Anda di halaman 1dari 8

VILA ANGGREK 96 69

Adegan 1
(Canda tawa para mahasiswa tiba-tiba terpecah oleh kedatangan dosen mereka)
Indah
: Selamat siang semuanya. Bagaimana IP kalian, cukup memuaskan
?(tersenyum)
Vita
: Owhh ya jelas bagus donk Bu ! Avita Varieta gitu lho !
Sandra
: Huu gaya loe ! Si Dimas yang IPnya paling tinggi juga biasa aja ko !
hahaha(mengledek Dimas)
Dimas
: Eh ko kamu ngejek sih ! Calm aja tuh kaya Zulfa, iya ngga Bu ?
Indah
: Sudah-sudah, kalian ini, kalo udah ngomong ngga berhenti-berhenti.
Bener tuh kata Dimas, yang calm donk kaya Zulfa.
Vita
: Wahh Ibu ini, adik sendiri ya dipuji.
Indah
: (tersenyum) Hmm ya sudah ya kembali ke laptop ! Begini lho, Ibu punya
berita bagus buat kalian semua !
Zulfa
: Apa Ka, ehh Bu, hehe.
Indah
: Rencananya Ibu akan mengajak kalian berlibur ke vila, kalian setuju ?
Semua
: Setuju-setuju ! (bersemangat)
Indah
: Tunggu kalian jangan senang dulu ! Ibu belum selesai bicara !
Zulfa
: Lho, ada apa lagi Bu ?
Bu Indah
: Maaf sebelumnya, Ibu tidak bisa menemani kalian.
Vita
: Yah Ibu, ngga ada Ibu ya ngga rame !
Dimas
: Halahh si Vita malah promosi rokok. Emang kenapa sih Bu, ko ngga ikut ?
Bu Indah
: Ibu berniat mau ikut, tapi tadi ada yang menelfon Ibu dan ibu harus pergi
besok, jadi terpaksa Ibu tidak ikut.
Zulfa
: Owhh ya ngga papa lah Bu, InsyaAllah kita bisa jaga diri ko Bu
Bu Indah
: Syukurlah kalo begitu, kalian hati-hati di sana, villa anggrek 96 ya !
Vita
: Iya Bu sip. Oya, besok berangkatnya jam berapa Bu ?
Bu Indah
: Jam 08.00 kalian udah kumpul di kampus ya !
Semua
: Iya Bu.
Bu Indah
: Ya udah lanjutkan tugas kalian, Ibu ada urusan yang lain.
*********************
Adegan 2
(Duduk di ruang lobbi vila Anggrek 96)
Pak Mahmud : Bu, semenjak peristiwa itu vila ini menjadi sepi , jika ada tamu pasti mereka
nte betah di sini karna alasan yang tak jelas.Kumaha atuh Bu ?
Bu Susan
: Mungkin mereka merasa takut. Saya juga sering merasakan hal aneh di vila
ini.(Tiba-tiba kesepian mengantarkan mereka pada ketakutan)
Pak Mahmud : Ya saya juga merasakan hal yang sama atuh Bu, apalagi kalau malam tlah
datang, semuanya terasa berubah.
Bu Susan
: Tapi tenanglah Pak, vila ini sudah di renovasi dan kita juga tlah mengubah
namanya, yang penting jika ada tamu jelaskan saja pantangannya.
Pak Mahmud : Iya Bu, saya mengerti.
Bu Susan
: Ya sudah saya harus kembali ke ruangan saya.(pergi ke ruangannya)
(Kini Pak Mahmud sendiri, berharap kedatangan pengunjung)
Pak Mahmud : Wahh wahh wahh mana tamunya ! Masa tiap hari sepi terus. (sedikit
ketakutan dengan suasana sepi tersebut)
(Tak disangka datanglah Flora dan Andre)
Andre
: Siang Pak.
Pak Mahmud : Siang, mau menginap yah Pak, Bu ?(senang kedatangan pengunjung)
Flora
: Tidak Pak, kami hanya ingin bertemu dengan pemilknya pak.
Andre
: Iya, apakah kami bisa bertemu dengan pemilik villa ini ?
Pak Mahmud : Hmm tak kira mau menginap.(bergumam lirih)
Flora
: Pak, bagaimana ?? apakah bisa ?
Pak Mahmud : Owhh iya ya bisa, mari saya antarkan.
(Sampai di depan ruang Bu Susan)
Pak Mahmud :Sebentar ya, saya masuk dulu.
Flora
:Owh ya silakan Pak.
(tokkktokkkkk.tokkkkkk)
Bu Susan
: Iya siapa ?
Pak Mahmud : Ini saya Bu, Mahmud.
Bu Susan
: Silakan masuk Pak.

Pak Mahmud : (berjalan mendekati Bu Susan) Ada tamu yang ingin bertemu dengan Ibu.
Bu Susan
: Ya biarkan mereka masuk Pak.
Pak Mahmud : Baiklah Bu.(Berjalan keluar, menghampiri Flora dan Andre)
Pak Mahmud : Silakan kalian masuk, Bu Susan sudah menunggu.(mempersilakan masuk)
Andre
: Terima kasih Pak.(Masuk menemui Bu Susan bersama Flora)
Andre
: Maaf Bu, kami bisa minta tolong ?
Bu Susan
: Iya, apa yang bisa saya bantu ?
Flora
: Begini Bu, kami ingin meminta daftar tamu terakhir di vila ini sebelum
direnovasi.
Bu Susan
: (membuka-buka buku daftar tamu) Maaf , sepertinya data yang kalian minta
tlah hilang entah kemana. Oya, vila ini juga telah berganti nama menjadi vila
96.
Flora
: Apakah data itu hilang setelah peristiwa kematian teman kami?(tanya Flora
penasaran).
Bu Susan
: Iya tepat sekali ! tapi seingat saya ada seseorang yang mencurigakan setelah
kematian teman kalian.
Priyo
: (penasaran) siapa Bu ?
(Di saat semunya sedang serius dan penasaran, tiba-tiba bunyi nada
dering dari HP Bu Susan terdengar dan memecahkan keseriusan mereka).
Bu Susan
: (mengambil ponselnya) Sebentar ya, saya ke belakang dulu.
Flora
: kita hampir menemukannya ! (seru Flora kepada Andre)
Andre
: pasti Indah dan Bu Rahma senang mendengar kabar ini !
Flora
: Iya, itu pasti !
Bu Susan
: (kembali , dan bergegas mengambil tas) Maaf saya harus segera pegi. Ada
hal yag penting !
Priyo
: tapi Bu, saya belum selesai bertanya! (Belum usai rasa penasaran mereka
terungkap, Bu Susan telah bergegas meninggalakan mereka)
(Flora dan Andre mengejar Bu Susan dan memanggil-manggilnya, tapi dihalangi ole
Pak Mahmud)
Pak Mahmud : Maaf , Bu Susannya harus pergi, ada urusan penting. Saya harap kalian bisa
mengerti.
Andre
: Tapi ini juga sangat penting Pak.(sedikit emosi)
Pak Mahmud : Sekarang sebaiknya kalian pulang, lain waktu bisa ke sini lagi)
(Dengan wajah yang amat kesal, Flora dan Andre meninggalkan villa tersebut)
(Tak lama setelah mereka pergi, datanglah tamu yang lain)
Dimas
: Siang Pak, benarkah ini vila Anggrek 96 ?
Pak Mahmud : Iya benar, ada yang bisa saya bantu neng, akang ?
Vita
: Kami mau menginap di sini pak.
(Pak Mahmud diam sejenak, terkejut ada tamu yang mau menginap di vila ini)
Sandra
: Pak.ssstttttt hey ! masih ada kamar kosong ngga pak ? ko bengong ?
Pak Mahmud : Eh iya iya non, bisa diulang ?
Sandra
: Wah Bapak, ya ngga ada siaran ulang pak. Hahahaaa..(tertawa lepas)
Pak Mahmud : Ade-ade mau nginep di sini ? tumben sekali ada pengunjung.
Zulfa
: wahh Bapak ini yaiyalah kita mau nginep, kalo ngga ngapain coba kita
dateng ke sini.
Pak Mahmud : Iya dee,hehe ni kuncinya, oya tapi ada pantangannya.
Dian
: Pantangan ? pantangan apaan sih Pak ?
Pak Mahmud : Kalian tidak boleh memasuki apalagi bermain-main di kamar yang paling
ujung itu. Pamali neng.
Zulfa
: Kalo bukan kamar kita mah kita juga ngga bakalan masuk atuh pak.
Vita
: Iya betul tuh, kalo kaya gitu mah namanya bukan pantangan Pak.
Pak Mahmud : Ini kuncinya eneng (memberikan kepada Sandra) dan ini kuncinya si
akang( kepada Dimas).
Dimas dan Ficky : Terima kasih Pak
*************************
Adegan 3
(Mereka semua menikmati liburannya di vila tersebut, sampai suatu saat ada beberapa
kejadian yang aneh)
Sandra
: (memakai headsat sambil bernyanyi, ada suara yang mengikuti sehingga
berhenti sejenak) hmmm, ini pasti si Vita ngikut nyanyi bareng gue,, Vitaa
heyy, nyanyi lagi yuk !
Hantu
: (hanya terdiam)

Sandra

: wah suramu jadi bagus amat Vit ! (menghadap belakang, melihat Vita,
ternyata Vita tlah tertidur pulas, Sandra pun ketakutan) Zulfaa.Zulfaaa.(lari
meninggalkan Vita)
***************************

Adegan 4
(Waktupun tak mampu mengantarkan Dimas tidur, akhirnya dia memutuskan untuk
keluar dari kamarnya, didengarnya suara tangisan sesosok perempuan di kamar
sebelahnya)
Dimas
: (membuka pintu kamar 13, dilihatnya sesosok perempuan misterius di sudut
kamar) heyy kamu kenapa ?
(Si wanita misterius itu terus menangis dan tak mempedulikan pertanyaan Dimas)
Dimas
: (bingung) baiklah jika kau tak ingin ku ganggu, aku akan keluar saja.
*******************************
Adegan 5
(Dinginnya malam menemani Pak Mahmud berjaga sambil ditemani secangkir kopi)
Hantu
: Pak, saya mau menginap di sini.
Pak Mahmud : Udah malem baru cari penginapan, darimana mba ? ko bajunya putih-putih,
abis umroh yah ?
Hantu
: Cepat antar saya ke kamar nomor 13.(menatap Pak Mahmud)
(Di luar kesadarannya, Pak Mahmud berjalan menuju kamar nomor 13)
*******************************
Adegan 6
(Masuk kamar nomor 13)
Vita
: HeyyLihat sini ! Pak Mahmud kepanasan apa yah ? Masa tidur di
lantai ! hahahaha..
Dian
: iya tuhh udah ngga waras kali !
Sandra
: Eits, Dimas ngga sopan ihh, masa Pak Mahmud dibilang ngga waras
sih.(sambil tertawa)
Pak Mahmud : (terbangun) Heh ! Apa yang kalian lakukan di sini !
Vita
: Lha Bapak sendiri ngapain di sini ?
Pak Mahmud : Dasar anak jaman sekarang ! Ditanya kok malah balik tanya.
Sandra
: Hehe maaf deh Pak, abisnya Bapak aneh masa tidur di lantai sih.
Pak Mahmud : hmmm tapi ngomong-ngomong ini kamar mana yah ? Kamarnya kamu
kan ?(menatap Dimas, memastikan)
Dimas
: Kamarku ? Bukan ko Pak.(bingung)
Pak Mahmud : Lah terusss ?(penasaran)
Vita
: Terus apa Pak ?
Sandra
: Kamar nomor 13 Pak.(mengatakan dengan polosnya)
Pak Mahmud : Kalian jangan bercanda ya, di sini daerah serius, dilarang berbohong.
Kalian tau apa yang akan kalian dapatkan jika kalian berbohong ? (sok
misterius)
Dimas
: Apa Pak ? (serius)
Pak Mahmud : d o s a . dosa !!
Vita
: Haha Bapak malah nglawak, lucu Pak yakin.(semuanya tertawa
terpingkal-pingkal)
Pak Mahmud : Dibilang jangan bercanda ko malah ketawa ! (serius)
Sandra
: (menahan tawa) Tapi kita ngga bercanda Pak, ini emang kamar nomor
13.
Pak Mahmud : Dibilang jangan bercanda kowh !
Vita
: YaAllah ngga percaya banget sih Bapak ini.
(Dimas keluar pintu mengambil papan nomor 13)
Sandra
: Iya nihh kita udah bilang jujur ko !
Dimas
: (masuk membawa papan nomor 13, mendekati Pak Mahmud,
Meyakinkan.) Nih pak nih, kita ngga boong kan ?(memperlihatkan papan
nomor 13)
Pak Mahmud : (bingung) Hahh ? bener nih bener ? ayo keluar !
Vita
: Ihh Bapak aneh, tadi marah-marah sekarang lemes bangett !
**************************
Adegan 7
(Pagi hari di kos-kosan, Vanessa membangunkan Adel yang mengigau saat tidur)

Adel
Vanessa
Adel
Vanessa
Adel
Vanessa
Adel
Vanessa

: (mengigau) iiiii.yaaa..iiiyyyaaajangan ganggu aku, akan ku


tepati janjiku(ketakutan)
: (bingung) Ih ni anak kenapa siih ? Bangun Del, bangun !(mencoba
membangunkan Adel)
: (mendorong Vanessa) Awas, awas, pergi sana !
: Ih ni anak bener-bener yah ! (mengambil sedikit air aqua di dekatnya, dan
menyiramkannya pada Adel)
: Tolooongggggg(terbangun),lho ko kamu Nes ? Mana hantu yng tadi! Aku
takut.
: Hantu ? Siang bolong gini mana ada hantu !(heran)
: (ketakutan dan berhalusinasi) Itu,, Itu Nes ! (melihat ke langit-langit kamar)
: Yang bener lah ? (takut, menghadap belakang) Wahh boong yah kamu ! Aku
udah takut-takut gini juga ! Malem Minggu gue ajak lu refreshing biar lu ngga
berhalusinasi terus !
********************************

Adegan 8
(Di depan kamar, berkumpulah para tamu)
Dimas
: Tadi malem gue masuk kamar 13 lho.
Zulfa
: Ih kita kan ngga boleh masuk kamar itu Mas.
Vita
: Wahh Zulfa payahh nih, masa kaya gitu aja takut, tadi pagi kita juga masuk
biasa aja yah.
Sandra
: Iya, ngga ada apa-apa ko. Pak Mahmud juga ada di sana.
Zulfa
: Ya bukannya gitu sihh, tapi kan kata Ka Indah kita harus jaga sikap. Lagian
ngapain hayo kalian ke kamr itu ?
Vita
: Kita lagi jalan-jalan terus iseng masuk ke kamar itu. Eh malah ada Pak
Mahmud tidur di lantai.
Zulfa
: Hihh tuh kan aneh banget tau . Kamu sih ngapain Mas, malem-malem ke
kamr itu ?
Dimas
: Ada suara minta tolong, jadi aku pergi ke kamar itu.
Vita
: Ahh palingan kamu juga ngigo, tubuhmu jalan tapi nyawamu tidur lho.
Dimas
: Ihh gue serius nihh !
Sandra
: Udah udah ada yang lebih penting lagi nih ! Sumpah gue takut.(serius)
Zulfa
: Apaan San ?(penasaran)
Sandra
: Masa kemarin malem pas gue nyanyi, ada yang ngikutin.
Vita
: Ah ngaco kamu!
Sandrra
: Ih ngga ko, gue serius nih.(meyakinkan)
Zulfa
: Emang ngikutin nyanyi gmana ?
Sandra
: Kan aku lagi nyanyi lagunya Justin Bieber, masa ada yang ngikutin tapi
malah sindenan.
Zulfa
: Haha anehh banget deh !
Vita
: Itu tandanya setannya marah, soalnya dia ngga mudeng sama bahasa
inggrisan gitu, jadi diikutinnya pake bahasa Jawa. Hayo kamu San , tanggung
jawab !(pura-pura serius, menakuti Sandra)
Sandra
: Yang bener lahh Vit ?(sedikit ketakutan)
Vita
: Iya sumpah bener dehh ! (Diam sejenak dan melanjutkan perkataannya lagi)
haha lo ini, mau aja dikibulin ! hahaha.
Sandra
: Ihh kamu mah, aku lagi serius-serius gini !
Dimas
: Tuh kana pa kalian masih ngga percaya, si Sandra juga ngrasain hal yang
sama kaya gue ko !
Vita
: Udah ah dari pada mbahas kaya gituan, mending foto-foto aja yuh !
Semua
: Yuhh..
(Semuanya telah berpose, Zulfa sebagai juru kamera melihat hal yang aneh)
Sandra
: Udah belum Fa? Cape nih senyum mulu..
Zulfa
: (melihat kamera, terdiam) Fotonya aneh ! Ada bayangannya (ketakutan)
Vita
: (mendekat ke Zulfa, melihat kamera) Mana Fa ! (penasaran)
Owh iya ni ada bayangannya San, Mas(merinding melihat foto itu)
Zulfa
: Oya, kata mbahku, kalo foto-foto gitu ngga boleh ganjil, kalo ganjil nant ada
yang nggenepin.
(Tiba-tiba suasana berubah menjadi sepi, bulu kuduk mereka berdiri seketika)
Sandra
: Va, va, gue takut nihh.
Vita
: Iya Va, gue juga takut nihh.

Dimas
: Kita ke Pak Mahmud aja yuh !
Vita
: Yukk cepetannn.
(mereka semua langsung bergegas pergi untuk menemui Pak Mahmud)
*************************
Adegan 9
(Zahra datang ke Vila Anggrek 96, berniat akan menginap di sana)
Zahra
: Siang Pak, masih ada kamar kosong ?
Pak Mahmud : (ketakutan, teringat kejadian tadi malam) bukannya mba yang tadi malam
menghipnotis saya ?
Zahra
: Ahh ngga ko Pak, salah liat kali. Saya baru dateng dari luar kota Pak.
Pak Mahmud : Owhh iya mungkin ya mba,..(mencoba mengingat wajah wanita misterius
itu). Ini kuncinya. (Tak sengaja Pak Mahmud salah memberikan kunci, dia
malah memberikan kunci kamar nomor 13)
(Zahra berjalan menuju kamarnya dan bertemu Sandra )
Sandra
: Hay mba, tamu baru yah ?
Zahra
: Iya nih, kenalkan nama saya Zahra (mengulurkan tangan ke Sandra dan Vita)
Sandra
: (tersenyum)
Vita
: Mba Zahra dapet kamar nomor berapa ?
Zahra
: Nomer 13 de.
Sandra
: Owhh itu tuh mba kamarnya yang paling ujung, deket kamarnya
temenku.(menunjuk kea rah kamar)
Zahra
: Makasih ya de, senang berkenalan dengan kalian.(pergi ke kamarnya)
(Zulfa datang dan mendengar pembicaraan mereka)
Zulfa
: Tadi aku denger kamar nomer 13, ada apaan yah San, Vit ?(penasaran)
Vita
: Iya, tdi ada tamu nyari kamar nomer 13, kenapa sih Fa?
Zulfa
: Bukannya kamar itu ngga boleh ditempatin yah ?
Sandra
: Ahh kamu gadis berjilbab ko masih aja percaya kaya gituan.
***********************
Adegan 10
(Zahra membuka kamarnya)
Zahra
: (terkejut, sejenak kepalanya pusing, seperti mengingat sesuatu)
Tolongg..tolonggg..(pingsan)
(Vita dan Dimas masuk)
Vita
: Wah itu kan Mba Zahra !(ketakutan)
Dimas
: Ayo cepat tolong dia !(bergegas meghampiri Zahra)
Vita
: Mba, mba bamgun !(mengusap-usapkan bau yang menyengat ke hidung
Zahra)
(Zahra terbangun namun tak sadar, dimasuki roh Sasa)
Vita
: Mba baik-baik saja ?
Zahra
: (hanya menganggukan kepala, dengan pandngan kosong)Tolonggg aku !
Dimas
: Apa yang bisa kamu bantu mba ?
Zahra
: Ambilkan cincinku.cincinkuu..(Zahra terpingsan lagi)
Viita
: Eh Mba, ko pingsan lagi ?(Vita dan Dimas ketakutan karena merasa ada
yang aneh di kamar nomer 13)
Zahra
: (terbangun lagi) Ngapain kalian di sini ?
Dimas
: Tadi mba minta di ambilin cincin, di mana mba ?
Zahra
: Cincin ? Ngga ko.
(Dimas dan Vita bingung dengan sikap Zahra)
Vita
: Ya udah lah mba, kita ambilkan minumaja ya biar mba tenag! (menyeret
Dimas, merasa aneh dengan sikap Zahra)
**************************
Adegan 11
(Di rumah yang sederhana tinggalah Bu Rahma. Selesai solat, Bu Rahma merintih menangis
mendoakan anaknya)
Bu Rahma

: (menadahkan tangan) Ya Allah Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosa


Anakku, terimalah dia di sisiMu, ikhlaskanlah hatiku.(menahan tangis)
(tokktokkkk.tokkk)

Bu Rahma

: (mengusap air mata, bergegas melepas mukena) Iya iya sebentar


(jawabnya singkat)
Indah
: Assalamualaikum Bu..
Bu Rahma : Waalaikum salam, silakan masuk nak.
Indah
: (memandang Bu Rahma) Ibu kelihatan sedih, apakah Ibu habis menangis?
Bu Rahma : (tersedu-sedu) tidak apa-apa nak, Ibu hanya.(meneteskan air mata lagi
dan tak sanggup berkata-kata)
Indah
: Iya Bu, saya mengerti apa yang Ibu rasakan, bersabarlah Bu. Saya juga
minta maaf karena saya yang telah mengajaknya berlibur.
Bu Rahma : Ibu sudah berusaha bersabar, namun sepertinya dia belum tenang, setiap
malam dia hadir dalam mimpu Ibu.
Indah
: Mungkin ada sesuatu yang ingin dilakukannya sebelum meninggal, namun
tak terlaksana Bu. Saya dan yang lain akan berusaha
mengungkapkannya.Sabarlah Bu, semuanya pasti akan segera terungkap,
kemarin Sasa juga hadir dalam mimpiku, sepertinya dia akan member sinyal
kepada kita.
Bu Rahma : Iya nak, Ibu juga berharap begitu.
(Tiba-tiba datanglah Flora dan Andre)
Flora
: Hay Indah, kamu di sini juga ?
Indah
: Hay Flora Andre ! Aku emang sering dateng ke sini ko, menemani Bu
Rahma.
Bu Rahma : Iya nak, nak Indah memang sering dateng ke sini, nemenin Ibu. Sekarang
kalian sudah besar-besar yah, kalian sudah punya pekerjaan sendiri-sendiri.
Seandainya Sasa masih hidup, pasti sekarang dia sudah menjadi suster seperti
nak Flora.(menangis teringat Sasa)
Flora
: Sudahlah Bu, jangan ditangisi lagi, kasian Sasa di sana. (Menahan tangis
dan merangkul Bu Rahma.
Indah
: Iya Bu, jangan ditangisi lagi,kumohon.
Andre
: Begini Bu, kemarin kami bertemu dengan pemilik vila, beliau
mengatakan ada seseorang yang mencurigakan setelah peristiwa kematian
Sasa.
Bu Rahma : Siapa orang itu nak ?( Bu Rahma dan Indah penasaran)
Flora
: Nah itu yang membuat kita pensaran juga Bu, sewaku kami sedang serius
membicarakan hal tersebut, tiba-tiba si pemilik vila itu mendapat sebuah telfon,
dan pergi begitu saja.
Indah
: Kenapa kalian tak mengejarnya ? Itu di vila 69 kan ?
Andre
: Kami sudah berusaha mengejarnya, namun kami dicegah oleh Pak Mahmud,
penjaga villa tersebut.
Flora
: Vila itu memang villa 69, tapi sekarang namanya sudah diganti semenjak
peristiwa itu.
Indah
: Lhooo, sekarang apa namanya ?
Flora
: Vila Anggrek 96.
Indah
: Apa vila Anggrek 96 ?(langsung mencoba menghubungi adiknya, Zulfa)
(Namun ternyata HP Zulfa sedang tidak aktif)
Andre
: Ada apa sih ndah ? Ko kamu langsung terkejut mendengar semua itu !
Indah
: Nanti aku jelaskan, ada hal yang lebih penting.(terus mencoba menghubungi
adiknya)
************************
Adegan 12
(Sabtu malam yang cerah diselimuti bintang, Vanessa dan Adel pergi ke vila, sesampainya di
sana, langit berubah menjadi kelabu, hujan pun turun ditemani kilauan petir yang
menggelegar)
Adel
: Nes, aku takut ! (ketakutan)
Vanessa
: Takut kenapa ? Itu kan hanya suara petir, lagian wajar kalau turun
hujan, ini kan emang lagi musim hujan.
Adel
: (mendengar suara aneh yang memanggil-manggil namanya) Nes,
sumpah gue takut.Balik aja yuh !
Vanessa
: Udah ah nyari warung aja dulu, gue laper, nanti ke sini lagi.
Adel
: Ya udah, ayuk ! (menyeret Vanessa)
(Sampai di warung, dilihatnya beberapa orang di sana)
Vanessa
: Mba, bisa geser ?(melihat seorang wanita di dekatnya)
Hantu
: (hanya menghadap Adel dengan tatapan misterius )

Adel
: (ketakutan melihat wanita itu ) Nes, ayo balik !
Vanessa
: Ih elo kenapa sih ? Aneh banget!.
Adel
: Udah ah cepetan !
(Belum sampai di kamar vila, tiba-tiba lampunya mati, mereka ketakutan dan harus berjalan
mengikuti langkah kaki mereka yang menghantarkan mereka ke kamar nomor 13.
Sesampainya di kamar nomor 13, semua tamu tlah tak sadarkan diri, Adel melihat sesosok
wanita yang mirip dengan Sasa.)
Adel
: Ka.kaaa.kaaamuuuu.,, (ketakutan dengan suara tertatih-tatih)
Zahra
: (Nuri sedang dimasuki arwah Sasa) Iya Adel..Ini akuApakah kau
ingat ?(terus mendekati Adel dangan tatapan misterius)
Adel
: Tolongg jangan mendekat, jangan ganggu aku !
Zahra
: Cincinkuu,berikan cincin itu .(terus mendekati Adel, namun tiba-tiba
Zahra pingsan, dan arwah Sasa keluar dari tubuhnya. Adel bingung dengan
keadaan ini. Lalu didengarnya suara-suara yabg memanggil-mangilnya yag
membuat Adel ketakutan sampai pinsan)
*********************************
Adegan 13
(Keesokan paginya, terdengarlah gonggongan Anjing, para tamu pun terbangun kecuali Adel)
Vanessa
: Del, bangun !(para tamu mengelilingi Adel tak kecuali Zahra)
(Adel pun terbangun, dilihatnya wajah Zahra pertama kali)
Adel
: (ketakutannya muncul lagi) Kaammmuuu, tolong pergi, jangan ganggu
aku lagi.
Vanessa
: Kamu apa-apaan sih Del, bangun-bangun udah ngusir orang ! Dia tuh
temenku, Zahra dari Jogja.
Zahra
: (terenyum) Iya mba, saya Zahra dari Jogja.
Adel
: (masih ketakutan) Tapi temenmu mirip.
Zahra
: Mirip siapa mba ? Mengapa mba kelihatan takut kepadaku ?(heran)
Vita
: Lho,.. ko takut mba ? Kan sama-sama manusia, masa takut !
Sandra
: Iya mba, ngapain takut coba !
(Adel hanya terdiam , tak mengerti dengan semua yang tlah terjadi. Tiba- tiba datanglah Bu
Susan, Indah, Bu Rahma, Pak Mahmud, Flora dan Andre)
Indah
: Aku tau kenapa kamu takut sama dia ! (menunjuk Zahra)
Adel
: Indahkamu tau semuanya ?(takut rahasianya terbongkar)
Andre
: Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga Del ! ngaku aja
kamu !
Flora
: Iya betul, kamu bener-bener tega yah ! dasar ngga punya perasaan !
Indah
: Kamu takut sama dia karena mukanya sangat mirip dengan Sasa kan ?
(Adel hanya terdiam)Ayo jawab !
Indah
: Kamu telah menyekap Sasa dan menyiksanya sampai dia
meninggal dan kamu juga kan yang telah mengambil cincinnya !
Adel
: Aku hanyaa(belum selesai membela diri, semua orang terus
menyalahkannya)
Flora
: Benarkan Bu, dialah tamu mencurigakan pada peristiwa 2 tahun yang
lalu ?(menunjuk Adel)
Bu Susan
: Iya dialah orang itu ! dasar manusia tak berperasaan, kamu tau apa yang tlah
kamu lakukan merugikan untuk villa ini. Villa ini mejadi angker sejak peristi itu !
Vanessa
: Kamu bener-bener jahat yah Del, aku kecewa !
Adel
: Stoppjangan menyalahkan aku terus ! (terpuruk)
Indah
: Ya emang kamu salah !
Bu Rahma : Nak Adel, apa salah Sasa sehingga nak Adel melakukan itu semua
kepadanya ?(menangis)
Bu Susan
: Bersabarlah Bu, dia pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal dari
Tuhan.
Adel
: Aku begini karna kalian tak pernah mempedulikan aku, tak tau
bagaimana perasaanku ! Tak ada seorang pun yang memperhatikanku,
aku iri dengan Sasa
Flora
: Astaghfirullah, hanya karna alasan seperti itu saja kau lakukan ini
semua ? bener-bener tega kamu yah Del
(Semua orang terus menyalahkan Adel, sampai-sampai Adel tak kuat mendengarnya dan
berlari dari kamr tersebut. Tak lama setelah Adel pergi, didengarlah suara mengagetkan dari
luar villa. Orang-orang langsung keluar menuju sumber suara.)

Zulfa

: Mba Adel, ayo bangun Mba, bangunn.(berusaha menyadarkan Adel yang


tlah tertabarak mobil.
(Zulfa mencoba meminta bantuan)
Zulfa
: Tolonggggggg.tolongg..(melihat rombongan kakaknya)
Zulfa
: Kaka, tolonggggggggggg, ini mba Adel ka.
Vanessa
Adel Adel, dia knapa ?(khawatir)
Zulfa
: Tadi mba Adel ketrabak, tapi yang nabrak melarikan diri.
Flora
: Sini tek coba priksa dulu nadinya.(memegang tangan Adel. Kaget tidak
merasakan denyut ndi Adel.
Flora
: Astaghfirullah, sepertiya
Vanessa
: Sepertinya apa, apa maksudmu ?
Flora
: Sepertinya Adel telah tiada..
Semua
: Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiunn
Vanessa
: Adel.Adel.
(Vanessa trus menangis, tak percaya bahwa adel tlah meninggal, semua orang yang ada di
situ berusaha menenangkan Vanessa.)
*****************************
Adegan 14
(Suasana sedih menyelimuti pemakaman Adel yang dimakamkan di sebelah makam
Sasa)
Vanessa
: Adel..Adel.(menangisi kepergian Adel)
Indah
: Udahh nes, jangan ditangisin terus.
(Setelah proses pemakaman Adel selesai, mereka berlanjut ziarah ke makam Sasa.
Malaikatpun datang menjemput Adel)
Bu Rahma : Sasa, kamu harus tenang di sana nak, semuanya sudah terbongkar, ibu slalu
mendoakan kamu sayang.
Flora
: Iya Sa, kamu tenang ya di sana. Kamu tak perlu khawatir dengan ibumu,
kami akan menjaganya Sa.

Anda mungkin juga menyukai