OPERASI JARINGAN
KELOMPOK 4
Teori Pendukung
Topologi
3. Untuk adapter yang ketiga agar server windows dapat akses internet yaitu
adapter bridge yang ke wireless network adapter(laptop sudah tersambung ke
wifi)
4. Untuk adapter yang tersambung ke internet kita tidak usah mengatur ipnya,
sedangkan adapter yang tersambung ke client kita akan buat satu jaringan
dengan client.
IP = 192.168.14.1
SNM = 255.255.255.0
5. Dan yang terakhir adapter bridge yang tersambung ke server 2 sesuai topologi
buat satu jaringan. Pada server 1 isi IP dengan 192.168.21.1 snmnya
255.255.255.
KONFIGURASI SERVER 2
1. Untuk server 2 ada 2 adapter yang digunakan yakni yang pertama Bridged
adapter yang ke ethernet untuk menyambungkan antar server
3. Untuk adapter yang tersambung ke server lain sesuai topologi atur ipnya agar
satu jaringan dengan server 1. Pada server 2 isi IP dengan 192.168.21.2
snmnya 255.255.255.
4. Selanjutnya adapter yang tersambung ke client kita akan buat satu jaringan
dengan client.
IP = 192.168.20.1
SNM = 255.255.255.0
2. Lalu pada tab Roles kita tambahkan role baru dengan klik add roles
3. Lalu pada awal akan ada peringatan sekaligus pemberitahuan tentang pembuatan role
server baru lewati saja dan klik next
4. Pilihan role yang akan diinstal disini Centang pada Network Policy and access
services lalu klik next
5. Selanjutnya ada penjelasan tentang role yang akan diinstall lewati saja dengan klik
next
6. Lalu akan ada pilihan service mana saja yang akan diinstall pilih network policy
server dan routing and remote access services
7. Kemudian akan ada pemberitahuan apa saja yang akan diinstall selanjutnya jika sudah
benar langsung install saja
9. Selanjutnya akan ada laporan hasil installasi, untuk keluar klik close
10. Selanjutnya kita atur routingnya, buka administrative tool lalu pilih routing and
temote access
11. Lalu pada server yang ada klik kanan dan pilih configure and enabling routing and
remote access untuk mengkonfigurasi dan mengaktifkan server tadi
17. Kemudian utnuk mengatur routingnya pada menu ipv4 dan static routing klik kanan
lalu pilih new static route
18. Untuk langah routing dari server 1 maupun server 2 sama saja yang membedakan
hanya pada saat pemilihan interface dan jaringan yang dituju.Ada beberapa
pengaturannya yakni interface(isi interface yang digunakan ke jaringan
lain),destination(isi ip network dari jaringan yang dituju), network mask(isi snmnya),
gateway. Untuk pengisiannya perhatikan gambar dibawah
Server 1:
Server 2:
19. Terakhir kita tes ping dari server jaringan 1 ke client jaringan2
INSTALASI NAT
2. Lalu pada tab Roles kita tambahkan role baru dengan klik add roles
3. Lalu pada awal akan ada peringatan sekaligus pemberitahuan tentang pembuatan
role server baru lewati saja dan klik next
4. Pilihan role yang akan diinstal disini Centang pada Network Policy and access
services lalu klik next
5. Selanjutnya ada penjelasan tentang role yang akan diinstall lewati saja dengan klik
next
6. Lalu akan ada pilihan service mana saja yang akan diinstall pilih network policy
server dan routing and remote access services
7. Kemudian akan ada pemberitahuan apa saja yang akan diinstall selanjutnya jika
sudah benar langsung install saja
9. Selanjutnya akan ada laporan hasil installasi, untuk keluar klik close
10. Selanjutnya kita atur natnya, buka administrative tool lalu pilih routing and temote
access
11. Lalu pada server yang ada klik kanan dan pilih configure and enabling routing
and remote access untuk mengkonfigurasi dan mengaktifkan server tadi
13. Selanjutnya pilih NAT atau Network Address Translation yang berguna agar client
dapat tersambung ke internet yang dibagi oleh server.
14. Dari awal langakh instalasi nat sampai langkah sebelumnya sama saja bisa
dipraktekan di kedua server yang membedakan hanya pada langkah ini yaitu
langkah pemilihan interface untuk di NAT.
Untuk Server 1 :
1. Dari Jaringan yang terkoneksi internet ke jaringan client server 1
Untuk Server 2 :
Dari jaringan yang tersambung dengan server 1 ke jaringan client server2
Selanjutnya pilih interface yang akan di NAT, samakan dengan yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Jika NAT lebih dari satu ulangi cara nya
15. Karena servernya tidak mengatur dns dan dhcp maka kita pilih pilihan yang atas
agar server windows memberi dns dan dhcp secara otomatis
16. Selanjutnya jaringan yang dishare samakan seperti yang sudah dijelaskan di
langkah 5. Nanti akan ada pilihan jaringan mana yang ingin dishare. Kalau hanya
ada 2 interface maka secara otomatis server windows akan langsung mendeteksi
interface mana yang akan diberi koneksi piliih next untuk melanjutkan.
1. Untuk adapter yang ketiga agar server Debian dapat akses internet yaitu
adapter NAT
2. Sedangkan adapter kedua gunakan jaringan Hanya Host untuk terkoneksi ke client
3. Untuk adapter yang ketiga agar server Debian dapat terhubung ke server yang lain
yaitu menggunakan adapter bridge
4. Seting IP Pada Server Debian. Untuk mengatur IP kita ketikkan perintah nano
/etc/network/interfaces kemudian isikan IP seperti berikut.
5. Jika sudah kita save dengan menekan ctrl+x dan pilih Y , lalu kita restart dengan
mengetikkan perintah service networking restart
6. Karena kita membutuhkan lebih dari 1 gateway yaitu 1 gateway ke internet dan 1
gateway ke server lain , karena itu kita harus membuat rule gateway baru untuk
memisahkan 2 gateway tersebut. Dengan cara mengedit file rt_table . dengan
mengetikkan perintah nano /etc/iproute2/rt_tables
7. Kemudian kita tambahkan perintah 100 gateway2 dibaris bawah sendiri seperti
gambar berikut. Jika sudah kita save file konfigurasi tersebut dan kita restart debian
servernya.
12.Setelah itu kita edit file rc.local fungsinya untuk menambahkan rule
firewall secara permanen dengan menjalankan perintah nano
/etc/rc.local
15.Lalu kita coba lihat rule dengan mengunakan perintah iptables -t nat
-nL jika pada chain POSTROUTING terdapat rule MASQUERADE
berarti rule firewall kita tadi sudah berhasil dijalankan.
KONFIGURASI SERVER 2
2. Untuk adapter yang ke2 yaitu adapter hanya host ,untuk menyambungkan
ke server 1
9. Setelah itu kita edit file rc.local fungsinya untuk menambahkan rule
firewall secara permanen dengan menjalankan perintah nano
/etc/rc.local
12.Lalu kita coba lihat rule dengan mengunakan perintah iptables -t nat
-nL jika pada chain POSTROUTING terdapat rule MASQUERADE
berarti rule firewall kita tadi sudah berhasil dijalankan.
13.Untuk Client kita setting menyerupai dengan topologi yang telah kita
buat sebelumnya.