Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem AC mobil merupakan salah satu sistem yang terdapat di mobil,
yang merupakan salah satu unsur kenyamanan didalam berkendara. Sistem AC
mobil ini berfungsi untuk memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan,
menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan, serta menghilangkan dengan
cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab (modul
VEDC). Hal-hal tersebut terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
keadaan udara di sekitar ruangan, keadaan mobil itu sendiri atau udara luar.
AC (Air Conditioner) merupakan mesin pendingin udara ruangan yang
menghasilkan udara dingin dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan.
Proses udara menjadi dingin adalah akibat dari adanya pemindahan panas.
Sedangkan bahan yang digunakan sebagai bahan pendingin dalam mesin
pendingin disebut refrigeran atau freon. Zat pendingin yang digunakan pada AC
mobil menurut Zevy (2007:155) ialah freon (CF2Cl2) dengan kode R-12. Di
dalam mesin AC bentuk refrigrant/freon berubah-ubah bentuk dari bentuk gas ke
bentuk cairan.
Muhammad (2011) mengatakan bahwa refrigeran merupakan suatu
media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau
untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Refrigeran/freon merupakan gas yang
dipakai didalam sistem AC untuk mendinginkan ruangan. Dalam bekerjanya
sistem AC, refrigeran lama-lama akan habis akibatnya pendinginan, ataupun
terjadinya kebocoran di dalam rangkaian sistem AC, sehingga akan berakibat
tingkat pendinginan akan semakin berkurang. Maka dalam kasus ini refrigeran
atau freon harus dilakukan penggantian ataupun penambahan freon dalam sistem
agar udara dingin yang dihasilkan bisa maksimal atau kembali seperti awal.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang di maksud refrigeran/freon pada sistem AC.
1.2.2 Bagaimana pengisian freon pada sistem AC dengan alat manual.
1.2.3 Bagaimana pengisian freon pada sistem AC dengan alat otomatis.

1.3 Tujuan

1
1.3.1 Memahami dan mengerti refrigeran/freon pada sistem AC.
1.3.2 Mengetahui cara-cara pengisian freon dengan alat manual.
1.3.3 Mengetahui cara-cara pengisian freon dengan alat otomatis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Refrigeran/Freon


Refrigeran atau freon merupakan cairan pendingin yang digunakan pada
sistem AC mobil. Dimana zat pendingin ini akan di sirkulasikan di dalam sistem,
zat pendingin akan mengalami perubahan bentuk berupa cair dan gas. Zat
pendingin (gas refrigeran) pada air conditioner suatu ketika akan habis terpakai

2
sehingga perlu diisi kembali. Menurut Muhammad (2011) refrigeran merupakan
suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari
lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Dari pengertian di atas
bisa disimpulkan bahwa refrigeran merupakan unsur utama didalam sistem, tanpa
adanyan refrigeran tidak ada zat yang diuapkan atau dikondensasikan sehingga
proses pendinginan udara tidak akan terjadi.

Gambar 1. Tabung Freon


Sumber: http://www.rider- system.net/2011/10/refrigeran.html

Refrigerant harus mempunyai sifat-sifat yang


mudah diuapkan adapun beberapa sifat refrigerant yang baik menurut Taufan
(2011).
1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi, untuk menghindari
kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.

2. Tekanan pengembunan yang rendah sehingga perbandingan


kompresinya rendah dan penurunan prestasi kompresor dapat
dihindari.

3. Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh
evaporator lebih besar jumlahnya, sehingga untuk kapasitas yang
sama, jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.

4. Koefisien prestasi harus tinggi, ini merupakan parameter yang penting


untuk menentukan biaya operasi.

5. Konduktifitas thermal yang tinggi untuk menentukan karakteristik


perpindahan panas.

6. Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya
tahanan aliran refrigerant dalam pipa kerugian tekanannya akan
berkurang.

7. Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolasi listrik.

3
8. Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang
digunakan sehingga tidak menyebabkan korosi.

9. Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau.

10. Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

11. Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak merusak dan
mempengaruhinya.

12. Harganya murah dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

Refrigeran yang digunakan pada mobil umumnya menggunakan kode R-


12. Andy ((2009) mengatakan bahwa ...menggunakan freon pada mobil-mobil
yang diproduksi 1989. Penggunaan freon dengan kode R-12 pada umumnya
dapat merusak ozon, sehingga pada mobil-mobil produksi tahun 2000 sudah tidak
boleh lagi menggunakan freon R-12. Maka freon dengan kode R-134a diproduksi
dengan memperbaiki struktur molekulnya dan bahan molekulnya.

Gambar 2. R-134a Gambar 3. R-12


Sumber: http://www.saft7.com/apa-iya-ac-mobil-r12-bisa-dirubah-ke-r134a/

Penggunaan freon R-134a diharapkan dapat meminimalisir dari dampak


penggunaan bahan pendingin. Menurut Andy (2009) menyatakan bahwa ...
pengganti R-12 tadi, yaitu R-134a dengan tetap memiliki sifat yang sama dengan
R-12 yaitu antara lain

Merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas


dan tidak mudah terbakar.
Memiliki karakteristik tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bersifat
korosif juga tidak beracun

4
Pada freon R-134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menipiskan
ozon dengan karakter molekul R-12 Chloro Fluoro Carbon (CCl2F2)
diamter 4,4 A, sedangkan molekul R-134a Hidrofluorocarbon
(HC2HCF3) diameter 4,2 A.
Dari beberapa sifat-sifat yang terkandung di dalam freon R-134a bisa
dikatakan bahwa dalam sistem AC mobil yang menggunakan freon R-12 tidak
bisa lansung diganti dengan freon R-134a, tetapi harus ada penggantian-
penggantian spearpart agar sesuai dengan karakteristik freon R-134a. Andy (2007)
menyatakan bahwa
Karakteristik AC R-134a ialah perlu pelumasan kompressor yang khusus,
sifat derajat kelarutan air cukup tinggi, memerlukan material hose
(pipa/selang) dan seal yang dapat menahan tembus air yang tinggi dan
tahan untuk tidak mengembang karenanya.

2.2 Pengisian Freon Dengan Alat Manual


Zat pendingin (gas refrigeran) pada air conditioner suatu ketika akan
habis terpakai sehingga perlu di isi kembali. Freon yang ada di dalam sistem akan
mengalami penguapan, kondensasi atau mengalami perubahan bentuk.
Berkurangnya freon yang ada didalam sistem dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain penguapan, ataupun terjadi kebocoran. Kebocoran didalam sistem AC
dikarenakan adanya karat atau korosi disepanjang pipa aliran, kebocoran pada
sistem sambungan, ataupun terjadinya penguapan. Berkurangnya freon pada AC
akan mengakibatkan tingkat pendinginan akan menjadi berk/urang.
Saat hendak mengisi ulang refrigeran, perhatikan keberadaan uap air
(kelembapan) di dalam sistem AC mobil. Menurut Zevy (2007:163) mengatakan
bahwa zat pendingin (freon) tidaklah larut dalam uap air dan uap air dapat
membeku di dalam expansion valve, yang kemudian akan mengakibatkan
terjadinya penyumbatan. Sehingga sebelum pengisian refrigeran uap air harus
dikosongkan terlebih dahulu untuk menghindari penyumbatan oleh es yang
diakibatkan adanya uap air didalam sistem.
2.2.1 Pengosongan Refrigeran
Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pengisian AC, yakni
rangkaian AC mobil harus dikosongkan dari adanya udara ataupun uap air.
Pengosongan rangkaian AC menggunakan vacum pump. Vacum pump bekerja

5
atas dasar kevakuman, sehingga refrigeran atau freon yang ada didalam rangkaian
akan terhisap oleh vacum pump. Vacum pump akan mengeluarkan refrigeran dan
rangkaian akan benar-benar kosong .

Gambar 4. Pengosongan refrigeran dengan pompa


vakum

Seperti terlihat pada gambar 2, pengosongan sistem pendingin dilakukan


dengan menggunakan vacum pump. Pompa vacum tersebut dimanfaatkan untuk
menguapkan air agar mudah dikeluarkan. Ada beberapa prosedur dalam
pengosongan refrigeran menurut zevy (2007:164-167)
1. Tutup kedua keran manifold gauge

Gambar 5. Pemasangan
katup pelayanan pada nipel
saluran tekanan pada
kompressor AC
2. Seperti pada gambar 3, pasang manifold gauge ke kompressor. Pasang
selang merah pada nipel tekanan tinggi dan pasang selang biru ke nipel
tekanan rendah serta pasang selang biru ke pompa vacum.
3. Buka salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vacum. Lakukan
pemvakuman hingga vacum gauge menunjukan angka +/- 600mmHg
(23,62 inHg; 80 Kpa).
4. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vacum bekerja dari dua sisi
untuk lebih mengefesienkan kerja pompa vakum. Lakukan pemvakuman

6
lagi. Pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air, dimana angka
penunjuk pada vacum gauge berada pada angka 750mmHg (29,53inHg.,
99,98 Kpa). Biarkan pompa vacum tetap hidup kurang lebih 30 menit.
5. Tutup kedua katup manifold sebelum pompa vacum dimatikan. Tunggu 15
menit dan amati angka penunjuk meteran. Jika jarum manometer tidak
berubah maka hal itu berarti tidak ada kebocoran pada sistem AC. Bila
terjadi penurunan jarum manometer berarti sistem mengalami kebocoran.
Lakukan perbaikan atas kebocoran tersebut
6. Lepaskan selang pompa vacum

Gambar 6. Pengeluaran
refrigeran

7. Bukalah kran katup manifold pompa vacum, pelan-pelan saja, sampai


freon yang ad dalam sistem AC habis. Kran harus dibuka pelan-pelan agar
oli kompressor yang beredar dalam sistem AC tidak ikut keluar. Tutup
kembali kran-kran bila freon sudah habis dikeluarkan. Pasang tempat
penampungan pada ujung pompa vacum agar oli kompressor yang ikut
keluar dapat ditampung.

2.2.2 Pengisian Refrigeran


Proses pengisian merupakan proses memasukan sejumlah zat pendingin
(freon) ke dalam AC. Prosedur ini dilaksanakan setelah proses pengosongan
dengan pompa vacum. Menurut Zevy (2007:166-167) ada beberapa prosedur
ketika melakukan proses pengisian refrigeran, yakni
1. Selang warna merah manifold gauge dirangkaikan dengan nipel tekanan
tinggi pada kompressor AC.
2. Selang warna biru manifold gauge dirangkaikan dengan nipel tekanan
rendah pada kompressor AC.
3. Tutup kedua kran pada manifold gauge.

7
Gambar 7. Pemasangan selang pada tabung freon

4. Putar handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik
penuh. Putar disc yang terpasang pada tabung pengisi zat pendingin
searah jarum jam sampai mentok.
5. Lanjutkan dengan merangkai selang warna pada tangki pengisi zat
pendingin atau alat pengisi.
6. Putar handle searah jarum jam untuk membuat lubang dan putarlah
kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
7. Tekannlah nipel nomer 4 pada manifold gauge dengan jari sampai udara
mengalir ke selang warna hijau.
8. Bila udara sudah keluar, yang ditandai dengan keluarnya refrigeran,
tutuplah nipel no 4 dengan tutup nipel.

Sedangkan didalam modul VEDC dijelaskan bahwa ada 2 cara pengisian,


yaitu mengisi pada saluran tekanan tinggi, dan mengisi ada saluran rendah

a. Mengisi pada saluran tekanan tinggi

Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada
tekanan tinggi, karena selama pengisian kompressor tidak bekerja menekan zat
pendingin berbentuk cair.

8
Tekanan freon pada
tabung harus
dinaikan dengan
memanaskan freon
dalam alat
pengisian khusus
(charging station).
Kran tekanan
rendah ditutup, dan
tekanan tinggi
dibuka.
Tabung freon
dibalik, agar yang
masuk ke dalam sistem adalah freon cair.
Dengan cara ini katup dan bagian lain
kompressor tidak bekerja berat, karena cairan itu
tidak akan kembali ke ruangan kompressor tapi
terus mengalir ke kondensor.
b. Mengisi pada saluran rendah
Pengisian dilakukan pada saluran hisap (s)
kompressor
Kran tabung freon
dibuka, kran saluran
tekanan tinggi
ditutup.
Kran tekanan rendah
manometer dibuka
sedikit/pelan-pelan
saja agar freon yang
masuk berupa gas,
sesuai dengan
keadaan freon yang
masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan freon
yang masuk pada saluran hisap normal.
Tabung freon tidak boleh dibalik karena tabung
yang terbalik menyebabkan freon masuk
berbentuk cair akibatnya kompressor lebih cepat
rusak.
Karena tekanan saluran hisap kompressor cukup
rendah, maka pengisian pada saluran hisap ini
lebih mudah dilakukan, tapi keamanan pada
kompressor kurang terjamin.

2.3 Pengisian Freon Dengan Alat Otomatis

9
Proses pengisian cairan freon ada 2 cara yaitu yang dengan cara manual
dan otomatis, pada proses pengisian otomatis menggunakan alat yaitu bernama
mesin 3R. Dengan menggunakan mesin ini bisa mempersingkat waktu dan
mengefisiensi tenaga karena proses memvakum, meninject oli, mengrecover, dan
mencharge freon bisa dilakukan sekaligus oleh mesin ini.

Gambar 8. mesin 3R

Cara penggunaan mesin 3R :


Sambungkan dulu kabel listrik mesin 3R ke stop kontak
Pastikan tabung freon sudah tersedia dan selang sudah tersambung
ke mesin 3R.
Lalu pasang selang warna merah pada mesin 3R ke tekanan tinggi
kompressor dan warna biru tekanan rendah kompresor.
Kemudian tekan tombol ON pada mesin 3R.
Pilih menu pada mesin 3R dengan mengarahkan tombol pada menu
yang diinginkan sesuai dengan keperluan.
Misalkan untuk keperluan memvakum, maka di pilih tombol
vakum, maka mesin akan berjalan dengan sendirinya.
Tetapi jika ingin memilih recover, vakum, inject oil, maka pilih
menu otomatis, maka sistem akan berjalan dengan sendirinya
secara otomatis.
Begitu seterusnya, karena mesin ini mempunyai kelebihan bahwa
mesin ini bisa bekerja secara otomatis.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Refrigerant ialah suatu zat pendingin yang dipakai didalam rangkaian
sistem AC Mobil. Refrigerant akan mengalami perubahan bentuk menjadi cair ke
gas ataupun sebaliknya. Penggunaan freon yang tidak sesuai dengan fungsinya
atau tidak sama dengan spesifikasi akan mengakibatkan percepatan umur
pemakaian spare part.
Pengisian freon dilakukan dengan dua cara yaitu pengisian dengan alat
manual dan dengan alat otomatis. Pengisian dengan alat manual memerlukan
banyak waktu dan komponen yang diperlukan, sedangkan pengisian otomatis
semua keperluan yakni merecover, memvacuum, menginjek oil, charghing
dilakukan didalam satu mesin.

3.2 Saran

1. Bagi pendidik

Untuk lebih mengarahkan dan memberi perhatian ketika diskusi berlangsung.

2. Bagi institusi

Agar lebih memperhatikan alat-alat yang digunakan didalam praktikum.

3. Bagi mahasiswa

Untuk lebih serius lagi dalam diskusi.

11
DAFTAR PUSTAKA

James, P. 2010. Pegertian Dari Freon Atau Refrigerant, (Online),


(http://bengkelacdankulkas.blogspot.com/2010/08/pengertian-dari-freon-atau-
refrigerant.html), di akses 18 Januari 2014.

Intandh. 2012. Cara Pengisian Refrigeran. (Online). (http://belajar-


refrigerasi.blogspot.com/2012/01/cara-pemvakuman-pada-sisitem-
pendingin.html), diakses 18 Januari 2014.

Muhammad, T. 2011. Refrigeran, (Online), (http://www.rider-


system.net/2011/10/refrigeran.html), diakses 18 Januari 2014.

Jepri, N. 2012. Refrigeran R-134a , (Online),


(http://thinkingpluss.blogspot.com/2012/12/refrigerant-r-134a.html), diakses 18
Januari 2014.

Hengky, I. 2013. Cara Mengisi Refrigeran Freon, (Online),


(http://serviceactegal.blogspot.com/2013/03/cara-mengisi-refrigerant.html),
diakses 18 Januari 2014.

Modul VEDC

Direktorat Pendidikan Mengah Kejuruan. 2003. Teknik Dasar AC. Yogyakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Zevy D. Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. Yogyakarta: Andy


Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai