Anda di halaman 1dari 12

UJI NON PARAMETRIK

Mann-Whitney U-Test

U-Test ini digunakan untuk menguji signifikasni hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Test ini merupakan test yang terbaik
untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila berbentuk interval,
maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval,
sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test
tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini tidak dapat digunakan.

Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, yaitu rumus 4.5 dan 4.6, kedua
rumus tersebut digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk
mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harag U yang lebih kecil tersebut yang
digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U tabel.

Rumus 4.5
n1 (n 1+1 )
U 1=n 1 n2 + R 1
2

Rumus 4.6
n2 (n 2+1)
U 2=n 1 n2 + R2
2

Dimana :

n1 = Jumlah sampel 1

n2 = Jumlah sampel 2

U 1 = Jumlah peringkat 1

U 2 = Jumlah Peringkat 2

R1 n1
= Jumlah rangking pada sampel

R2 n2
= Jumlah rangking pada sampel
Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah pervedaan kualitas manajemen
antara Bank yang dianggap favorite oleh masyarakat dan Bank yang tidak
favorite. Pneletian menggunakan sampel 12 Bank yang dianggap tidak favorite
dan 15 Bank yang dianggap favorite. Selanjutnya kedua kelompok Bank
tersebut diukur kualitas manajemennya dengan menggunakan sebuah
inbtrumen, yang terdiri beberapa butir pertanyaan. Skor penilaian tertinggi 40
dan terendah 0.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka:

1. Judul peneletiannya dapat dirumuskan sebagai berikut


Perbandingan kualitias manajemen Bank yang favorite dan tidak Favorite
2. Variabel penelitiannya adalah:
a. Kualitas manajemen variabel independen
b. Favorite Bank Variabel independen
3. Rumusan masalah :
Adakah perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Bank yang
favorite dan tidak favorite
4. Sampel:
Terdiri dua kelompok Bank yaitu kelompok A (bank tidak favorite)=12 Bank
dan kelompok B (bank yang favorite)= 15 bank.
5. Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signufikan antara
bank yang favorite dan tidak favorite
Ha:Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara bank yang
favorite dan tidak favorite.
6. Kriteria Pengujian Hipotesis:
Ho diterima bila harga U yang terkecil lebih besar dari U table (table IX
dilampiran)
7. Penyajian data
Data yang terkumpul berikut pemberian peringkatnya ditunjukan pada table
4.6 berikut .
Cara membuat peringkat : angka 10 ada dua, yaitu 10,10 mestinya 1 dan 2.
Disini diambil tengahnya yaitu 1,5 dan 1,5 peringkat berikutnya adalah
peringkat 3. Pada kelompok 2 ada nilai 19 jumlahnya 5. Rangking tengahnya
15 yaitu antara 14 dan 15 (rangking 13,14,15,16,17). Selanjutnya angka 21
adalah rangking 18. Jadi yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah
data yang berbentuk peringkat (ordinal)
TABEL 4.6

TABEL NILAI KUALITAS BANK

Kel. A Nilai Peringkat Kel.B Niali Peringkat


Kualitas Kualitas
1 16 10 1 19 15
2 18 12 2 19 15
3 10 1,5 3 21 18
4 12 4,5 4 25 21,5
5 16 10 5 26 23
6 14 6 6 27 25
7 15 7,5 7 23 19,5
8 10 1,5 8 27 25
9 12 4,5 9 19 15
10 15 7,5 10 19 15
11 16 10 11 25 21,5
12 11 3 12 27 25
13 23 19,5
14 19 15
15 29 27
R1=78 R2=300

8. Perhitngan :
PERHITUNGAN

Nilai Kualitas untuk Bank kelompok A & B kemudian dirangking


(peringkat). Dengan rumus 4.5 dan 4.6 harga U dapar ditemukan.

12(12+1)
U 1=12 x 15+ 78=180
2

15 ( 15+1 )
U 2=12 x 15+ 300=0
2
U2 U1
Ternyata harga Lebih kecil dari , Dengan demikian yang
U2
digunakan untuk membandingkan dengan U table adalah yang
nilainya terkecil yaitu 0. Berdasarkan table (Mann Whitney) dengan 0,025
n1 n2
(untuk pengujian dua pihak menjadi 0,05) dengan =12 dan
=15, diperoleh nilai Tabel Mann Whitney = 42. Ternyata nilai U hitung lebih
kecil dari table (0 <42). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

9. Kesimpulan
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Bank yang
favorite dan tidak favorite. Bank yang favorite kualitas manajemennya sudah
baik.

10. Saran.
Bank yang tidak favorite perlu meningkatkan kualitas manajemennya bila
ingin menjadi bank yang favorite
n1 n2
Bila + lebih dari 20. Maka digunakan dengan pendekatan kurve
normal rumus z.(tidak diberikan contoh)

Test Kolmogorov Smirnov Dua Sampel

Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada table distribusi frekuensi
kumulatif dengan menggunakan klas-klas interval. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:

Rumus 4.6

D=Maksimum [S n1 ( X )S n2
(X)]
Contoh

Dilakukan penelitian untuk membandingkan produktivitas operator mesin


CNC (Computered Numerical Controlled) lulusan SMK mesin dan SMU IPA.
Pengamatan dilakukan pada sampel yang dipilih secara random. Untuk lulusan
SMK 10 orang dan juga untuk lulusan SMU 10 orang. Produktivitas kerja
diukur dari tingkat kesalahan kerja selama 4 bulan. Hasilnya ditu8njukan
dalam table 4.7 berikut.

Berdasarkan hal tersebut maka:

1. Judul penelitiannya dapat disusun sebagai berikut:


Perbandingan produktivitas kerja karyawan lulusab SMK dan SMU.
2. Variabel penelitiannya adalah :
a. Jenis pendidikan (SMK-SMU) variabel independen
b. Produktivitas kerja variabel dependen
3. Rumusan masalah :
Adakah perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara karyawan
lulusan SMU dan SMK
4. Sampel :
Terdiri dua kelompok sampel yaitu karyawan lulusan SMK berjumlah 10
orang dan lulusan SMU sebanyak 10 orang
5. Hipotesis:
Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara karyawan
lulusan SMK dan SMU
Ha : tidak terdapat perbedaan produktivitas yang signifikan antara karyawan
lulusan SMK dan SMU.
6. Kriteria Pengujian Hipotesis
K D hitung K D tabel
Ho diterima bila lebih kecil atau sama dengan
7. Penyajian data :
Data hasil penelitian ditunjukan pada table 4.7 berikut

TABEL 4.7
TINGKAT KESALAHAN KERJA OPERATOR MESIN CNC
LULUSAN SMK DAN SMU DALAM %

NO Lulusan SMK Lulusan SMU


1 1.0 3.0
2 2.0 4.0
3 1.0 8.0
4 1.0 2.0
5 3.0 5.0
6 1.0 6.0
7 2.0 3.0
8 1.0 5.0
9 5.0 7.0
10 5.0 8.0

8. Perhitungan :
Untuk keperluan perhitungan data tersebut selanjutnya disusun dalam table
distribusi frekuensi kumulatif. Seperti yang ditunjukan pada table 4.8 berikut

TABEL 4.8
TINGKAT KESALAHAN KERJA OPERATOR LULUSAN SMK

No Interval F Kmulatif
1 12 7 7
2 34 1 8
3 5- 6 2 10
4 78 0 10

Untuk pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov,maka kedua table tersebut


disusun kembali ke dalam table 4.10 nilai kumulatifnya dinyatakan dalam bentuk
n n
proporsional, jadi semuanya di bagi dengan n. dalam hal ini 1 dan 2 sama
yaitu 10.

Tabel 4.10
TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN DENGAN

KOLMOGROV SMIRNOV

KELOMPOK KESALAHAN
1-2 % 3-4 % 5-6 % 7-8 %
S10 (X) 7/10 1/10 2/10 0/10
S10(X) 1/10 3/10 3/10 3/10
n 6/10 2/10 1/10 3/10
S 1 X-S
n2
X

Berdasarkan perhitungan pada table tersebut, terlihat bahwa selisih yang terbesar
n n P
S 1 (x) S 1 =6/10. Dalam hal ini pembilang (K D )nya = 6. Harga ini
KD
selanjutnya dibandingkan dengan harga tabel (table X). Bila pengujian
KD
hipotesis dengan uji satu pihak, kesalahan = 5 %, dan n =10, maka harga
KD KD
dalam table = 6. Harga hitung= 6. Ternyata sampel dengan tabel (6 =
6 ), Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara produktivitas kerja lulusan SMK dengan SMU.

KD KD
( hitung tabel Ho diterima dan Ha ditolak). Untuk sampel yang
n1 n2
besar dan lebih besar dari 40, pengujian signifikansinya dapat
n1
menggunakan table XV , dalam hal ini besarnya tidak harus sama dengan
n2
. Jadi bisa berbeda. Dalam table ditunjukkan berbagai rumus untuk menguji
KD
signifikansi harga yang didasarkan pada tingkat kesalahan yang ditetapkan.
Misalnya untuk kesalahan 5 % (0,05) harga D sebagai pengganti table dapat dihitung
dengan rumus 4.7 berikut

Rumus 4.7

KD
= 1,36 n 1+n 2
n1 n
2
Untuk contoh diatas dapat di hitung

KD = 1,36 10+10
10.10 = 0,6

KD KD
Pada contoh diatas harga hitung = 6: 10 = 0,6. Ternyata harga hitung
sama dengan harga table dengan demikian Ho tetap diterima. (0,6=0,6)

9. Kesimpulan :
Produktivitas kerja karyawan SMK tidak berbeda dengan Lulusan SMU

10. Saran
Pengangkatan karyawan untuk menjadi operator mesin CNC dapat
menggunakan Lulusan SMU atau SMK.

WILCOXON MATCH PAIRS TEST


Teknik ini merupakan pemyempurnaan dari uji tanda ( Sign Test) kalau
dalam uji tanda besarnya selisih nilai angka antara positif dan negative tidak
diperhitungkan, sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti
dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
( berjenjang )

Contoh :

Pada suatu kantor pemerintah dilakukan penelitian untuk mengetahui


pengaruh ruangan yang diberi AC terhadap produktivitas kerja. Pengumpulan
data terhadap Sampel random 10 orang pegawai Diukur produktivitas
kerjanya setelah ruang kerjanya dipasangdipasang. Data produktivitas kerja
pegawai sebelum AC dipasang adalah Xa dan sesudah dipasang adalah Xb.
Jumlah pegawai yang digunakan sebagai sumber data= 10

Berdasarkan hal tersebut, maka :

1. Judul penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :


Pengaruh AC terhadap produktivitas kerja, atau perbedaan produktivitas kerja
sebelum dan sesudah ada dalam ruang kerjanya
2. Variabel
Dalam penelitian itu adalah AC sebagai variabel independen dan produktivitas
kerja sebagai variabel dependen
3. Rumusan masalah penelitian :
Adakah pengaruh AC terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai di kantor
pemerintah tersebut?
4. Ukuran sampel 10 orang yang diambil secara random
5. Desain penelitian : ditunjukan pada gambar 3.6 berikut

Sampel random 10 orang


Sampel random 10 orang Dipasang
pegawai Diukur pegawai Diukur produktivitas
AC kerjanya setelah ruang kerjanya
produktivitas kerjanya
sebelum ruang kerjanya dipasang AC
dipasang AC

Gambar 3.6 Desain penelitian Pengaruh AC terhadap produktivitas


kerja pegawai

6. Tempat penelitian : salah satu kantor pemerintah


7. Langkah-langkah penelitian :
Menetukan 10 anggota sampel penelitian secara random mengukur
produktivitas kerjanya. Ruangan kerja 10 orang tersebut di pasangi AC
Setelah 6 bulan di ukur produktivitas kerjanya.
Analisis dilakukan dengan membanding produktivitas sebelum dan sesudah
ruangan kerja memakai AC
8. Hipotesis
Ho : tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan
sesudah memakai AC. Jadi AC tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai
Ha : Terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah
memakai AC. Jadi AC berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai AC
9. Kriteria Pengujian Hipotesis
Ho diterima bila harga jumlah jenjang yang terkecil T (dari perhitungan )
lebih besar dari harga T table (T adalah harga Wilcoxon, lihat table VIII)
10. Penyajian Data:
Data produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah ada AC adalah sebagai
mana ditujukkan pada table 3,5 berikut

TABEL 3.5
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI SEBELUM DAN SESUDAH
RUANGAN DI PASANG AC

NO x A 1 (sebelum ) x B 1 (sesudah)

1 100 105
2 98 94
3 76 78
4 90 98
5 87 90
6 89 85
7 77 86
8 92 87
9 78 80
10 82 83

11. Pengujian Hipotesis


Untuk pengujian, maka data tersebut perlu disusun ke dalam table 3,6 berikut.
Berdasarkan table VIII untuk n=10 taraf kesalahan 5% (uji 2 pihak), maka T
table = 8. Oleh karena jumlah jenjang yang kecil 18,5 lebih besar dari 8, maka
Ho diterima.
TABEL 3.6
TABEL PENOLONG UNTUK TEST WILCOXON

No x A1 xB1 Beda Tanda Jenjang


pegawai xB1 - Jenjang + -

x A1

1 100 105 +5 7.5 7.5


2 98 94 -4 5.5 0.0 5.5
3 76 78 +2 2.5 2.5
4 90 98 9.0 9.0
+8
5 87 90 4.0 4.0
6 89 85 +3 5.5 0.0 5.5
7 77 86 -4 10.0 10.0
8 92 87 +9 7.5 0.0 5.5
9 78 80 -5 2.5 2.5
10 82 83 +2 1.0 1.0
+1
Jumlah T=36,5 18,5
Catatan penentuan jenjang mulai dari beda yang terkecil sampai yang terbesar
12. Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang kerja yang diberi AC tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja
13. Saran yang diberikan
Tidak perlu AC ditempat kerja

Bila sampel pasangan lebih besar dari 25, maka distribusinya akan mendekati
distribusi normal. Untuk itu digunakan rumus z dalam pengujiannya.

T T
Z= T

Rumus 3,.5

Dimana : T = jumlah jenjang/rangking yang kecil pada contoh diatas= 18,5

n(n+1)
T = 4

T =
n ( n+1 ) (2n+1)
24

Dengan demikian

n(n+1)
T
T T 4
z= =
T
n ( n+1 ) (2 n+1)
24

Rumus ini dapat juga digunakan untuk membuktikan contoh di atas dan hasilnya sama.
Harga-harga dalam contoh dimasukan dalam rumus tersebut, sehingga :

10(10+1)
18,5
4 18,527,5
z= = = -0,918
10 (10+ 1 ) (2.10+1)
24
9,8
Bila taraf kesalahan 0.025 (p), maka harga z table = 1,96 (table XIV). Harga z hitung
0.918 ternyata lebih kecil dari -1.96 (ingat harga tidak diperhitungkan karena harga mutlak ),
dengan demikian Ho diterima. Jadi AC tidak berpengaruh signifikansi dalam meningkatkan
produktivitas kerja pegawai. Kesimpulan ini sama dengan contoh di atas.

Anda mungkin juga menyukai