Anda di halaman 1dari 9

Spesifikasi Teknis

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
PASAL 1
UMUM
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan
dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yang
meliputi :
a. Pekerjaan Lantai
b. Pekerjaan Dinding
c. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
d. Pekerjaan Atap
e. Pekerjaan Pengecatan
f. Pekerjaan Elektrikal
g. Pekerjaan Sanitasi
Semua penjelasan mengenai pekerjaan tersebut diatas akan dijelaskan dalam point
point penjelasan termasuk segala jenis peralatan, bahan dan teknis pekerjaan. Semua
pekerjaan yang termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan yang tidak dijelaskan
kemudian dalam risalah aanwijzing dan pihak kontraktor harus melaksanakannya sesuai
gambar kerja.
(2) Persiapan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mempelajari dengan seksama gambar
kerja. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan.

PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
(1)

(2)

(3)

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pembuatan dinding
b. Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
Persyaratan Bahan
a. Bata Merah
Bata Merah yang dipakai adalah dari mutu yang terbaik, ukuran 5 x 19,5 x 10 cm.
dengan pengepresan sempurna dan merata. Bata Merah press yang dipakai harus
bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang
seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual. Sebelum pengadaan
bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh disertai data teknis dari batu
bata yang akan dipakai kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
c. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
d. Air.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
Persyaratan Pelaksanaan
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk
profil, sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.

III-1

Spesifikasi Teknis

b. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga
jenuh. Pada saat diletakkan, tidak boleh ada genangan air di atas permukaan batu
bata tersebut.
c. Aduk perekat / spesi.
Aduk perekat / spesi untuk pasangan bata merah press kedap air adalah campuran
1pc : 3ps untuk :
Dinding pasangan bata merah daerah basah
Dinding pasangan bata merah yang langsung berhubungan dengan luar.
Saluran.
Untuk semua pasangan bata merah press terhitung dari P +0,20 ke atas, dipakai
aduk perekat / spesi campuran 1pc : 5ps terkecuali yang disyaratkan kedap air
seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai
dengan Pasal 1 dalam Bab ini.
d. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat / spesi harus
sama setebal 1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan
baik dan penuh.
e. Pemasangan dinding pasangan bata merah dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 5 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan balok praktis.
Persyaratan pelaksanaan kolom dan balok praktis, mengacu pada persyaratan
pelaksanaan pekerjaan beton di Bab lain dalam buku ini.
f. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus, tegak dan pola
ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan. Pertemuan sudut antara dua dinding
harus rapi dan siku seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
g. Pekerjaan pemasangan bata merah press harus benar-benar vertikal dan horizontal.
Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat. Untuk
permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang
tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200 cm. vertikal dan horizontal. Jika
melebihi, Kontraktor harus membongkar / memperbaiki dan biaya untuk perkaan
ini ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
h. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai
setinggi permukaan tanah.
i. Setelah bata merah terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok dengan
kedalaman 1 cm. dengan rapi dan dibersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram
air dan siap menerima plesteran.
j. Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
k. Pembuatan lubang pada dinding pasangan bata untuk perancah sama sekali tidak
diperkenankan.
l. Tidak diperkenankan memasang bata merah merah yang patah dua melebihi dari
5%. Batu bata yang patah lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh digunakan.
m. Ketebalan jadi (setelah di-finish dengan plester aci) harus :
Dinding bata batu, harus setebal 15 cm.
Dinding bata 1 batu, harus setebal 25 cm.
n. Pemeliharaan :
Selama pasangan dinding bata belum di-finish, Kontraktor wajib untuk memelihara
dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. Apabila pada saat difinish terdapat kerusakan, berlubang dan lain sebagainya, Kontraktor harus
memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya
ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.

III-2

Spesifikasi Teknis

PASAL 3
PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Rangka Kusen :
Kusen Pintu, jendela dan bouvenlight
Pekerjaan lain yang tercantum dalam Gambar Kerja
Persyaratan Bahan
a. Ukuran kusen adalah ukuran jadi seperti tercandum dalam gambar kerja.
b. Rangka Kusen Alumunium
Alumunium Silver 4 lengkap accesories sekualitas ALEXINDO,YKK,ZAINDO.
Referensi bahan sesuai dengan SII, mutu kelas A untuk keawetan dan kekuatan
material.
c. Mutu dan kualitas bahan yang dipakai sesuai persyaratan seperti diuraikan butir
berikut ini, semua bahan yang pakai harus kuat, lurus, tidak mudah bengkok, tanpa
cacat ukuran bahan adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja :
d. Bahan dan Alat Bantu
Bahan yang dipakai adalah tipe A dengan referensi SII. Bahan perekat adalah lem
silent untuk karet, produk kualitas baik atau setaraf Fox. Semua pengikat berupa
paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat dan lain lain arus digalvanisasi.
Persyaratan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor di wajibkan untuk :
a. Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail sesuai Gambar
Kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan yang mengakibatkan
pembongkaran.
b. Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan kios, baut, plat penggantung angker,
dynabolt, sekrup, paku & rem perekat harus rapi dan sempurna serta tidak
diperkenankan mengotori bidang bidang tampak.
c. Khusus untuk bahan sambungan/pengikat dari besi seperti angker, sengkan, pelat
dan sebagainya; sebelum terpasang harus sudah di beri lapisan anti karat yang
memenuhi persyaratan dalam Pasal pekerjaan Pengecatan di buku ini.
d. Khusus pada permukaan bidang tampak/exposed tidak diperkenankan pemasangan
paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi/Konsultan
Pengawas.

PASAL 4
PEKERJAAN ATAP
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
Pekerjaan pemasangan atap asbes gelombang, lengkap dengan aksesorisnya dan atau
sesuai Gambar Kerja.
(2) Persyaratan Bahan
a. Bahan utama : asbes gelombang.
Ketebalan
: 0,5 mm
Ukuran
: 2,5 x 0,92 m dan atau sesuai Gambar Kerja.
b. Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet kedap air), lembar
pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping), sealant dan lain-lain
harus dari bahan dan tipe yang sama dengan penutup atap dan atau mengikuti
spesifikasi yang ditentukan pabrik.
c. Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk
cara pemasangan.
d. Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka Pemberi Tugas
berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus diawasi
III-3

Spesifikasi Teknis

e.
f.

g.
h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

o.
p.

oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari pabrik pembuat dengan dan atas biaya
tanggungan Kontraktor.
Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan dipasang,
rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi dimana pemasangan
dimulai.
Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa
permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika belum satu bidang,
dapat menyetel atau mengganjal bagian-bagian ini terhadap rangka penumbu /
gording.Dalam keadaan apapun juga untuk mengatur kemiringan atap, ganjal tidak
diperkenankan dipasang langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan
sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak tepat
akan mengakibatkan gangguan pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil.
Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan plat kait.
Jarak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap ujung / tepi
lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk mencegah
pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat disetel 2 mm. dengan
menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan
plat kait tersebut. Untuk mencegah plat kait bergeser ke bawah, harus dipergunakan
pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
Pada lembaran akhir di bagian atas, sisi tepi atas lembaran tersebut harus ditekuk ke
bawah. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk pekerjaan
tersebut. Penekukan ini untuk mencegah masuknya air kedalam bangunan.
Penekukan dapat dilaksanakan sebelum ataupun sesudah lembaran dipasang.
Pada lembaran akhis di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus ditekuk ke
bawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah lembaran kedalam
bangunan. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut.
Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan pemasangan
ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan
akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua) lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih
pendek. Tumpangan / overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik.
Khusus untuk penutup bubungan (capping), Kontraktor harus sudah menyediakan
lubang pada ujung atas penutup bubungan (capping) untuk tiang penangkal petir,
lengkap dengan karet. Diameter lubang harus tepat sama dengan diameter tiang
penangkal petir.
Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan (capping) harus ditakik sesuai
dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup bubungan terpasang.
Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan oleh pabrik khusus untuk
pekerjaan tersebut. Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan
(capping) ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara 2 (dua) rusuk lembaran.
Penutup bubungan (capping) disekrupkan pada setiap rusuk lembaran.
Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain-lainnya harus dilakukan oleh
Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik pembuat walaupun belum
ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga
didapat hasil yang baik, terhindar dari kemungkinan kebocoran. Dalam kasus ini,
Kontraktor tidak dapat menuntut sebagai pekerjaan tambah.
Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan lurus,
garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah horizontal
maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik.
Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah pada rusuk tepat di
atas gording.

III-4

Spesifikasi Teknis

PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan keramik lantai, lantai dan dinding untuk
kamar mandi/toilet dan tempat lain yang ditunjukkan pada Gambar kerja.
(2) Persyaratan Bahan
Semen
Sesuai dengan pasal 7.
b. Pasir
Sesuai dengan Pasal 7
c. Air
Sesuai dengan Pasal 7.
d. Keramik lantai
Jenis
: Standard
Permukaan
: Rata untuk lantai
Ketebalan
: 6 mm
Warna
: Ditentukan kemudian
Ukuran
: Keramik 40 x 40 cm anti slip
: Keramik 30 x 30 cm anti slip
Kualitas
: Kelas I, heavy duty, single firing.
Produk
: Setara KIA, ROMAN
e. Keramik dinding KM/WC
Jenis
: Standard
Permukaan
: Glazed untuk dinding.
Ketebalan
: 6 mm.
Model / Warna : model motif / corak, warna ditentukan kemudian
Ukuran
: 20 x 25 Polish untuk dinding.
8 x 20 untuk border ( motif )
Kualitas
: Kelas I, Heavy Duty, Single Firing
Produk
: Setara MULIA , ROMAN
Produk Perekat : Flexicoat setara Lemkra
f. Keramik Lantai Kamar Mandi / WC (Ceramic Tile)
Jenis
: Standard
Permukaan
: Non Slip/Unglazed untuk lantai KM/WC. Glazed untuk
dinding KM/WC.
Ketebalan
: 6 mm.
Model / Warna : model motif / corak, warna ditentukan kemudian
Ukuran
: Keramik 20 x 20 cm unpolish untuk Lantai K. Mandi
Dan 20 x 25 Polish untuk dinding KM/WC
Kualitas
: Kelas I, Heavy Duty, Single Firing
Produk
: Setara MULIA , ROMAN
Produk Perekat : Flexicoat setara Lemkra
g. Adukan Pengisi Siar
Aduk pengisi siar dan nait yaitu dengan menggunakan cairan Flexicoat, sistem
pelaksanaan pengisian nat dengan koas kecil.
h. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan keramik sebanyak 3 (tiga) set kepada
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran. Untuk mendapatkan persetujuan
(Tekstur dan Warna), selanjutnya dipakai sebagai standard dalam
memeriksa/menerima bahan yang dikirim kelapangan
(3) Persyaratan Pelaksanaan
a. Pada saat pemasangan keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat atau
ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.

III-5

Spesifikasi Teknis

b. Sebelum pemasangan keramik, harus dilakukan pengukuran dengan waterpas


(selang atau alat lain) agar permukaannya merata.
c. Ukuran/dimensi dan keramik harus presisi agar dihasilkan pemasangan yang rapi.
d. Seluruh pemasangan keramik tidak boleh terkena air, karena menggunakan sisten
flexicoat.
e. Pemasangan keramik dengan menggunakan flexicoat, sebelum keramik dipasang
harus diamplas terlebih dahulu pada kedua permukaan adukan keramik kyang akan
disatukan. Permukaan/bidang yang akan direkatkan dengan flexicoat harus bersih,
bebas dari debu dan kotoran yang mengganggu, selanjutnya kedua permukaan
tersebut diolesi dengan cairan Flexicoat dengan ketebalan masing masing 1 2
mm dan tunggu sekitar + 10 menit, kemudian keramik direkatkan.
f. Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai dengan
petunjuk pabrik
g. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, keramik harus dihindarkan dari injakan
atau pemberian beban.
h. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan pipa
sudah harus terpasang pada tempatnya.
Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan berkoordinasi dengan pekerjaan
plumbing dan Mekanikal di bawah pengarahan Konsultan pengawas/Direksi.

PASAL 7
PEKERJAAN LANGIT LANGIT/PLAFOND
(1)

(2)

(3)

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan langitlangit dengan bahan GRC Plate tebal 4 mm, untuk seluruh
bangunan atau sesuai Gambar Kerja.
Persyaratan Bahan
GRC Lembar
Tebal
: 4 mm
Ukuran Panel
: 120 x 240 cm
Produk
: Setara Jabestment , Elephant
Rangka Langit Langit
Bahan
: Kayu
Mutu
: Kls Kuat II
Bahan harus memenuhi persyaratan bahan
Persyaratan Pelaksanaan
a. Ketinggian kerangka langit langit setelah terpasang dan disetel harus sesuai
dengan ketinggian langit langit jadi seperti ditunjukkan dalam gambar Kerja
b. Bahan yang digunakan untuk rangka plafond adalah kaso 5/7. Ukuran rangka
plafond 60 x 60 cm.
c. Pemasangan rangka plafond harus selalu melakukan koordinasi dengan tim yang
akan memasang titik lampu apabila pemasangan lampu yang digunakan adalah type
inbow. Lembaran lembaran GRC harus dipasang pada rangka yang sudah
terpasang dengan skrup pada setiap jarak 20 cm (1,5 cm dari tepi). Dibagian tengah
lembaran dipaku dengan skrup secukupnya pada rangka agar permukaan bidang
tidak melendut. Bahan plafond GRC digunakan untuk semua ruangan yang
tercantum pada gambar kerja.
d. Setelah penutup plafond terpasang, pada bagian sambungan dan kepala paku
ditutup dengan kain kassa dan dirapihkan dengan menggunakan calsibond hingga
permukaannya menjadi rata.
e. Rangka plafond yang baru harus dalam kondisi baik dan memenuhi syarat untuk
dipergunakan

III-6

Spesifikasi Teknis

f.

Finishing adalah cat acrylic (Cat Tembok). Pelaksanaan pengecatan harus


memenuhi persyaratan pekerjaan pengecatan seperti diuraikan dalam bab pekerjaan
Cat & laburan dalam RKS ini. Warna ditentukan kemudian.

PASAL 8
PEKERJAAN SANITER
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasangan :
Pekerjaan instalasi air bersih dan kotor
Pekerjaan pasang kloset jongkok
Pekerjaan pemasangan Floor Drain
Pemasangan Shower
Pekerjaan pemasangan Kran Dinding
Pekerjaan pemasangan wastafel
(2) Persyaratan Bahan
Jenis, ukuran, warna sesuai petunjuk Gambar serta RKS ini dan yang telah disetujui
oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran/Direksi. Perlengkapan
(accesories) untuk unit unit saniter tersebut diatas harus lengkap dari kran sampai
pipa pembuangan (drain). Semua accesories yang terpasang harus utuh, tidak cacat,
dan lengkap.
(3) Persyaratan Pelaksanaan
Sambungan pipa dengan accesories unit saniter pada umumnya menggunakan
sambungan ulir.
Penyambungan dengan ulir ini terlebih dahulu harus diilapisi dengan Red Lead
Cement dan memakai pintalan atau serat halus. Pada tempat tempat khusus
digunakan sambungan flanged.
Pada penyambungan dengan flanged perlu dilengkapi dengan ring type gasket
untuk lebih menjamin kekuatan sambungan.
PASAL 9
PEKERJAAN PENGECATAN
(1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan bata, beton yang ditampakkan
dan plafond.
b. Pengecatan lisplank dan list plafond.
(2) Persyaratan Bahan
a. Cat Tembok
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas utama, tahan terhadap udara, jamur dan
garam.
b. Cat Logam
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss.
c. Plamur
Bahan dari kualitas utama, produk lokal mutu terbaik
d. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut mengenai
kemurnian cat yang akan dipergunakan, pembuktian berupa :
Segel kaleng
Test BD
Test Laboratorium
Hasil Akhir Pengecatan
III-7

Spesifikasi Teknis

e. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
bidang bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Pada bidang bidang tersebut
harus dicantumkan dengan jelas warna formula cat, jumlah lapisan, dan jenis
lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir)
(3) Persyaratan Pelaksanaan
a. Pengecatan harus rata, tidak tertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda tanda sapuan, roller maupun semprotan.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan, permukaan dinding kering dan
bersih, diamplas/dibersihkan terlebih dahulu hingga permukaan bidang yang akan
dicat terlihat bersih dan kering.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan
peralatan pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus
dipakai waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Khusus untuk semua cat dasar harus disaukan dengan roll cat.
e. Standar pengerjaan (Mock-Up)
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara
pengerjaan. Bidang bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan
ditentukan oleh Direksi/Konsultan pengawas. Jika masing masing bidang tersebut
telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang
bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan Pekerjaan
pengecatan.
f. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksi/Konsutlan pengawas harus diulang dan
diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat
finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh
Direksi/Konsultan pengawas.
g. Pekerjaan pengecatan permukaan dinding, beton dan langitlangit :
Sebelum pelaksanaan seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat dan dalam kondisi kering.
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak memungkinkan untuk
menggunakan roller
Permukaan Interior
Lapisan pertama :
Cat Jenis Acrylic Wall Filler
Pelaksanaan Pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan 25 150 micron atau daya sebar per liter adalah 10 m2
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan kedua dan ketiga :
Cat jenis Vynil Acrylic Emulsion
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Ketebalan lapisan adalah 25 40 micron
atau daya sebar per liter adalah 11 17 m2. Tenggang waktu antara pelapisan
minimum 12 jam. Warna ditentukan kemudian.
Permukaan Exterior.
Lapisan pertama :
Cat Jenis Acrylic Wall Filler.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kape
Ketebalan lapisan adalah 25 150 micron atau daya sebar per liter adalah 10
m2.
Tunggu selama minimum 12 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

III-8

Spesifikasi Teknis

Lapisan Kedua dan Ketiga :


Cat jenis Watershield
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller
Ketebalan lapisan adalah 25 40 micron atau daya sebar per liter adalah 11
17 m2. Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam. Warna ditentukan
kemudian.
h. Pekerjaan Pengecatan Logam yang Ditampakkan
Bersihkan seluruh permukaan besi dari bahan yang mengotori atau bahan lain yang
sekiranya akan menggangu jalannya pekerjaan finishing.
i. Pekerjaan Pengecatan Logam yang tidak ditampakkan
Untuk semua permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya cat dasar/meni besi
warna hijau 1 lapis pelaksanaan dengan kuas.

Menyetujui,
Kuasa Pengguna Anggaran
UPT. Pusat Produksi Inspeksi dan Sertifikasi Hasil
Perikanan

Dr. Ir. Riana Faiza, M.Si


NIP 1964 0712 1989 03 2005

Bandung, 2015
Konsultan Perencana,
PT.PADIKA PRANATA PURA

Achmad Wahyu, ST.


Team Leader

III-9

Anda mungkin juga menyukai