Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengertian Geologi
1.1 Pengertian Geologi
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos
yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi
adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan
sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan
merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
1.2 Ruang Lingkup Geologi
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi
3. Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi
Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang merupakan lapisan batuan penyusun
bumi dari permukaan sampai inti bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa,
dan bukan tak mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan misalnya.
Cabang-cabang ilmu geologi
Kajian geologi memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya terdapat kajian-kajian yang
kemudian berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri walaupun sebenarnya ilmu-ilmu
tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain. ilmu-ilmu tersebut yaitu :
1. Mineralogi, yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa pendeskripsian mineral yang
meliputi warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya.
2. Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan, didalamnya termasuk deskripsi,klasifikasi dan
originnya.
3. Sedimentologi, yaitu ilmu yang mempelajari batuan sediment, meliputi deskripsi, klasifikasi
dan proses pembentukan batuan sediment.
4. Stratigrafi, yaitu ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan, pemeriannya dan
proses pembentukannya.
5. Geologi Struktur, adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak bumi dan proses
pembentukannya.
6. Palentologi, yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa lalu yang berupa fosil.
Paleontology berguna untuk penentuan umur dan geologi sejarah.
7. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam dan proses0proses
pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna dalam menentukan struktur geologi dan
batuan penyusun suatu daerah.
8. Geologi Terapan, merupakan ilmu-ilmu yang dikembangkan dari geologi yang digunakan

untuk kepentingan umat manusia, diantaranya Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi,


Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya.

A. Pengertian Ilmu geologi


Geologi adalah pengtahuan bumi yang menyelidiki lapisan2x batuan yang ada dalam kerak
bumi. Di dalam kerak bumi terdapat bermacam2x batuan dan diantar lapisan2x kerak bumi
terdapat air yang kita gunkan sehari-hari. selain itu geologi berarti pengetahuan yang
mempelajari sejarah perkembangan bumi serta mahluk yang pernah ada dan hidup di permukaan
bumi.
Ilmu geologi di bagi dalam berbagai cabang ilmu. berikut caban-cabang ilmu geologi :
1. Mineralogi:
ilmu yang mempelajari mineral sebagai bahan utama pembentuk kerak bumi.
2. Petrologi :
ilmu yang mempelajari batuan serta cara terjadinya (ganesha), macam batuan, dan klasifikasi.
3. Stratigrafi :
ilmu yang mempelajari perlapisan batuan pada kulit bumi dalam hubungan ruang dan waktu.
4. Paleontologi :
ilmu yang mempelajari pembatuan dari sisa-sisa binatang purba ataupun tumbuh- tumbuhan.
5. Geologi sejarah :
ilmu yang mempelajari urutan kejadian selama masa perubahan bumi dari satu zaman ke zaman
lain.
6. Geologi Ekonomi :
ilmu yang mempelajari endapan-endapan mineral yang berharga seperti emas, minyak, batu bara
dan lain-lain.
7. Geofisika :
ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisika dari bumi, seperti gaya berat, gejala magnetis dan lainlain.
8. Geomorfologi :
ilmu yang mempelajari bentukan bumi yang terjadi akibat dari gejala alam di luar bumi. (meteor)

9. Gelogi Teknik :
ilmu yang diaplikasikan ke teknik. seperti pembuatan waduk, jalan tol dan lain-lain.
10. Gelogi foto :
ilmu yang mempelajari gejala gelogy dari hasil interpretasi foto udara.
11. Geologi struktur :
ilmu yang mempelajari, mengenai bentuk, arsitektur dan gejala-gejala yang menyebabkan
perubahan harga
12. Geologi Tata Lingkungan :
ilmu yang mempelajari geologi yang diaplikasikan dalam kegidupan sehari-hari.
13.Volkanologi :
ilmu yang mempelajari tentang kegunung apian dan merupakan mata rantai yang tak terpisah
dari geologi.

Makalah Struktur Bumi


BAB II
PEMBAHASAN

BUMI

Sebelum membahas tentang struktur bumi dan penjelasannya, mari kita kaji dahulu sedikit
mengenai planet bumi. Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya
dengan matahari sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km. Bumi
berbentuk bulat pepat dengan jari-jari 6.370 km. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga
dari delapan planet yang dekat dengan matahari.Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu, dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang
memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air
yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang ini kita diami.

2. STRUKTUR BUMI
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut
(mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai
kerak, putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi.

1. 1. Kerak Bumi (crush)


Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di
setiap tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air diatasnya
sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat yang kaya silisium dan uluminium. Kerak
bumi ini dapat dibagi 2 yaitu:

Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5km atau bersamaan dengan air diatasnya
sekitar 6-12 km. Kerak samudera atau kerak oseanik, merupakan kerak bumi yang
menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini menyusun sekitar 65% dari luas kerak bumi.
Kedalaman dai kerak oseanik ini rata-rata sekitar 4000 meter dari permukaan air laut,
meskipun pada beberapa palung laut kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km.
Batuan yang menyusun kerak samudera adalh batuan yang bersifat basa atau mafik.
Bagian atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1,5 kn disusun oleh batuan
yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian bawahnya disusun oleh batuan
metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak samudera ditutupi oleh endapan
sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500 meter.

Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km. Batuan penyusun kerak benua yang
utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau kerak kontinen,
merupakan kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak benua mempunyai
ketebalan antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Kerak benua
ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian permukaan dari kerak
benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut, meskipun ada daerah yang
ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter. Batuan yang menyusun kerak benua pada
umumnya adalah batuan granitik atau yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua
ini disusun oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara

keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang 5%
merupakan batuan endapan.

Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total
kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 C. Unsur-unsur kimia
utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium
(Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%),
Magnesium (Mg) (2,1%).

Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan menjadi beberapa


lapisan yaitu :
1. 1. Lapisan atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup
berkembangbiak. Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup
yang sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
1. 2. Lapisan tengah, lapisan ini merupakan lapisan
yang
sedikit gersang dan terdiri atas air serta
pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
2. Lapisan bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum
sempurna pembentukannya.
3. Lapisan batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai
penyusunnya.

1. 2.

Selimut Bumi (Mantle)

Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak bumi.
Lapisan ini sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya, lapisan
ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km
dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu
dibagian bawah selimut mencapai 3.000C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan
batuan.
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan mesosfer.

1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi padat
terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi,
kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan
sial dan lapisan sima.

Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan yang terdapat dalam
lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.

Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima
mengandung besi dan magnesium.

1. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini tebalnya
100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer ini
terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu normalnya adalah
antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam
segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari
silikat besi dan magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere
atau inti. Pada daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah
membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair. astenosfer memainkan
bagian integral dalam gerakan lempeng tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik
merupakan bagian dari litosfer yang mengapung di atas astenosfer semipadat bawah. Hal
ini lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan geologis besar seperti
pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran tinggi dan juga gempa bumi dan
letusan gunung berapi.

1. Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan astenosfer.


Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.

1. 3.

Inti Bumi (Core )

Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari material cair,
dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2900 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam.

1. a. Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti
bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman
antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu
3900C.
2. Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti bumi. Inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti
bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai
4800C.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni lithosfer,
hidosfer, atmosfer,dan biosfer
1)

ATMOSFER

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan
bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin..
Berdasarkan profil temperature secara vertical, lapisan-lapisan atmosfer dapat dibagi menjadi :
1.

Troposfer ( 0 10 Km) Merupakan atmosfer terbawah dan dekat dengan Bumi. Pada
lapisan ini, terjadi adanya awan, angin, hujan ,petir, dan lain lain.

2. Stratosfer ( 10 30 Km) Pada lapisan ini, terjadi peningkatan temperature karena


bertambahnya ketinggian. Ozon (O3) terdapat pada lapisan ini dengan ketinggian 25 Km
dari permukaan Bumi.
3. Mesosfer (30 50 Km) Lapisan ini mempunyai ion atau udara yang bermuatan listrik
(Lapisan D) yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Karena adanya muatan
listrik tersebut, Kita dapt berkomunikasi dengan orang lain di luar negri.

4. Termosfer (50 400Km) Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari meteor
dengan cara membakarnya. Hal ini disebabkan karena lapisan atmosfer mempunyai atom
yang bermuatan listrik atau terionisasi radiasi matahari
5. Eksosfer > 400 Km
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Batas antara ekosfr (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan
angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat
dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar
disebut magnetopause.
Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain
:
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan
hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian
atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan
sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk
manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam
siklus hidrologi. Ta2npa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di
permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan
kering, seluruh air tanah akan merembes ke laut, sehingga air hanya akan mengumpul di
samudera dan laut saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua
mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan
CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer.
2)

HIDROSFER

Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi
H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti
permukaan bumi disebut hidrosfer. Siklus Air / Siklus hidrologi merupakan suatu proses
peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar

matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap
bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air
akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Macam Hidrosfer
1. Samudera-samudera dan laut-laut
Samudera-samudera dan laut-laut menempati 71% permukaan bumi. Bila di lihat dari luar bumi,
terlihat seperti bulatan air. Tubir samudera yang paling dalam 10 km, dengan rata-ratanya 4
km. Bila semua air ini diratakan di permukaan bumi dapat mencapai dalamnya 2,84 km.
1. Sungai
Sungai adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau dan atau sungai lain yang
lebih besar. Air sungai dapat berasal dari gletser (es), danau yang meluap atau mata air
pegunungan. Dalam perjalanannya, aliran air sungai mempunyai tiga aktivitas, ayitu melakukan
erosi, transportasi dan sedimentasi.
1.

Danau

Danau adalah masa airdalam jumlah besar yang berada dalam satu cekungan atau basin
diwilayah daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi menjadi :
1. Danau alam; terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
2. Danau buatan (waduk) yang merupakan buatan manusia untuk keperluan
tertentu. Misalnya waduk Jatiluhur dan Saguliang di Jawa Barat. Waduk ini antara lain
manfaatkan untuk pembangkit listrik, pengairan lahan pertanian, pengendali banjir,
rekreasi dan budidaya ikan.
4.

Rawa

Rawa adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air
(drainase). Oleh karena itu, air rawa bersifat asam. Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan
menjadi :
a.

Rawa air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah pantai.

b.

Rawa air payau, yang terdapat di sekitar muara air sungai di dekat laut.

c.

Rawa air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.


5. Air Tanah

Merupakan air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi, berasal ari air hujan
yang meresap ke dalam tanah. Semakin banyak air hujan yang meresap ke dalam tanah,
semkain banyak pula air yang tersimpan di dalam tanah. Secara umum air tanah dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Air tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air.
2. Air tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air.
Air tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air panas yang
disebut geyser. Geyser merupakan sumber air panas yang erat hubungannya dengan aktivitas
vulkanisme.
3)

LITHOSFER

Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan
ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan
padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 100
km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral sejenis
atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer
adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak
bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batubatuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi
batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen
organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat
hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya,
mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses
erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh
aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1.
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit
jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.Lapisan sial
dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a.
Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan
batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
b.
Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan
beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2.
Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam
logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai
berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu
mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan
mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

Batuan Pembentuk Lithosfer


Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui puncak gunung
berapi.Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku
kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena
panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk
diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen.
Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan
beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak
mengandung fosil. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi :
1.
Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi,
pada kedalaman 15 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenofer,
pendinginan magmanya sangat lambat serta
2.
Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai ke
permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk batuan yang
mempunyai cristal yang kurang sempurna.
3.
Batuan Beku Luar, hdala batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang
keluar dari bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan Sangat cepat sehingga tidak
menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan basalt.

b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Butir-butir
batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik oleh angin
maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen disebutdiagenesis yang menyatakan
perubahan bentuk dari bahan deposit menjadi batuan endapan.
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan
sedimen organik. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku,
contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu
pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan
dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral
c.

Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik
maupun kimiawi sehingga menjadi batuan yang berbeda dari batuan induknya. Faktor yang
mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat serta waktu yang lama.
Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa
menjadi kuarsit
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan tempat
hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.
Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung
bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang
yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara,
besi, nikel dan timah.
4)

BIOSFER

Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang
ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan
lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang
berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh
mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama
karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah
terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman.

Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral
maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu
litosfer, hidrosfer dan atmosfer.

PENGARUH BENTUK, PERSEBARAN, DAN POTENSI MUKA BUMI


TERHADAP KEHIDUPAN

1. Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan


Permukaan bumi mengalami perubahan baik secara evolusi (lambat) maupun revolusi (cepat).
Perubahan ini disebabkan adanya tenaga endogen dan eksogen. Terbentuknya pegunungan,
gunung, dataran rendah, dataran tinggi, atau lembah merupakan hasil aktivitas tenaga endogen.
Begitu pula proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi sebagai tenaga eksogen berpengaruh
terhadap pembentukan muka bumi. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan
perbedaan berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya.
Perbedaan semua aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap mahluk hidup (tumbuhan,
hewan, dan manusia) di sekitarnya. Memang mahluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup
tanpa alam. Atau lebih khususnya mahluk hidup juga tidak bisa bertahan hidup apabila tidak bisa
menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya. Itulah sebabnya mengapa orang Eskimo memakai
baju tebal, karena di sana iklimnya dingin. Begitu pula para nelayan menangkap ikan di malam
hari karena angin darat yang berhembus ke laut membantu mereka dalam perjalanan ke tengah
laut.
Akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap lingkungan ini melahirkan kebiasaan yang
berbeda. Corak kehidupan di daerah pegunungan berbeda dengan manusia yang tinggal di
dataran rendah, begitupun sebaliknya.
Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan di daerah pegunungan dan dataran rendah dari
aspek tumbuhan, mata pencaharian, makanan, pakaian, bentuk rumah, dan sistem transportasi.
1. Kehidupan di daerah pegunungan
Pegunungan atau gunung memiliki iklim yang sejuk. Karena angin yang datang dari arah laut
setelah mencapai daerah pegunungan dan gunung, naik ke atas. Akhirnya angin menjadi lebih
dingin, sehingga menimbulkan awan terjadilah hujan di sekitarnya. Banyaknya hujan ini di
samping tanahnya subur (banyak mengandung humus) menimbulkan tumbuh suburnya berbagai
jenis tumbuhan. Hutan lebat dengan berbagai jenis tumbuhan subur.
Daerah pegunungan umumnya memiliki tanah yang subur, karena disamping daerah vulkanis
juga memiliki curah hujan yang tinggi. Kesuburan tanah ini berpengaruh terhadap mata
pencaharian penduduk sekitarnya. Umumnya penduduk daerah pegunungan menggantungkan
hidupnya dari pertanian dan perkebunan. Tanaman yang mereka tanam seperti kina, teh, kopi,
sayur-sayuran, dan berbagai jenis buahbuahan. Daerah pegunungan memiliki alam yang

berbukit-bukit. Tidak sedikit di antara bukitdipisahkan oleh lembah, lereng atau sungai. Kondisi
alam seperti ini kurang menguntungkan dalam bidang transportasi. Untuk berjalan kaki saja
dirasakan berat, karena harus mendaki (naik dan turun). Oleh karena itu pembangunan jalan raya
atau jalan kereta api relatif sulit dan memerlukan biaya besar.
1. Kehidupan di daerah dataran rendah
Umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air, atau sering
disebut dataran aluvial. Biasanya dataran aluvial, tanahnya subur dan sangat baik untuk daerah
pertanian, perkebunan, pemukiman, atau juga untuk industri. Apalagi daerah seperti ini yang
dialiri sungai dapat lebih memenuhi kebutuhan air tawar untuk pertanian, perumahan, dan juga
industri. Umumnya dataran rendah dan delta sangat baik untuk lahan pertanian. Pengolaha tanah
bisa lebih mudah karena tanahnya datar dan tidak keras. Pengaturan air, dan transportasinya juga
lebih mudah bila dibandingkan daerah dataran tinggi. Karena itu di daerah ini mata pencaharian
penduduknya banyak yang bertani. Tanaman yang cocok adalah padi, tebu, jagung, kelapa, dan
palawija. Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas dan bisa menghasilkan
produksi pertanian yang besar.
Dataran rendah umumnya berpenduduk padat. Begitu pula kota-kota besar juga umumnya berada
di dataran rendah. Dataran rendah tanahnya relatif luas, sarana dan prasarana juga mudah
dibangun, tanahnya relatif subur dan mempunyai cadangan air yang cukup. Semua itu
mendukung pertumbuhan daerah dataran rendah menjadi sebuah kota. Karena itu dataran rendah
secara umum penduduknya lebih cepat maju. Mata pencaharian penduduk lebih bervariasi, ada
yang bertani, nelayan, berdagang, industri, maupun bergerak dalam bidang jasa. Pembangunan
sarana transportasi di dataran rendah juga lebih menguntungkan. Perjalanan bisa lebih cepat
karena jalannya lurus dan tidak mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan juga lebih
murah dan mudah.
1. Sebaran Bentuk Muka Bumi dan Potensinya
1. Sebaran bentuk muka bumi
Muka bumi kita ada yang merupakan daerah pegunungan, gunung, dataran rendah, dataran
tinggi, lembah, dan lain-lain. Perbedaan bentuk muka bumi ini sebenarnya merupakan potensi
penunjang kehidupan manusia.
1. Potensi lahan bagi kehidupan
Sebaran bentuk muka bumi berpengaruh terhadap cara pemanfaatan lahan, baik untuk keperluan
pertanian, industri, pemukiman, perdagangan dan keperluan lainnya. Oleh karena itu
pengetahuan tentang bentuk muka bumi ini sangat penting artinya dalam menunjang kehidupan
manusia. Lahan (land) merupakan lingkungan fisik dan biotik yang berkaitan dengan daya
dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisik ini bisa
berupa relief/topografi, iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik adalah tumbuhan,
hewan, dan manusia.

Lahan kritis
Lahan kritis adalah lahan yang kemampuan produksinya sangat kurang, baik dalam bidang
pertanian, industri, pemukiman, atau keperluan lainnya. Jika lahan kritis dihubungkan dengan
pertanian, maka lahan kritis yang dimaksud adalah lahan tandus dan sudah tidak mampu
berproduksi lagi. Di lahan kritis biasanya sifat-sifat fisik dan kimia tanah sudah hilang. Begitu
pula hampir seluruh lapisan tanah paling atas (lapisan subur) juga sudah hilang. Hal ini
disebabkan oleh cepatnya proses erosi dan transportasi pada tanah tersebut, sementara proses
pembentukan tanah memakan waktu yang relatif lama.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari
dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Secara
garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut
(mantle), dan inti ( core).
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra
dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat
batuan basalt. Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi masih dikelompokkan
menjadi beberapa lapisan yaitu : Lapisan atas, Lapisan tengah, Lapisan bawah, Lapisan batuan
induk.
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak bumi.
Lapisan ini sebagian besar berupa silikat/besi dan magnesium. Selimut bumi tebalnya mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium.
Suhu dibagian bawah selimut mencapai 3.000C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi
kepadatan batuan. Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu litosfer, astenosfer dan
mesosfer.
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari material cair,
dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada
kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan inti luar (outer
core) dan inti dalam.

3.BATUAN PEMBENTUK KERAK BUMI

Salam sejahtera sahabat blogger sehat selalu ya......nah untuk kali ini saya akan menuliskan
tentang pelajaran yang tentunya kita sama-sama mengenyamnya mulai dari SD. Banyak orang
yang mungkin kurang paham atau malas untuk mempelajarinya. Tetapi ini penting bagi para
siswa yang masih duduk di dunia pendidikan.
Didalam kehidupan sehari- hari kita sering batu tapi kali kita akan membahas tentang batuan
pembentuk kerak bumi. Adapun batuan pembentuk kerak bumi dibagi menjadi 3 yaitu :
A. BATUAN BEKU
Batuan yang terbentuk dari proses pembekuan/pengkristalan magma dalam perjalanannya
menuju permukaan bumi, termasuk hasil aktivitas gunung api.
1. Batuan Beku Dalam ialah batuan plutonik, batuan yg membeku jauh di bawah
permukaan bumi, contoh: granit
2. Batuan Beku Korok/Gang ialah batuan intrusif / hipabisal, batuan yg membeku
sebelum sampai ke permukaan bumi, contoh: granit porfir
3. Batuan Beku Luar/Leleran ialah batuan ekstrusif / efusif, batuan yg membeku di
permukaan bumi, contoh: batuan vulkanis
B. BATUAN SEDIMEN/ENDAPAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan (sedimentasi).
Butir-bitir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik
pelapukan oleh angin maupun air. Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut
mengnedap secara berlapis yang makin lama makin tebal dan padat.
Padatnya lapisan itu disebabkan adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang
terlalu lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah
endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan
tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung:
Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butitan yang bersudut
Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm

dengan bentuk butiran yang membudar


Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai
1/256 mm
Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm
Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan,
tempat pengendapan, dan cara pengendapan.
a. Menurut Tenaga yang Mengendapkannya
1. Batuan Sedimen Akuatis, yaitu batuan sedimen yang berasal dari pengendapan
butiran- butiran batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan.
2. Batuan Sedimen Aerolis (Aeris), yaitu batuan sedimen yang berasal dari
pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
3. Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang berasal dari pengendapan
butiran-butiran batuan oleh gletser.
b. Menurut Tempat Pengendapan
1. Batuan Sedimen Terestris, yaitu batuan sedimen yang di endapkan di darat.
2. Batuan Sedimen Marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.
3. Batuan Sedimen Limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau.
4. Batuan Sedimen Fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di sungai
5. Batuan Sedimen Sedimen, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di daerah-daerah
yang terdapat es atau gletser.
c. Menurut Cara Pengendapannya
Batuan Sedimen Mekanis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara mekanis tanpa
mengubah susunaan kimianya. Sebuah pengamatan menunjukkan bahwa batuan kerikil ataun
pasir merupakan potongan sederhana dari batuan dan mineral.
1. Batuan Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara kimiawi.
Pada proses pembentukan batuan ini terjadi perubahan susunan kimianya.
Contohnya batu kapur.
2. Batuan Sedimen Organik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan melalui kegiatan
organik. Contohnya terumbu karang.
3. Batuan Sedimen Piroklastik, yaitu batuan sedimen hasil erupsi gunung api berupa
abu/debu. Contohnya tufa
C. BATUAN METAMORF/MALIHAN
Batuan yang terbentuk dari proses perubahan batuan asal (batuan beku maupun sedimen), baik
perubahan bentuk/struktur maupun susunan mineralnya akibat pengaruh tekanan dan/atau
temperatur yang sangat tinggi, sehingga menjadi batuan yang baru.
1. Batuan Metamorf Kontak/Sentuh/Termal , yaitu batuan malihan akibat
bersinggungan dengan magma, contoh: marmer, kuarsit, batu tanduk.
2. Batuan Metamorf Tekan/Dinamo/Kataklastik = batuan malihan akibat tekanan yang
sangat tinggi, contoh: batusabak, sekis, filit

3. Batuan Metamorf Regional/Dinamo-Termal = batuan malihan akibat pengaruh tekanan


dan temperatur yang sangat tinggi, contoh: genes, amfibolit, grafit.

Anda mungkin juga menyukai