Anda di halaman 1dari 49

ILMU KEKUATAN

BAHAN (MS 2246)


Rifel Landong Pordiman, ST, MSc
SKS 2
Tujuan
Mahasiswa mengenal dan memahami
konsep tegangan-regangan, sifat mekanik
material, konsep pembebanan aksial,
bending, torsi, dan pembebanan secara
kombinasi.
Mahasiswa mengenal dan memahami
konsep dan pembebanan secara
kombinasi, pemahaman konsep energi,
analisa tegangan regangan, konsep dasar

Copyright Showeet.com
kegagalan bahan, dan pengantar analisa
kegagalan (failure analysis)
Pokok Bahasan:
Analisa Tegangan-Regangan
Sifat mekanik material
Torsi
Bending
Tegangan Geser (shear stress)

Pembebanan secara kombinasi


Sifat sifat bahan
Desain kekuatan statis
Desain Kekuatan Lelah

Copyright Showeet.com

UTS
35 %
UAS
40 %
Tugas + Kuis
20 %
Kebersihan dan Kehadiran
5%
Referensi
R. C Hibbeler, Mechanics of Materials, 8th edition, Prentice
Hall, 2011.
S. Timoshenko, Strength of Materials, 2nd edition, D Van
Nostrand Company, 1940.
Beer Johnston Mechanic of Materials 6th Mc Graw Hill 2012

Copyright Showeet.com
SILABUS
Maksimal Telat 10 menit
Lebih dari 30 menit, kelas ditiadakan, info
lebih lanjut ke ketua kelas
Ketertiban kelas wajib dijaga. HP, Laptop,
Ipad, perangkat elektronik lainnya
dilarang digunakan selama kelas
berlangsung atau dikeluarkan dari kelas.
Pertanyaan seputar bahan mata kuliah ke
rifel@polibatam.ac.id

Copyright Showeet.com
RULE OF THUMB
Ilmu Kekuatan Bahan (mekanika bahan)
adalah cabang dari mekanika terapan
yang membahas perilaku benda padat
yang mengalami berbagai pembebanan.
Benda padat yang ditinjau dalam kuliah
ini meliputi batang (bars) dengan beban
aksial, poros (shafts) yang mengalami
torsi, balok (beams) yang mengalami
lentur, dan kolom (columns) yang
mengalami tekan.

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Your footer here 6
Tujuan utama ilmu kekuatan bahan adalah
untuk menentukan tegangan (stress), regangan
(strain) dan pemindahan (displacement) pada
struktur dan komponen-komponennya akibat
beban-beban yang bekerja padanya.
Apabila kita dapat memperoleh besaran-
besaran ini untuk semua harga beban hingga
mencapai beban yang menyebabkan kegagalan,
maka kita akan dapat mempunyai gambaran
lengkap mengenai perilaku mekanis pada
struktur tersebut.

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Your footer here 7
Suatu struktur dibuat dengan tujuan antara lain untuk
memikul beban-beban yang ada, baik berat sendiri
maupun beban-beban lain misalnya penghuni, alat-alat,
kendaraan, angin, gempa dan kejut.
Akibat beban, struktur akan memberikan respons yang
dapat berupa reaksi tumpuan, regangan, dan tegangan
dalam, serta perubahan bentuk (deformasi).
Respons struktur antara lain tergantung pada bentuk
geometri struktur dan bahan yang digunakan, oleh
karena itu pemahaman tentang sifat-sifat bahan sangat
diperlukan agar struktur dapat direncanakan dengan baik,
aman, dapat berfungsi selama waktu yang telah ditentukan
dan ekonomis.

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Your footer here 8
Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Your footer here 9
Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Your footer here 10
Pengetahuan tentang sifat-sifat bahan, terutama
sifat mekanik pada umumnya dapat diperoleh
dan eksperimen yang didukung oleh teori-teori.
Teori dan eksperimen biasanya saling
mendukung.
Tidak jarang terjadi metode eksperimen
ditempuh sebelum teori yang bersesuaian
ditemukan, begitu pula sebaliknya.

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Konsep-konsep Dasar
Beberapa konsep dasar agar suatu struktur
dapat berfungsi harus memenuhi syarat-syarat:
kekuatan (strength)
kekakuan (stiffness) dan
stabilitas (stability)

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Salah satu respons struktur akibat beban
luar adalah terjadinya tegangan-tegangan
dalam.
Dalam perancangan struktur, tegangan
tersebut perlu dibatasi, sehingga tidak
melampaui nilai tertentu misalnya tegangan
ijin.
Perancangan yang didasarkan pada batasan
tegangan ini dinamakan perancangan yang
berdasarkan kekuatan (design for strength).

Copyright Showeet.com
Pengantar ilmu kekuatan bahan
Konsep paling dasar dalam ilmu kekuatan
bahan adalah tegangan dan regangan.
Konsep ini dapat diilustrasikan dalam bentuk
yang paling mendasar dengan meninjau sebuah
batang prismatis yang mengalami gaya aksial.
Batang prismatis adalah sebuah elemen
struktural lurus yang mempunyai penampang
konstan di seluruh panjangnya, dan gaya aksial
adalah beban yang mempunyai arah sama
dengan sumbu elemen, sehingga mengakibatkan
terjadinya tarik atau tekan pada batang.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Dengan mengasumsikan bahwa tegangan
terbagi rata di seluruh potongan mn (Gambar
l-2d), kita dapat melihat bahwa resultan gayanya
harus sama dengan intensitas dikalikan dengan
luas penampang A dari batang tersebut.
Dengan demikian, kita mendapatkan rumus
berikut untuk menyatakan besar tegangan:

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Apabila batang ini ditarik dengan gaya P,
maka tegangannya adalah tegangan tarik
(tensile stress); apabila gayanya mempunyai
arah sebaliknya, sehingga menyebabkan batang
tersebut mengalami tekan, maka terjadi
tegangan tekan (compressive stress).
Karena tegangan ini mempunyai arah yang
tegak lurus permukaan potongan, maka
tegangan ini disebut tegangan normal (normal
stress).

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Apabila konvensi tanda untuk tegangan normal
dibutuhkan, biasanya tegangan tarik
didefinisikan bertanda positif dan tegangan
tekan bertanda negatif.
Persamaan =P/A hanya berlaku jika tegangan
terbagi rata di seluruh penampang batang.
Kondisi ini ter jadi jika gaya aksial P bekerja
melalui pusat berat penampang, sebagaimana
ditunjukkan di bagian lain dari subbab ini.
Apabila beban P tidak bekerja di pusat berat,
maka lentur batang akan terjadi, dan analisis

Copyright Showeet.com
yang lebih rumit dibutuhkan.

Tegangan dan regangan normal


Kondisi tegangan merata yang ditunjukkan
dalam Gambar l-2d terjadi di seluruh panjang
batang kecuali di dekat ujung-ujungnya.
Distribusi tegangan di ujung batang bergantung
pada bagaimana beban P disalurkan ke batang.
Jika beban tersebut terbagi rata di ujungnya,
maka pola tegangan di ujung akan sama dengan
di seluruh bagian lainnya.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Sekalipun demikian, beban sangat mungkin
disalurkan melalui sendi atau baut, yang
menyebabkan terjadinya tegangan yang sangat
terlokalisasi yang disebut konsentrasi tegangan.
Salah satu kemungkinannya adalah dengan
menggunakan batang pendel seperti terlihat
dalam Gambar 1-3.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Dalam hal ini beban P disalurkan ke batang
tersebut melalui sendi yang melalui lubang
(atau mata) di ujung ujung batang.
Jadi, gaya-gaya di dalam gambar tersebut
sebenarnya merupakan resultan dari tekanan
tumpu antara sendi dan batang pendel, dan
distribusi tegangan di sekitar lubang cukup
rumit.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Perpanjangan dari batang ini (Gambar 1-2c)
adalah hasil kumulatif dari perpanjangan semua
elemen bahan di seluruh volume batang.
Asumsikan bahwa bahan tersebut sama di mana
pun di dalam batang.
Selanjutnya, jika kita meninjau setengah bagian
dari batang (panjangnya L /2), bagian ini
akan mempunyai perpanjangan yang sama
dengan /2, dan jika kita meninjau seperempat
bagian dari batang, bagian ini akan
mempunyai perpanjangan yang sama dengan
/4.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Dengan proses ini kita akan sampai pada
konsep per panjangan per satuan panjang, atau
regangan, yang diberi notasi huruf Yunani
(epsilon) dan dihitung dengan persamaan:

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Jika batang tersebut mengalami tarik, maka
regangannya disebut regangan tarik, yang
menunjukkan perpanjangan bahan.
Jika batang tersebut mengalami tekan, maka
regangannya adalah regangan tekan dan batang
tersebut memendek.
Regangan tarik biasanya bertanda positif dan
regangan tekan bertanda negatif.
Regangan disebut regangan normal karena
regangan ini berkaitan dengan tegangan normal

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Sebagai contoh, tinjau batang baja yang
mempunyai panjang L sama dengan 2,0 m.
Apabila dibebani tarik yang cukup besar,
batang tersebut dapat memanjang sebesar 1,4
mm, yang berarti regangannya.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Sebuah tiang pendek berupa tabung lingkaran berlubang dari
aluminium memikul beban tekan sebesar 54 kips (Gambar 1-
5).
Diameter dalam dan luar dari tabung tersebut masing-masing
adalah d1 = 3,6 in dan d2 = 5,0 in. dan panjangnya adalah
40 in. Perpendekan tiang akibat beban tersebut diukur sebesar
0,022 in.
Tentukanlah tegangan dan regangan tekan di tiang
tersebut.(Abaikan berat tiang itu sendiri dan asumsikan bahwa
tiang tersebut tidak menekuk akibat beban tersebut.)

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Suatu batang baja berpenampang lingkaran yang panjangnya L
dan berdiameter d dibebani W di ujung bawahnya (gambar 1-6).
(a) Dapatkan rumus untuk tegangan maksimum maks di batang
tersebut dengan memperhitungkan berat sendiri batang
tersebut.
(b) Hitunglah tegangan maksimum jika L = 40 m, d = 8
mm, dan W = 1,5 kN.

Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Copyright Showeet.com
Tegangan dan regangan normal
Satu-satunya cara untuk menentukan bagaimana
suatu bahan berperilaku apabila mengalami
pembebanan adalah dengan melakukan
eksperimen di laboratorium.
Prosedur yang biasa adalah dengan meletakkan
benda uji kecil dari material tersebut pada
mesin penguji, menerapkan beban, dan
selanjutnya mengukur deformasinya (seperti
misalnya perubahan panjang dan perubahan
diameter).

Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Setelah melakukan pengujian tarikan dan
tekanan serta menentukan tegangan dan
regangan pada beberapa tingkat beban, kita
dapat mengeplot sebuah diagram tegangan vs
regangan.
Diagram tegangan-regangan disampaikan
pertama oleh Jacob Bernoulli (1654-1705) dan
J.V. Poncelet (1788-1867)
Diagram memberikan gambaran tentang perilaku
dan sifat bahan
Setiap bahan memberikan diagram tegangan

Copyright Showeet.com
regangan yang berbeda-beda.

Diagram Tegangan Regangan


Copyright Showeet.com
Daerah Elastis (Titik 12)
Bahan akan kembali ke
bentuk semula setelah
beban dilepas
Tegangan proporsional
terhadap regangan

Titik 2: Yield Strength


Sebuah titik dimana deformasi permanen terjadi (Jika

Copyright Showeet.com
sudah melewati titik ini, bahan tidak dapat kembali ke
bentuk semula)
Diagram Tegangan Regangan
Daerah Plastik (Titik 2 3)
Jika material diberi beban
melewati yield strength,
maka bahan tidak akan
kembali setelah beban
dilepas.
Ini akan memiliki deformasi
permanen
Jika beban dilepas pada titik 3, kurva akan berjalan
dari titik 3 menuju titik 4.
Kemiringan garis = kemiringan titik 1 dan 2.
Jarak antara titik 1 dan 4 mengindikasikan besarnya

Copyright Showeet.com
deformasi permanen

Diagram Tegangan Regangan


Strain Hardening
Jika bahan diberi beban lagi
dari titik 4, kurva akan
kembali ke titik 3 dengan
kemiringan yang sama
dengan modulus elastis.
Sekarang bahan memiliki
yield strenght yang lebih
besar.
Peningkatan nilai yield strength oleh regangan secara
permanen disebut Strain Hardening.

Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Tensile Strength (Titik 3)
Nilai terbesar tegangan
dalam diagram disebut
Tensile Strength (TS) atau
Ultimate Tensile Strength
(UTS)
Ini merupakan tegangan
maksimum yang dapat
ditanggung oleh bahan
tanpa patah

Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Fracture (Titik 5)
Jika bahan mulur melebihi
titik 3, tegangan menurun
sebagaimana necking dan
deformasi non-uniform
terjadi.
Fracture pada akhirnya akan
terjadi pada titik 5 oleh
bahan tanpa patah.

Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Diagram Tegangan Regangan
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson
Copyright Showeet.com
Elastisitas, Hukum Hooke & Angka
Poisson

Anda mungkin juga menyukai