Anda di halaman 1dari 10

5 Hal Sederhana Ini Bisa Menentukan Kesuksesan Bisnis

Anda
Dalam menjalankan bisnis banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam hal
tersebut. Baik dari diri sendiri, manajemen, ataupun lingkungan sekitar. Hal ini tidak bisa
dipungkiri karena faktor luar memiliki pengaruh yang sangat besar dalam keberlangsungan
bisnis itu sendiri.
Berikut beberapa faktor sederhana yang memiliki efek yang sangat vital dalam menentukan
kesuksesan bisnis:
1. Keluarga. Hai ini sering terlalaikan oleh pebisnis. Seringkali mereka tidak
memperhatikan waktu dalam menjalankan bisnisnya. Memakai hampir semua
waktunya untuk bisnis, tanpa memperdulikan keluarganya. Sehingga diawal bisnisnya
akan lancar, tetapi kondisi keluarganya tidak sebagus bisnisnya. Sehingga ia pun akan
menjadi kacau dan akhirnya ia hanya menemui kesuksesan bisnis semu hingga
berakhir bangkrut. Aturlah waktu untuk bisnis dengan keluarga anda. Karena
kesuksesan bisnis itu erat hubungannya dengan keluarga. Karena pengaruh dukungan
dari keluarga untuk kesuksesan bisnis ternyata sangat besar sekali. Semakin besar
keluarga mendukung anda dalam menjalani bisnis maka semakin besar kesempatan
anda mendapatkan kesuksesan bisnis.
2. Pandai Berkomunikasi. Berkomunikasi sangat menjadi hal vital bagi kesuksesan
bisnis meskipun terlihat remeh. Hal ini dikarenakan setiap usaha yang anda lakukan
akan selalu menggunakan komunikasi. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa
dalam bisnis pun terdapat etika komunikasi. Berkomunikasi dengan klien, mitra
bisnis, karyawan memiliki cara yang berbeda. Teknik berkomunikasi tidak bisa
dipelajari dengan singkat, butuh waktu dan ketekunan serta praktik lapangan yang
banyak. Seringkali kesuksesan bisnis terhambat dikarenakan kita tidak bisa
mengkomunikasikan apa yang kita maksudkan dengan lawan bicara kita atau bahkan
karena kita salah cara mengkomunikasikannya, sehingga orang lain salah dalam
memahami maknanya. Kebanyakan orang baru menyadari pentingnya pandai
berkomunikasi setelah bisnisnya mengalami kemandekan, dan terburu buru belajar
lewat training training yang sering diadakan ditempat tempat mahal dengan trainer
berkualitas. Padahal cukup dengan mencari tahu dari orang orang yang sudah
dianggap pandai berkomunikasi sebelum melangkah jauh dalam bisnis.
3. Memiliki penampilan yang baik. Hal ini mungkin adalah hal yang sederhana dalam
usaha kita menggapai kesuksesan bisnis. Padahal penampilan anda sangat
mempengaruhi penilaian klien terhadap diri anda dan mungkin akan mempengaruhi
keberlangsungan kerjasama bisnis anda. Seringkali ini luput oleh pengusaha yang
sedang pesat berkembang sehingga mereka terlalu sibuk dengan manajemen bisnis
dan lupa memperhatikan penampilan dan attitude yang baik. Jujur dan amanah juga
merupakan bagian dari penampilan diri yang harus dijaga. Saat ini sudah sangat
banyak pebisnis yang meninggalkan kedua hal ini. Asal untung tak masalah menipu

klien atau mitra. Disiplin menjadi faktor penting lain dari penampilan. Disiplin dalam
berbagai aspek menjadi nilai yang sangat baik bagi mitra juga klien kita.
4. Pandai Membuat Keputusan Tepat. Membuat keputusan tepat adalah skill yang
harus dimiliki oleh setiap pebisnis untuk mencapai kesuksesan bisnis. Pandai
membuat keputusan mungkin sangat ringan diucapkan maupun seringkali kita baca
pada tips dan trick berbisnis. Tetapi hal ini membutuhkan latihan serta kemampuan
analisa yang baik. Karena dalam berbisnis memiliki dinamika yang beragam mulai
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sehingga pemilik bisnis harus sering
membuat keputusan. Tidak hanya cepat, keputusan yang anda ambil pun harus tepat.
Ketepatan dan kecepatan membuat keputusan dipengaruhi dengan bagaimana anda
dapat membaca data-data yang ada. Seringkali bisnis yang sudah sukses sekalipun
harus gulung tikar karena salah dalam pengambilan keputusan. Banyak praktik dan
belajar kepada yang berpengalaman menjadi faktor yang sangat penting untuk
membuat keputusan.
5. Dekat dengan Sang Pencipta. Hal terakhir ini menjadi pondasi dasar dalam
kehidupan manusia. Dimana kita manusia pasti memiliki Sang Pencipta. Memang
banyak pebisnis yang tidak dekat dengan sang pencipta tetapi bisnisnya mengalami
kesuksesan yang sangat luar biasa. Perlu anda ketahui meskipun mereka sukses, tetapi
mereka terus mengalami kegelisahan dan kegundahan dalam diri mereka. Pebisnis
akan semakin sukses dengan dekatnya ia kepada Allah dan juga ia akan semakin
tenang dalam menjalankan bisnisnya.
Demikianlah kelima hal sederhana yang seringkali terlupakan oleh pebisnis, padahal
memiliki efek yang cukup besar dalam kesuksesan bisnis kita. Semoga tulisan ini bermanfaat
untuk kita.

Manajemen strategis bukan hanya sebuah mata kuliah yang diajarkan di


sebagian besar jurusan bisnis di banyak perguruan tinggi. Ini merupakan sebuah
metode yang digunakan entrepreneur atau pemilik bisnis untuk merencanakan
dan melaksanakan keberhasilan bisnisnya. Kelas manajemen strategis meliputi
konsepsi dan penggunaan pemasaran, pengaturan pegawai, outsourcing,
program sosial kepedulian masyarakat, dan banyak faktor lainnya yang menjadi
bagian dari pengelolaan bisnis dengan baik.
Visi
Satu prinsip manajemen strategis ialah menciptakan dan menjaga visi
perusahaan. Visi ini termasuk harapan bagi tempat perusahaan di pasar dalam
jangka pendek dan jangka panjang, begitu juga dengan peran apa yang diambil
perusahaan dalam masyarakat atau bahkan dalam bangsa. Menjaga visi bisnis
Anda dalam benak akan menentukan bagaimana Anda mengatur aspek lainnya
dalam perusahaan.
Metode-metode untuk Meraih Visi

Setelah Anda memiliki visi dalam perusahaan Anda, Anda harus menemukan
cara untuk mencapainya. Ini termasuk memperkenalkan perusahaan terhadap
sebanyak-banyaknya orang, mendorong penjualan, mempertahankan pelanggan
atau membangun lokasi atau waralaba lain. Menemukan sebuah metode yang
tepat dan cocok untuk bisnis Anda ialah sebuah aspek sukar dalam manajemen
strategis. Mudah untuk mengetahui apa yang Anda inginkan, tetapi sangat sulit
untuk tahu bagaimana cara mewujudkan keinginan tersebut. Metode-metode
yang bisa digunakan yaitu perubahan personil, outsourcing, pemasaran dan
periklanan, dan investasi.
Pelaksanaan Metode
Manajemen strategis tidak hanya meliputi perencanaan dan curah gagasan
tetapi juga melaksanakan ide-ide dan metode yang telah Anda miliki. Prinsip
pelaksanaan manajemen strategis melibatkan realisasi ide-ide tersebut ke dalam
dunia bisnis dan membuatnya bekerja untuk perusahaan Anda. Misalnya, setelah
Anda memutuskan metode terbaik yang akan Anda gunakan untuk mendorong
penjualan dalam bisnis Anda, contohnya iklan atau rencana pemasaran,
manajemen yang baik juga membutuhkan pelaksanaan rencana tersebut. Hal ini
bisa menjadi sebuah prinsip yang sulit karena sering membutuhkan investasi
modal atau perubahan dalam perusahaan.
Menyesuaikan Visi
Prinsip manajemen strategis lainnya ialah menyesuaikan visi dengan keadaan
yang ada di sekeliling bisnis Anda. Karena kondisi pasar dapat mempengaruhi
bisnis Anda, dipandang perlu untuk menyesuaikan visi. Sama halnya dengan
kondisi pasar, teknologi juga selalu berubah. Bisnis Anda membutuhkan sebuah
penyesuaian yang berkala agar perusahaan tetap dapat bersaing di pasar di
mana ia bergerak.

agi kebanyakan orang waktu dilewatkan begitu saja, tanpa harus dimanfaatkan
secara bermakna. Namun, jika Anda seorang entrepreneur, Anda pasti tahu
bagaimana berharganya waktu bagi kemajuan usaha Anda.
Waktu tidak hanya setara dengan uang, namun lebih dari itu. Waktu merupakan
aset tak kasat mata yang paling sulit untuk dikendalikan penggunaannya. Untuk
itulah diperlukan beberapa panduan yang bisa membuat Anda memanfaatkan
waktu dengan lebih efisien lagi.
Berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan yang kami sadur dari buku
Bob Adams berjudul Small Business Start-Up: Your Comprehensive Guide to
Start Up:
Rencanakan aktivitas harian dan mingguan Anda
Jangan mengharapkan bisa mengelola sebuah bisnis yang sukses jika disiplin

pribadi Anda begitu lemah. Jadilah seorang pengelola yang efektif dengan
membuat sebuah jadwal bagi aktivitas harian dan mingguan Anda. Bagilah
waktu dengan bijak. Jelaskan alokasi waktu dari tiap kegiatan yang harus
dilakukan. Dan tiap minggu, pilihlah jenis aktivitas yang Anda jadikan prioritas
untuk dilaksanakan.
Membuat prioritas
Agar dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan seoptimal mungkin, Anda
harus membuat sebuah skala prioritas, dimulai dengan mengerjakan sesuatu
yang paling penting dan peka terhadap perubahan waktu serta memiliki
pengaruh paling besar dan luas terhadap keberlangsungan perusahaan secara
global.
Beberapa jenis tugas atau pekerjaan bisa bersifat mendesak dan penting.
Contohnya sebuah presentasi untuk calon klien potensial. Namun sering tugas
yang bersifat mendesak bukanlah sebuah pekerjaan yang paling penting.
Banyak pemilik sekaligus pengelola bisnis kecil memiliki kecenderungan untuk
berpikir bahwa mereka harus memulai hari kerja dengan menyelesaikan tugastugas sehari-hari yang sebenarnya kurang bermakna bagi kemajuan perusahaan
di masa datang. Tugas-tugas tersebut seperti menguji atau meluncurkan produk
baru, mengevaluasi produk yang sudah ada di pasaran agar bisa lebih
memenuhi harapan konsumen, mengkaji kembali sudut pandang pemasaran
yang sesuai dengan perkembangan pasar terkini, atau menyusun dan merevisi
rencana bisnis.
Lakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut meskipun konsekuensinya Anda harus
meluangkan waktu lebih banyak. Kadang hal ini juga membuat Anda
mengorbankan pekerjaan lainnya yang lebih mendesak. Namun, Anda tentu bisa
menyiasatinya dengan mendelegasikannya kepada bawahan.
Sisihkan waktu untuk yang tak terduga
Sebagai seorang pemilik bisnis tentunya tidak aneh lagi dengan segala hal yang
berbau mendadak. Hal-hal yang mendadak ini mungkin tidak akan berdampak
besar jika tidak terlalu mendesak atau penting tetapi jika hal yang mendadak
tersebut bisa menentukan berkembang tidaknya bisnis Anda, maka tidak ada
pilihan lainnya selain mengerjakannya hingga selesai secepatnya. Ada baiknya
saat menyusun jadwal harian atau mingguan, Anda alokasikan sebuah waktu
tambahan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang datangnya tidak
terduga.

Kerja sama tim merupakan aspek penting untuk menunjang keberhasilan bisnis
Anda. Para anggota tim harus mampu bekerja sama dan mempunyai
kepercayaan terhadap kemampuan rekan kerjanya. Untuk mengembangkan

kerja sama tim, kelompok menggunakan kegiatan-kegiatan yang disebut tim


pembangun yang dipimpin oleh individu yang terpercaya yang akan melatih
manajemen dan sumber daya manusia.
Tim pembangun sangat penting dalam membuat kerja sama tim semakin solid.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat diterapkan seperti kami kutip dari
ehow.com:
1. Pastikan pembangunan tim dipimpin oleh individu yang memiliki pelatihan
sumber daya manusia dan pengembangan pribadi. Pelatihan sumber daya
manusia dapat diperoleh melalui kursus perguruan tinggi atau sesi pelatihan
yang dilaksanakan oleh lembaga yang kompeten. Program-program ini
membangun keterampilan Anda dalam manajemen konflik, pemilihan personil
dan komunikasi bisnis.
2. Setelah mendapatkan pelatihan sumber daya manusia, tempatkan di
departemen SDM untuk lebih mudah dalam membangun kerja sama tim.
3. Pahamilah kebutuhan organisasi Anda. Dalam membangun tim, dikembangkan
sejumlah keterampilan untuk menakar kemampuan perusahaan Anda terhadap
kebutuhan karyawannya. Berkomunikasi dengan staf manajemen untuk
memahami harapan dan kebutuhan mereka.
4. Semua kegiatan dalam membangun tim untuk mengembangkan komunikasi
dan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dalam bisnis Anda.
5. Tim diberi waktu dalam periode tertentu untuk mengembangkan strategi
untuk menghadapi tantangan dalam waktu yang ditentukan. Setelah itu,
pemimpin kegiatan memimpin diskusi tentang tujuan rintangan dan bagaimana
kaitannya dengan kerja sama tim.

Manajemen strategis bukan hanya sebuah mata kuliah yang diajarkan di


sebagian besar jurusan bisnis di banyak perguruan tinggi. Ini merupakan sebuah
metode yang digunakan entrepreneur atau pemilik bisnis untuk merencanakan
dan melaksanakan keberhasilan bisnisnya. Kelas manajemen strategis meliputi
konsepsi dan penggunaan pemasaran, pengaturan pegawai, outsourcing,
program sosial kepedulian masyarakat, dan banyak faktor lainnya yang menjadi
bagian dari pengelolaan bisnis dengan baik.
Visi
Satu prinsip manajemen strategis ialah menciptakan dan menjaga visi
perusahaan. Visi ini termasuk harapan bagi tempat perusahaan di pasar dalam
jangka pendek dan jangka panjang, begitu juga dengan peran apa yang diambil
perusahaan dalam masyarakat atau bahkan dalam bangsa. Menjaga visi bisnis
Anda dalam benak akan menentukan bagaimana Anda mengatur aspek lainnya
dalam perusahaan.

Metode-metode untuk Meraih Visi


Setelah Anda memiliki visi dalam perusahaan Anda, Anda harus menemukan
cara untuk mencapainya. Ini termasuk memperkenalkan perusahaan terhadap
sebanyak-banyaknya orang, mendorong penjualan, mempertahankan pelanggan
atau membangun lokasi atau waralaba lain. Menemukan sebuah metode yang
tepat dan cocok untuk bisnis Anda ialah sebuah aspek sukar dalam manajemen
strategis. Mudah untuk mengetahui apa yang Anda inginkan, tetapi sangat sulit
untuk tahu bagaimana cara mewujudkan keinginan tersebut. Metode-metode
yang bisa digunakan yaitu perubahan personil, outsourcing, pemasaran dan
periklanan, dan investasi.
Pelaksanaan Metode
Manajemen strategis tidak hanya meliputi perencanaan dan curah gagasan
tetapi juga melaksanakan ide-ide dan metode yang telah Anda miliki. Prinsip
pelaksanaan manajemen strategis melibatkan realisasi ide-ide tersebut ke dalam
dunia bisnis dan membuatnya bekerja untuk perusahaan Anda. Misalnya, setelah
Anda memutuskan metode terbaik yang akan Anda gunakan untuk mendorong
penjualan dalam bisnis Anda, contohnya iklan atau rencana pemasaran,
manajemen yang baik juga membutuhkan pelaksanaan rencana tersebut. Hal ini
bisa menjadi sebuah prinsip yang sulit karena sering membutuhkan investasi
modal atau perubahan dalam perusahaan.
Menyesuaikan Visi
Prinsip manajemen strategis lainnya ialah menyesuaikan visi dengan keadaan
yang ada di sekeliling bisnis Anda. Karena kondisi pasar dapat mempengaruhi
bisnis Anda, dipandang perlu untuk menyesuaikan visi. Sama halnya dengan
kondisi pasar, teknologi juga selalu berubah. Bisnis Anda membutuhkan sebuah
penyesuaian yang berkala agar perusahaan tetap dapat bersaing di pasar di
mana ia bergerak.

Ada berbagai cara memimpin sebuah tim. Salah satu yang terbaik adalah
leading by knowledge, karena hal tersebut membuat tim yakin bahwa mereka
sudah memiliki pemimpin yang tepat karena bisa menanyakan apapun.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memimpin dengan cara ini:
1. Bangun kredibilitas dengan menambah pengalaman dan selalu melek
informasi. Pemimpin adalah tempat belajar dan bertanya bagi semua anggota
tim. Kalaupun ada hal yang tidak diketahui, segera cari informasinya di berbagai
media yang ada secepatnya.
2. Saat krisis adalah saat yang tepat untuk mengimplementasikan teknik
kepemimpinan ini. Buat keputusan yang cepat, sosialisasikan dan kawal
implementasinya. Memberikan bukti nyata adalah cara yang sangat efektif.

3. Pahami apa yang menjadi perhatian utama di antara anggota tim, jika ada
salah satu mereka yang kurang paham dengan tugasnya, segera dampingi tanpa
harus diminta
4. Jangan berlebihan dalam mempresentasikan keahlian yang dimiliki. Jarak yang
terlalu besar kadang justru membuat demotivasi dan membuat anggota tim
sangat tergantung dengan keputusan pemimpinnya dan justru mematikan
kreativitas serta inisiatif dalam kerj

Menjalankan bisnis atau kantor membutuhkan berbagai keterampilan, namun


yang paling penting adalah kemampuan untuk mengelola orang yang bekerja di
bawah Anda. Sebuah gaya manajemen yang efektif dapat membuat semua
perbedaan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan sesuai
anggaran. Manajer yang baik harus memiliki beberapa teknik yang berbeda
untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
Delegasi
Tidak ada yang bisa melakukan segalanya. Inilah sebabnya mengapa Anda
memiliki karyawan. Manajer harus menahan keinginan untuk mencoba
melakukan pekerjaan karyawan. Manajer yang baik mampu melakukan delegasi
terhadap pekerjaan yang dapat dilakukan oleh bawahannya.
Manajemen konflik
Hal ini penting dikuasai karena orang-orang yang terlibat kadang-kadang terjadi
konflik. Manajer yang baik harus mampu menemukan cara untuk menenangkan
keadaan tersebut.
Konsultasi
Tidak ada orang yang bisa tahu segalanya. Sementara manajer menjalankan
kantor mungkin menjadi orang yang paling berpengalaman, namun pengetahuan
kolektif dan kemanfaatan dari seluruh staf jauh lebih besar manfaatnya. Untuk
alasan ini, merupakan ide yang baik bagi manajer untuk berkonsultasi dengan
karyawan, terutama ketika membuat keputusan yang mungkin mempengaruhi
bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka.
Otokratis
Dalam beberapa situasi, gaya konsultasi dan kerjasama yang santai harus
dibuang. Manajer yang baik tahu kapan waktunya untuk mulai mengeluarkan
perintah tegas kepada karyawannya. Ini semacam gaya otokratis yang paling
sering dibutuhkan saat keadaan darurat atau beberapa situasi yang tak terduga
yang membutuhkan penyesuaian yang cepat. (*/AS)

Jika kita membicarakan tentang kepemimpinan, jumlah pegawai yang dimiliki


bukanlah faktor yang terpenting. Seorang pemimpin juga harus berani

menyingkirkan mitos bahwa ia harus selalu memegang teguh satu gaya


kepemimpinan tertentu, yang dianggap sudah sempurna untuk lingkungan
perusahaan yang ia pimpin. Dalam sebuah situasi yang dinamis, sejumlah gaya
kepemimpinan juga perlu diketahui dan dikuasai karena kemampuan untuk
beradaptasi merupakan kunci utama terus bertahan.
Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari dari sebuah gaya kepemimpinan
dan bagaimana menggunakannya. Berikut merupakan 4 gaya kepemimpinan
dasar yang patut diketahui dan diterapkan oleh seorang entrepreneur dalam
usaha yang ia jalankan:
Direktif
Inilah salah satu gaya kepemimpinan paling klasik dan sering disebut sebagai
otokratik. Seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan ini suka
memberikan arahan atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dan
mengharapkan pegawainya untuk melaksanakannya sesuai dengan petunjuk
yang ia berikan.
Partisipatif
Gaya kepemimpinan ini cenderung lebih demokratis. Seorang pemimpin dengan
gaya kepemimpinan partisipatif suka mencari masukan dan saran dari pihak lain.
Mereka juga tak segan untuk turun ke lapangan bersama-sama pegawai untuk
menjalani dan memimpin proses pembuatan keputusan.
Laissez-faire
Kita bisa menemui prinsip laissez faire dalam mekanisme pasar bebas. Dan
seperti pasar bebas, perusahaan yang dijalankan oleh pemimpin yang gaya
kepemimpinannya didominasi prinsip laissez faire juga cenderung lepas tangan.
Ia tidak banyak turut campur dalam proses pengambilan keputusan sehingga
ruang bagi bawahnnya untuk melahirkan insiatif sendiri.
Adaptif
Inilah gaya kepemimpinan yang memperhitungkan konteks lingkungan kerja dan
kepribadian setiap individu yang dipimpin.
Saat kita amat tertekan oleh tenggat waktu kita sering berperilaku di luar
kebiasaan dan watak kita yang sebenarnya. Pernahkah Anda berada dalam
situasi seperti itu dan ada orang yang mendatangi Anda dengan membawa
masalah atau ide yang pada dasarnya tidak memiliki hubungan dengan prioritas
yang sedang Anda kejar?
Banyak dari kita yang bersikap kasar dalam merespon isu yang dikemukakan
tersebut, yang akhirnya menyebabkan ketersinggungan dan syok dari pihak
yang mengusulkan. Inilah kesalahan dalam memimpin. Situasi seperti ini tidak
sesuai dengan respon yang Anda berikan pada keadaan biasanya. Dengan
menempatkan konteks yang berhubungan dengan situasi dan individu yang
Anda tengah ahdapi juga sangat penting. Berikut ialah beberapa gambaran yang

patut Anda telaah.


Konteks 1:
Seorang pegawai baru yang baru saja mulai bekerja. Kita mesti pahami bahwa
individu ini adalah orang baru dalam industri yang Anda tekuni dan ia belum
memiliki banyak pengalaman. Gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk
diterapkan dalam kasus ini ialah gaya direktif. Mereka ini membutuhkan banyak
arahan sehingga bisa belajar menemukan jalannya.
Konteks 2:
Sebuah masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang individu
ialah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai dasardasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya. Pendekatan yang
sesuai ialah gaya kepemimpinan partisipatif. Dengan demikian, Anda sebagai
pemimpin bisa membuat orang ini berpartisipasi dalam pemecahan masalah
berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan memberikan peluang bagi
Anda untuk melihat seberapa baik mereka berkembang.
Konteks 3:
Sebuah peluang penjualan besar datang menghampiri. Seorang individu bekerja
sebagai tenaga penjualan yang paling berpengalaman dalam perusahaan Anda.
Ia berhasil meraih penjualan besar. Pendekatan kepemimpinan yang paling
sesuai bisa jadi ialah laissez faire. Anda tak perlu mengawasi apalagi
memberikan instruksi kepadanya karena justru bisa kontraproduktif.
Konteks 4:
Contoh terakhir ini mungkin hanya untuk menekankan pesan. Bila individu yang
sama berpengalamannya berada dalam posisi Anda dan Anda menyaksikan
gedung yang Anda tempati tengah dilanda kebakaran, tentu Anda tidak akan
berkata dengan santai bawah gedung sedang kebakaran. Konteks akan
membimbing Anda untuk menggunakan pendekatan direktif untuk memberikan
instruksi keluar dari gedung secepat mungkin.
Maka dari itu, pendekatan kita harus disesuaikan dalam setiap konteks, karena
setiap konteks itu unik. Dan individu yang bekerja bersama kita juga memiliki
peran penting dalam mengembangkan dan memimpin sekelompok staf.
(*/Inc.com)

Kepemimpinan dan manajemen membutuhkan pandangan dan ketrampilan yang berbeda.


Pemimpin harus membedakan dengan baik antara keduanya dan memutuskan gabungan
ketrampilan kepemimpinan dan manajemen yang manakah yang dibutuhkan dalam peran
mereka.
Perusahaan juga membutuhkan pemimpin sekaligus manajer pada banyak level yang berbeda:
kolega manapun, di tingkat apapun dalam perusahaan, dapat diangkat sebagai pimpinan
sebuah proyek atau gerakan.

Profesor Harvard Business School dan penulis kepemimpinan, John Kotter, berpendapat
bahwa di saat manajemen berkutat dengan penyempurnaan sebuah proses yang telah ada,
mengenyahkan kemajemukan dan risiko, kepemimpinan selalu berhubungan dengan
perubahan, yang tentu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko di dalamnya. Orang-orang
bisa diatur sedemikian rupa untuk melakukan tugas-tugas rutin dan penting tetapi mereka
akan membutuhkan inspirasi untuk memulai jalur baru yang berbeda dengan hasil yang tidak
pasti.
Sebagaimana yang dikatakan Kotter, Karena mereka dipercaya untuk menghasilkan output
yang diharapkan secara konstan, proses-proses manajerial sebisa mungkin harus mendekati
tingkat bebas risiko dan aman dari kegagalan. Pada gilirannya hal tersebut berarti bahwa
mereka tidak bisa bergantung kepada hal-hal yang tidak biasa atau sulit diperoleh --Kepemimpinan berbeda. Meraih visi yang besar meskipun hambatan selalu ada selalu
membutuhkan beberapa letupan energi yang hanya bisa diberikan oleh proses inspirasional
dan motivasional. Proses-proses tersebut menyempurnakan efek mereka dalam memberikan
energi, tidak dengan memaksa orang menuju arah yang benar sebagaimana yang dilakukan
oleh sebuah mekanisme pengendalian, tetapi dengan memuaskan kebutuhan pokok manusia
akan prestasi, rasa memiliki, pengakuan, harga diri, sebuah perasaan dapat mengendalikan
hidup sendiri, dan mewujudkan cita-cita seseorang. Proses-proses tersebut begitu dalam dan
kuat dalam menyentuh kami dan menggugah tanggapan yang begitu kuat.
Kotter menyatakan pendapat yang penting bahwa situasi yang berbeda akan membutuhkan
gabungan kepemimpinan dan manajemen yang berbeda pula. Lanjutnya, gabungan pemimpin
dan manajer dibutuhkan sepanjang berjalannya sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan
dengan kepemimpinan yang kokoh dan manajemen yang goyah dapat dengan mudah berjalan
di luar kendali meskipun memiliki budaya kelompok yang kuat dan tingkatan inspirasi yang
tinggi. Banyak perusahaan baru kurang memahami alasan ini.Sebaliknya sebuah perusahaan
yang kuat pada sis manajemen dan lemah dalam sisi kepemimpinan bisa saja mampu
melewati perubahan ,tetapi biasanya mendapati hasil yang buruk.
Manajemen dan kepemimpinan ialah dua hal yang amat berbeda. Manajemen bertujuan
menyelenggarakan sebuah proses yang mapan dan berhasil dengan seefisien mungkin,
menyingkirkan kemajemukan dan risiko. Manajemen orang cenderung memiliki pendekatan
yang sama, dengan sebuah sistem pemberian imbalan dan hukuman. Kepemimpinan
berkenaan dengan perubahan untuk mencapai sebuah visi jangka panjang baru untuk
perusahaan. Kepemimpinan selalu tidak bisa meninggalkan keterlibatan risiko. Pemimpin
harus memberi inspirasi kolega-koleganya untuk mematuhi proses ini. Imbalan yang wajar
untuk keberhasilan atau kegagalan tidak mungkin membuat para kolega untuk melakukan
program perubahan. Para kolega akan perlu dimotivasi oleh satu atau beberapa pendorong
yang bekerja di tingkat emosional seperti sebuah perasaan membutuhkan prestasi, harga diri
dan kepemilikan. Pemimpin harus sadar mengenai perbedaan antara kepemimpinan dan
manajemen dalam peran mereka dan mendorong kolega-kolega senior untuk menjadi
pemimpin sekaligus manajer, menggunakan ketrampilan kepemimpinan, saat diperlukan di
samping ketrampilan manajemen yang biasa

Anda mungkin juga menyukai