Materi Kontinjensi Akeu 13
Materi Kontinjensi Akeu 13
terjadinya suatu transaksi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jaminan diakui pada saat
penjual menempati jaji kepada konsumen atas perjanjian yang dilaksanakan. Metode ini
merupakan metode yang diakui dalam perpajakan perusahaan. Seringkali dibenarkan untuk
akuntansi atas dasar kecepatan pemprosesan bila jaminan jumlahnya tidak material dan waktu
jaminan relatif pendek. Metode dasar kas disyaratkan bila kewajiban tidak diakrualkan dalam
tahun berjalan karena tidak mungkin kewajiban tersebut terjadi dan jumlah kewajiban
tersebut tidak dapat diperkirakan dengan layak.
Dasar Akrual dapat digunakan apabila pelanggan akan mengajukan tuntutan berdasarkan
jaminan berkenaan dengan produk atau jasa yang telah dijual dan taksiran yang layak atas
biaya yang terlibat didalamnya.Menurut metode akrual, biaya jaminan dibebankan dalam
biaya operasi pada tahun berjalan. Metode akrual merupakan metode yang diterima secara
umum. Penggunaan metode akrual dikalsifikasikan lagi menjadi dua pendekatan yaitu
metode beban dan metode penjualan. Apabila perusahaan tidak memisahkan antara produk
dengan jaminan maka perusahaan dapat menggunakan metode beban. Namun apabla
perusahaan memisahkan harga antara harga jual dan jaminan maka pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan penjualan.
Apabila jaminan merupakan bagian yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan dari penjualan
dan dipandang sebagai kerugian kontijensi maka metode yang digunakan adalah metode
beban sebagai berikut:
Kas
Rp xxx,Penjualan
Rp xxx,(Jurnal untuk mencatat penjualan barang dengan kewajiban jaminan yang diakui)
Beban Jaminan
Rp xxx,Kas
Rp xxx,(Jurnal untuk mencatat pembayaran jaminan oleh perusahaan)
Beban Jaminan
Rp xxx,Kewajiban Kontijensi atas Jaminan
Rp xxx,(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)
Metode kedua yang digunakan dalam mencatat jaminan adalah pendekatan penjualan.
Pendekatan ini dicirikan dengan pemisahan antara jaminan dengan harga penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan. Adapun jurnal adalah sebagai berikut:
Kas
Rp xxx,Penjualan
Rp xxx,Pendapatan Jaminan yang belum dihasilakan
Rp xxx,(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)
Pendapatan jaminan yang belum dihasilkan Rp xxx,Pendapatan Jaminan
Rp xxx,(Jurnal untuk mencatat kewajiban kontijensi atas jaminan oleh perusahaan)
Pengertian Kontinjensi
Kontinjensi adalah suatu kondisi, situasi atau serangkaian situasi yang ada yang
melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan atau kerugian perusahaan yang pada
akhirnya akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian di masa depan terjadi atau tidak
terjadi.
Keuntungan Kontinjensi
Keuntungan kontinjensi adalah hak atau klaim menerima aktiva yang keberadaannya
tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontinjensi
yang khas adalah :
Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus dan lain sebagainya
Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan
Kerugian Kontinjensi
Kerugian Kontinjensi melibatkan kemungkinan terjadinya kerugian. Kewajiban yang
terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut definisinya sebagai kewajiban
kontinjensi. Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di
masa depan akan menguatkan terjadinya kewajiban dari sangat mungkin ke kurang mungkin.
Suatu estimasi kerugian dari kerugian kontinjensi harus diakrualkan dengan
mebebankannya ke beban dan kewajiban yang dicatathanya jika kedua kondisi tersebut
dipenuhi:
1. Informasi yang tersedia sebelum penerbitan laporan keuangan menunjukkan bahwa
kemungkinan besar suatu kewajiban telah terjadi pada tanggal laporan keuangan
2. Jumlah kerugian dapat diestimasi secara layak
Pengakuan Akuntansi atas Kewajiban Penghentian Aktiva
Sebuah perusahaan harus mengakui kewajiban penghentian aktiva (assets retiremet
obligation-ARO) ketika perushaan mempunyai kewajiban hukum terkait dengan sebuah
aktiva jangka panjang dan ketika perusahaan dapat secara layak mengestimasi jumlah
kewajiban itu.
1.
2.
3.
4.