Zat Kimia Dalam Rokok
Zat Kimia Dalam Rokok
Page 1
Halaman 1 dari 2
24/7 Darurat Nomor Telepon: 1-888-295-5156
Revisi: 08/2009
Apa yang harus saya lakukan jika terkena akrolein?
Akrolein
Apa akrolein?
Akrolein adalah cairan bening atau kuning yang menguap dengan cepat dan mudah terbakar.
Akrolein memiliki, tidak menyenangkan yang kuat
bau. Bereaksi dengan cepat bila terkena zat lain. Akrolein juga disebut propylene aldehid, 2 propenal, 2-propena-1-one, prop-2-en-1-al, acrylaldehyde, aldehida akrilik, aldehida alil,
aldehida etilen,
dan Aqualine.
Dimana akrolein dapat ditemukan dan bagaimana menggunakannya?
Akrolein memasuki udara dari pembakaran bahan bakar fosil dan asap tembakau. Ini
terbentuk ketika hewan dan tumbuhan
lemak yang dipanaskan. Ini juga merupakan produk sampingan dari kebakaran dan bisa
menjadi racun bagi petugas pemadam kebakaran. Akrolein banyak digunakan untuk membuat
asam akrilat. Hal ini juga digunakan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman dan ganggang
di saluran irigasi. Akrolein membunuh atau mengendalikan
mikroorganisme dan bakteri dalam sumur minyak, bahan bakar hidrokarbon cair, pendingin
air menara dan pengolahan air
kolam. Dalam pembuatan kertas, akrolein digunakan untuk mengontrol lendir.
Bagaimana orang bisa terkena akrolein?
Anda bisa terkena akrolein melalui:
Menghirup akrolein dalam asap tembakau atau dari pembakaran tanaman. Eksposur
pernapasan juga bisa terjadi jika
Anda menghirup udara dekat mobil berjalan. Jika Anda tinggal di dekat pembangkit listrik
tenaga minyak atau batubara, Anda dapat bernapas kecil
jumlah akrolein. Anda bisa bernapas akrolein jika Anda bekerja di mana ia digunakan untuk
membuat bahan kimia lainnya.
Makan sejumlah kecil akrolein di gorengan, minyak goreng dan kopi panggang.
Bagaimana akrolein bekerja dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan saya?
Pernapasan rendahnya tingkat akrolein dapat mengiritasi hidung, rongga tenggorokan,
hidung, dan kotak suara. Cairan membangun dalam
paru-paru juga dapat terjadi dari pernapasan akrolein. Dalam kasus paparan bernapas yang
parah, kematian bisa terjadi
dari kerusakan paru-paru dan sistem pernapasan.
Makan atau minum akrolein dapat menyebabkan luka bakar pada bibir, mulut, tenggorokan,
kerongkongan dan perut. Anda bisa
muntah atau diare. Jika akrolein mendapat di mata, hal ini dapat menyebabkan iritasi parah
atau luka bakar. Paparan
uap akrolein dapat mengiritasi selaput lendir. Paparan tingkat tinggi akrolein juga dapat
mempengaruhi
sistem saraf pusat.
Akrolein disebut sebagai zat penyebab kanker mungkin.
EFRAIM BORA
EFRAIM BORA
ketagihannya. Sifat nikotin yang adiktif ini dibuktikan dengan adanya jurang antara jumlah
perokok yang ingin berhenti merokok dan jumlah yang berhasil berhenti (Pdpersi, 2006).
Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hidrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya
racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam
peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
Hidrogen Sianida (HCN)
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah
terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak
saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun
yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam
tubuh dapat mengakibatkan kematian
Nitrous Oxide
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit.
Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat
organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini
beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan
menghalangi aktivitas enzim.
Hidrogen sulfida
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang
berisi pigmen).
Tar
Tar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin dan uap air diasingkan. Tar
adalah senyawa polinuklin hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Dengan adanya
kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat merusak sel paru karena dapat lengket dan
menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga mengakibatkan terjadinya kanker. Pada saat
rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat asap rokok. Setelah dingin
akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok,
sementara kadar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Sedangkan bagi rokok yang menggunakan filter
dapat mengalami penurunan 5-15 mg. Walaupun rokok diberi filter, efek karsinogenik tetap bisa
masuk dalam paru-paru, ketika pada saat merokok hirupannya dalam-dalam, menghisap berkalikali dan jumlah rokok yang digunakan bertambah banyak (Sitepoe, M., 1997).
EFRAIM BORA