Chapter II PDF
Chapter II PDF
Disusun Oleh :
ZAYIN GUSNIA
11DB277072
CIAMIS
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) bukan minuman . Namun ASI merupakan satu-satunya
makanan tunggal paling sempurna bagi bayi hingga berusia 6 bulan. ASI cukup
mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi (Nurhaeni, 2009). Dampak
pada bayi bila tidak diberikan ASI Ekslusif selama 13 minggu pertama dalam
kehidupannya memiliki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi saluran cerna yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan ASI. Menurunnya
tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa
pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak.
Selain itu, bayi-bayi yang tidak diberikan ASI mudah terkena penyakit-penyakit
lain yang berhubungann dengan kekebalan tubuh (Depkes, 2010).
Dari sebuah penelitian didapatkan data bahwa 98 ribu dari 100 ribu ibu-ibu
yang mengatakan produksi ASI-nya kurang padahal sebenarnya mereka
mempunyai cukup ASI, tetapi kurang mendapat informasi tentang manajemen
laktasi yang benar, posisi menyusui yang tepat , serta terpengaruh mitos-mitos
tentang menyusui, yang umumnya dapat menghambat produksi ASI. Angka
kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indicator yang dapt menggambarkan
status kesehatan masyarakat di suatu Negara. Organisasi Kesehatan Dunia WHO
memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar 1,5 juta bayi meninggal
setiaptahunnya karena tidak disusui(2006). Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dalam mengurangi AKB dalam rangka pencapaian target Millenium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Bayi yang kurang mendapatkan
ASI atau kurang minum, pada umumnya bukan karena ibunya yang tidak
memproduksi ASI sebanyak yang diperlukan oleh bayi, disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya karena posisi menyusui yang tidak benar. Posisi tersebut
adalah posisi mulut bayi terhadap putting susu, bukan posisi bayi terhadap badan
ibu , hal tersebut tidak selalu mudah dilakukan. Menyusui yang sukses
membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari
seseorang yang professional, selain itu menyusui sangat bermanfaat bagi ibu dan
bayi, besarnya manfaat ASI bahkan telah di kampanyekan oleh UNICEF( United
Nation Childrens Fund ) melalui Pekan Menyusui Sedunia atau ( World Breast
Feeding Week ) yang diselenggarakan setiap tanggal 1-7 Agustus. Kampaye itu
antara lain mengajak masyarakat di seluruh dunia, terutama kaum ibu untuk
memberikan manfaat ASI kepada bayi dan mengenal manfaat pemberian ASI
dirinya sendiri( Martin Leman, 2007 ).
Kesulitan menyusui pada umumnya terjadi pada ibu yang baru pertama
kali melahirkan, Disamping merupakan sebuah pengalaman yang baru, ibu juga
biasanya canggung saat menggendong bayinya bahkan panik bila menangis keras
karena suatu hal. Sebaliknya, bayi yang baru lahirpun harus belajar cara menyusu
yang benar, yaitu putting susu dan 90% areola mamae masuk kedalam mulut dan
kemudian mulut dan kemudian lidahnya melakukan gerakan menghisap.
Berdasarkan dari data informasi yang penulis dapat, pada studi pendahuluan
banyak ibu post partum yang kurang mengetahui mengenai tehnik menyusui yang
benar khususnya pada ibu primipara sehingga penulis tertarik untuk meneliti
mengenai Gambaran Teknik Menyusui Oleh Ibu Post Partum Pada Bayi Baru
Lahir Di RB. Mutiara Bunda Tasikmalaya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui