Anda di halaman 1dari 5

[GEOGRAFI] PROSES TERBENTUKNYA RELIEF (MUKA BUMI)

[GEOGRAFI] PROSES TERBENTUKNYA RELIEF (MUKA BUMI)


TERBENTUKNYA RELIEF (MUKA BUMI)
Relief terbentuk karena adanya tenaga Endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi) dan
tenaga Eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi). Berikut penjelasan lebih mendetail
mengenai pembentukan muka bumi (relief) oleh tenaga endogen dan eksogen.
TENAGA ENDOGEN.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi seperti letusan gunung berapi dan
gempa bumi dll.
Menurut teori tektonik lempeng, pergeseran lempeng-lempeng kerak bumi disebabkan oleh
arus konveksi pada astenosfer. Berdasarkan teori tersebut, arus konveksi pada astenosfer
mendorong lempeng-lempeng kerak bumi ke kanan dan ke kiri menjauhi pusat pemekaran (Zona
Divergen). Pusat pemekaran (Zona Divergen) didasar laut berupa igir tengah samudra,
sedangkan di daratan berupa lembah besar dan panjang yang ditempati oleh kawah-kawah
gunung api dan danau-danau besar yang sangat dalam. Igir tengah samudra terpotong-potong
oleh patahan (sesar) mendatar (transform fault).
Transform Fault tidak menunjukkan gejala-gejala fisik, kecuali gempa bumi. Di tempat lain,
kerak bumi saling bertubrukan dan dorong-mendorong (Zona Konvergen/Konvergensi).
Konvergensi dua lempeng menghasilkan pegunungan lipatan, pegunungan patahan, serta gunung
api laut. Zona divergen, zona konvergen, dan transform fault disebut batas lempeng.
Sumber utama tenaga endogen adalah arus konveksi pada astenosfer. Pergeseran lempenglempeng inilah yang menghasilkan tenaga endogen atau yang juga sering disebut tenaga
tektonik. Secara umum tenaga endogen dibedakan menjadi 3 yaitu diastropisme, vulkanisme dan
gempa bumi (seisme).
1. DIASTROPISME
Diatropisme adalah proses pembentuksn relief muka bumi tanpa disertai terbentuknya magma.
Diatropisme yang meliputi daerah yang luas disebut epirogenese sedangkan diatropisme yang
meliputi daerah yang tidak terlalu luas disebut orogenese. Berdasarkan kecepatan prosesnya
diatropisme dibedakan menjadi 2 yaitu epirogenetik (secara perlahan-lahan dan wilayah luas )
dan orogenetik (relatif cepat dan wilayah yang sempit).
Bentuk yang dihasilkan dari diatropisme adalah berupa pegunungan lipatan dan pegunungan
patahan.
1.1 PEGUNUNGAN LIPATAN
Pegunungan lipatan terbentuk oleh gerakan mendatar kerak bumi pada lapisan endapan yang
lentur (elastik). Jenis-jenis struktur pegunungan lipatan antara lain:
a) Jalur pegunungan lipatan, yaitu rangkaian pegunungan lipatan yang sangat panjang,
melintasi beberapa benua dan terletak berdampingan dengan palung laut. Terbentuk karena
tumbukan lempeng samudra dan lempeng benua.

b) Dome dan basin. Dome adalah pegunungan lipatan yang membulat, terbentuk karena
tekanan mendatar yang mempunyai kekuatan datang pada waktu dan arah yamg sama.
Sedangkan basin adalah cekungan yang membulat karena daerah di sekitarnya terangkat naik
(kebalikan dome).
c) Lipatan tunjam yaitu struktut pegunungan lipatan yang garis porosnya menunjam
membentuk sudut terhadap bidang datar.
d) Lipatan kompleks yaitu berbagi jenis lipatan yang terdapat pada sebuah jalur pegunungan
besar.
1.2 PEGUNUNGAN PATAHAN
Pegunungan patahan adalah pegunungan dengan struktur geologi patahan (sesar). Terbentuk
karena gerakan mendatar lempeng kerak bumi mengenai lapisan batuan yang tidak lentur
sehingga mengalami patah-patah. Jenis-jenis struktur patahan antara lain:
a) Patahan normal yaitu kedua bagian yang terpatah dimama yang satu bagian naik dan
bagian yang lain turun.
b) Patahan rebah (thrus fault) yaitu patahan yang terjadi akibat lanjutan dari patahan.
c) Sesar geser yaitu struktur patahan yang bergeser horizontal searah dengan garis poros.
d) Horst yaitu bagian atau segmen dari struktur patahan yang menonjol ke atas, sedangkan
graben adalah segmen yang turun ke bawah.
2. VULKANISME
Vulkanisme adalah hasil bentukan tenaga endogen yang disertai dengan gerakan magma
menuju ke permukaan bumi. Magma adalah campuran berbagi unsur yang panas (1000C1200C) yang terbentuk pada kedalaman 60-100 km. Pada suhu tersebut beberapa unsur akan
mencair dan sebagian ada yang menjadi gas. Gas-gas yang terbentuk akan menekan magma
bergerak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya.
Jika magma mencapai permukaan bumi maka akan terbentuk gunung api (vulkanisme), tapi
jika kekuatannya habis di tengah jalan dan tidak mencapai permukaan bumi disebut plutonisme.
Ada 3 tempat terjadinya vulkanisme, yaitu pada zona divergen, pada zona konvergen, dan
pada tengah lempeng (intraplate).
2.1 VULKANISME ZONA DIVERGEN
Vulkanisme zona divergen adalah gunung api yang muncul pada jalur rekahan antar lempeng
kerak bumi. Gunung api yang terbentuk berupa igir yang memanjang atau dataran lava yang luas.
Contoh: igir tengah samudra Atlantik, Hindia, Pasifik Selatan; gunung api di Afrika Timur dan
seluruh daratan Pulau Islandia.
2.2 VULKANISME ZONA KONVERGEN
Vulkanisme zona konvergen adalah gunung-gunung api yang muncul pada jalur pertemuab
antara 2 lempeng kerak bumi. Gunung api yang dihasilkan pada umumnya berbentuk kerucut dan
berlapis-lapis atau strato. Contoh: Gunung Krakatau, Gunung Kelud, Gunung Merapi, Gunung
Gamalama, Gunung Fujiyama, Gunung Visivius, Gunung St. Helena.
2.3 VULKANISME ZONA INTRAPLATE
Vulkanisme zona intraplate adalah gunung api yang muncul di tengah lempeng kerak bumi
tanpa ada retakan.Gunung api yang di hasilkan umumnya berbentuk perisai. Contohnya gunung
api Hawaii.

Dilihat dari bentuknya gunung api (vulkanisme) digolongkan dalam 3 kelompok yaitu:
a) GUNUNG API STRATO (KERUCUT)
Gunung api strato berbentuk seperti kerucut yang terjadi karena letusa (eksplosif) dan lelehan
(efusif) bergantian.
b) GUNUNG API PERISAI (TAMENG)
Gunung api perisai berbentuk seperti tameng yang terjadi karena lelehan magma yang sangat
cair dan membentuk lereng yang sangat landai (1-10).
c) GUNUNG API MAAR (CORONG)
Gunung api maar berbentuk seperti corong pada bagian bawahnya. Bagian lekuk bawah terisi
oleh air sehingga membentuk danau kawah. Gunung ini terbentuk akibat letusan yang hanya
sekali eflata dan membentuk sebuah tanggul sekeliling lubang kawah.
Saat gunung api meletus akan mengluarkan magma dan berbagai macam gas dari dalam bumi.
Magma yang keluar dari perut bumi dan mencapai permukaan bumi disebut dengan LAVA. Lava
yang telah bercampur dengan bahan-bahan lain di permukaan bumi disebut dengan LAHAR.
Lahar dibedakan menjadi 2 yaitu lahar panas (jika lava yang keluar pada waktu letusan
bercampur dengan air telaga di kawah gunung api) dan lahar dingin (jika lava padat yang sudah
tertumpuk lama di sekitar kawah diguyur hujan sehingga menjadi berat dan mengalir ke bawah
sebagai banjir lahar dingin (golodo).
Dampak negatif gunung meletus yaitu merusak lingkungan, menimbulkan korban jiwa, dan
menyebabkan gangguan pernapasan. Selain dampak negatif, gunung meletus juga membawa
dampak positif yaitu memberikan kesuburan tanah dan memberikan mata pencaharian seperti
galian pasir (C).
3. SEISME (GEMPA BUMI)
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya pemukaan tanah sebagai akibat adanya gelombang
seismik terhadap lapisan-lapisan batuan atau litosfer. Ilmu yang mempelajari tentang gempa
bumi disebut seismologi, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa
disebut seimograf.
Jenis-jenis gempa bumi yaitu:
3.1 BERDASARKAN PENYEBABNYA, yaitu:
a) GEMPA TEKTONIK (DISLOKASI) yaitu gempa yang disebabkan oleh adanya proses
pergeseran atau patahnya lapisan batuan litosfer sehingga mengakibatkan perpindahan tanah.
b) GEMPA VULKANIS yaitu gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
c) GEMPA RUNTUHAN yaitu gempa yang terjadi karena runtuhnya massa batuan di gua
atau terowongan.
3.2 BERDASARKAN JARAK HIPOSENTRUM (PUSAT GEMPA) yaitu:
a) GEMPA BUMI DALAM yaitu kedalaman hiposentrumnya >300 km.
b) GEMPA BUMI MENENGAH yaitu kedalaman hiposentrumnya 100-300 km.
c) GEMPA BUMI DANGKAL yaitu kedalaman hiposentrumya <100 km.
3.3 BERDASARKAN INTENSITAS (KEKUATAN) yaitu:
a) MAKROSEISME yaitu gempa yang kekuatannya besar dan dapat diketahui secara
langsung tanpa alat.
b) MIKROSEISME yaitu gempa yang kekuatannya kecil dan hanya dapat diketahui dengan
alat pengukur gempa.

TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah semua kekuatan dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan
bumi yang bersifat merusak. Sumber kekuatan tersebut adalah matahari, air, angin, dan gletser.
Kekuatan yang ditimbulkan berupa pelapukan, erosi, dan sedimentasi.
1. PELAPUKAN
Pelapukan adalah proses rusaknya batu-batuan pada tempat asalnya.
Berikut jenis-jenis pelapukan:
1.1 PELAPUKAN MEKANIK
pelapukan mekanik adalah rusaknya batuan karena faktor suhu, air, dan angin.
1.2 PELAPUKAN KIMIA
Pelapukan kimia adalah rusaknya batuan karena reaksi kimia seperti asam.
1.3 PELAPUKAN ORGANIK
Pelapukan organik adalah rusaknya batuan akibat aktivitas makhluk hidup seperti akar
tumbuhan.
2. EROSI
Erosi adalah pengikisan dan pemindahan hasil pelapukan oleh air, angin (Deflasi), gletser
(Eksarasi), dan ombak (abrasi) dari tempat asal ke tempat lain.
Bentuk muka bumi yang dihasilkan yaitu:
2.1 TEBING SUNGAI
2.2 LEMBAH
2.3 PANTAI DINDING
2.4 GOA PANTAI
2.5 BADAN SUNGAI
2.6 BATU JAMUR
2.7 GUA AIR TERJUN
3. SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah proses penimbunan tempat-tempat lekuk dengan bahan-bahan hasil erosi
yang terbawa oleh angin, air, ataupun gletser.
Contoh ketampakan sedimentasi adalah sebagai berikut:
3.1 DELTA yaitu endapan di muara sungai, baik yang bermuara ke danau maupun ke
laut.
3.2 FLOOD PLAIN yaitu dataran banjir.
3.3 TANGGUL ALAM yaitu pegunungan di tepi sungai yang terbentuk akibat banjir.

3.4 TOMBOLO yaitu tanggul pasir alami yang menghubungkan dataran dengan pulau
yang berada di dekat pandai.
3.5 BUKIT PASIR yaitu gundukan pasir yang terdapat di pantai atau gurun sebagai hasil
pengendapan yang di angkut angin.
3.6 BAR yaitu gosong pasir yang terletak di dasar laut.
3.7 PLATO yaitu dataran tinggi yang luas dengan lembah dan bukit.
3.8 DATARAN RENDAH adalah dataran yang merupakan hasil sedimentasi di pantai
yang berhadapan dengan laut dangkal.
3.9 MEANDER yaitu kelokan sungai yang terdapat di sepanjang alirannya sebagai akibat
pengikisan dan pengendapan.
3.10 PENEPLAIN yaitu dataran rendah setinggi permukaan air laut yanf miring,
menurun, dan sangat landai ke arah laut.

Anda mungkin juga menyukai