2016
Abstract
The purpose of this study to analyze the influence of career development on employee performance of Divisi
Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya. This is a quantitative research. The data was colleted by
questionnaire with population of 41 employees and saturated samples at 41 employees, the response rate 78% or 32
respondents.
Data analyzed using simple linear regression and the results is career development has positive and significant
effect on employee performance of Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya, this is showed by
the t value of 3.973 with significance 0.000 <0.05, so the hypothesis is accepted. Career development variable is
able to explain performance variable of 34.5%, while the remaining 65.5% is explained by other factors not
examined.
1
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
melalui penugasan karyawan yang ditetapkan sesuai Adapun tujuan pengembangan karir yang dikemukakan
kebutuhan perusahaan. oleh Dubrin (dalam Artina, 2013) adalah sebagai berikut:
1) Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan
Pengembangan karir pada PT. Adhi Karya (Persero) perusahaan.
Tbk. diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk 2) Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai.
perusahaan, namun dalam pelaksanaannya terjadi beberapa 3) Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi
permasalahan, diantaranya karyawan yang sering mereka.
meninggalkan pekerjaan setelah ditugaskan pada 4) Memperkuat hubungan antara pegawai dan
jabatan/tempat baru, kinerja karyawan yang menurun/tidak perusahaan.
mencapai target dibandingkan dengan sebelum 5) Menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai-
dimutasi/promosi, dan juga karyawan yang lebih memilih pegawai menjadi lebih bermental sehat.
resign saat ditugaskan ke daerah lain karena pertimbangan 6) Membantu memperkuat pelaksanaan
keluarga. Beberapa permasalahan tersebut mengakibatkan programprogram perusahaan.
terhambatnya kinerja. 7) Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian.
Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh 8) Mengurangi keusangan profesi dan manajerial.
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan 9) Mengintegrasikan perencanaan kerja dan
menunjukkan hasil bahwa pengembangan karir berpengaruh kepegawaian.
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, diantaranya Menurut Artina (2013), secara umum bentuk
penelitian Oduma and Were (2014), Permatasari (2006), pengembangan karir yang diterapkan perusahaan, antara lain:
Negara (2014), dan Jannah,dkk (2014). Sedangkan hasil 1) Pendidikan dan pelatihan
yang berbeda ditunjukkan pada hasil penelitian Sofyan,dkk Suatu kegiatan perusahaan yang dimaksudkan untuk
(2016) yang menyatakan bahwa pengembangan karir tidak memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. laku, keterampilan, dan pengetahuan para pegawai
Adanya research gap pada penelitian terdahulu dan sesuai keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.
berdasarkan fenomena yang terjadi di Divisi Konstruksi IV 2) Promosi
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya terkait Perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang lebih
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan, maka rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul biasanya akan diikuti dengan meningkatkan
Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang.
Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 3) Mutasi
Surabaya. Kegiatan yang dapat mengembangkan posisi atau
status seseorang dalam suatu organisasi. Istilah
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN mutasi dalam pengertian sempit dapat dirumuskan
HIPOTESIS sebagai perubahan dari suatu jabatan dalam suatu
kelas ke suatu jabatan dalam kelas lain yang
Pengembangan Karir
tingkatnya sama, sedangkan dalam pengertian yang
Bernardin and Russel (dalam Jannah,dkk, 2014)
lebih luas konsep mutasi dirumuskan sebagai suatu
menjelaskan bahwa sebuah sistem pengembangan karir
perubahan posisi/jabatan/tempat/ pekerjaan yang
adalah formal, terorganisir, direncanakaln untuk mencapai
dilakukan baik secara horizontal maupun vertical
keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan
(promosi/demosi) di dalam suatu organisasi.
kebutuhan tenaga kerja organisasi. Mekanisme ini untuk
Indikator pengembangan karir menurut Handoko (dalam
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sekarang dan
Negara, 2014) adalah sebagai berikut :
masa depan dari suatu organisasi.
1) Latar belakang pendidikan, merupakan salah satu
Pengembangan karir menurut Robbins (dalam
Permatasari, 2006) merupakan suatu cara bagi organisasi syarat untuk duduk di sebuah jabatan. Pendidikan
untuk mendukung atau meningkatkan produktivitas para adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan
karyawan, sekaligus mempersiapkan mereka untuk penguasaan teori dan keterampilan untuk
menghadapi dunia yang berubah. Pengembangan karir memutuskan persoalan-persoalan yang menyangkut
merupakan suatu proses yang sering digunakan untuk pekerjaan guna mencapai tujuan.
menutup kesenjangan antara kinerja saat ini dan kinerja yang 2) Pelatihan, merupakan proses mengajarkan
diharapkan di masa mendatang (Oduma and Were, 2014). pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar
pegawai semakin terampil dan mampu
2
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik 2) Quality of work, kualitas pekerjaan yang dicapai
dan pada akhirnya pelatihan tersebut dapat berdasarkan syarat yang ditentukan.
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. 3) Job knowledge, pemahaman karyawan pada
3) Pengalaman kerja, adalah tingkat penguasaan prosedur kerja dan informasi teknis tentang
pengetahuan serta keterampilan seseorang, dapat pekerjaan.
diukur dari masa kerja seseorang. 4) Creativeness, kemampuan menyesuaikan diri dengan
Menurut Bernardin and Russel (dalam Jannah,dkk, kondisi dan dapat diandalkan dalam pekerjaan.
2014) menyebutkan indikator pengembangan karir, yaitu 5) Cooperation, kerjasama dengan rekan kerja dan
perencanaan karir individu dan manajemen karir. Kemudian atasan.
Oduma and Were (2014), menyebutkan indikator 6) Dependability, kemampuan menyelesaikan
pengembangan karir, antara lain: pekerjaan tanpa tergantung kepada orang lain.
1) Training (on job training, off job training) 7) Initiative, kemampuan melahirkan ide-ide dalam
2) Career mentoring (hiring process, promotion pekerjaan.
criteria) 8) Personal quality, kemampuan dalam berbagai
3) Job orientation (adaption, corporate bidang pekerjaan.
communication) Menurut Gorda (dalam Negara, 2014), yang dapat
4) Career advancement (skill development, experience digunakan untuk menilai kinerja pegawai adalah sebagai
gaining). berikut:
1) Kualitas kerja adalah suatu standar persyaratan yang
Kinerja harus dipenuhi agar seorang karyawan bisa
Menurut Frieldman and Arnold (dalam Permatasari, menjalankan pekerjaannya dengan baik.
2006), kinerja merupakan perpaduan antara motivasi yang 2) Kuantitas kerja adalah jumlah hasil kerja yang
ada pada diri seseorang dan kemampuannya dalam dilakukan dalam suatu periode tertentu.
melaksanakan suatu pekerjaan. Robbins (dalam Artina, 3) Tanggung jawab berarti memikul semua kewajiban
2013) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah fungsi dan beban pekerjaan sesuai dengan batas-batas yang
dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. ada di job description.
Gomes (dalam Jannah,dkk, 2014) mendefinisikan kinerja 4) Pemahaman tugas adalah mengerti dan paham
sebagai catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang tentang segala tugas dan pekerjaan yang dibebankan
spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu. dari atasan sehingga mampu bekerja efektif sesuai
Menurut Hasibuan (dalam Negara, 2014), kinerja adalah pemahaman yang dimiliki.
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan 5) Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan,
Menurut Negara (2014), secara garis besar faktor-faktor keteraturan dan ketertiban.
yang mempengaruhi kinerja adalah faktor internal dan faktor
eksternal, yang dijelaskan sebagai berikut: Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja
1) Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari Karyawan
dalam diri pegawai, misalnya kemampuan Penelitian Umar (2015) mendapatkan hasil,
intelektualitas, disiplin kerja, pengalaman kerja, pengembangan karir berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja, latar belakang pendidikan, dan kinerja karyawan, hal ini menunjukkan bahwa semakin
motivasi pegawai. tinggi pengembangan karir cenderung mempengaruhi kinerja
2) Faktor eksternal merupakan faktor pendukung karyawan menjadi lebih tinggi. Pekerjaan yang dilakukan
pegawai dalam bekerja yang berasal dari lingkungan dengan adanya pengembangan karir akan membuat
kerja, misalnya gaya kepemimpinan, pengembangan karyawan bahagia di tempat kerja, sehingga berdampak pada
karir, kondisi lingkungan kerja, pelatihan, peningkatan kinerja.
kompensasi, dan sistem manajemen perusahaan. Sesuai dengan penjelasan Tangkilisan (dalam Umar,
Gomes (dalam Jannah,dkk, 2014) menjelaskan bahwa 2015), bahwa sistem pengembangan karir pada dasarnya
kinerja karyawan mencakup: diperlukan untuk meningkatkan produktivitas / kinerja
1) Quantity of work, jumlah pekerjaan yang dapat karyawan, mencegah degradasi kinerja dan meningkatkan
diselesaikan pada periode tertentu. kualitas karyawan. Demikian pula, manajemen karir yang
3
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
efektif pada dasarnya dapat mengurangi mismatch antara Populasi dan Sampel
karyawan dengan perannya (Giyartiningrum dalam Umar, Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Divisi
2015). Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya,
Hasil penelitian Wahyuni (2016) juga menunjukkan hasil sebanyak 41 orang. Menggunakan sampel jenuh yaitu
bahwa pengembangan karir berpengaruh positif signifikan seluruh jumlah populasi, sebanyak 41 orang karyawan.
terhadap kinerja karyawan. Perencanaan dan pengembangan
karir yang jelas dan mantap akan membantu kesuksesan Definisi Operasional Variabel
karyawan dan organisasi. Kinerja berkaitan erat dengan 1. Pengembangan Karir (X)
pengembangan karir karyawan, karena karyawan yang Pengembangan karir merupakan suatu proses yang
memiliki kesempatan tinggi dalam mengembangkan karirnya digunakan oleh Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya
akan merangsang motivasi untuk bekerja lebih baik dalam (Persero) Tbk. Surabaya untuk menutup kesenjangan antara
rangka pencapaian tujuan organisasi. kinerja saat ini dan kinerja yang diharapkan di masa
Organisasi yang memiliki model sistematis dalam mendatang. Indikator yang digunakan untuk mengukur
pengembangan karir, maka karyawannya akan memiliki pengembangan karir sesuai pendapat Oduma and Were
kinerja yang baik. Kayawan harus dilatih dan dikembangkan (2014), yaitu:
pada area tertentu untuk mengurangi dan menghilangkan 1) Training
kebiasaan kerja yang buruk atau belajar keterampilan baru 2) Career mentoring
yang akan meningkatkan kinerja mereka (Wahyuni, 2016). 3) Job orientation
Career advancement.
Hipotesis 2. Kinerja (Y)
Berdasarkan teori secara umum tentang pengaruh Kinerja merupakan catatan hasil produksi pada fungsi
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan, maka dapat pekerjaan yang spesifik atau aktivitas yang dilakukan oleh
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: karyawan Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero)
H1 : Diduga pengembangan karir berpengaruh positif dan Tbk. Surabaya selama periode waktu tertentu. Indikator
signifikan terhadap kinerja karyawan. kinerja yang digunakan sesuai pendapat Gomes (dalam
Jannah,dkk, 2014), antara lain:
METODE PENELITIAN 1) Quantity of work
Jenis dan Rancangan Penelitian 2) Quality of work
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana 3) Job knowledge
pengembangan karir sebagai variabel independen (X) dan 4) Creativeness
kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y). 5) Cooperation
6) Dependability
Kinerja Karyawan 7) Initiative
Pengembangan
(Y) 8) Personal quality
1) Quantity of work
Karir (X)
2) Quality of work
1) Training
3) Job knowledge
Teknik Pengumpulan Data
2) Career Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui adanya
H1 4) Creativeness
mentoring
3) Job orientation
5) Cooperation fenomena di perusahaan terkait pengaruh pengembangan
6) Dependability karir terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, peneliti
4) Career
7) Initiative
advancement melakukan wawancara untuk lebih mempertegas dan
8) Personal quality
Oduma and Were
(2014)
Gomes (dalam memastikan fenomena yang ada. Pengumpulan data
Jannah,dkk, 2014) dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 41 orang
responden yang merupakan karyawan Divisi Konstruksi IV
Gambar 1 Rancangan Penelitian PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya. Pernyataan
disusun bedasarkan indikator dari masing-masing variabel
Lokasi Penelitian penelitian.
Lokasi penelitian ini adalah Divisi Konstruksi IV PT. Adhi
Karya (Persero) Tbk. Surabaya yang beralamat di Jl. Gayung Skala Pengukuran
Kebonsari No. 167A, Surabaya. Penelitian ini menggunakan pengukuran data dengan
skala likert. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot yang
berbeda.
4
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
5
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
6
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
7
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
Berdasarkan hasil pada tabel 9, sehingga model b. Nilai R Square diperoleh sebesar 0,345. Hal ini dapat
persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah diartikan bahwa variabel pengembangan karir (X)
sebagai berikut: mampu menjelaskan variabel kinerja (Y) sebesar 34,5%,
Y = 1,281 + 0,744X
sedangkan sisanya sebesar 65,5% dijelaskan oleh faktor-
Kesimpulan dari model persamaan regresi linier sederhana
di atas, yaitu: faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
a. Koefisien konstanta sebesar 1,281, artinya jika variabel
pengembangan karir (X) sama dengan 0 (nol) atau tidak Pembahasan Penelitian
ada, maka nilai variabel kinerja (Y) adalah sebesar Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan
1,281. pengaruh positif variabel pengembangan karir terhadap
b. Koefisien regresi variabel pengembangan karir (X) kinerja karyawan, yang berarti semakin baik penerapan
sebesar 0,744, artinya setiap penambahan satu satuan pengembangan karir di Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya
nilai variabel pengembangan karir, maka nilai variabel (Persero) Tbk. Surabaya maka kinerja karyawannya juga
kinerja (Y) akan meningkat sebesar 0,744. Tanda positif semakin meningkat. Hasil uji hipotesis yaitu uji t,
pada nilai koefisien regresi menunjukkan hubungan yang menunjukkan bahwa pengembangan karir berpengaruh
searah, yaitu apabila pengembangan karir meningkat, signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Konstruksi IV
maka kinerja karyawan juga akan meningkat. PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya.
Hipotesis pada penelitian ini dinyatakan diterima, yaitu
Uji Hipotesis (Uji t) pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 9, menunjukkan nilai t terhadap kinerja karyawan Divisi Konstruksi IV PT. Adhi
hitung untuk variabel pengembangan karir (X) sebesar Karya (Persero) Tbk. Surabaya. Hasil penelitian ini
3,973 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dapat mendukung hasil penelitian terdahulu yang menyatakan
diartikan bahwa variabel pengembangan karir (X) memiliki bahwa pengembangan karir berpengaruh positif signifikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja terhadap kinerja karyawan, yang diteliti oleh Oduma dan
(Y). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang Were (2014), Negara (2014), serta Jannah (2014).
menyatakan bahwa diduga pengembangan karir Pelatihan di Divisi Konstruksi IV PT. Adhi Karya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Persero) Tbk. Surabaya tidak hanya diperuntukan bagi
karyawan baru saja, tetapi merupakan program tahunan yang
karyawan, dinyatakan diterima.
wajib diikuti oleh para karyawan untuk memaksimalkan
kinerjanya. Materi pelatihan yang diberikan disesuaikan
Koefisien Determinasi (R2) dengan fungsi tugas masing-masing karyawan, untuk
Tabel 10 menyelaraskan kompetensi sesuai dengan kebutuhan
Hasil Koefisien Determinasi karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Model Summary Berdasarkan hasil tanggapan responden, karyawan
Model R Adjusted R Std. Error of the merasa bahwa pelatihan yang mereka dapatkan dapat
R Square Square Estimate memberikan semangat dan efisiensi yang lebih besar dan
dimension0 1 .587a .345 .323 .51072 dapat menghasilkan hasil jangka panjang terhadap
a. Predictors: (Constant), Pengembangan_karir kinerjanya. Sesuai hasil penelitian Oduma dan Were (2014)
Sumber: Output SPSS (2016) yang menyatakan bahwa pelatihan membuat karyawan
merasa ingin bekerja lebih keras dan lebih lama untuk
Analisis koefisien determinasi berdasarkan hasil pada mencapai tujuan perusahaan. Pelatihan juga dapat
tabel 10 adalah sebagai berikut: memperkuat kemampuan karyawan, sehingga akan
a. Nilai R diperoleh sebesar 0,587 atau lebih besar dari 0,5. bermanfaat baik bagi karir karyawan dan juga perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengembangan Career mentoring dijalankan dengan melibatkan atasan
karir (X) mempunyai korelasi yang cukup kuat dengan langsung yang berperan sebagai mentor bagi karyawan.
Karyawan dapat berdiskusi atau berkonsultasi dengan
variabel kinerja (Y).
atasannya mengenai jenjang karir atau peluang pertumbuhan
karir yang dimilikinya dan para atasan tersebut berhak
8
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
merekomendasikan karyawan untuk jabatan atau penugasan Konstruksi IV Surabaya, maka semakin tinggi pula tingkat
yang tersedia. kinerja karyawannya.
Berdasarkan hasil tanggapan responden, melalui
mentoring, karyawan merasa dapat mengembangkan DAFTAR PUSTAKA
tanggung jawab dan hubungan, mendapatkan nasehat dan Adekola, Bola. (2011). Career Planning and Career
saran tentang pertumbuhan karir dan diajarkan untuk Management as Correlates for Career Development
profesional, serta merasakan lingkungan kerja yang lebih and Job Satisfaction A Case Study of Nigerian Bank
positif. Oduma dan Were (2014) menyatakan bahwa karir Employees. Australian Journal of Business and
mentoring dapat menyeimbangkan kinerja karyawan. Management Research. 1(2): 100-112.
Setelah karyawan ditugaskan pada tempat atau jabatan Artina, Nyimas. (2013). Analisis Pengaruh Kepemimpinan
baru, karyawan menjalani proses orientasi untuk penyesuaian Transformasional, Motivasi Kerja dan
diri terhadap lingkungan kerja yang baru dan belajar Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan
mengenai jabatan barunya. Proses ini berlangsung selama PT. Multi Data Palembang Information Technology
kurang lebih 3 bulan, kemudian akan dapat dilihat Super Store. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
bagaimana kinerja dari karyawan tersebut. Jurnal Ilmiah STIE MDP. 3(1): 50-65.
Berdasarkan hasil tanggapan responden, karyawan Bulgarelli, Aviana. (2008). Career Development at Work: A
merasa orientasi dapat mendorong karyawan dalam Review of Career Guidance to Support People in
memahami fungsi dan perubahan, dapat mendiagnosis Employment. Belgium: European Centre for the
masalah, dan mengembangkan dukungan positif. Orientasi Development of Vocational Training.
kerja merupakan langkah untuk pengembangan karir dan Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian Manajemen:
dapat menguntungkan perusahaan (Oduma dan Were, 2014). Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis,
Selanjutnya untuk peluang pertumbuhan karir, Divisi dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan
Konstruksi IV PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Surabaya Penerbit Universitas Diponegoro.
senantiasa berkomitmen untuk memberikan kesempatan Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate
berkarir yang berkesinambungan selama karyawan dapat dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan
menunjukkan kinerja yang optimal. Berdasarkan hasil Penerbit Universitas Diponegoro.
tanggapan responden yang sesuai dengan pendapat Oduma Jannah, Annita, Fitria, Bulan Tati, dan Endang Hadiyat.
(2014). Pengaruh Kompensasi, Pengembangan
dan Were (2014), peluang karir yang diberikan perusahaan
Karier, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
membuat karyawan memberikan yang terbaik untuk Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi. Jurnal
perusahaan, lebih bekerja keras dan memiliki cita-cita untuk Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship. 8(2): 99-110.
terus memajukan perusahaan. Morissan. (2014). Metode Penelitian Survei. Jakarta:
Jannah,dkk (2014) menyatakan bahwa salah satu Kencana Prenadamedia Group.
variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah Negara, Ni Made Candra Megita Atma. (2014). Pengaruh
Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai pada
pengembangan karir. Hal ini dapat dijelaskan karena setiap
PT. Pos Indonesia (Persero) Kabupaten Jembrana
individu yang dilibatkan atau melibatkan diri dalam suatu Tahun 2014. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi.
organisasi tentunya membawa harapan untuk dapat hidup, 4(1).
tumbuh, dan berkembang dalam jabatannya. Oduma, Caroline and Were, Susan. (2014). Influence of
Career Development on Employee Performance in
KESIMPULAN the Public University: A Case of Kenyatta
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil University. International Journal of Social Sciences
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Management and Entrepreneurship. 1(2): 1-16.
Hasil tanggapan responden untuk variabel pengembangan Umar, Akmal. 2015. The Effect of Motivation and Career
karir dan kinerja termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini Development Against Employees Performance and
diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan Job Satisfaction on the Governor Office South
bahwa pengembangan karir memiliki pengaruh positif dan Sulawesi Province, Indonesia. International Journal
signifikan terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa of Management Sciences. 5(9): 628-638.
semakin tinggi respon karyawan terhadap pengembangan
karir pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi
9
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 4 Nomor 3 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2016
10