Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Sistem Hidrolik
1. Perhitungan gaya tekuk pada plat
Benda kerja yang akan ditekuk adalah dari bahan ST 37, yang mempunyai ukuran :

P = 400
mm

t (Tebal)

= 0,7 mm = 0,07 cm

P ( Panjang) = 400 mm = 40 cm
L (Lebar)

= 100 mm = 10 cm

Maka kita dapat menghitung beban tekuk untuk dapat menekuk plat
tersebut
P=

tarik x

A (kg)

Dimana :
P

= Beban tekuk yang dibutuhkan (kg)

tarik = Tenggangan

tarik ijin pada benda kerja ( 37 kg/mm2 =3700

kg/cm2)
A

= Luas penampang plat (cm2)

Dimana :

= t x 1 (cm2)
= 0,07 x 10 = 0,7 cm2

Maka :

tarik x

33

= 3700x 0,7
= 2590 kg
2. Perhitungan Ptekan pada plat apabila diketahui luas penampang yang
membebani adalah :
A = .r x 1 (cm2) dimana : r ( jari-jari lingkaran = 80 mm= 8 cm)
A = 3,14 x 8 x 10 = 251,2 cm2
Maka dapat diketahui tekanan yang di butuhkan adalah :
P=

F
A
m.g
A
1590,980
251,2
2538200
251,2

= 101104,299 N/cm2
Dimana : F = gaya tekan pada plat (kg/cm/s2 = N)
m = beban tekuk yang di butuhkan (kg)
g = gaya grafitasi (9,8m/s2 = 980 cm/s2)
P = tekanan yang dbutuhkan (N/cm2)
A = luas penampang yang membebani (cm2)
3. Perhitungan diameter piston (d)
Bila diketahui 10104,299 N/cm2 dan gaya : 2538200 N, maka dapat diketahui diameter piston
yang direncanakan :
P=

F
A

(N/cm2)

F
(N)
2
/ 4 xd
= p.
/4.d2 (N)
=

34

d=

2538200
0,785 x10104,299

2538200
7931,8747

320

= 17,89 cm = 178,9 mm
4. Diameter batang torak (d2)
Telah direncanakan diameter batang torak adalah dari diameter torak maka 178,9 x = 89,45
mm dengan bahan baja strip ST 37.
5. Perhitungan silinder hidrolik
Bahan yang direncanakan adalah dari baja ST 37 ( baja dengan syarat syarat percobaan ),
dimana ST 42 ini menunjukan kekuatab tarik maksimum dalam kg/mm2

Gambar 4.1 Silinder Hidrolik


A. Tegangan tarik pada dinding pada silinder
=

pxd
2.t . l

Dimana : P = Tekanan Fluida = 10104.299 N/cm2 = 1010.43 kg/cm2


d = Diameter torak = 178,9mm =17,89 cm
l = Efesiensi gabungan = 90 %
t = Tebal tabung yang direncanakan = 12 mm = 1,2 cm
Maka :

t =

10104.43 x17,89
2.1.2.0,9

t=

18076.59
2,16

= 8368,79 kg/cm2

35

B. Tenggangan yang menekan dinding dalam (

0=

Dimana :

p.d
2.t
0=

Tegangan yang menekan dinding dalam kg/cm2

P = Tekanan Fluida = 1010.43 kg/cm2


t = Tebal tabung = 12 mm = 1,2 cm
d = Diameter dalam tabung = 178,9 mm = 17,89 cm
Jadi tegangan yang menekan dinding dalam silinder adalah :

0=

0=

p.d
2.t
1010,43 x17,89
2x1,2

= 7531,9133 kg/cm2

C. Tegangan tanggensial (

l=

p.d 2d 1
2

d 2d 1

Dimana : besarnya d2 adalah :


D2 = d1 + ( 2t )
= 17,89 + ( 2 x 1,2 )
= 42,936
Sehingga besar tegangan tangensial adalah

p.d 2d 1
2

d 2d 1
=

1010.43(42.9362 +17.892 )
42.936 2+17.892

2186117,9
1522,95

36

= 1435,445kg/cm2
= Tegangan tangensial (kg/cm2)

Dimana : t1

= Diameter torak (cm)

= Diameter besar torak (cm)

d1
P

d2

= Tekanan hidrolik (kg/cm2)


D. Perhitungan gaya pada torak diketahui data-data sebegaia berikut :

Diketahui
D = Diameter silinder ( 17,89 cm)
P = Batang torak ( 8,94 cm )
Untuk silinder mempunyai gaya torak efektif karena jenis silinder mempunyai diameter dan
tekanan . Maka untuk silinder digunakan rumus sebagai berikut :
Fp =

Fp =

0,785x pxd
x
10000
2

0,785x px d 2
x
10000

KN

KN

Dimana :
F = Gaya torak efektif (KN)
A = Luas penampang tanpa batang torak ( cm2 )
A = Luas penampang batang torak ( cm2 )
Rr = Gaya gesek, ( 8%-90 N/cm2 = 10104.43 kg/cm2 )
P = Tekanan ( 10104.299 N/cm2 = 10104.43 kg/cm2 )
A=

0,785x px d 1
100
2

0,785x 89.4
100

(cm2 ) d1 = Diameter torak dalam satuan (mm)

(cm2) = 62,74 cm2

Luas penampang kerja ( annulus area ) = luas penampang torak luas penampang batang
torak
A=

0,785x d 1d 2
100

(cm2)d1 dan d2=Diameter torak dalam satuan

(mm)

37

179. 9 89, 4
=

0,785 x

cm2

Dimana :
A = Luas penampang torak ( cm2 )
A = Luas penampang batang torak ( cm2 )
Ar = Luas penampang kerja ( annulus area = cm2 )
Gaya torak pada langkah maju yaitu sebagai berikut
Fd

0,785 x px d 1 (KN)
10000
=

0,785x 10104.29x 17.89


10000

= 253.86 KN
F efektif
= ( P.A) Rr
= 253.86 ( 253.86 x 90%)
= 25.386 KN
Gaya torak pada langkah mundur yaitu sebagai berikut :
Fz

F efektif

0,785xP(d 1d 2 ) (KN)
10000

0,785x 10104.29x(17.8928.942)
10000

= 1904.67 KN
= ( A.P ) Rr
= 1904.67 ( 1904.67 x 90%)
= 190.47 KN

Dimana :
Fd = Gaya torak maju (Kn)
Fe = Gaya torak mundur (kN)
d1 = Diameter torak dalam (cm)
d2 = Diameter batang torak dalam (cm)
Gaya dorong batang torak Fs ( gaya dorong maju dengan pemindahan diferensial) :
Fd

0,785x px d 2 (Kn)
10000

38

0,785x 10104.29x 8.94


10000

= 63.39 kN
E. Gaya pada daish
Bila diketahui bentuk daish ( cetakan penekuk plat profil1/2 lingkaran dengan bahan baja ST
37 ) adalah :

Gambar 4.2 untuk potongan (A)

Gambar 4.3 untuk potongan (B)


Maka dari potongan A akan didapat massa (MA) dari daish
MA = P x VA..(kg)
P ( Rapat massa baja) = 7,8 x 10 3 (kg/m3)
V (Volume daish A) = P x L x t..m3
Dimana :
P ( Panjang)
= 40cm = 0,4 m
L ( Lebar)
= 10 cm =0,1 m
t (Tebal)
= 3 cm = 0,003 m
= 0,4 x 0,1 x 0,003
= 1,2 x 10 -4 m3
Maka :
m A = (7,8 x 103) x (1,2 x 10-4)
mB = P x VB ..(kg)
V ( Volume daish B) = P x L x t.m3

39

Dimana :
P (Panjang)
L (Lebar)
t (Tebal)

= 16 cm = 0,16 m
= 10 cm = 0,1 m
= 3 cm = 0,03 m
= 0,16 x 0,1 x 0,003
= 4,8 x 10-5 m
mB
= (7,8 x 103) x (4,8 x 10-5)
= 0,3744 kg
Maka beban total ( m total ) adalah :
( m total )
= m A + mB
= 0,936 + 0,744kg
= 1,3104 kg
Maka dapat dicari gaya pada daish yang bekerja pada plat
F
= m total x g(N)
= 1,3104 x 9,8(N)
= 12,84192 kg.m/s2 =

1284,192
10000

= 0,1284 Kn
Dimana :
F
= Gaya daish (N)
M total
= Total massa daish(kg)
g
= Gaya grafitasi (9,8 kg.m/s2)
Sehingga gaya efektif total pada langkah maju adalah :
F total
= F + F daish
= 1904,67 + 0,1284
= 1904,7984 Kn
Jadi gaya gerak efektif silinder kerja adalah :
- Gaya gerak maju : 253,9884
- Gaya gerak mundur : 1904,7984
F. Perhitungan piston
Telah direncanakan piston untuk silinder dengan bahan ST 37 dengan kekuatan bahan
maksimum 370 N/mm2 = 37000 N/mm2 dan factor keamanan (sf) 5
maka tegangan ijin bahan adalah :

t =

kekuatan bahan
Faktor keamanan

40

t =

37000
5

= 7400 N/cm2
t = k x t
= 0,57 x 7400
= 4218 N/cm2
Dimana :
t = Tegangan tarik (N/cm2)
g = Tegangan geser (N/cm2)
k = Koefisien gesek (0,57)
Untuk mengetahui ketebalan piston dan menentukannya maka kita dapat mencari dengan
persamaan sebagai berikut :

t=

F
A

(N/cm2)

Dimana :
F = Gaya yang bekerja ( gaya efektif total langkah maju N/cm2)
A = Luas bagian kritis yang menahan beban cm2
=xDxt
Sehingga berdasarkan persamaan tersebut diaatas dapat dikeahui tebal piston untuk silinder
hidrolik yaitu :
t=

t=

F
. D. g
253,9884
3,14.178,9 .4218

t = 1,07 mm
Dalam perencanaan untuk menjaga keamanan dan menghindari kerusakan maka tebal piston
diambil 40 mm
4.2 Perhitungan Pompa Hidrolik
Dalam Penggunaan pompa hidrolik direncanakan pompa roda gigi luar dengan perhitungan sebagai
berikut :
Diketahui :
D = Diameter torak : 178,9 mm = 17,89 cm
d = Diameter batang torak : 89,4 mm = 8,94 cm
S = Panjang aliran ( Jarak yang ditempuh) : 500 mm = 50 cm
T = Waktu 6,4 s

41

1. Perhitungan volume silinder.


Maka diketahui volume silinder dengan persamaan sebagai berikut:
V

4
=

x ( D2 d2 ) x S

0,9 x (17,892 8,942) x 50


4

= 2701,44 cm2
2. Perhitungan debit aliran (Q)
Q

V
t

(cm2)

2701,44
6,4

= 422,1 cm3/det
3. Kecepatan Fluida (vf)
vf

Q
A

(cm/s)

422,1
62,74

= 6,727 cm/s
4. Aliran rata- rata maju (Q)

d
2
=
( 2d 2) x / 4 (cm3/det)
vfx
t

6,727 x17,892d 22
x0,785
6,4

= 263,8 cm3/det
5. Aliran rata-rata mundur (Q)

d
=
( 1 d 22) x /4 (cm3/det)
vfx
t

42

17,89
( 2 x 8,94 )x 0,785 (cm3/det)
=
6,727 x
6,4

= 198,13 cm3 /det


6. Volume efisiensi (v)
v

Q x 100%
Q
198,13 x 100%
263,8

= 75 %
7. Kecepatan fluida keluar pompa pada saat torak maju (Lo)
Lo

PxQ
612
1010,43 x263,8
612

= 435,54 kg/cm3
8. Kecepatan Fluida keluar pompa pada saat torak mundur (Li)
Li

PxQ
612
=

1010,43 x198,13
612

= 327,11 kg.cm/s
9. Overall efisien (T)
T

Li
Lo
= 327,11 x100%

6435,54

= 75 %

10. Tegangan tarik yang diijinkan (

43

d k d v
=

Dimana :
P
= Tekanan Fluida = 1010,43 kg/cm2
t
= Tebal tabung 12 mm = 1,2 cm
dk
= Diameter katup bagian dalam = 65 mm = 6,5 cm
dv
= Diameter piston katup 60 mm = 6 cm
t
= Efisiensi gabungan = 0,9
Jadi tegangan tarik yang diijinkan adalah :
2

d k d v
=

1010,43(6,52 62 )
2.12.0,9
2

= 292,37 N/cm

4.3 Perhitungan Katup Hidrolik


Adapun yang hrus di hitung dalam perencanaan katup hidrolik adalah

Gambar 4.4 katup ( Valve)

44

1. Luas penampang yang berhubungan dengan minyak ( Ak )


Ak

dk

2 )

dv

Dimana :
dk = Diameter tabung katup yang direncanakan adalah 65 mm
dv = Diameter piston katup yang direncanakan adalah 60 mm
Jadi luas penampang yang berhubungan dengan minyak adalah
Ak

Ak

4
3,14
4

dk

2 )

dv

62 60
-

= 3,925 mm2
F

2. Gaya yang di perlukan untuk menggerakkan katup adalah


= P.A
= 1010,43 . 62,74
= 63394,37 kg/cm2
3. Uasah yang dilakukan oleh katup (Uk)
= F.S

Uk
Dimana :
F
= Gaya yang di perlukan untuk menggerakkan katup
S
= Jarak katup yang direncanakan : 35 mm = 3,5 cm
Jadi usaha yang dlakukan katup sebesar :
Uk
= F.S
= 63394,37. 3,5
= 221880332 kg/cm2

45

Anda mungkin juga menyukai