saya konsumsi itu.
10. Mungkin mas wawan bisa memberikan kesan maupun pesan untuk kami sebgai
perawat atau harapan anda sebagai pasien dan mantan paisen yang terkena napza dan
narkotika?
Jawab:
Ya, kalau buat mahasiswa, jangan lupa bejar yang sungguh sungguh dan selalu dingat
bahwasanya kami sekarang ini bukan badannya yang sakit akan tetapi jiwanya yang
sakit.

Kesimpulan:
Bapak Wawan adalah pasien napza, narkotika dan perokok kelas berat, semua obat pernah
dicobanya, penyebab bapak wawan mengkonsumsi narkoba adalah lingkungan dan orang

tuanya atau personal dikarenakan adanya tekanan dari dalam dan luar sehingga menyebabkan
Bapak Wawan merasa dirinya selalu kurang dan kurang. Respon yang didapatkan selama
menjadi pasien di PSPP sangatlah baik, hampir 7 tahun Bapak Wawan tinggal di PSPP
dengan paisen yang lain. Dan faktor yang diberikan dan tempat untuk kondisi Bapak Wawan
saat ini adalah keluarga. Pengetahuan keluarga terkait napza dan narkotika serta bahayanya
dan kasih sayang keluarga sangatlah dibutuhkan oleh pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai