Anda di halaman 1dari 5

Updating Perencanaan Pembangunan Instalasi

d Biogas di Kab. Bandung

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

METODOLOGI
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

IV

Keluaran

yang

diharapkan

dari

pekerjaan

ini

adalah

informasi tentang calon lokasi dan calon penerima (CPCL) reactor


biogas

yang

telah

dilengkapi

dengan

penilaian

kelayakan

pembangunan reactor serta perencanaan teknis pembangunan


reaktornya (gambar dan spesifikasi teknis instalasi biogas yang
cocok

dibangun;

rincian

pembangunan/kontruksi).

anggaran

Untuk

dan

mendapatkan

biaya
keluaran

tersebut, pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pembangunan


Instalasi biogas ini dibagi menjadi beberapa tahap pekerjaan
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan


Tahap survey lapangan
Tahap analisis data
Tahap perumusan perencanaan dan penyusunan laporan
Pelaporan dan presentasi pekerjaan

4.1 Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


Tahap ini meliputi :
1. Koordinasi internal team pelaksana pekerjaan
Segera setelah diberikan Surat Perintah Kerja (SPK)
maka dilakukan koordinasi internal dalam perusahaan
terutama dengan team pelaksana pekerjaan, untuk
memobilisasi

sumber

daya

yang

ada,

untuk

merencanakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang lebih


pasti dan akurat, sehingga pekerjaan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien. Kegiatan pengaturan sumber
LAPORAN

AKHIR BAB IV

Updating Perencanaan Pembangunan Instalasi

d Biogas di Kab. Bandung

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

daya personil ini juga dilakukan agar setiap personil


yang akan terlibat dalam pekerjaan ini dengan jelas
mengetahui fungsi dan uraian tugas serta tanggung
jawab masing-masing.
2. Koordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan
Setelah koordinasi di dalam perusahaan

selesai

dilaksanakan, selanjutnya dilakukan koordinasi dengan


pihak pemberi pekerjaan dalam bentuk diskusi guna
menetapkan prosedur resmi dan sinkronisasi program
yang

ada

kaitannya

dengan

metode

pelaksanaan

pekerjaan. Dalam koordinasi ini disepakati bahwa untuk


tahun 2015 ini survey hanya dilakukan di Kecamatan
Kertasari, Kabupaten Bandung.
3. Desk studi atau studi literatur
Desk studi, adalah tahap pengumpulan data informasi
atau data sekunder yang tersedia yang berkaitan
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Data yang
dikumpulkan berupa dokumen-dokumen dari berbagai
lembaga public, pemerintah, dan swasta yang berkaitan
dengan instalasi biogas. Dalam desk studi ini kami
pelajari dan kumpulkan dokumen dan informasi yang
berkaitan dengan teknologi dan implementasi biogas
yang telah ada di dunia selama ini. Hasil desk studi ini
juga dijadikan salah satu dasar untuk menentukan data
jenis

apa

saja

yang

harus

dikumpulkan

ketika

melakukan pengumpulan data di lapangan. Selain itu


desk

studi

ini

juga

akan

dijadikan

dasar

dalam

menyusun instrument pengumpulan data dilapangan.


4.2

Tahap Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan factor penting untuk

keberhasilan pekerjaan ini. Hal ini berkaitan dengan bagaimana

LAPORAN

AKHIR BAB IV

Updating Perencanaan Pembangunan Instalasi

d Biogas di Kab. Bandung

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang


digunakan.
1. Sumber data adalah keluarga, khususnya kepala keluarga
dan atau ibu rumah tangga calon penerima bantuan
instalasi biogas yang ada di setiap lokasi yang di asurvey.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara/pengisian kuesioner, observasi lapangan, dan
pengukuran.
3. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan
dengan kelayakan teknis setiap lokai yang disurvey dalam
kaitannya dengan pembangunan reaktor biogas.
4. Alat/instrumen
yang
digunakan
adalah:
kuesioner,
meteran, dan GPS.
4.3

Tahap Analisis Data dan Penyusunan Laporan


Data yang terkumpul selanjutnya dikompilasi

dianalisis.

Analisis

data

untuk

menentukan

dan

kelayakan

pembangunan reactor dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria


yang telah diuraikan pada bab II yang meliputi jumlah ternak
yang dimiliki, luas lahan calon reactor, jarak dari calon reactor
ke dapur, dan kriteria tambahan, yaitu jarak dari calon reactor ke
sungai.

Jarak dari calon reactor ke sungai dijadikan kriteria

tambahan karena program pembangunan reactor biogas ini


diharapkan
Bestari.

dapat

diintegrasikan

Dengan

dibangunnya

dengan
reactor

program
biogas,

Citarum
kebiasaan

membuang kotoran ternak ke selokan/sungai dapat dicegah.


Agar diperoleh kesimpulan yang obyektif, penentuan
kelayakan pembangunan reactor ini dilakukan dengan teknik
skoring.

Variabel-variabel yang menjadi kriteria kelayakan

reactor diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya


1.

sebagai berikut:
Jumlah ternak (A) diberikan bobot tertinggi karena jumlah ternak
menentukan jumlah kotoran yang dihasilkan dan jumlah

LAPORAN

AKHIR BAB IV

Updating Perencanaan Pembangunan Instalasi

d Biogas di Kab. Bandung

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

kotoran menentukan produksi biogas. Bobot yang diberikan


2.

adalah 0,55
Luas lahan calon reactor (B) diberikan bobot cukup tinggi karena
walaupun tidak menentukan produksi biogas, luas lahan
menentulan dapat tidaknya instalasi reactor dibangun. Bobot

3.

yang diberikan adalah 0,35.


Jarak calon reactor ke dapur (C) diberikan bobot 0,07. Variabel

4.

ini menentukan biaya pembangunan instalasi reactor biogas.


Jarak calon reactor ke sungai (D) diberikan bobot 0,03. Variabel
ini hanya merupakan kriteria tambahan terkait integrasi
pembangunan reactor dengan program Citarum Bestari.
Selanjutnya, nilai dari setiap variable diberikan skor sebagai
berikut:
Variabel
Jumlah Ternak
(A)

Luas Lahan (B)

Jarak Calon
Reaktor ke
Dapur ( C )
Jarak Calon
Reaktor ke
Sungai (D)

Nilai

Skor

A 4 ekor
A = 3 ekor
A = 2 ekor
B 32 m2
21 m2 B <
32 m2
18 B <21
m2
C 40 m
40 m < C
100 m
C > 100 m
D 75 m
75 m < D
200 m
D > 200 m

3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1

Skor Total Kelayakan Reaktor dihitung dengan rumus sebagai


berikut:
Skor Total = 0,55 A + 0,35 B + 0,07 C + 0,03 D
Skor total ini menentukan tingkat kelayakan pembangunan
reactor biogas, yang dikategorikan sebagai berikut:
LAPORAN

AKHIR BAB IV

Updating Perencanaan Pembangunan Instalasi

d Biogas di Kab. Bandung

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Skor Total
Skor Total 2.50

Kategori
Sangat
Layak

2.00 Skor Total <


2.50

Layak

Skor Total < 2.00

Kurang
Layak

Apabila jumlah ternak < 2 ekor atau luas lahan calon reactor <
18 m2, maka Skor Total tidak dihitung dan langsung dinyatakan
Tidak Layak karena reactor biogas memang tidak layak
dibangun.
Selanjutnya berdasarkan analisis data tersebut disusunlah
laporan hasil pekerjaan, yaitu laporan akhir pekerjaan Updating
Perencanaan

Pembangunan

Instalasi

Biogas

di

Kabupaten

Bandung.

LAPORAN

AKHIR BAB IV

Anda mungkin juga menyukai