Anda di halaman 1dari 4

1

Perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan sangat pesat.


Seiring dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang berkaitan
dengan food borne illness atau penyakit yang disebabkan karena makanan. Di
negara Eropa dan Amerika, permasalahan ini telah diantisipasi dengan
menerbitkan suatu metode untuk melakukan risk analysis / analisa resiko terhadap
bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses penyediaannya. Metode
tersebut disebut HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points) dan setiap
organisasi yang menjual produknya di Eropa dan Amerika, mereka wajib
memenuhi persyaratan tersebut. Namun pada kenyataannya, metode ini hanya
sekedar berfungsi untuk risk analysis saja. Sedangkan kebutuhan dunia industri
pada umumnya dan industri makanan pada khususnya adalah bagaimana
meningkatkan produktivitas dari kinerja organisasi sehingga dapat meningkatkan
profit margin dan efisiensi organisasi. Tentunya tidak lepas dari bagaimana
meningkatkan kepuasan pelanggan. Memang ada solusinya, yaitu dengan
menerapkan ISO 9001:2000. Namun adanya dua sistem yang saling terpisah di
dalam satu tubuh organisasi tentunya menyulitkan bagi organisasi dalam
memelihara kedua sistem tersebut (Gaspersz, 2013).
Berdasarkan kebutuhan yang ada, dunia international sepakat untuk
menerbitkan satu sistem baru yang mencakup HACCP dan ISO 9001 serta
beberapa sistem lain yang sejenis dari standard berbagai negara di Eropa dan
Amerika. Ini juga menjadi solusi bagi banyak industri yang melakukan eksport ke
Eropa dan Amerika dimana selama ini mereka menghadapi banyak persyaratan
dari berbagai negara yang masing-masing menetapkan persyaratan sesuai dengan
kebutuhan negaranya. Sistem tersebut adalah ISO 22000:2005 yang
penyusunannya dimulai sejak Juni 2002 dan diterbitkan pada akhir tahun 2005
(Gaspersz, 2013).
Ruang lingkup ISO 22000:2005 lebih luas dari HACCP, dimana ISO
22000:2005 diterapkan pada keseluruhan rantai makanan baik untuk food maupun
feed (pakan ternak) dari hulu produk hingga ke hilir produk, mulai dari farm
(pertanian / peternakan) hingga makanan siap saji. ISO 22000:2005 berisi
standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industri dalam melakukan
perbaikan yang berkesinambungan (continual improvement) sekaligus menjamin
keamanan produknya untuk dikonsumsi (Gaspersz, 2013).

Perbedaan ISO 9001:2000, HACCP, dan ISO 22000:2005 menurut


Gaspersz (2013):
Perbedaan
Model sistem

ISO 9001:2000
Model jaminan
proses global

HACCP
Analisis Resiko

Lingkup
Pengendlian

Mencakup sistem
manajemen secara
global tidak
termasuk
persyratan teknis

Penerapan

General. Dapat
diterapkan oleh
setiap jenis
industri

Sertifkasi

Sertifikat ISO
9001:2000

Tidak mencakup
ke pengendalian
sistem manajemen
tetapi hanya ke
persyaratan teknis
saja
Spesifik. Hanya
diterapkan untuk
industri pangan
(tidak termasuk
pengendalian di
industri pakan
ternak yang
menjadi
pendukung bagi
industri pangan)
Sertifikat HACCP

Biaya

Lebih mahal jika


diwajibkan
sertifikasi untuk
ISO 9001 dan
HACCP (2 kali
sertifikasi)
Memakan waktu,
tenaga dn biaya
lebih besar jika
diwajibkan untuk
pemisahan
sertifikasi antara
ISO 9001 dan
HACCP (Jika
terpisah akan ada
2 kali internal
audit, 2 kali
surveillance audit,
dan 2 kali rapat
tinjauan

Pemeliharaan

Lebih mahal jika


diwajibkan
sertifikasi untuk
ISO 9001 dan
HACCP (2 kali
sertifikasi)
Memakan waktu,
tenaga, dan biaya
lebih besar jika
diwajibkan untuk
pemisahan
sertifikasi antara
ISO 9001 dan
HACCP (Jika
terpisah akan ada
2 kali internal
audit, 2 kali
surveillance audit,
dan 2 kali rapat
tinjauan

ISO 22000 : 2005


Model jaminan
Proses dan analisa
resiko
Mencakup
pengendalian
terhadap sistem
manajemen dan
terhadapa
persyaratan teknis
Spesifik.
Diterapkan di
semua industri
pangan dan pakan
ternak yang terkait
dengan industri
pangan

Sertifikat ISO
22000:2005 sudah
termasuk di
dalamnya ISO
9001 dan HACCP
Waktu, tenaga dan
biaya lebih murah
karena sistem ISO
9001 dan HACCP
sudah terintegrasi
Waktu, tenaga, dan
biaya lebih murah
karena sistem ISO
9001 dan HACCP
sudah terintegrasi

manajemen)

manajemen)

Food Safety Management System - ISO 22000:2005 merupakan sebuah


sistem pencegahan yang didesain untuk meminimalkan atau menghilangkan
bahaya-bahaya yang beresiko mencemari bahan/makanan yang dapat berdampak
terhadap kesehatan manusia. Melalui identifikasi potensi bahaya-bahaya yang
mungkin timbul mulai dari proses penerimaan sampai dengan produk terkirim ke
pelanggan. Menurut Suryatama (2014) :
Tujuan adanya pelatihan ISO 22000:2005
Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :
1. Menggambarkan lingkup penerapan FSMS.
2. Memahami persyaratan-persyaratan dalam ISO 22000.
3. Menggambarkan prinsip, proses dan teknik mengidentifikasi, serta
mengendalikan titik kritisproduksi pangan.
4. Menerapkan pengawasan sistem FSMS di Industri Pangan melaui audit dan
assessment penerapan FSMS.
5. Memiliki kemampuan dalam penyusunan dokumentasi mutu sistem keamanan
pangan.
Agenda adanya pelatihan ISO 22000:2005
1. Introduction of Food Safety Management System
2. Clause 4 : Food safety management system
3. Food Safety Hazards & Control Measure
4. Clause 5 : Management responsibility.
5. Clause 6 : Resource management
6. Clause 8 : Validation, verification and improvement of the FSMS
7. Workshop 1 : Food Safety Elements
8. Workshop 2 : Hazard Identification
9. Food Safety Legislation dan Sistem Dokumentasi
Peserta adanya pelatihan ISO 22000:2005
Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Food
Safety Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General
Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.
Fasilitas Pelatihan ISO 22000:2005
Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan
Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Gaspersz, V. (2001). ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement.


Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, V. 2013. All-in-One (HACCP, Bundle of ISO 9001, ISO 14001,
OHSAS 18001, ISO 22000, ISO 26000, ISO 28000, ISO 31000, ISO 130531,
dan ISO 19011). Bogor: Tri All Broos Publishing.

Suryatama, Erwin. 2014. Aplikasi ISO Sebagai Standar Mutu. Jakarta: Kata Pena.

Anda mungkin juga menyukai