Anda di halaman 1dari 3

Blefaritis

Oleh: Debby Rosyida


(201620401011116)
Blefaritis anterior

– Definisi: Radang bilateral kronik yang umum di tepi palpebral


– Ada 2 jenis: Blefaritis stafilokokus dan blefaritis sebooik
– Gejala: iritasi, rasa terbakar, gatal pada tepi palpebral, mata berbingkai merah,
granulasi menempel ke bulu mata
– Tipe stafilokokokus: crustae kering, palpebra merah, ada ulserasi kecil di sepanjang tepi
palpebral, bulu mata rontok
– Tipe seboroik: crustae berminyak, tidak terjadi ulserasi, tepian palpebral tidak begitu merah
– Tipe campuran: crustae kering dan berminyak, tepi palpebra merah dan ada ulserasi
– Terapi:
– Kulit kepala, alis mata dan tepi palpebral dibersihkan memakai sabun dan shampo
– Pemberian salep mata antibiotik dengan aplikator kapas sekali sehari pada tepian palpebral
– Komplikasi: hordeolum, kalazion, keratitis eptel 1/3 bawah kornea, dan infiltrate kornea
marginal, konjungtivitis BERULANG
Blefaritis posterior

– Definisi: Peradangan palpebral akibat disfungsi kelenjar meibom, terjadi


bilateral dan kronik
– Patofisiologi: lipase bakteri dapat menimbulkan peradangan pada kelenjar
meibom dan konjungtiva seta menyebabkan terganggunya film air mata
– Gejala: Meibomianitis, hordeolum, chalazion, tepi kelopak mata hiperemi dan
telangiectasia, membulat dan berguling ke dalam, air mata berbusa/berminyak,
keratitis epitel, vaskularisasi perifer dan penipidan
– Terapi: Antibiotik sistemik (doksisiklin 100 mg 2x sehari atau eritromisin 250 mg
3x sehari), steroid topical prednisolone 0,125% 2x sehari

Anda mungkin juga menyukai