A. Analysis SWOT
Strengths :
1. Lokasinya strategis.
2. Banyaknya properties dan wahana didalamnya.
3. Tempanya menarik dan bagus untuk rekreasi.
4. Memiliki 28 wahana / gelanggang hiburan.
5. Wahana baru yaitu Ice World.
6. Terdapat cafe dan resto.
7. Mempunyai Bandar Jakarta sebagai pusat jajanan makanan.
8. Ada akses stasiun kereta api atau kereta wisata Ancol dari Bogor, Depok, Bekasi, Serpong
dan Tangerang menuju Ancol.
Weaknesses
1. Harga tiket yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah keatas.
2. Lemah dalam pengembangan emotional branding yang terus menerus membuat orang rindu
datang kesana.
3.
Tinkat keamanan dan kebersihan yang rendah di Ancol, sehingga kurang mendukung
kampanye Pariwisata.
4.
Opportunities
1. Membiakkan Ancol kebeberapa daerah seperti Bali, Yogyakarta dan Kalimantan Timur.
2. Masih terdapat lahan kosong di sekitar Ancol sekitar 200 ha untuk mengembangkan Ancol
atau menambah properties dan fasilitas di dalamnya.
3. Ada investor luar negeri yang terlibat.
Threats
1. Adanya tempat rekreasi lain di Asia Tenggara yang menjadi tujuan wisata seperti : Genting
Island, Malaysia dan Sentosa Island serta Singapura.
2. Banyaknya tempat rekreasi diluar Jakarta seperti di Bali, Yogyakarta, Bandung dan lain-lain
yang menjadi tujuan wisata.
3. Pasar jakarta yang mulai jenuh.
4. Jakarta masih belum menjadi tujuan utama wisata.
visi dan misi Ancol yakni harus menjadi perusahaan pengembangn kawasan wisata serta
properti terbaik dan terbesar di Asia Tenggara
B.
1.
a.
b.
1.
2.
3.
c.
Lingkungan Eksternal
I. Lingkungan Umum
Ekonomi :
Salah satu objek wisata di Indonesia yang terletak di ibukota negara RI.
Komposisi kepemilikan saham:
Pemerintahan Daerah DKI = 68%
Pembangunan Jaya Ancol Tbk. = 17%
Masyarakat = 15%
Kinerja keuangan Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) periode 2005: Total Pendapatan yang
dibukukan + Rp 650 miliar. Sumber pendapatan terbesar berasal dari sektor properti (30%),
karcis Dunia Fantasi (20%), tiket pintu gerbang (20%), dan sisanya wahana lain di dalam
bekerja sama dalam hal kepemilikan saham dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Teknologi:
Memiliki 28 wahana/gelanggang hiburan
Ice World sebagai wahana seakan-akan berada di Kutub Utara &Ice Skating
The Lost Kingdom yang merupakan revitalisasi Gelanggang Samudera
Wahana 1001 malam sebagai revitalisasi pertujukan lumba-lumba
Athlantic Water Adventures sebagai revitalisasi gelanggang renang
Wahana Dunia Fantasi (Dufan)
Jimbaran Caf & Resto
Reklamasi pantai seluas 350 ha
Cordova Building, Apartemen Marina Residence, Housing Putri Duyung
5. Demografi:
a. Pasar Jakarta telah maksimal pada titik 10-12 juta orang
b. Distribusi geografis dengan meluncurkan program Kereta Wisata Ancol sehingga
memudahkan warga sekitar Jakarta dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menuju Ancol.
c.
Lahan untuk dikembangkan terbatas tinggal 200 ha dari luas lahan
550 ha yang dikuasai.
II.
Lingkungan Industri
1. Ancaman masuknya pendatang baru
a. Water Boom di Lippo Karawaci dan Lippo Cikarang (Groupnya Lippo)
3.
a.
b.
c.
d.
e.
C. Lingkungan Internal
1. Sumber Daya (Resources)
a.
Tangible: Kinerja keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) tahun 2005 yang
memiliki pendapatan + Rp 650 miliar serta pengeluaran keuangan selama tahun 2005 sebesar
+ Rp 440 miliar.
b. Intangible: PJA melakukan berbagai inovasi serta melakukan pengembangan teknologi antara
lain: 28 wahana/gelanggang hiburan, Ice World, Ice Skating, The Lost Kingdom, Wahana
1001 malam, Athlantic Water Adventures, Dunia Fantasi (Dufan), Jimbaran Caf & Resto,
Reklamasi pantai seluas 350 ha, Cordova Building, Apartemen Marina Residence, Housing
Putri Duyung.
c.
Sumber Daya Manusia (Human Resources) : Karyawan Ancol berjumlah 1150 orang yang
bekerja dengan tenaga dimana perlu diubah pola pikirnya bekerja dengan hati. Faktor-faktor
keamanan dan kebersihan yang masih relatif minim.
2. Kapabilitas (Capability)
a. Pendekatan Fungsional Ada empat strategi inisiatif yang menjadi pokok milestone yang
dilakukan: Strategi yang terkait dengan keuangan, bisnis, sumber daya manusia (SDM),
pengembangan SDM itu sendiri. Kemudian dari fungsi pemasaran terlihat bahwa PJA lemah
pada pengembangan emotional branding meskipun Ancol telah memiliki good awarness.
b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain) Berdasarkan hasil evaluasi masih ditemukan 130
milestones, yang artinya masih ada 130 pekerjaan lain yang harus diselesaikan oleh seluruh
karyawan.
3. Kompetensi Inti (Core Competence) Kompetensi inti yang dapat diandalkan Ancol adalah
sebagai edutainment centre, sehingga diharapkan 10 tahun mendatang menjadi Ancol
Spectacular.
Ada tiga parameter yang dapat diimplementasikan untuk mengidentifikasi kompetensi inti
Ancol sebagai berikut :
1.
Apakah kompetensi inti Ancol dapat memberikan akses potensial kepada berbagai macam
pasar. Kreativitas PJA mengembangkan sayap ke beberapa daerah untuk memberikan
alternatif tujuan wisata baru. PJA juga melakukan reposisi Pasar Seni Ancol menjadi
laboratorium seni yang diberi nama Ancol Art Academi untuk ruang edukasi, apresiasi,
implementasi dan aplikasi karya seni, sehingga jika ingin belajar seni lukis, seni tari dan seni
musik bisa dilakukan di laboratorium tersebut. Di kawasan Pantai Carnaval akan dilakukan
pengembangan area konser, stadion musik berkapasitas 5-6 ribu orang dimana di sekeliling
arena bakal ada mal dan kafe.
Hal ini membuktikan bahwa Ancol memiliki kompetensi inti yang dapat memberikan akses
modal yang dibutuhkan sangat besar akan membuat pesaing tidak mudah untuk meniru
kompetensi inti Ancol.
Hal ini membuktikan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan Ancol sangat sulit ditiru oleh
pesaing.
Penilaian
tentang
Kesinambungan
(sustainability)
Kompetensi
Inti
Kemampuan atau kapabilitas merupakan kompetensi inti jika memenuhi empat kriteria,
yakni:
1.
Kemampuan yang Bernilai (Valuable Capabilities) Pada aspek ini kompetensi inti Ancol
menunjukan keseriusan untuk selalu melakukan perubahan dengan visi dan misi Ancol ke
depan, yakni harus menjadi perusahaan pengembang kawasan wisata serta properti terbaik
dan terbesar di Asia Tenggara dengan kompetensi inti yang diandalkan di Ancol adalah
sebagai edutainment centre yang diharapkan 10 tahun mendatang menjadi Ancol Spectacular.
Untuk meminimalkan ancaman eksternal perlu ditata kembali kesadaran untuk pelayanan
2.
kebersihan, keamanan serta keselamatan kerja baik bagi karyawan maupun pelanggan.
Kemampuan yang Langka (Rare Capabilities). Pada aspek ini jelas terlihat bahwa Ancol
Jakarta Bay City tidak memiliki banyak pesaing baik saat ini maupun masa yang datang
karena dibutuhkan modal yang besar serta lahan yang sangat luas di tepi pantai serta letaknya
a.
KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisa kasus terhadap lingkungan internal dan eksternal PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) sebagai pengelola Ancol Jakarta Bay City dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari analisis lingkungan internal diperoleh hasil bahwa perusahaan PT Pembangunan Jakarta
Ancol (PJA) memiliki posisi internal yang kuat.
2. Dari analisis lingkungan eksternal diperoleh hasil bahwa PT Pembangunan Jakarta Ancol
(PJA) telah mengimplementasikan strategi yang secara efektif memanfaatkan peluang dan
meminimalkan ancaman atau hambatan.
3. Ancol Jakarta Bay City memiliki kompetensi inti yang dapat memberikan akses potensial
4.
1.
Prospector
Perusahaan yang menggunkan strategi ini yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi
dalam berinovasi selalu menciptakan produk baru dan kesempatan pasar yang baru. Kekuatan
strategi ini ini terletak pada kemampuan perusahaan untuk dapat melihat kondisi,tren, dan
situasi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah dan juga kemampuannya dalam
menciptakan produk dan jasa baru yang dapat mengimbangi perubahan lingkungan yang
dinamis tersebut. Perusahaan yang menganut strategi prospector selalu akan berinovasi,
berkembang dan melakukan penelitian produk dan jasa baru yang dapat diciptakan untuk
mengikuti perubahan lingkungan.
Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan
konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Contoh Ancol juga akan membangun hotel bintang 4 dengan 310
kamar, dengan nama New Hotel Putri Duyung yang lokasinya dipingir laut, serta dikelola
jaringan hotel internasional (Marriott), yang diharapkan selesai pada 2014. Proyek lainnya
yang sedang dikerjakan seperti, Dufan Lifestyle Center, Dufan Ocean, Dufan Ocean Theme
Park.