PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
1.3.1 Memahami dan mengerti refrigeran/freon pada sistem AC.
1.3.2 Mengetahui cara-cara pengisian freon dengan alat manual.
1.3.3 Mengetahui cara-cara pengisian freon dengan alat otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
2
sehingga perlu diisi kembali. Menurut Muhammad (2011) refrigeran merupakan
suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari
lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Dari pengertian di atas
bisa disimpulkan bahwa refrigeran merupakan unsur utama didalam sistem, tanpa
adanyan refrigeran tidak ada zat yang diuapkan atau dikondensasikan sehingga
proses pendinginan udara tidak akan terjadi.
3. Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh
evaporator lebih besar jumlahnya, sehingga untuk kapasitas yang
sama, jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.
6. Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya
tahanan aliran refrigerant dalam pipa kerugian tekanannya akan
berkurang.
7. Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolasi listrik.
3
8. Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang
digunakan sehingga tidak menyebabkan korosi.
11. Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak merusak dan
mempengaruhinya.
4
Pada freon R-134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menipiskan
ozon dengan karakter molekul R-12 Chloro Fluoro Carbon (CCl2F2)
diamter 4,4 A, sedangkan molekul R-134a Hidrofluorocarbon
(HC2HCF3) diameter 4,2 A.
Dari beberapa sifat-sifat yang terkandung di dalam freon R-134a bisa
dikatakan bahwa dalam sistem AC mobil yang menggunakan freon R-12 tidak
bisa lansung diganti dengan freon R-134a, tetapi harus ada penggantian-
penggantian spearpart agar sesuai dengan karakteristik freon R-134a. Andy (2007)
menyatakan bahwa
Karakteristik AC R-134a ialah perlu pelumasan kompressor yang khusus,
sifat derajat kelarutan air cukup tinggi, memerlukan material hose
(pipa/selang) dan seal yang dapat menahan tembus air yang tinggi dan
tahan untuk tidak mengembang karenanya.
5
atas dasar kevakuman, sehingga refrigeran atau freon yang ada didalam rangkaian
akan terhisap oleh vacum pump. Vacum pump akan mengeluarkan refrigeran dan
rangkaian akan benar-benar kosong .
Gambar 5. Pemasangan
katup pelayanan pada nipel
saluran tekanan pada
kompressor AC
2. Seperti pada gambar 3, pasang manifold gauge ke kompressor. Pasang
selang merah pada nipel tekanan tinggi dan pasang selang biru ke nipel
tekanan rendah serta pasang selang biru ke pompa vacum.
3. Buka salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vacum. Lakukan
pemvakuman hingga vacum gauge menunjukan angka +/- 600mmHg
(23,62 inHg; 80 Kpa).
4. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vacum bekerja dari dua sisi
untuk lebih mengefesienkan kerja pompa vakum. Lakukan pemvakuman
6
lagi. Pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air, dimana angka
penunjuk pada vacum gauge berada pada angka 750mmHg (29,53inHg.,
99,98 Kpa). Biarkan pompa vacum tetap hidup kurang lebih 30 menit.
5. Tutup kedua katup manifold sebelum pompa vacum dimatikan. Tunggu 15
menit dan amati angka penunjuk meteran. Jika jarum manometer tidak
berubah maka hal itu berarti tidak ada kebocoran pada sistem AC. Bila
terjadi penurunan jarum manometer berarti sistem mengalami kebocoran.
Lakukan perbaikan atas kebocoran tersebut
6. Lepaskan selang pompa vacum
Gambar 6. Pengeluaran
refrigeran
7
Gambar 7. Pemasangan selang pada tabung freon
4. Putar handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik
penuh. Putar disc yang terpasang pada tabung pengisi zat pendingin
searah jarum jam sampai mentok.
5. Lanjutkan dengan merangkai selang warna pada tangki pengisi zat
pendingin atau alat pengisi.
6. Putar handle searah jarum jam untuk membuat lubang dan putarlah
kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
7. Tekannlah nipel nomer 4 pada manifold gauge dengan jari sampai udara
mengalir ke selang warna hijau.
8. Bila udara sudah keluar, yang ditandai dengan keluarnya refrigeran,
tutuplah nipel no 4 dengan tutup nipel.
Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada
tekanan tinggi, karena selama pengisian kompressor tidak bekerja menekan zat
pendingin berbentuk cair.
8
Tekanan freon pada
tabung harus
dinaikan dengan
memanaskan freon
dalam alat
pengisian khusus
(charging station).
Kran tekanan
rendah ditutup, dan
tekanan tinggi
dibuka.
Tabung freon
dibalik, agar yang
masuk ke dalam sistem adalah freon cair.
Dengan cara ini katup dan bagian lain
kompressor tidak bekerja berat, karena cairan itu
tidak akan kembali ke ruangan kompressor tapi
terus mengalir ke kondensor.
b. Mengisi pada saluran rendah
Pengisian dilakukan pada saluran hisap (s)
kompressor
Kran tabung freon
dibuka, kran saluran
tekanan tinggi
ditutup.
Kran tekanan rendah
manometer dibuka
sedikit/pelan-pelan
saja agar freon yang
masuk berupa gas,
sesuai dengan
keadaan freon yang
masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan freon
yang masuk pada saluran hisap normal.
Tabung freon tidak boleh dibalik karena tabung
yang terbalik menyebabkan freon masuk
berbentuk cair akibatnya kompressor lebih cepat
rusak.
Karena tekanan saluran hisap kompressor cukup
rendah, maka pengisian pada saluran hisap ini
lebih mudah dilakukan, tapi keamanan pada
kompressor kurang terjamin.
9
Proses pengisian cairan freon ada 2 cara yaitu yang dengan cara manual
dan otomatis, pada proses pengisian otomatis menggunakan alat yaitu bernama
mesin 3R. Dengan menggunakan mesin ini bisa mempersingkat waktu dan
mengefisiensi tenaga karena proses memvakum, meninject oli, mengrecover, dan
mencharge freon bisa dilakukan sekaligus oleh mesin ini.
Gambar 8. mesin 3R
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Refrigerant ialah suatu zat pendingin yang dipakai didalam rangkaian
sistem AC Mobil. Refrigerant akan mengalami perubahan bentuk menjadi cair ke
gas ataupun sebaliknya. Penggunaan freon yang tidak sesuai dengan fungsinya
atau tidak sama dengan spesifikasi akan mengakibatkan percepatan umur
pemakaian spare part.
Pengisian freon dilakukan dengan dua cara yaitu pengisian dengan alat
manual dan dengan alat otomatis. Pengisian dengan alat manual memerlukan
banyak waktu dan komponen yang diperlukan, sedangkan pengisian otomatis
semua keperluan yakni merecover, memvacuum, menginjek oil, charghing
dilakukan didalam satu mesin.
3.2 Saran
1. Bagi pendidik
2. Bagi institusi
3. Bagi mahasiswa
11
DAFTAR PUSTAKA
Modul VEDC
12