Anda di halaman 1dari 74

TIM PENYUSUN

Editor In Chief : Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D.


Koordinator : Yuswantoro Sidqi, S.AP.
Editor : Zaenuddin, S.ST.Ars., A.Md.
Sri Utari
Peni Purwatiningsih
Suharyadi
Penyusun Konten : Tohir Mustofa, S.S.
Shifatul Latiefah, S.Pt.
Desain dan Tata Letak : M. Ali Imran Z

SAMBUTAN DIREKTUR
KEMAHASISWAAN

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan
program yang sangat bagus untuk mengembangkan iklim akademik
di kalangan mahasiswa. Dalam PKM, mahasiswa dilatih untuk
berpikir kreatif dan solutif guna mengatasi berbagai problematika
bangsa. Berangkat dari hal tersebut, UGM berkomitmen untuk
terus mengembangkan PKM di UGM dengan program-program
yang menunjang hal tersebut.
Buku ini merupakan salah satu komitmen kami
dalam mengembangkan PKM di UGM setelah sebelumnya kami
mengundang seluruh perwakilan dosen dari masing-masing
fakultas untuk mengikuti Training of Trainers di Magelang 9
10 September 2016. Dengan ini kami berharap semua pihak
merasa memikul tanggung jawab yang sama untuk bersama
mengembangkan PKM di UGM. Lebih dari itu, kami yakin buku ini
sangat membantu mahasiswa untuk menyusun proposal PKM dan
melaksanakan program dengan baik. Seiring membaiknya kualitas
proposal dan pelaksanaan program PKM kami yakin iklim akademik
di UGM juga akan semakin membaik.

Selanjutnya, secara khusus kami sampaikan terima


kasih sebesar-besarnya kepada seluruh narasumber yang telah
meluangkan waktu dan membagikan ilmu serta pengalamannya.
Komitmen para narasumber dalam PKM ini juga menjadi salah
satu pemicu semangat kami untuk terus berbenah ke depannya.

Direktur Kemahasiswaan

Dr. Drs. Senawi, M.P.

KATA PENGANTAR
Minat mahasiswa UGM untuk mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) terus meningkat dari tahun ke
tahun. Tahun lalu tercatat terkirim 1208 proposal PKM yang masuk
ke Dikti dan sebanyak 285 diantaranya didanai. Hasil tersebut
mengantarkan UGM menjadi institusi dengan jumlah proposal
didanai terbanyak. Hasil itu juga berbanding lurus dengan prestasi
yang berhasil ditorehkan UGM di PIMNAS ke XXIX.
Buku ini hadir untuk menjawab berbagai pertanyaan
dalam penyusunan proposal PKM maupun saat pelaksanaannya.
Buku ini juga sebagai pelengkap buku panduan PKM yang
diterbitkan oleh Dikti. Diharapkan dengan hadirnya buku ini,
proposal PKM yang disusun oleh mahasiswa UGM meningkat
kualitasnya. Selain itu, mahasiswa UGM juga diharapkan dapat
melaksanakan program dengan benar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Buku ini disarikan dari materi acara Training of Trainer
Pembimbing Metode Penelitian untuk Kreativitas Mahasiswa yang
diselenggarakan di Magelang, 9 10 September 2016. Adapun
narasumber dalam acara tersebut adalah: Prof. Dr.rer.nat. Sundani
Nurono Soewandhi (ITB), Prof. Jamasri, Ph.D., Prof. Edy Meiyanto,
Dr. Indwiani Astuti, dan Dr. Endy Suwondo (UGM), yang merupakan
juri nasional PKM dan PIMNAS. Selain itu, buku ini juga diperkaya

dengan pengalaman-pengalaman mahasiswa UGM yang pernah


menjadi peserta PIMNAS.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
para narasumber dan juga para mahasiswa yang berkenan
membagikan pengetahuan dan pengalamannya. Selain itu kami
berterima kasih kepada UGM Press selaku penerbit dan semua
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penyusunan buku ini.
Penyusun

DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR KEMAHASISWAAN

KATA PENGANTAR 5
DAFTAR ISI

BAB I : YUK, BERKENALAN DENGAN PKM!


BAB II : MENULIS PROPOSAL PKM

19

BAB III : SAYA INGIN MENGAJUKAN PROPOSAL PKM,


BAGAIMANA CARANYA?

37

BAB IV : TIPS-TIPS DARI SANG MAESTRO


(Juri-Juri Nasional PIMNAS)

43

BAB V : TIPS DARI PARA VETERAN PEJUANG PIMNAS


(TENTANG PELAKSANAAN, MONEV,

DAN PRESENTASI) 53

BAB VI : STATISTIK PRESTASI UGM DI PIMNAS


LIMA TAHUN TERAKHIR

REFERENSI

67

TIM KREATIF

68

61

Bab

YUK, BERKENALAN
DENGAN PKM!

Kontingen UGM dilepas mengikuti PIMNAS XXIX di Institut


Pertanian Bogor

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.,


memberikan pengarahan saat pelepasan kontingen UGM

11

A. Tentang PKM
Lulusan Perguruan Tinggi dituntut
untuk memiliki academic knowledge,
skill of thinking, management skill, dan
communication skill. Kekurangan atas
salah satu dari keempat keterampilan/
kemahiran tersebut dapat menyebabkan
berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme
akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan
menemukan solusi atas persoalan atau yang dihadapinya. Perilaku
dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistis,
artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan.
Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat
dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan
tinggi. Kreativitas merupakan penjelmaan integratif dari tiga
faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan
keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi dan
nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi.
Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan
pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai
level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam
sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM).
PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu
setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan
Ditjen Belmawa. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian

12

kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif


mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana, yaitu PKM.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa
mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan
penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam
rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan,
wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi
peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian,
sikap, tanggung jawab, membangun kerja sama tim maupun
mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam
bidang ilmu yang ditekuni.
Pada awalnya, dikenal lima jenis kegiatan yang
ditawarkan dalam PKM, yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKMKewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat
(PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan
Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009, Ditbelmawa mengelola 6
(enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang
semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam pengelolaannya,
dilimpahkan kepada Ditbelmawa. Karena sifatnya yang identik
dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I
dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam
PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu: PKM-Artikel
Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I
atau selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil
kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam PIMNAS, namun dimuarakan
pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang berpeluang didiskusikan

13

dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti PKM-AI di


PIMNAS. Pada tahun 2011, jumlah bidang PKM bertambah menjadi
tujuh dengan terbitnya bidang PKM-Karsacipta.

B. Bulan-Bulan Penting PKM


Dari tahun ke tahun penyelenggaraan PKM tidak banyak
berubah dari segi waktu. Perubahan jadwal yang ada pun tidak
terlalu signifikan. Pengajuan proposal PKM 5 Bidang biasanya
dimulai sekitar bulan September dan berakhir di bulan oktober atau
awal November. Selanjutnya proposal yang masuk di-review oleh
para juri nasional PKM untuk menentukan jumlah proposal yang
didanai. Pengumuman proposal didanai biasanya dilakukan sekitar
bulan Februari, atau empat bulan setelah penutupan pengajuan
proposal. Pada bulan itu juga biasanya pengajuan proposal PKMGT dan PKM-AI dibuka dan berakhir pada bulan Maret atau April.
Lima bulan terhitung dari pengumuman PKM yang lolos
didanai adalah batas waktu maksimum pelaksanaan PKM. Sekitar
bulan Juni, proposal-proposal yang telah didanai tersebut wajib
mengikuti monitoring dan evaluasi (monev) berupa penilaian
oleh Dikti. Hasil penilaian tersebut nantinya akan menjadi acuan
untuk menentukan apakah tim yang didanai tersebut layak masuk
PIMNAS atau tidak. Biasanya, PIMNAS diselenggarakan antara
bulan Juli atau Agustus tergantung situasi dan kondisi.
Berikut ini kami sajikan jadwal penting tersebut dalam
bentuk chart:

14

Pembukaan
pendaftaran
PKM 5 Bidang

Penutupan
pendaftaran
PKM 5 Bidang

SEPTEMBER

OKT/NOV

Pengumuman proposal
didanai
Pembukaan pendaftaran
PKM GT/AI

FEBRUARI

Pelaksanaan
PKM
FEB - JUNI

Penjurian
proposal masuk
OKT - FEB

Penilaian Dikti

JUNI

PIMNAS

JULI/AGUSTUS

15

Selain jadwal-jadwal yang telah ditetapkan oleh Dikti


tersebut, UGM memiliki jadwal khusus yang juga harus diikuti
oleh peserta PKM dari UGM maupun dosen pendamping. Jadwal
tersebut biasanya saling mengisi di antara jadwal-jadwal yang
ditetapkan oleh Dikti. Adapun kegiatan-kegiatan yang dijadwalkan
oleh UGM seperti: sosialisasi, konsolidasi, monev internal,
pelatihan intensif pra-PIMNAS, dan bootcamp. Berikut ini jadwaljadwal khusus UGM dalam penyelenggaraan PKM:

16

SEPTEMBER OKTOBER

FEBRUARI

MARET

Sosialisasi PKM 5 Bidang

Sosialisasi PKM-KT

Konsolidasi Umum II

APRIL

Monev Internal I

MEI

Monev Internal II

JULI

Pelatihan Intensif PraPIMNAS dan Bootcamp

17

C. INI DIA PARA JAWARA PIMNAS DARI


TAHUN KE TAHUN
PIMNAS merupakan salah satu ajang paling bergengsi di
level mahasiswa se-Indonesia. Pada tahun 2004 muncul konsep
Juara Umum di setiap penyelenggaraan PIMNAS. Juara umum
tersebut ditentukan berdasar medali yang berhasil diperoleh
masing-masing kontingen. Tidak heran jika setiap perguruan tinggi
berlomba-lomba mengirimkan kontestan terbanyak pada gelaran
tersebut dan akhirnya menjadi juara umum. Sampai saat ini baru
ada empat perguruan tinggi yang berhasil menjadi juara umum di
PIMNAS, yaitu: UGM, UB, IPB, dan ITS. UGM dan UB menjadi
peraih terbanyak dengan 5 kali menjadi juara umum. IPB di posisi
kedua dengan dua kali dan ITS di posisi terakhir dengan sekali
menjadi juara umum di tahun 2013.

18

2004 IPB

2005 IPB

di STT-Telkom

di Universitas Andalas

2006 UGM

2007 UGM

di UMM Malang

di UNILA Lampung

2008 UB

2009 UB

di UNISULA Semarang

di UB Malang

2011 UGM

2012 UB

di UNHAS Makassar

di UMY Yogyakarta

2013 ITS

2014 UGM

di Universitas Mataram

di UNDIP Semarang

2015 UB

2016 UB

di UHO, Kendari

di IPB

2017 ?????

19

BAB

II

MENULIS PROPOSAL
PKM

Ber-selfie di depan Istana Bogor

Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Drs. Senawi, M.P.,


mengunjungi kontingen UGM di PIMNAS XXIX

21

A. LANGKAH-LANGKAH MENDAPATKAN
IDE

Ide merupakan hal yang sangat krusial dalam penulisan


proposal PKM. Sesuai dengan nama program ini yaitu program
kreativitas mahasiswa, ide yang dituangkan dalam proposal
pun harus memenuhi kata kunci dari program ini: kreatif. Prof.
Jamasri mendefinisikan kata kreatif sebagai suatu kemampuan
yang terkait dengan cara berfikir yang divergen, yaitu mampu
memberikan alternatif jawaban yang sebanyak mungkin untuk
memecahkan suatu masalah. Menjadi kreatif berarti melihat
sesuatu seperti orang lain, tetapi memikirkan sesuatu yang
berbeda. Kemampuan memikirkan sesuatu yang berbeda inilah
yang harus diperhatikan dalam menemukan sebuah gagasan.
Tuntutan untuk berpikir secara kreatif ini sangat ditekankan
baik di PKM 5 bidang maupun di PKM Gagasan Tertulis. Adapun
perwujudan kreativitas tersebut dapat berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik PKM yang akan diikuti. Misalnya, pada PKM
Kewirausahaan, kreativitas yang dituntut tidak hanya pada produk
yang dihasilkan melainkan juga pada cara pemasaran. Hal tersebut
tentu berbeda dengan PKM-GT yang melihat kreativitas gagasan
pengusul.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk
mendapatkan ide-ide kreatif adalah sebagai berikut:
1. Mengamati permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Cara ini sangat efektif terutama untuk jenis PKM yang
mengharuskan adanya kerjasama dengan mitra sepert

22

2.

3.

PKM-M dan PKM-T. Cara ini pun sebenarnya juga dapat


diterapkan untuk jenis PKM yang lain,
Membaca jurnal dan hasil penelitian terbaru. Bagi yang
berminat untuk menulis PKM-P atau PKM-PSH, langkah
ini sangat penting untuk dilakukan karena selain untuk
mendapatkan ide segar langkah ini juga bermanfaat untuk
mengetahui penelitian-penelitian sebelumnya untuk dijadikan
sebuah rujukan.
Diskusi dengan teman. Berdiskusi memungkinkan kita
untuk saling bertukar pengalaman dan ide-ide yang dimiliki
masing-masing orang. Hal itu seringkali dapat memunculkan
ide-ide baru yang kreatif.

B. TIPS MEMILIH JUDUL


Judul pada PKM ibarat sebuah sampul buku. Peran judul
juga sangat krusial dalam lolos atau tidaknya proposal. Ide yang
bagus pun jika tidak dikemas dengan judul yang menarik bisa
jadi tidak lolos didanai. Bahkan, beberapa juri dapat mencoret
proposal hanya dengan melihat judul proposal PKM. Oleh karena
itu, judul harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik dewan
juri untuk membaca lebih lanjut. Berikut ini tips-tips membuat judul
yang baik:
Judul harus singkat dan sangat spesifik, namun cukup jelas
memberi gambaran kegiatan PKM

Judul harus berfungsi sebagai kunci pembuka minat baca

23

Judul harus mampu memikat perhatian pembaca pada


pandangan pertama
Jangan sampai mengesankan ketidaksesuaian dengan
bidang PKM yang dipilih
Usahakan untuk tidak lagi menyingkat judul, sebab juri
nasional saat ini sudah mulai bosan dengan judul-judul yang
disingkat dan tidak bisa menggambarkan isi proposal

Catatan:

Pada PKM-T dalam judul harus tercantum nama mitra


yang merupakan masyarakat produktif seperti: kelompok
tani, nelayan, koperasi, pedagang kecil, dsb. Di PKM-M
pun demikian, namun masyarakat yang dicantumkan bukan
merupakan masyarakat produktif melainkan masyarakat
konsumtif seperti: SD Banguntapan, Penghuni panti jompo,
dsb.
Pada PKM-GT judul harus menggambarkan bahwa gagasan
tersebut bersifat futuristik.

Berikut ini adalah contoh judul-judul yang lolos ke PIMNAS


XXIX di Institut Pertanian Bogor tahun 2016 kemarin:
1. MOSAVANA (Model Laserasi Vulva Vagina): Peraga Praktik
Penjahitan Laserasi Vulva Vagina (PKM-K)
2. MEDISKOP: Inovasi Stetoskop Elektronik sebagai Media
Pembelajaran untuk Auskultasi Tubuh Manusia dan Janin
(PKM-KC)

24

3.
4.

5.

6.

7.

E-Magnet Elastik sebagai Alternatif Pengganti Otot Buatan


(PKM-PE)
Perlindungan Hukum Pelajar Indonesia di Luar Negeri yang
Mengalami Konflik Bersenjata Internasional (Studi Kasus:
Mahasiswa Indonesia pada Al Aghaff University, Hadramaut,
Yaman) (PKM-PSH)
ALYA - Alat Penyadap Nira untuk Mengurangi Risiko
Kecelakaan Penderes dan Meningkatkan Potensi Gula Jawa
di Dunia (PKM-T)
Inovasi Unik Sistem Perisai Pertahanan Udara dan Laut
GUNDALA Melalui Pemanfaatan Potensi Awan dan Petir
untuk Meningkatkan Sistem Pertahanan Negara Indonesia
(PKM-GT)
Live Ecological Livestock Village : Pertanian Berbasis
Integrated Farming System di Dusun Pending, Kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang (PKM-M)

C. KARAKTERISTIK MASING-MASING PKM


1. PKM-P
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian merupakan
program penelitian yang dimaksudkan untuk mampu
menjawab berbagai macam permasalahan keilmuan.
Program ini dikelompokan menjadi penelitian bidang eksakta
(PKM-PE) dan sosial humaniora (PKM-SH).

25

PKM-PE merupakan program penelitian yang


dimaksudkan untuk mampu menjawab berbagai macam
permasalahan yang berkaitan dengan isu terkini bidang
eksakta, misalnya mengidentifikasi faktor penentu mutu
produk, inventarisasi atau eksplorasi sumber daya, modifikasi
produk, identifikasi dan pengujian khasiat senyawa kimia
bahan alam.
PKM-PSH merupakan program penelitian untuk
memecahkan masalah sosial humainora, misalnya survei
kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara
daerah di siswa sekolah dasar, pengembangan metode
pembelajaran, laju pertumbuhan ekonomi di sentra
kerajinan, permasalahan psikologi, budaya, seni yang
mewarnai perilaku masyarakat dan hal-hal yang berkaitan
dengan kearifan lokal.

2. PKM-K
Merupakan program pengembangan keterampilan
mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada
profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa
barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu
modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar.
Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah
mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra lainnya.

26

3. PKM-KC
Merupakan program penciptaan yang didasari
atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta
menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau
prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut bisa saja
belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi
pihak lain.

4. PKM-T
Merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan
baku, prototipe, model, peralatan atau proses produksi,
pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau
manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dan
lain-lain) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil
(industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi), menengah
atau bahkan berskala besar, yang menyangkut kepentingan
masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra
program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah
kelompok masyarakat yang dinilai produktif, misalnya:
pedagang, penjual jasa dan sebagainya.
PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran
dengan mitra terlebih dahulu, karena produk PKM-T
merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra. Dengan
demikian, di dalam usul program harus dilampirkan Surat
Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.

27

5. PKM-M
Merupakan program penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja,
membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan
lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi
penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan
pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta
aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun
non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif
(masyarakat konsumtif). Disyaratkan dalam Proposal
program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis
dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi
khalayak sasaran (misalnya: 25 tahun ke depan).

6. PKM-GT
Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang
bersumber dari ide atau gagasan visioner kelompok
mahasiswa. Gagasan yang dituliskan dapat mengacu kepada
isu aktual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi
sistem yang berjangka panjang berdasarkan hasil karya
pikir yang cerdas dan implementatif.

7. PKM AI
Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang
bersumber dari hasil kegiatan kelompok mahasiswa dalam

28

bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada


masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KK,
PKM, magang).

D. PENJELASAN SISTEMATIKA PENULISAN


Secara umum, proposal PKM ditulis dalam empat bab
(kecuali PKM GT yang hanya berisi tiga bab) yang berbeda
pada tiap-tiap PKM. Bab pertama adalah pendahuluan yang
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan
luaran. Bab II berisi tinjauan pustaka untuk PKM-P, PKM-T,
dan PKM-KC. Adapun pada PKM-K berisi gambaran umum
usaha, sedangkan pada PKM-M berisi tentang gambaran
umum masyarakat sasaran.

1. PENDAHULUAN: Latar belakang


Berisi penjelasan mengapa masalah yang


dikemukakan dalam judul dipandang menarik, penting,
dan perlu dilakukan.
Hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang
dihadapi belum terjawab solusinya atau belum
terpecahkan secara memuaskan
Gunakan data-data statistik yang mendukung

Contoh latar belakang (PKM-T):


Indonesia berpenduduk mayoritas Islam

29

Penghitungan pembagian harta waris sesuai ajaran


Islam cukup rumit, sering tidak dipahami, akibatnya
sedikit yang melaksanakan
Teknologi komputer dan soft computing sangat maju
dan murah
Teknologi di atas bisa digunakan untuk memecahkan
masalah cara menghitung harta waris

Gagasan:
Teknologi komputer dan soft computing dapat
diterapkan untuk menghasilkan modul aplikasi pembagian
harta waris sehingga umat Islam Indonesia dapat
menjalankan syariat Islam dengan mudah dan benar (NB:
Ini bukan judul)

2. PENDAHULUAN: Perumusan masalah


Memuat intisari dari latar belakang masalah

Dirumuskan dalam beberapa kalimat, tergantung dari
pernyataan-pernyataan yang disebutkan dalam latar
belakang masalah
Biasanya dalam merumuskan masalah dapat
dipergunakan (tetapi tidak harus) kata-kata tanya: apa,
bagaimana, mengapa dan lain-lain

Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan asumsi
dan lingkup yang menjadi batasan kegiatan PKM

30

Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk


pertanyaan

3. PENDAHULUAN: Tujuan Program


Rumusan tujuan yang akan dicapai secara spesifik


yang merupakan kondisi baru yang diharapkan
terwujud setelah kegiatan PKM selesai
Rumusan tujuan hendaknya jelas, tepat, ringkas, dan
dapat diukur
Ada keterkaitan (sinkron) yang jelas dengan
RUMUSAN MASALAH

4. PENDAHULUAN: Manfaat Program


Kegunaan (manfaat) program memuat hal-hal yang


akan dicapai bila kegiatan PKM ini berhasil

5. PENDAHULUAN: Luaran

Pastikan luaran sesuai dengan buku panduan sebab


masing-masing PKM memiliki luaran yang berbeda

6. TINJAUAN PUSTAKA (Untuk PKM-P,


PKM-T, dan PKM-KC)

Memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil teknologi


yang didapat oleh kegiatan terdahulu dan yang ada
hubungannya dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Dengan demikian maka teknologi yang dipilih

31

dijamin dapat diterapkan dalam kegiatan ini dan atau


metodenya dapat digambarkan secara jelas dan dapat
dipertanggung-jawabkan. (PKM-T)
Menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian
lain yang diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi
landasan proposal kegiatan PKM. (PKM-P)
Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil
dari sumber aslinya
Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
menggunakan cara sitasi yang telah ditetapkan
Tinjauan Pustaka bukan kumpulan teori, namun
merupakan rangkaian hasil yang sudah dikenali dan
mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang
terjadinya suatu peristiwa ilmiah dari suatu topik ilmiah
yang akan dikaji atau diteliti.
Usahakan sumber terpercaya dan up to date

7. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


(Untuk PKM-K)

Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan


gagasan menciptakan kegiatan usaha
Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan
peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha
yang direncanakan disajikan secara singkat
untuk menunjukkan kelayakan usaha. Perputaran

32

modal yang diawali dari dana PKMK ditunjukkan


menggunakan cash-flow
Gambaran usaha yang direncanakan harus
menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang
keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKMK selesai
dilaksanakan
Intinya berisi tentang :
- Analisis Peluang Usaha
- Teknik dan Strategi Produksi dan Pemasaran
- Analisis Kelayakan Usaha
- Strategi Pengembangan Usaha
Jangan lupa hitung-hitungan menggunakan ekonomi
teknik.

8. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT


SASARAN (Untuk PKM-M)

Uraikan kondisi umum masyarakat yang berkaitan


langsung dengan program.

9. METODE PENELITIAN (Khusus PKM-P)


Metode penelitian harus menjelaskan secara utuh


tahapan penelitian yang akan dilaksanakan, rancangan
penelitian, variabel, luaran, indikator capaian yang
terukur di setiap tahapan, teknik pengumpulan data
dan analisis data, cara penafsiran, dan penyimpulan
hasil penelitian.

33

10. METODE PELAKSANAAN


Uraian dilakukan untuk menjelaskan metode yang


digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
dicanangkan sebelumnya
Mengandung uraian tentang:
- Bahan atau materi
- Alat yang dipakai
- Tahapan Pelaksanaan Program (Prosedur)
- Tunjukkan gambar desain yang akan dihasilkan

(PKM-T)

11. ANGGARAN BIAYA




Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan


format (lihat buku panduan)
Diuraikan kembali secara rinci Justifikasi Anggaran
Kegiatan (lihat format di buku panduan)
Sesuaikan jumlah minimal dan maksimal anggaran
biaya dengan buku panduan, jika jumlah kurang dari
yang ditentukan proposal pasti ditolak.
Rekapitulasi biaya yang terdiri atas:
- Peralatan penunjang (20% - 30%)
- Bahan habis pakai (40% - 50%)
- Perjalanan (maksimal 10%)
- Lain-lain (maksimal 10%)

34

Untuk PKM-K, sebagian besar biaya yang diajukan


normalnya terserap untuk pelaksanaan kegiatan
usaha/bisnis
Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen
pendamping tidak diperkenankan

12. JADWAL KEGIATAN


Dalam jadwal Kegiatan harus ditunjukkan:


- tahaptahap sesuai dengan metode pelaksanaan
program
- rincian kegiatan pada setiap tahap
- waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
setiap tahap
- jadwal kegiatan dapat disajikan dalam bentuk
matriks
Jadwal kegiatan antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) bulan
(tidak harus di tulis nama bulan)

13. DAFTAR PUSTAKA


Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan


tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun,
judul tulisan, dan sumber (Harvard Style).
Hanya pustaka yang dikutip dalam proposal yang
dicantumkan di dalam daftar pustaka atau sebaliknya

35

14. LAMPIRAN

Lihat buku panduan

E. KESALAHAN-KESALAHAN YANG SERING


TERJADI

Seringkali pengusul melakukan kesalahan-kesalahan


yang membuat proposal yang ditulis tidak didanai. Berikut
ini kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan
proposal PKM:
1. Salah memilih bidang PKM salah kamar (Bisa jadi
PKM-P tertukar dengan PKM-KC atau PKM-K, bisa
juga antara PKM-K dengan PKM-M, bisa juga antara
PKM-T dengan PKM-M, bahkan antara PKM-GT
dengan PKM lima bidang)
2. Kesalahan administrasi (tanda tangan, cap, margin,
ukuran huruf, dll.)
3. Program dan mitra tidak sesuai (PKM-M dan PKM-T)
4. Waktu dihabiskan untuk melakukan banyak uji-coba
(pengusul belum menguasai teknologi/proses yang
akan diadopsi) (PKM-K)
5. Tidak ada studi pasar dan analisis peluang usaha
(PKM-K)
6. Dana terserap untuk modal usaha, tapi ada gambaran
perputaran modal (tampak keberlanjutan usaha)
cash-out tanpa cash-in (PKM-K)
7. Tidak ada pemaparan masalah mitra (PKM-M).

36

37

BAB

III

SAYA INGIN
MENGAJUKAN
PROPOSAL PKM,
BAGAIMANA
CARANYA?

Euforia
penganugerahan
medali dan hadiah
di PIMNAS XXIX

Foto bersama
di Kebun Raya
Bogor

Suasana instalasi
poster

39

Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan secara rinci


kiat-kiat khusus untuk menulis proposal agar berbobot dan didanai.
Telah dijelaskan pula kiat-kiat khusus saat pelaksanaan program
hingga yang bersifat sangat teknis saat presentasi. Bab ini secara
khusus akan menjelaskan alur yang harus ditempuh saat penulisan
proposal hingga submit ke sistem Dikti.
Secara umum, ada dua tahapan yang harus dilewati
oleh mahasiswa saat mengajukan proposal; universitas dan Dikti.
Berikut ini penjelasan terkait tahapan-tahapan tersebut:

: tahapan di Dikti

: tahapan di UGM

Keterangan

40

41

Jika tahapan-tahapan tersebut dirasa belum jelas, silahkan


konsultasi dengan PKM Center UGM atau PKM Corner di fakultas
masing-masing.

42

43

BAB

IV

TIPS-TIPS DARI SANG


MAESTRO
(Juri-Juri Nasional PIMNAS)

KAGAMA Bogor Raya


menyambut kedatangan
kontingen UGM

Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Ahmad Agus


Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., berfoto bersama
tim bimbingannya seusai presentasi

Kebersamaan kontingen UGM saat beryel-yel

45

TIPS UMUM
1.

2.

3.

4.

5.

Jangan mengambil tema yang sudah umum atau generik


(contoh: membuat brownies, membuat sesuatu dari flannel,
dll.)
Hati-hati betul dengan persyaratan administratif (contoh:
format, jenis huruf, tanda tangan, cap, dll.) sebab dari tahun
ke tahun yang lolos seleksi administratif rata-rata secara
nasional tidak lebih dari 40%! (nb. UGM lolos 64% dalam
tahap ini)
Salah satu nilai lebih dari sebuah program adalah level
tantangannya . Juri akan melihat sejauh mana level
intelektual mahasiswa dipaksa untuk menyelesaikan
program.
Yang sering diperhatikan oleh reviewer proposal (setelah
melewati tahap administratif):
a. Sumber inspirasi, dari mana persoalan tersebut
berasal.
b. Fokus kegiatan
c. Metode atau solusi (hati-hati dengan ini karena banyak
yang salah memahami apa itu metode)
d. Keunikan produk
e. Kebermanfaatan
Jangan menampilkan keluh kesah dalam laporan kemajuan
karena itu tidak menarik bagi juri. Akan lebih baik jika
menunjukkan solusi nyata untuk permasalahan yang ada
saat pelaksanaan, misalnya metode diganti dsb.

46

6.

Hati-hati dengan ringkasan. Yang diminta dalam ringkasan


adalah isi ringkas proposal bukan summary , sebab
pengertian summary adalah tinjauan atas karya orang.
Demikian pula dalam penulisan artikel ilmiah, jangan tulis
summary melainkan abstrak.
7. Para pemula sebaiknya diarahkan untuk mengikuti PKM-P
atau PKM-KC. Sebab, hasil dari kedua PKM tersebut
(seringkali) bisa dilanjutkan ke PKM-K, PKM-M, dan PKM-T
pada tahun berikutnya.
8. Pada saat pelaksanaan PKM diperkenankan untuk
mendapatkan bantuan dana dari pihak lain dengan catatan
ada surat pernyataan dari pihak yang memberi. Hal itu
menurut juri dipandang sebagai apresiasi dari pihak luar
atas program tersebut.
9. Honorarium bagi tim pelaksana tidak diperkenankan.
10. Jangan membuat program yang tidak dapat selesai dalam
lima bulan. Ingat waktu pelaksanaan maksimum lima bulan!
11. Usahakan anggota tim berasal dari fakultas dan angkatan
yang berbeda.

TIPS PKM-P
1.
2.

Tidak ada mitra dalam PKM-P


Dari kelima jenis PKM hanya PKM-P yang diperkenankan
ada penelitian! PKM yang lain tidak ada.

47

TIPS PKM-KC
1.

2.
3.

4.

5.

Hati-hati pada fasenya. Jika terlalu ke hulu ia akan menjadi


PKM-P, sebaliknya jika terlalu ke hilir dan menjawab
persoalan-persoalan sumber inspirasi dengan produk yang
generik maka ia akan menjadi PKM-T
PKM-KC tidak dapat dilaksanakan tanpa data akademik
PKM-KC memiliki keleluasaan (oleh siapa produk itu akan
dipakai). Bahkan, kita dapat menciptakan sebuah prototype
yang (mungkin kelak) dipakai oleh kampus kita.
Prototype PKM-KC tidak harus 100% fungsional, 70%
pun tidak apa-apa asalkan akan sangat menjanjikan saat
disempurnakan
PKM-KC sangat berpotensi dilanjutkan ke PKM-K karena
salah satu spirit dari PKM-KC adalah untuk membuka jalur
industri yang berbasis karya pikir anak bangsa.

TIPS PKM-GT
Semua pemikiran PKM-GT tidak butuh menjelaskan secara
operasional melainkan dalam tataran kebijakan dan strategi. Ingat,
PKM-GT tidak untuk menyelesaikan permasalahan dalam waktu
dekat!

TIPS PKM-K
1.

Pelaku (yang berwirausaha) dalam PKM-K adalah


mahasiswa. Jadi, jika kita membuat PKM-K dan pelakunya

48

adalah masyarakat di suatu desa maka itu tidak tepat dan


lebih pas sebagai PKM-M,
2. PKM-K merupakan cara kreatif mahasiswa berwirausaha dan
berorientasi pada profit. Pengusul boleh bermitra dengan
kelompok profit tetapi diusahakan dalam proposal tertera
surat pernyataan,
3. Pengusul PKM-K harus membayangkan seolah mereka akan
membuka bisnis dan sedang mengajukan bantuan kredit
pada bank,
4. Kegiatan PKM-K tidak harus sejalan dengan bidang ilmu
pengusul,
5. Teknologi yang akan digunakan untuk memproduksi produk
harus sudah dikuasai,
6. Di dalam PKM K memang tidak dituntut pada saat monev itu
sudah sukses sekali, tetapi setidaknya kegiatan bisnis sudah
mulai jalan,
7. Reviewer lebih tertarik pada produknya bukan pengusulnya.
Pastikan produk itu berbeda dengan produk pada umumnya,
kreatif, unik, tidak mudah ditiru, dan menawarkan nilai yang
memiliki arti bagi calon pelanggan,
8. Buatlah hitung-hitungan cashflow dua sampai tiga tahun
kedepan,
9. Perlu diketahui, daftar pustaka tidak wajib di PKM K.
10. Rencana anggaran PKM-K itu berbeda dengan PKM lainnya.
PKM yang lain anggaran habis untuk kegiatan sedangkan
PKM-K lebih pada perputaran bisnis,

49

11. Pastikan setiap angka dalam hitung-hitungan memiliki dasar


yang dapat dipertanggungjawabkan.

TIPS PKM-M
1. Hati-hati, yayasan termasuk kelompok profit. Jangan
pernah membuat program PKM-M untuk yayasan karena
itu adalah ranahnya PKM-T.
2. Pastikan masyarakat sasaran sesuai dengan program yang
akan dilaksanakan,
3. PKM-M mewajibkan hasil bertukar pikiran dengan mitra.
4. Masalah yang perlu diangkat merupakan masalah mitra
secara nyata, bukan merupakan masalah yang dibuat-buat
oleh mahasiswa,
5. Langkah pertama dalam PKM-M yaitu mengangkat
permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat,
kemudian memilih prioritas-prioritas program yang bisa kita
kembangkan di sana,
6. Masyarakat itu sebenarnya butuh kreativitas, produktivitas,
dan efektivitas organisasi yang ada di sana. Sehingga kita
tidak bisa membuat hanya sekedar motivasi dan pelatihan
teknis,
7. Idealnya, ada penelitian kecil terlebih dahulu sebelum
PKM-M diaplikasikan, yaitu tentang apakah tindakan atau
treatment ini efektif atau perlu penyempurnaan,
8. Ada beberapa nilai tambah dalam PKM-M: (1) Ketekunan,
(2) Dampak yang ditimbulkan, bisa sosial, finansial,
lingkungan dan sebagainya, (3) Produktivitas, (4) Potensi

50

pengembangan atau keberlanjutan, (5) Kelayakan


pelaksanaan, kelayakan rencana dan detail kerja.

TIPS PKM-T
1.

2.

3.

4.

5.

6.

PKM-T tidak melulu berupa teknologi engineering, bidang


ilmu sosial pun dapat melakukan PKM-T. Sebab, yang dilihat
di PKM-T bukanlah action nya melainkan siapa targetnya.
Apabila target program adalah kelompok profit, maka itu
merupakan PKM-T, jika bukan, maka itu PKM-M.
Sebelum menulis proposal PKM-K sebaiknya melakukan
survei pasar, sedangkan PKM-T, sebelum menulis proposal
pengusul harus berkomunikasi dengan masyarakat produktif.
Proposal yang ditulis mahasiswa itu harus betul-betul
merupakan kebutuhan mitra. Sayangnya, yang terjadi
saat ini adalah mahasiswa menulis proposal
PKM-T tetapi kerjasamanya mengada-ada.
Permasalahan mitra banyak sekali, mulai dari masalah
kualitas, masalah produktifitas, masalah kenyamanan kerja,
hingga masalah pemasaran,
Kata kunci dalam PKM-T adalah nilai tambah dan
berkelanjutan. Jadi yang paling bagus itu adalah ketika
PKM-T selesai mitra merasa sangat terbantu sehingga itu
akan dipakai terus,
Penting! Teknologi yang diterapkan harus mutakhir. Jangan
sampai ini memberikan nilai tambah tapi teknologinya
sebetulnya sudah ada sejak zaman batu,

51

7.

8.

Tinjauan pustaka dalam PKM-T yang tepat itu adalah adopsi


dari teknologi yang akan diterapkan pada mitra. Sedangkan
pada PKM-P, tinjauan pustaka berfungsi untuk mencari
originalitas dari penelitian yang akan kita ajukan.
Ingat, sekolah tidak termasuk masyarakat produktif!

52

53

BAB

TIPS DARI PARA


VETERAN PEJUANG
PIMNAS
(TENTANG PELAKSANAAN,
MONEV, DAN PRESENTASI)

Keceriaan salah satu kelompok


PKM UGM jelang presentasi di
hadapan dewan juri

Kelompok Elboo
mempresentasikan hasil PKM
mereka di hadapan dewan juri

Kelompok PKM-M UGM mempresentasikan


poster mereka di hadapan dewan juri

Kelompok PKM-PSH UGM mencuri-curi


kesempatan berfoto di waktu senggang

Kontingen UGM bersiap study


tour ke Kebun Raya Bogor

55

TIPS UMUM
1.

Buat target. Tidak masalah target tinggi, emas PIMNAS


misalnya, asal diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh
untuk mewujudkannya.
2. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin. Baca buku
panduan dan pahami materi sosialisasi PKM. Jangan sampai
salah kamar dan salah secara administratif!
3. Brainstorming ide. Hal ini sangat penting untuk
mempermudah Anda mendapatkan ide. Untuk memantik
gagasan, Anda bisa melihat judul-judul proposal sebelumnya
yang pernah didanai maupun yang pernah lolos PIMNAS.
4. Atur waktu sebaik mungkin. Salah satu tantangan PKM
adalah kesibukan yang dimiliki oleh masing-masing anggota.
Untuk itu, pengaturan waktu sangat krusial. Jangan biasakan
telat!
5. Kuatkan bonding antar anggota. Hubungan antar anggota
kelompok yang harmonis dapat meningkatkan performa kerja
kelompok sehingga hasilnya akan lebih baik. Jika perlu,
sesekali adakan kegiatan nonformal untuk merekatkan
hubungan antar anggota
6. Perdalam ilmu. Jangan lupa untuk mempelajari banyak hal
yang berkaitan dengan program Anda.
7. Cari dosen pendamping yang memang memiliki keahlian
pada gagasan yang Anda punya. Setelah itu pastikan
hubungan Anda dengan pendamping intensif. Diskusikan
hal-hal penting terkait program yang akan anda kerjakan.

56

Jangan sampai dosen pendamping hanya diminta untuk


sekadar tanda tangan logbook dan lembar pengesahan.
8. Konsultasi dengan yang berpengalaman. Bagaimanapun
juga, pengalaman adalah guru terbaik. Untuk itu, alangkah
baiknya Anda menyempatkan waktu untuk berkonsultasi
kepada para veteran PIMNAS atau minimal ke PKM Center
UGM.
9. Berdoa. Jangan pernah lupa untuk yang satu ini!

PELAKSANAAN PROGRAM
1.
2.

3.

4.
5.

Atur timeline. Susunlah timeline yang realistis dengan


memperkirakan semua kemungkinan kendala yang muncul.
Persiapan penelitian (khusus PKM-P). Sebelum penelitian
dimulai, pastikan semua alat, bahan, dan laboratorium yang
akan digunakan telah siap. Buatlah list kebutuhan untuk
penelitian sehingga apabila ada barang-barang yang sulit
didapat atau perijinan laboratorium yang sulit dan lama bisa
ditanggulangi dengan mempersiapkannya lebih awal.
Dokumentasi! Jangan lupa mengabadikan semua
kegiatan yang telah dilakukan. Sebab, itu akan sangat
berguna saat penulisan logbook dan saat monev. Kalau
perlu, tugaskan salahsatu anggota tim yang secara khusus
mendokumentasikan seluruh kegiatan.
Usahakan adanya saling keterbukaan dalam bekerja, baik
terhadap teman setim maupun dengan dosen pendamping
Pastikan setiap anggota memiliki peran dan memahami betulbetul tugas dan tanggungjawabnya dalam peran tersebut,

57

6.

Bagi yang membutuhkan laboratorium, booking jauh-jauh hari


karena pengguna laboratorium tidak hanya pengusul PKM,
7. Buat grup di media sosial yang berisikan seluruh anggota
kelompok untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi,
8. Buat logbook yang lengkap, detail, dan disertai lampiranlampiran yang mendukung. Jangan lupa minta dosen
pendamping untuk bertandatangan dan memberikan kritik
dan sarannya,
9. Selalu isi logbook online. Untuk yang ini jangan pernah
sekali-kali menunda. Sebab, di akhir Anda akan dipusingkan
dengan hal tersebut (ini berlaku juga untuk logbook offline).
Logbook ini harus diisi selengkap mungkin karena juri
nasional lebih mudah memantau Anda melalui media ini.
10. Siapkan laporan kemajuan sebaik-baiknya sebab itu menjadi
salah satu komponen penilaian saat monev,
11. Manajemen keuangan harus ditata sejak awal. Terbatasnya
anggaran mengharuskan Anda untuk sangat berhati-hati
dalam mengatur keuangan. Jangan lupa pula susun laporan
keuangan dengan baik dan rapi,
12. Luangkan waktu untuk berkumpul tatap muka antar anggota
secara rutin.

SAAT MONEV
1.

Pastikan penelitian Anda bisa dilaksanakan dan selesai


sebelum monev Dikti. Selesai artinya 100% sudah tuntas.

58

Bahkan jika memungkinkan Anda telah membuat draft artikel


ilmiah,
2. Gunakan metode yang sahih dan terpercaya. Selalu sertakan
referensi yang jelas dan pastikan Anda punya referensi
tersebut. Jangan lupa untuk menambahkannya di file
presentasi (setelah slide presentasi Anda) untuk jaga-jaga
apabila dibutuhkan saat tanya jawab dengan pemonev (hal
ini juga berlaku saat PIMNAS),
3. Latihan presentasi terus. Monev eksternal adalah kunci
menuju PIMNAS. Pilih seorang presenter di antara anggota
Anda yang good looking, komunikatif, charming, suaranya
lantang, dan benar-benar menguasai slide. Sempatkan untuk
meminta pendapat kakak-kakak yang telah berpengalaman
di PIMNAS atau dosen Pembina,
4. Jika program Anda mengahasilkan sebuah produk, sebisa
mungkin buatkan packaging yang menarik. Tunjukkan produk
tersebut dengan bangga di depan juri nasional saat monev
eksternal,
5. Siapkan slide presentasi yang super keren sekelas PIMNAS.
Konsultasi dan diskusikan juga dengan kakak-kakak veteran
PIMNAS.
6. Khusus untuk PKM-P, usahakan PKM memiliki banyak hasil
atau variable (lebih dari dua). Anda boleh menambah variabel
di luar proposal. Ingat, MENAMBAH bukan MENGGANTI.
Jika di proposal Anda menuliskan variabel ABC, Anda boleh

59

7.

mengerjakan ABCDEF, tapi tidak boleh GHIJK (berbeda


sama sekali dengan yang ada di proposal).
Ringkasnya, hal-hal yang harus dipersiapkan saat monev
eksternal adalah: hasil program, slide sekelas PIMNAS,
presenter yang paling ciamik, artikel ilmiah (kalau sanggup
in English), logbook yang detail, dosen pendamping yang
semangat mendukung, pakaian rapi dengan almamater, dan
jangan lupa doa.

SAAT PRESENTASI DAN TANYA JAWAB


1.

Buat bank soal sekaligus jawabannya dan selalu berlatih


menjawab pertanyaan dari siapapun supaya semakin banyak
referensi pertanyaan yang sudah terjawab. Semakin banyak
berlatih, semakin banyak menjawab pertanyaan, semakin
mudah menjawab pertanyaan juri dan semakin dekat dengan
medali emas.
2. Muka boleh tegang tapi harus tetap tampak meyakinkan,
3. Jawab pertanyaan dari juri dengan tegas, mantab, dan to
the point
4. Hafalkan seluruh materi tentang PKM anda. Hal itu akan
memudahkan untuk memberikan pemahaman kepada juri,
5. Buat slide sebagus mungkin, biasanya model-model
infografis itu lebih menarik.
6. Presenter harus beraksi layaknya seperti penyiar berita, yakni
dengan pembawaan dan intonasi suara yang baik.

60

7.
8.

Tunjukkan bukti-bukti hasil program Anda dengan detail.


Tidak ada aturan khusus mengenai jumlah presenter, kami
sarankan satu saja yang berperan sebagai presenter dan
dipastikan yang benar-benar paling siap. Jika memang ingin
berdua boleh-boleh saja tapi harus sering latihan bersama
agar terbiasa dan tidak canggung waktu presentasi.
9. Saat menjawab pertanyaan juri, jawablah dengan tenang
dan runtut. Jangan ada yang dominan dalam menjawab
juri, usahakan semua anggota turut andil dalam menjawab
pertanyaan.
10. Cari style presentasi beda dan unik, selalu senyum ketika
presentasi, tonjolkan diskusi sebelum menjawab pertanyaan,
tetap tenang dan tata kalimat saat akan menjawab, cepat dan
cukup anggota kelompok yang menjawab pertanyaan
11. Ketika ada kendala saat presentasi (misalnya ppt mati),
jangan panik, tetap fokus dan lanjutkan presentasi, the show
must go on!

61

Bab

VI

STATISTIK PRESTASI
UGM DI PIMNAS
LIMA TAHUN
TERAKHIR

Kontingen UGM menyimak


penjelasan dari tour guide
KRB

Masing-masing anggota
kontingen UGM dibekali air
mineral jelang masuk ke
kelas presentasi

Official Team UGM berfoto


dengan maskot PIMNAS
XXIX, Bramara

Para dosen pembina PKM


UGM berfoto sesaat setelah
tiba di IPB

NO

2016

2015-

2015

2014-

2014

2013-

2013

2012-

2011-2012

PERIODE

TAHUN

10

EMAS

PERAK

PERUNGGU

PRESENTASI

1. Capaian Medali Tiap PIMNAS

10

20

11

JUMLAH

EMAS

PERAK

PERUNGGU

POSTER

10

11

JUMLAH

63

64

2. Persentase Usulan Didanai dan Lolos


PIMNAS

NO

PERSENTASE

TAHUN
PERIODE

USULAN : DIDANAI

DIDANAI : PIMNAS

2011-2012

34%

6%

2012-2013

35%

8%

2013-2014

45%

13%

2014-2015

45%

6%

2015-2016

24%

10%

2011-2012

2012-2013

2013-2014

2014-2015

2015-2016

PERIODE

TAHUN

NO

13

EMAS

3. Prestasi Kumulatif

PERAK

10

PERUNGGU

JUMLAH

20

14

28

19

17

TOTAL

Peringkat 2

Peringkat 2

Juara Umum

Peringkat 2

Peringkat 9

KETERANGAN

65

Opening Ceremony PIMNAS XXIX

Suasana Closing Ceremony PIMNAS XXIX

67

REFERENSI
1.
2.
3.

Pedoman PKM 2016


Materi Training of Trainers Pembimbing Metode Penelitian
untuk Kreativitas Mahasiswa
Survei PKM Center

68

TIM KREATIF
Editor in Chief
Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D.
Pria yang kerap disapa pak AAS ini
adalah Kepala Sub Direktorat Kreativitas
Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan
UGM sejak Mei 2015. Sebelumnya sempat
mengepalai Sub Direktorat Hubungan Alumni
DKAUI UGM. Kesehariannya, alumni Curtin
University, Australia; KTH, Swedia dan Teknik
Elektro UGM ini menjadi dosen di Jurusan Teknik Fisika FT UGM.
Pria yang menekuni bidang Sistem Energi Terbarukan ini adalah
peraih Habibie Award 2014 bidang Ilmu Rekayasa.

Koordinator
Yuswantoro Sidqi, S.AP.
Meskipun baru menjabat sebagai
Kepala Seksi Bidang Pengelolaan Kreativitas
Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM
sejak bulan Mei 2015, pria yang dikenal
dengan nama pak Yus ini telah dikenal luas
oleh mahasiswa. Kiprahnya di Direktorat

69

Kemahasiswaan sudah dimulai sejak 2012 sebagai sekretaris


Direktur Kemahasiswaan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai
Sekretaris Wakil Rektor Senior Bidang Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat tahun 2007 2012.

Editor
Zaenuddin, A.Md., S.ST.Ars.
Pak Zaen, begitu panggilan akrabnya.
Saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi
Pengelolaan Kompetisi Mahasiswa Direktorat
Kemahasiswaan. Sebelumnya dia menjabat
sebagai arsiparis di Arsip UGM. Pria lulusan D3
Kearsipan UGM dan D4 Kearsipan Universitas
Terbuka beberapa kali ini menyabet penghargaan. Tahun 2009,
dia meraih penghargaan sebagai arsiparis berprestasi kedua
tingkat Depatemen Pendidikan Nasional. Pada tahun 2016 menjadi
pemenang pertama Lomba Karya Tulis Bidang Kearsipan yang
diselenggarakan Arsip Nasional RI.

Sri Utari
Bu Utari juga merupakan staff di Sub
Direktorat Kreativitas Mahasiswa Direktorat
Kemahasiswaan UGM bidang administrasi.
Sebelumnya, ia sudah pernah bekerja di bidang

70

percetakan dan penerbitan. Tercatat sejak tahun 1982 ia telah


aktif di UGM Press.

Produksi
Peni Purwatiningsih
Bu Peni merupakan staff di Sub
Direktorat Kreativitas Mahasiswa Direktorat
Kemahasiswaan UGM bidang administrasi.
Sebelumnya, ia sudah pernah bekerja di bidang
percetakan dan penerbitan. Tercatat sejak tahun
1997 ia telah aktif di UGM Press.

Humas dan Publikasi


Suharyadi
Suharyadi sudah akrab dengan
mahasiswa sejak bertugas di gelanggang
mahasiswa tahun 1999. Lebih dari satu dekade
di gelanggang, ia kemudian dipindahtugaskan
menjadi staff di Sub Direktorat Kreativitas
Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM
bidang perlengkapan.

71

Desain dan Tata Letak


M. Ali Imran Z
Ali merupakan staff magang bidang
desain dan IT di Sub Direktorat Kreativitas
Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan
UGM. Mahasiswa program studi Geofisika
ini dulu pernah aktif di organisasi Himpunan
Mahasiswa Geofisika Indonesia sebagai
Kepala Divisi Multimedia. Ia juga aktif di
Himpunan Mahasiswa Geofisika UGM sebagai staff Departemen
Multimedia. Ali sebelumnya juga pernah mengemban amanah
sebagai Pimpinan Umum Badan Mandiri Media dan Informasi
Keluarga Muslim FMIPA UGM pada tahun 2014.

Penyusun Konten
Tohir Mustofa
Tohir adalah lulusan jurusan Sastra
Asia Barat UGM yang direkrut menjadi staff
magang bagian publikasi dan dokumentasi
di Sub Direktorat Kreativitas Mahasiswa
Direktorat Kemahasiswaan UGM. Ia pernah
aktif di BPPM Balairung pada tahun 2013. Di
tahun yang sama ia juga aktif di UKM Gama
Cendekia sebagai staff di departemen hubungan masyarakat.

72

Shifatul Lathiefah
Shifa merupakan staff kontrak
bagian Program Coordinator di Sub
Direktorat Kreativitas Mahasiswa Direktorat
Kemahasiswaan UGM. Lulusan Fakultas
Peternakan UGM ini dulunya mengabdi
menjadi Asisten Laboratorium di Fakultas
Peternakan, selain itu juga pernah aktif di
organisasi kampus seperti kelompok studi dan dewan perwakilan
mahasiswa Fakultas Peternakan.

Anda mungkin juga menyukai