Penyakit Yg Disebabkan Oleh Rokok
Penyakit Yg Disebabkan Oleh Rokok
tubuh ibu membentuk antibodi. Akibatnya, resiko penyakit hemolitik akan ditemukan pada
kehamilan berikutnya.
Tetapi setelah melahirkan bayi dengan Rh-positif, biasanya pada ibu yang memiliki Rhnegatif diberikan immunoglobulin Rh-nol-D, yang akan menghancurkan antibodi Rh. Karena
itu, penyakit hemolitik pada bayi jarang terjadi.
Seorang wanita yang pernah mengalami pre-eklamsi atau eklamsi, kemungkinan akan
mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya, terutama jika diluar kehamilan dia menderita
tekanan darah tinggi menahun.
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan kelainan genetik atau cacat bawaan,
biasanya sebelum merencanakan kehamilan berikutnya, dilakukan analisa genetik pada bayi
dan kedua orangtuanya.
Kelainan struktur
Kelainan struktur pada organ reproduksi wanita (misalnya rahim ganda atau leher rahim yang
lemah) bisa meningkatkan resiko terjadinya keguguran.
Untuk mengetahui adanya kelainan struktur, bisa dilakukan pembedahan diagnostik, USG
atau rontgen.
Fibroid (tumor jinak) di dalam rahim bisa meningkatkan resiko terjadinya:
- kelahiran prematur
- gangguan selama persalinan
- kelainan letak janin
- kelainan letak plasenta
- keguguran berulang.
Keadaan kesehatan
Keadaan kesehatan tertentu pada wanita hamil bisa membahayakan ibu dan bayi yang
dikandungnya.
Keadaan kesehatan yang sangat penting adalah:
- Tekanan darah tinggi menahun
- Penyakit ginjal
- Diabetes
- Penyakit jantung yang berat
- Penyakit sel sabit
- Penyakit tiroid
- Lupus
- Kelainan pembekuan darah.
Riwayat keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan lainnya di keluarga ibu atau
ayah menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada bayi yang
dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.
FAKTOR RESIKO SELAMA KEHAMILAN
Seorang wanita hamil dengan resiko rendah bisa mengalami suatu perubahan yang
menyebabkan bertambahnya resiko yang dimilikinya.
Dia mungkin terpapar oleh teratogen (bahan yang bisa menyebabkan cacat bawaan), seperti
radiasi, bahan kimia tertentu, obat-obatan dan infeksi; atau dia bias mengalami kelainan
medis atau komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.
Obat-obatan atau infeksi
Obat-obatan yang diketahui bisa menyebabkan cacat bawaan jika diminum selama hamil
adalah:
- Alkohol
- Phenitoin
- Obat-obat yang kerjanya melawan asam folat (misalnya triamteren atau trimethoprim)
- Lithium
- Streptomycin
- Tetracyclin
- Talidomide
- Warfarin.
Infeksi yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah:
- Herpes simpleks
- Hepatitis virus
- Influenza
- Gondongan
- Campak Jerman (rubella)
- Cacar air (varisela)
- Sifilis
- Listeriosis
- Toksoplasmosis
- Infeksi oleh virus coxsackie atau sitomegalovirus.
Merokok berbahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya, tetapi hanya sekitar 20% wanita
yang berhenti merokok selama hamil.
Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama hamil adalah berat badan bayi yang
rendah. Selain itu, wanita hamil yang merokok juga lebih rentan mengalami:
- komplikasi plasenta
- ketubah pecah sebelum waktunya
- persalinan prematur
- infeksi rahim.
Seorang wanita hamil yang tidak merokok sebaiknya menghindari asap rokok dari orang lain
karena bisa memberikan efek yang sama terhadap janinnya.
Cacat bawaan pada jantung, otak dan wajah lebih sering ditemikan pada bayi yang ibunya
merokok.
Merokok selama hamil juga bisa menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya sindroma
kematian bayi mendadak.
Selain itu, anak-anak yang dilahirkan oleh ibu perokok bisa mengalami kekurangan yang
sifatnya ringan dalam hal pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual dan perilaku. Efek ini
diduga disebabkan oleh karbon monoksida (yang menyebabkan berkurangnya pasokan
oksigen ke jaringan tubuh) dan nikotin (yang merangsang pelepasan hormon yang
menyebabkan pengkerutan pembuluh darah yang menuju ke plasenta dan rahim).
Mengkonsumsi alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.
Sindroma alkohol pada janin merupakan salah satu akibat utama dari pemakaian alkohol
selama hamil. Sindroma ini ditandai dengan:
- keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir
- kelainan wajah
- mikrosefalus (ukuran kepala lebih kecil), yang kemungkinan disebabkan oleh pertumbuhan
otak yang dibawah normal
- kelainan perkembangan perilaku.
Sindroma alkohol pada janin seringkali menyebabkan keterbelakangan mental.
Selain itu, alkohol juga bisa menyebabkan keguguran dan gangguan perilaku yang berat pada
bayi maupun anak yang sedang tumbuh (misalnya perilaku antisosial dan kurang
memperhatikan).
Resiko terjadinya keguguran pada wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol adalah 2 kali
lipat, terutama jika wanita tersebut adalah peminum berat.
Berat badan bayi yang dilahirkan berada di bawah normal, yaitu rata-rata 2 kg.
Suatu pemeriksaan laboratorium yang sensitif dan tidak memerlukan biaya besar, yaitu
kromatografi, bisa digunakan untuk mengetahui pemakaian heroin, morfin, amfetamin,
barbiturat, kodein, kokain, marijuana, metadon atau fenotiazin pada wanita hamil.
Wanita yang menggunakan obat suntik memiliki resiko tinggi terhadap:
- Anemia
- Bakteremia
- Endokarditis
- Abses kulit
- Hepatitis
- Flebitis
- Pneumonia
- Tetanus
- Penyakit menular seksual (termasuk AIDS).
Sekitar 75% bayi yang menderita AIDS, ibunya adalah pemakai obat suntik atau pramuria.
Bayi-bayi tersebut juga memiliki resiko menderita penyakit menular seksual lainnya,
hepatitis dan infeksi. Pertumbuhan mereka di dalam rahim kemungkinan mengalami
kemunduran dan mereka bisa lahir prematur.
Kokain merangsang sistem saraf pusat, bertindak sebagai obat bius lokal dan menyebabkan
pengkerutan pembuluh darah. Pembuluh darah yang mengkerut bisa menyebabkan
berkurangnya aliran darah sehingga kadang janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Berkurangnya aliran darah dan oksigen bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan berbagai
organ dan biasanya menyebabkan cacat kerangka serta penyempitan sebagian usus.
Pemeriksaan air kemih untuk mengatahui adanya kokain biasanya dilakukan jika:
- seorang wanita hamil tiba-tiba menderita tekanan darah tinggi yang berat
- terjadi perdarahan akibat pelepasan plasenta sebelum waktunya
- terjadi kematian dalam kandungan yang sebabnya tidak diketahui.
31% dari wanita pemakai kokain mengalami persalinan prematur, 19% melahirkan bayi yang
pertumbuhannya terhambat dan 15% mengalami pelepasan plasenta sebelum waktunya.
Jika pemakaian kokain dihentikan setelah trimester pertama, maka resiko persalinan prematur
dan pelepasan plasenta sebelum waktunya tetap meningkat, tetapi pertumbuhan janinnya
normal.
Keadaan kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh kehamilan atau keadaan lain.
Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan bisa merupakan ancaman serius terhadap ibu dan
bayinya dan harus segera diobati.
Jika seorang wanita hamil pernah menderita infeksi kandung kemih, maka dilakukan
pemeriksaan air kemih pada awal kehamilan. Jika ditemukan bakteri, segera diberikan
antibiotik untuk mencegah infeksi ginjal yang bisa menyebabkan persalinan prematur dan
ketuban pecah sebelum waktunya.
Infeksi vagina oleh bakteri selama hamil juga bisa menyebabkan persalinan prematur dan
ketuban pecah sebelum waktunya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, diberikan
antibiotik.
Penyakit yang menyebabkan demam (suhu lebih tinggi dari 39,4? Celsius) pada trimester
pertama menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya keguguran dan kelainan sistem
saraf pada bayi.
Demam pada trimester terakhir menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya
persalinan prematur.
Komplikasi kehamilan
1. Inkompatibilitas Rh
Ibu dan janin yang dikandungnya bisa memiliki jenis darah yang tidak sesuai. Yang
paling sering terjadi adalah inkompatibilitas Rh, yang bisa menyebabkan penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir.
Penyakit hemolitik bisa terjadi jika ibu memiliki Rh-negatif, ayah memiliki Rhpositif, janin memiliki Rh-positif dan tubuh ibu membuat antibodi untuk melawan
darah janin.
Jika seorang ibu hamil memiliki Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi
terhadap janin setiap 2 bulan.
Resiko pembentukan antibodi ini meningkat pada keadaan berikut:
- setelah terjadinya perdarahan dimana darah ibu dan darah janin bercampur
- setelah pemeriksaan amniosentesis
- dalam waktu 72 jam setelah melahirkan bayi dengan Rh-positif.
Pada saat ini dan pada kehamilan 28 minggu, diberikan imunoglobulin Rh-nol-D
kepada ibu, yang akan menghancurkan antibodi Rh.
2. Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
- Kelainan letak plasenta
- Pelepasan plasenta sebelum waktunya
Sko
r
SEBELUM KEHAMILAN
Karakteristik ibu
Usia 35 tahun atau lebih atau 15 tahun atau kurang
10
10
Bayi prematur
10
10
10
10
Keguguran berulang
Riwayat eklamsi
Operasi sesar
Riwayat pre-eklamsi
Kelainan struktur
Rahim ganda
10
10
Panggul sempit
Keadaan medis
10
10
10
10
10
10
Penyakit tiroid
Riwayat tuberkulosis
SELAMA KEHAMILAN
Obat-obatan & infeksi
Pemakaian obat atau alkohol
Influenza berat
Merokok
Komplikasi medis
Pre-eklamsi sedang sampai berat
10
Pre-eklamsi ringan
Infeksi ginjal
Diabetes gestsional
Anemia berat
10
Anemia ringan
Plasenta previa
10
10
10
Infeksi plasenta
10
10
10
Bercak perdarahan
Persalinan prematur
Operasi sesar
Induksi persalinan
10
10
10
10
10
10
10
Bayi kecil
Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu
Bayi lahir dengan berat badan rendah adalah bayi yang pada saat dilahirkan memiliki
berat badan 2,75 kg atau kurang
Kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang berat badannya lebih kecil jika
dibandingkan dengan usia kehamilan
Bayi yang pertumbuhannya terhambat adalah bayi yang pertumbuhannya (berat dan
tinggi badan) di dalam rahim terhambat.
Sumber :
DEFINISI
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang
terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan
kekuatan denyut jantung).
Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu
menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi
kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
PENYEBAB
GEJALA
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina
disebut silent ischemia.
Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina.
Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang
dada (sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
- bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
- punggung
- tenggorokan, rahang atau gigi
- lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan
nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina:
- dipicu oleh aktivitas fisik
- berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
- akan menghilang jika penderita beristirahat.
Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan
tertentu.
Angina seringkali memburuk jika:
- aktivitas fisik dilakukan setelah makan
- cuaca dingin
- stres emosional.
Variant Angina
Merupakan akibat dari kejang pada arteri koroner yang besar di permukaan jantung.
Disebut variant karena ditandai dengan:
- nyeri yang timbul ketika penderita sedang istirahat, bukan pada saat melakukan aktivitas
fisik
- perubahan tertentu pada EKG.
Unstable Angina
Merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan.
Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan
merupakan masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih
sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat).
Perubahan tersebut biasanya menunjukkan perkembangan yang cepat dari penyakit arteri
koroner, dimana telah terjadi penyumbatan arteri koroner karena pecahnya suatu ateroma atau
terbentuknya suatu bekuan.Resiko terjadinya serangan jantung sangat tinggi.
Unstable angina merupakan suatu keadaan darurat.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan terutama berdasarkan gejalanya.
Diantara bahkan selama serangn angina, pemeriksaan fisik atau EKG hanya menunjukkan
kelainan yang minimal.
Selama suatu serangan, denyut jantung bisa sedikit meningkat, tekanan darah meningkat dan
bisa terdengar perubahan yang khas pada denyut jantung melalui stetoskop.
Selama suatu serangan, bisa ditemukan adanya perubahan pada EKG, tetapi diantara
serangan, EKG bisa menunjukkan hasil yang normal, bahkan pada penderita penyakit arteri
koroner yang berat.
Jika gejalanya khas, diagnosisnya mudah ditegakkan.
Jenis nyeri, lokasi dan hubungannya dengan aktivitas, makan, cuaca serta faktor lainnya akan
mempermudah diagnosis.
Pemeriksaan tertentu bisa membantu menentukan beratnya iskemia dan adanya penyakit
arteri koroner:
1. Exercise tolerance testing merupakan suatu pemeriksaan dimana penderita berjalan
diatas treadmill dan dipantau dengan EKG.
Pemeriksaan ini bisa menilai beratnya penyakit arteri koroner dan kemampuan
jantung untuk merespon iskemia.
Hasil pemeriksaan ini juga bisa membantu menentukan perlu tidaknya dilakukan
arteriografi koroner atau pembedahan.
2. Radionuclide imaging yang dilakukan bersamaan dengan exercise tolerance testing
bisa memberikan keterangan berharga mengenai angina.
Penggambaran radionuklida tidak hanya memperkuat adanya iskemia, tetapi juga
menentukan daerah dan luasnya otot jantung yang terkena dan menunjukkan jumlah
darah yang sampai ke otot jantung.
3. Exercise echocardiography merupakan suatu pemeriksaan dimana ekokardiogram
diperoleh dengan memantulkan gelombang ultrasonik dari jantung.
Pemeriksaan ini bisa menunjukkan ukuran jantung, pergerakan otot jantung, aliran
darah yang melalui katup jantung dan fungsi katup.
Ekokardiogram dilakukan pada saat istirahat dan pada puncak aktivitas.
Jika terdapat iskemia, maka gerakan memompa dari dinding ventrikel kiri tampak
abnormal.
4. Arteriografi koroner bisa dilakukan jika diagnosis penyakit arteri koroner atau
iskemia belum pasti.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan beratnya penyakit arteri koroner dan
untuk membantu menentukan perlu tidaknya dilakukan pembedahan bypass arteri
koroner atau angioplasti.
Menelan sebuah tablet sesaat sebelum melakukan kegiatan yang diketahui penderita
dapat memicu terjadinya angina, akan sangat membantu penderita.
Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan diantara gusi dan pipi bagian dalam atau
penderita bisa menghirup nitroglycerin yang disemprotkan ke dalam mulut; tetapi
yang banyak digunakan adalah pemakaian nitroglycerin tablet sublingual.
Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari.
Nitrat juga terdapat dalam bentuk plester dan perekat kulit, dimana obat ini diserap
melalui kulit selama beberapa jam.
Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera kehilangan
kemampuannya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu sebagian besar ahli
menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam bebas obat untuk mempertahankan
efektivitas jangka panjangnya.
3. Antagonis kalsium
Obat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri
koroner.
Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina.
Beberapa antagonis kalsium (misalnya Amlodipine, verapamil dan diltiazem) bisa
memperlambat denyut jantung.
Obat ini juga bisa digabungkan bersama Beta-blocker untuk mencegah terjadinya
episode takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).
4. Antiplatelet (contohnya Acetylsalicylic acid dan Clopidogrel)
Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan darah bila
terjadi perdarahan. Tetapi jika platelet terkumpul pada ateroma di dinding arteri, maka
pembentukan bekuan ini (trombosis) bisa mempersempit atau menyumbat arteri
sehingga terjadi serangan jantung.
Acetylsalicylic acid terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan
dalam dinding pembuluh darah, jadi Acetylsalicylic acid mengurangi resiko kematian
karena penyakit arteri koroner.
Penderita yang alergi terhadap Acetylsalicylic acid, bisa menggunakan triklopidin.
UNSTABLE ANGINA
Pada umumnya penderita unstable angina harus dirawat, agar pemberian obat dapat diawasi
secara ketat dan terapi lain dapat diberikan bila perlu.
Penderita mendapatkan obat untuk mengurangi kecenderungan terbentuknya bekuan darah,
yaitu:
- Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi pembentukan bekuan darah)
- Penghambat glikoprotein IIb/IIIa (misalnya absiksimab atau tirofiban)
- Acetylsalicylic acid.
Juga diberikan Beta-blocker dan nitroglycerin intravena untuk mengurangi beban kerja
jantung.
Jika pemberian obat tidak efektif, mungkin harus dilakukan arteriografi koroner dan
angioplasti atau operasi bypass.
Operasi bypass arteri koroner
Pembedahan ini sangat efektif dilakukan pada penderita angina dan penyakit arteri koroner
yang tidak meluas.
Pembedahan ini bisa memperbaiki toleransi penderita terhadap aktivitasnya, mengurangi
gejala dan memperkecil jumlah atau dosis obat yang diperlukan.
Pembedahan dilakukan pada penderita angina berat yang:
- tidak menunjukkan perbaikan pada pemberian obat-obatan
- sebelumnya tidak mengalami serangan jantung
- fungsi jantungnya normal
- tidak memiliki keadaan lainnya yang membahayakan pembedahan (misalnya penyakit paru
obstruktif menahun).
Pembedahan ini merupakan pencangkokan vena atau arteri dari aorta ke arteri koroner,
Subkategori
Antikoagulan, Antiplatelet &
Fibrinolitik
Nama Generik
Obat
Acetylsalicylic acid
Clopidogrel
Metoprolol
Beta Bloker
Atenolol
Propranolol
Amlodipine
Antagonis Kalsium
Diltiazem
Verapamil
Nitroglycerin
Isosorbide dinitrate
Ramipril
ACE Inhibitor
Enalapril
Captopril
PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya angina adalah merubah faktor-faktor resiko:
Berhenti merokok
Mengurangi berat badan
Mengendalikan tekanan darah, diabetes dan kolesterol.