Definisi : Patch merah dibawah lapisan konjungtiva akibat pecahnya arteri konjungtiva atau
arteri episklera yang tidak disadari sebelumnya (gak nyeri)
Etiologi :
o Spontan (idiopatik, biasanya orang tua dgn artherosklerosis), trauma
o Trauma ringan (gosok2 mata) hingga trauma subkonjungtiva (dicolok)
o Aktivitas yg meningkatkan tekanan pada mata (batuk kuat, batuk rejan, bersin kuat,
defekasi dengan konsistensi keras, angkat beban berat)
o Hipertensi atau kelainan pemb.darah (faktor koagulasi, hemophilia, konsumsi
obat(coumarin, sildenafil sitrat, verdenafil, tadafi, pralidoxime, antikoagulan)
Manifestasi klinis :
o Kayak ada sesuatu, ganjalan
o Gak nyeri
o Warna merah jadi hitam (hematoma subkonjungtiva)
Diagnosis :
o Periksa TD, Lab (DM dan kolestrol sbg faktor resiko arterosklerosis)
o Funduskopi penting untuk menyingkirkan kelainan segmen posterior
o Pada riwayat trauma, apabila ketemu tek.bola mata rendah (pake tonometry), visus
turun, pupil lonjong maka perlu eksplorasi bola mata utk curigai adanya ruptur bulbus
okuli
o Pada fraktur basis kranii, ada hematoma kacamata juga (raccoon eyes)
Tatalaksana :
o Kompres hangat aja, darah di absorpsi dan ilang dalam waktu 1-2 minggu
Komplikasi :
o hana komplikasi
Mata Kering (dry eyes) / keratokonjungtivitis sika (kompetensi ?)
Definisi : keringnya permukaan kornea dan konjungtiva krn berkurangnya fungsi air mata
Etiologi :
o Defisiensi komponen lemak air mata. Misalnya : blefaritis menahun, distikiasis dan
akibat pembedahan kelopak mata
o Defisiensi kelenjar air mata : sindrom syogren, sindrom riley day, alakrimia kongenital,
aplasia kongenital saraf trigeminus,sarkoidosis, limfoma kelenjar air mata (obstruksi),
obat2 diuretik, atropine, usia tua
o Defisiensi komponen musin(lendirnya) : benign ocular pempigoid, defisiensi vitamin A
(vit A berguna utk sekresi mucus dari sel goblet, kalo defisiensi jadi mucus gak keluar,
kelembapan mata terganggu), trauma kimia (iritasi dan rusak jaringan dibawahnya),
stevens jhonson sindrom
o Penguapan berlebihan, keratitis neuroparalitik (ganggaun nervus lima trigeminal), hidup
di gurun pasir (jelas), keratitis lagoftalmus (mata gabisa nutup jdi suhu luar + hembusan
angin asoy bikin kering)
o Parut pada kornea atau hilangnya mikrovili kornea
Manifestasi klinis :
o Gatal
o Kayak ada pasir
o Silau
o Pengelihatan kabur
o Sekresi mucus berlebihan, watery
o Susah gerakin kelopak mata
o Tampak kering, ada erosi
o Konjungtiva bulbi yg di sclera tampak hiperemis edema kusam, kadang ada benang
mucus kekuning2an di forniks konjungtiva bagian bawah
Diagnosis :
o Tes schirmer, kalo resapan air mata di kertas schirmer kurang dari 10mm dalam 5 menit
dianggap abnormal
o Tes zat warna rose Bengal konjungtiva : terlihat konjungtiva berwarna titik merah
karena jar konjungtiva yang mati menyerap zat warna
o Tear film break up time : waktu antara ngedip lengkap sampai timbulnya bercak kering
sesudah mata dibuka minimal terjadi sesudah 15-20 detik, tidak pernah kurang dari 10
detik
Tatalaksana :
o Kasi artificial tear kalo yg kurang komponen air
o Kasih lensa kontak apanbila yg kurang komponen mucus
o Tutup pungtum larima kalau terjadi penguapan berlebihan
o Kasih antibiotic topical untk cegah infeksi sekunder
Komplikasi :
o Ulkus kornea, korne tipis, infeksi sekunder oleh bakteri, neovaskularisasi kornea
(merah,sakit)
Blefaritis (kompetensi 4)