Anda di halaman 1dari 7

Beranda

Jumat, 11 April 2014

MEMERIKSA KODE DTC pada motor honda


SEDIKIT BERBAGI SEMOGA BERMANFAAT UNTUK REKAN REKAN SEMUA:
ini berlaku untuk honda step4 . vario125, scoopy Fi, Beat Fi, Spacy Fi, PCX series, dan CBR series, dan
New HSX125 Fi.;
MEMERIKSA KODE DTC
Adapun langkah-langkah Memeriksa kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
Baca, catat kedipan MIL dan lihat ke indeks kode DTC.
4. Lanjut ke langkah HAPUS KODE DTC.
MENGHAPUS KODE DTC
Adapun langkah-langkah untuk menghapus kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
4. Cabut jumper dari DLC.
MIL akan menyala selama kira-kira 5 detik.
Sementara MIL menyala, (dengan cepat) Jumper kembali DLC.
Memori self-diagnosis terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil.
5. Kontak OFF
6. Cabut jumper DLC
7. Selesai
Apabila setelah dilakukan langkah penghapusan DTC namun pola DTC masih tetap muncul, berarti
terdapat kerusakan permanen pada part yang bersangkutan.
INISIALISASI ECU / RESET ECU
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada,
maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3
detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak
tersimpan dalam ECU.
C. RESET TP (Throttle Position)
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada,
maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Lepaskan socket kabel ECT/EOT kemudian di jumper kedua kabelnya (Merah muda/putih
Hijau/jingga).
5. Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya berkedip (pola penerimaan reset) selama 10 detik.
6. Kemudian dalam waktu kurang dari 10 detik setelah kontak ON, lepaskan kabel jumper di sensor ECT.
Setelah pelepasan kabel jumper ECT, MIL seharusnya mulai berkedip. (pola berhasil), Putar kunci kontak
ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak
tersimpan dalam ECU.
penting . jangan sampai keliru menjemper ECU bisa rusak ,
diHYPER- TECH MOTOR.

Foto Ahmad Mukromin. Foto Ahmad Mukromin.

original post by Ahmad Mukromin@ grup mtertutup forum komunikasi otomotif indonesia

disclaimer : do it with all your risk

pesona hijau di 08.57

Berbagi 1

tentang GEAR OIL.


maaf telat, tadi komputer lagi error, bahasan kita hari ini adalah gear oli
GEAR OIL.
gear oil adalah oil yg digunakan untuk untuk pelumasan gear atau roda gigi, diantaranya, transmission,
steering gear, transfer dan differential gear.
untuk gear oil sendiri biasanya memiliki specs sbb:
SAE 90 GL-3, SAE 90 GL-4, SAE 90 GL-5, SAE 140 GL-4, SAE 140 GL-5, SAE 75W-85 GL 4, SAE 75W-85
GLA-5, SAE 80W-90 GL-4, SAE 85W-140 GL-5 dan lain-lain,
untuk SAE adalah kekentalan oli,
sedangkan GL-3,4,5 adalah API service atau kualitas oli,
untuk transmissi manual yg paling umum adalah SAE90 GL-4, tapi ada juga yg SAE75w-85 GL-4,
kemudian gear oil manakah yang lebih baik untuk transmission manual, sebelum kita menentukan oil
apa yg cocok, maka kita harus tau dulu karakter tranmissi manual, Transmissi paling cocok
mengguanakan API service GL4, kalau untuk kekentalannya sendiri tergantung beban dan model
transmissi tsb, kalau gearnya kecil-kecil, menggunakan synchronizer maka sebaiknya yg lebih encer
yaitu SAE90 atau yg multi grade SAE75W-85 akan lebih baik, kecuali pada mobil tertentu seperti isuzu
panther dan transmissi buatan eaton disarankan menggunakan SAE 40, untuk beberapa mobil EROPA
ada yang menggunakan ATF, ya itu semua dikembalikan ke karakter transmissi tsb,
untuk DIFFERENTIAL GEAR menggunakan GL5 baik yg single atau yang multi grade, untuk kendaraan
ringan sebaiknya menggunakan oli yg lebih encer, sedangkan untuk kendaraan berat sebaiknya
menggunakan yg lebih kental.
khusus untuk LSD disarankan menggunakan LSD oil atau yg multi grade, hal ini karena berkaitan
dengan LSD sistem tsb,
untuk Steering Gear sebaiknya menggunakan SAE90 GL4 kecuali power steering menggunakan Power
steering Fluide atau ATF,
untuk transmissi automatic menggunakan ATF, dan spesifikasinya tiap merk beda-beda, tapi kalau
rekomendasi masih pake dexron, maka sebaiknya minimal pakai dexron 3,
silahkan menambahi teman-teman, maaf materi baru yg ringan-ringan aja dulu.
maaf telat, tadi komputer lagi error, bahasan
kita hari ini adalah gear oli GEAR OIL. gear oil
adalah oil yg digunakan untuk untuk
pelumasan gear atau roda gigi, diantaranya,
transmission, steering gear, transfer dan
differential gear. untuk gear oil sendiri
biasanya memiliki specs sbb: SAE 90 GL-3,
SAE 90 GL-4, SAE 90 GL-5, SAE 140 GL-4, SAE
140 GL-5, SAE 75W-85 GL 4, SAE 75W-85 GLA-
5, SAE 80W-90 GL-4, SAE 85W-140 GL-5 dan
lain-lain, untuk SAE adalah kekentalan oli,
sedangkan GL-3,4,5 adalah API service atau
kualitas oli, untuk transmissi manual yg paling
umum adalah SAE90 GL-4, tapi ada juga yg

original post by @ kurniadi keren at grup tertutup forum komunikasi otomotif indonesia

pesona hijau di 08.38

Berbagi 1

arti pada label pelumas

apa arti pada label pelumas, sebagai contoh


SAE 10W-40 API SM, SAE 40 API CD,
SAE adalah indeks kekentalan oli, semakin besar angkanya maka oli tersebut semakin kental, kekentalan
oli ada yg single grade (contoh SAE40) ada pula yg multi grade (10W-40),
10W-40= W disini adalah WINTER artinya grade yang dipakai untuk sUhu dingin, maksudnya suhu udara
luar, jadi 10W-40 artinya adalah untuk suhu dingin maka kekentalan oli yg dipakai adalah SAE 10, untuk
suhu panas/selain dingin M enggunakan SAE 40,
API service SM, CD, API adalah standar mutu atau kualitas oli, untuk gasoline engine API service
ditandai dengan huruf S (spark), untuk diesel engine ditandai dengan C (combustion), di Gasoline engine
APi service yang berada di pasaran saat ini paling rendah SE untuk gasoline dan CC untuk diesel,
sedangkan kualitas tebaik untuk gasoline engine adalah SN dan untuk diesel CI-4,
rendah SA------------SZ tinggi
rendah CA------------CI-4 tinggi,
jadi kalau kita menentukan kualitas oli, bukan dari SAE tapi dari API servicenya,
untuk penggunaan oli setiap kendaraan tidak mesti sama, contoh mobil CARRY ST100
direkomendasikan SAE20W-50 API service SE atau lebih tinggi,
Lancer Evolution direkomendasikan SAE10W-30 API SM atau lebih tinggi.
Daihatsu AYLA direkomendasikan SAE10W-40 API SL atau lebih tinggi, penggunaan terbaik adalah
SAE5w-30 API SL atau lebih tinggi
untuk diesel engine non Turbo direkomendasikan SAE40 API Service CC atau lebih tinggi.
diesel engine dengan turbo direkomendasikan SAE40/SAE15W-40 API service CD atau lebih tinggi,
Diesel Engine dengan CRS direkomendasikan SAE10W-30 API CF-4 atau lebih tinggi,
kalau kurang jelas, bisa komen, nanti akan dibantu jawabnya dari para suhu yg ada,, silahkan yg ingin
menambahi atau mengurangi.
ORIGINAL POST BY :kurniadi keren di group tertutup forum komunikasi otomotif indonesia

apa arti pada label pelumas, sebagai contoh


SAE 10W-40 API SM, SAE 40 API CD, SAE
adalah indeks kekentalan oli, semakin besar
angkanya maka oli tersebut semakin kental,
kekentalan oli ada yg single grade (contoh
SAE40) ada pula yg multi grade (10W-40),
10W-40= W disini adalah WINTER artinya
grade yang dipakai untuk shu dingin,
maksudnya suhu udara luar, jadi 10W-40
artinya adalah untuk suhu dingin maka
kekentalan oli yg dipakai adalah SAE 10, untuk
suhu panas/selain dingin menggunakan SAE
40, API service SM, CD, API adalah standar
mutu atau kualitas oli, untuk gasoline engine

pesona hijau di 08.24

Berbagi 1

Cara memanaskan mesin injeksi/ efi


Kendaraan modern saat ini memang dirancang minim perawatan. Tapi kita juga harus
memperhatikan beberapa aspek utamanya dalam pemanasan saat mesin dalam keadaan
dingin rata rata orang memanaskan mesin masih menggunakan cara lama Kebiasaan yang
masih belum bisa ditinggalkan oleh pemilik mobil hingga saat ini adalah memanaskan
mesin sebelum
berangkat, terutama sebelum berangkat di pagi hari atau mesin
dalam keadaan dingin. Banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku tersebut,
diantaranya
adalah agar mesin mencapai suhu kerja ideal sebelum mobil siap
dikemudikan, agar oli bisa bersirkulasi dengan baik ke seluruh bagian
mesin dan untuk tujuan kelistrikan.Perlukah 'budaya' tersebut dipertahankan hingga
sekarang? Pada zaman dulu, terutama sebelum tahun '90-an, teknologi mesin mobil
belum secanggih dan sepresisi sekarang. Celah antar komponen masih
cukup lebar dan material penyusun pun masih sederhana. Saat itu
pemanasan mesin diperlukan agar komponen-komponen memuai dan
berada di bentuk yang ideal, agar kinerja mesin bisa optimal.
Begitupun dengan oli yang digunakan oleh mesin-mesin modern yang
lebih encer, sehingga memudahkan distribusi pelumas secara merata
dalam waktu singkat. Sistem kelistrikan mesin mobil saat ini juga
makin disempurnakan. Untuk mesin-mesin lama, komponen kelistrikan
seperti alternator, regulator, dan aki membutuhkan pemanasan mesin
terlebih dahulu untuk memproduksi dan menyimpan listrik.
Dari penjelasan di atas cukup memberikan alasan bahwa pemanasan
mesin sudah tak relevan lagi di zaman sekarang ini. Namun demikian,
masih ada beberapa fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa
pemanasan mesin terkadang masih diperlukan agar kinerja mesin lebih
stabil. Dan jika hal ini terjadi maka sebaiknya para pemilik mobil
mulai melakukan maintenance kendaraan secara rutin.
So, jika Anda masih ingin mempertahankan 'tradisi' memanaskan mobil
selama bermenit-menit, walau mobil Anda tergolong supercanggih, hal
itu sah-sah saja. Ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa
efek negatif yang ditimbulkan oleh 'tradisi' pemanasan mobil. Mesin
berputar dalam keadaan diam adalah sebuah tindakan pemborosan.
Semakin lama mesin dipanaskan, maka semakin besar pula kerugian
yang dihasilkan akibat pemborosan BBM dan juga waktu. Selain itu,
pemanasan mobil akan menebar polutan di lingkungan sekitar, apalagi
jika dilakukan dalam ruangan yang tertutup seperti garasi. Sangat
membahayakan bukan?
Pemanasan mesin yang terlalu lama akan menimbulkan dampak yang
negatif, yaitu boros bahan bakar karena terbakar percuma,
lingkungan rumah menjadi tercemar oleh gas buang, dan mesin mobil
cepat timbul kerak akibat campuran udara dan bensin pada mesin
mobil.
Ada beberapa langkah yang benar menghidupkan dan memanaskan
mesin EFI pada mobil kesayangan anda :
Pastikan posisi transmisi dalam keadaan netral, hidupkan mesin tanpa
menekan pedal gas sama sekali.
Biarkan sampai putaran mesin menurun sekitar 5 10 detik semenjak
mesin dihidupkan.
Jalankan mobil secara perlahan-lahan dengan kecepatan normal
(putaran mesin berkisar 2000 3000 rpm).
Mesin EFI pada mobil tetap memerlukan pemanasan, namun langkah
yang benar adalah tidak melakukan pemanasan secara stasioner (diam
di tempat), dan jangan panaskan mesin terlalu lama.

by proo speed. Owners di bengkel zhumpallabbu. Segeri pangkep.

pesona hijau di 07.59

Berbagi 1

Beranda
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai