Anda di halaman 1dari 3

Prinsip Anastesi Pada Trepanasi

Sasaran utama pengelolaan anestesi untuk pasien dengan cedera otak adalah optimalisasi tekanan
perfusi otak dan oksigenasi otak, menghindari cedera sekunder dan memberikan fasilitas
pembedahan yang optimal untuk dokter bedah saraf. Penatalaksanaan anestesi pada suatu
cedera otak traumatik harus menjamin adekuasi fungsi respirasi dan sirkulasi.
Tujuanutamapenilaiandanpenatalaksanaanpasiencederakepalaadalahmempertahankanaliran
darahotak(cerebralbloodflow/CBF)yangadekuatdanmenghindariiskemikserebralserta
hipoksia.PadapasiencederakepalaterjadikehilanganautoregulasiCBFdanCBFmenjadi
proporsional dengan tekanan perfusi otak (cerebral perfusion pressure/CPP), yang secara
langsung ditentukan oleh tekanan arteri ratarata dan tekanan intrakranial (intracranial
pressure/ICP)denganrumus:CPP=MAPICP
Sesuai dengan target utama penatalaksanaan anestesi pada pasien cedera otak yaitu untuk
menjamintekananperfusiserebralyangadekuat,makapemantauansecaraketatparameter
hemodinamikdasarberupatekanandarahdanlajunadidilakukansecaraberkesinambungan.
MekanismeutamauntukmempertahankanCPPadalahmenjamintekananarterirataratayang
adekuat (dengan penggunaan cairan dan kalau perlu dengan pemberian vasopresor) untuk
mencegahpeningkatantekananintrakranialyangberlebihan.Padaorangyangnormal,ICP
berkisar010mmHgdanhalinisangattergantungpadaautoregulasiCBF(misalnyajumlah
darah dalam kranium). Vasokonstriksi atau vasodilatasi pembuluh darah serebral terjadi
sebagairesponsterhadapMAP,PaO2,PaCO2danviskositasdarah.Sekalipunresponsrespons
tersebut kemungkinan sudah sangat berkurang atau hilang pada keadaan cedera kepala,
pencegahan terhadap cedera kepala sekundermeliputi manipulasi tehadap variabelvariabel
tersebutdiatas.SetiappeningkatanPaCO2akanmenyebabkanvasodilatasidanpeningkatan
CBF, yang selanjutnya dapat meningkatkan ICP; Sedangkan pengurangan PaCO2 dapat
menyebabkan vasokonstriksi yang selanjutnya menyebabkan pengurangan CBF dan ICP.
Sedangkan hiperventilasi yang berlebihan dapat menyebabkan iskemia. Penurunan PaO2
menyebabkanvasodilatasidengankonsekuensinyapeningkatanICP
Prinsip pengelolaan anestesi untuk operasi otak atau operasi lain tetapi pasiennya mempunyai
kelainan otak adalah :
1. Jalan nafas harus bebas sepanjang waktu (Airway).
2. Ventilasi kendali, PaCO2 normokapnia pada cedera kepala (35mmHg), sedikit hipokapnia
pada tumor, PaO2 100 200 mmHg (Breathing).
3. Target normotensi (hindari lonjakan tekanan darah), cairan isoosmoler, normovolemia,
normoglikemia, tidak ada gangguan drainase vena serebral/hindari peningkatan tekanan vena
serebral (Circulation).
4. Hindari obat-obatan atau teknik yang meningkatkan tekanan intrakranial, berikan obatobatan yeng mempunyai efek proteksi otak (Drugs).
5. Pertahankan suhu permissive hipotermia, di kamar operasi 35C dan di ICU 35C 36C
(Environment).
Obat-obat anastesi yang menyebabkan TIK meningkat

Anastetika
Thiopental
Etomidat
Propofol
Fentanyl
Alfentanil
Sulfentanil
Ketamin
Midazolam

Aliran darah otak


Menurun
Menurun
Menurun
0/Menurun
0/Menurun
0/Menurun/Meningkat
Meningkat
Menurun

CMRO2
Menurun
Menurun
Menurun
0/Menurun
0/Menurun
0/Menurun
Meningkat
0/Menurun

Tekanan Intrakranial
Menurun
Menurun
Menurun
0/Menurun
0/Menurun
0/Menurun
Meningkat
0/Menurun

Efek anastetika terhadap aliran darah otak, CMRO2 dan TIK

Efek anastetika inhalasi terhadap aliran darah otak, CMRO2 dan TIK
Anastetika
N2O
Halothan
Enfluran
Isofluran
Desfluran
Sevofluran

Aliran darah otak


Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat

CMRO2
0/Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun

Tekanan Intrakranial
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat

Pengaruh pelumpuh otot terhadap hemodinamik, denyut jantung dan TIK


Obat

MAP

Denyut jantung

TIK

Suksinilkolin
Atrakurium
Vekuronium
Pankuronium
Metokurin
d-Tubokurarin
Gallamin

atau

Sumber:

Sampai

Bisri T. Seri Buku Literasi Anestesiologi: Dasar-dasar Neuroanestesi. Bandung: Saga Olahcitra;
2011.
Lalenoh C, Sudjito MH, Suryono B. Penanganan Anastesi Pada Cedera Otak Traumatik. JNI
2012: 1(2):120-132
Sasongko H, Harahap S. Anastesi Untuk Pasien Dengan Perdarahan Intraserebral Yang
Dilakukan Kraniektomi Dekompresi Berat. JNI 2012;1(2):101-109

Anda mungkin juga menyukai