Anda di halaman 1dari 6

Tingkat provinsi

1. Profil komunitas
No.
1
2
3

Profil komunitas
Nama wilayah
Nama lokasi
Topografi
dan

Provinsi A
Provinsi A
Provinsi A
Terdiri dari :

vegetasi

Pulau X : luas wilayah 25% dari Luas wilayah 3.185 km2


provinsi

Provinsi B
Provinsi B
Provinsi B
Terdiri dari:

ini

dengan

jumlah berpenduuduk 3.171.695

penduduk sebanyak 66% dengan jiwa.


kepadatan penduduk 497/km2.

Kepadatan

penduduk

941/km2

Pulau Y : luas wilayah 75% dari dengan


provinsi

ini

dengan

angka

jumlah pertumbuhan

penduduk 34%.

penduduk

sebesar1,10 % pertahun.

Angka pertumbuhan penduduk Jumlah


adalah 2,10 % pertahun.

rata-rata

anak

dalam keluarga adalah

Jumlah rata rata anak perkeluarga 4,7 pada tahun 1990 ; 2,4
adalah 3 sampai 4 anak

ada tahun 2001 ; dan 2,1

Angka kematian bayi tahun 1995 pada tahun 2003.


90 per 1000 KH (IMR nasional 35 Provinsi ini mempunyai
per 1000KH) AHH 53 tahun 5

kabupaten

dengan

(angka nasional 59 tahun). Angka Kabupaten P merupakan


KKP berat 3,5 %.

kabupaten

kaya

dan

Angka proyeksi untuk AKB tahun kabupaten S merupakan


2020 : 30 per 1000KH, AHH 70 kabupaten miskin
tahun, KKP berat 1 % dan Angka
cakupan diistribusi pil besi 70%.

kematian

bayi

tahun 1990 62 per 1000

Terdapat kabupaten barat yang KH, 1995 sebesar 29%


merupakan

daerah

kaya dan tahun 2000 sebesar

sedangkan

kabupaten

tengah 27 per 2.264 orang, 93

daerah miskin

telah terlatih, 1000 KH.


CBR tahun 1995 0,4%

tahun 2001 0,25%


AHH tahun 2001 adalah
65 tahun, tahun 2005
adalah 70 tahun.
4

Adat istiadat dan


kepercayaan

masyarakat
Kelompok agama

yg utama
Kegiatan

Pertanian dengan rata-rata lahan Pertanian dengan rata-

ekonomi

0,36

Ha/kapita,

indutri

pariwisata

dan rata

0,25

Ha/kapita

dengan bantuan modal

Terdapat bantuan dari proyek- dari KUT(Kredit Usaha


proyek yg sedang berjalan, KB Tani).
sebesar
PKK,

Rp.2.000.000
Tambahan

melalui Ternak sapi dan sapi

modal

bagi perah mendapat bantuan

tukang kerupuk dan sebagainya.


koperasi.
Kebanyakan wanita bekerja diluar
Pariwisata dan efisien
rumah, berperan kurang lebih
kelembagaan
25% dari penghasilan keluarga. Kaum ibu membantu
Beternak ayam, bebek dan ikn, para suami bekerja. Pada
bertanam sayuran

serta buah- umumnya

buahan semuanya ditangani kaum bekerja


wanita. (Pria

berternak sapi, berproduksi

kerbau dan sebagainya)

para

suami
untuk

sedangkan

para istri melaksanakan


pemasaran hasil produksi
tersebut

7
8

Sarana ekonomi
Sarana

transportasi
Sarana

10

komunikasi
Sarana
penyediaan

air

11
12
13

bersih
Sarana sanitasi
Perumahan
Sekolah
dan Sebesar 35,5 % tidak pernah Sebesar 45, 7 % Tidak
sarana pendidikan sekolah,

17,8%

SD,

6,1

% Lulus SD, 31,6 % SD,

SLTP,4.4 % SLTA, dan 0,2 % PT. 11,8%

SLTP,

9,4

Angka Buta huruf 30 % terutama SLTA, 1,3 % PT 20,5 %


wanita
urban dan 31,6 %
Tingkat pendidikan para kader
didaerah rural)
umumnya rendah.
Umumnya
pendidikan
kader memadai
Ukuran

Jumlah

puskesmas

114 buah,

puskesmas

pembantu

190, posyandu 2100 dan


14

Sarana kesehatan

kader aktif 24720


Cakupan imunisasi polio 80, 9 %, Cakupan imunisasi polio,
BCG 87,8%, campak 69%, TT 2 BCG dDPT semuanya
32 %, Cakupan distribusi pil besi diatas 75% campak 67%,
40%.
Cakupan

TT
akseptor

kontrasepsi

adalah

43

%,

Cakupan

aktif
61,38

distribusi pil besi 90%.


% Jumlah
menopause

dengan rincian: Pil 54,66%, IUD 43.857

(14,62%)

dan

30,03 %, suntikan 8,84%, susuk jumlah

akseptor

aktif

KB5,07%, KB mantap 1,0% dan adalah 317.875(73,3%),


kondom 0,41%.

Cara

kontrasepsi

yg

dipilih IUD 41,8 %, pil


29,4 %, kondom 15,7 %,
KB

mantap

13,3%,

suntikan 8,5 % dan susuk


15

Pola penyakit

Urutan

penyakit

yg

KB 0,3%.
didapat Keadaan gizi

diprovinsi ini adalah (1) ISPA, (2) gizi

baik,

74,53%
18,83

Penyakit kulit, (3) Diare dan (4) malnutri ringan, 6,47%


Malaria.

malnutrisi

sedang

dan

0,22 % malnurrisi berat.


16

Perilaku

sehat Para ibu mau berkunjung ke Periode menyusui adalah

dan sakit

posyandu setelah dingatkan oleh rata-rata 20-24 bulan.


para kader.
Periode

menyusui

rata

rata

mencapai 18 bulan

2. Masalah kesehatan dan determinan kesehatan


No.
1

Determinan
Kesehatan
Genetik

Masalah kesehatan
Provinsi A

Provinsi B

Masih terdapat kesenjangan Masih terdapat kesenjangan


sosial, dimana kabupaten- sosial,
kabupaten

Perilaku

tertentu

yang kabupaten

ke

pelayanan

kesehatan

secara mandiri.
Pengunaan
kontrasepsi

Pelayanan

Lingkungan

kabupaten-

tertentu

yang

berbeda secara ekonomi


berbeda secara ekonomi
Pendidikan
masyarakat
Pendidikan
masyarakat
rendah, bahkan masih ada
rendah, masih ada yang tidak
buta huruf
lulus SD.
Belum ada kesadaran dari
masyarakat untuk berobat

dimana

masih rendah
Pendidikan kader kurang
memadai
Penyakit

infeksi

merupakan
kesehatan
kemungkinan

masih
masalah

utama

hal

ini

disebabkan

faktor

lingkungan

yang

kurang

baik.
ISPA karena polusi udara
Diare karena pencemaran
air
3. Intervensi
Provinsi A
a. Melakukan

Provinsi B
assessment
terhadap a. Meningkatkan fasilitas pendidikan
b. Pertahankan pelayanan kesehatan yang
komunitas untuk mengetahui masalah
sudah ada.
kesehatan komunitas
b. Memberikan pendidikan kesehatan dalam
hal faktor risiko penyakit keturunan
c. Melakukan promosi dan pendidikan
kesehatan melalui penyuluhan rutin
d. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan
kesehatan
e. Meningkatkan
pendidikan,

pembangunan
dilakukan

fasilitas
pendidikan

membaca pada masyarakat buta huruf.


f. Meningkatkan pendidikan kader dengan
membentuk

tim

Diklat

memberdayakan SDM.
g. Meningkatkan lapangan

untuk

kerja

agar

pendapatan meningkat sehingga kebutuhan


sehari-hari

seperti

kebutuhan

gizi

tercukupi, begiru juga kebutuhan pangan,


sandang, dan papan untuk menunjang
kesehatan masyarakat
h. Pembangunan sarana

penyaluran

air

minum bersih ke daerah-daerah yang


kekurangan air bersih
4. Ringkasan data

Anda mungkin juga menyukai