Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham undang undang nomor 40 tahun
perbuatan hukum sendiri, memiliki harta kekayaan sendiri, dan dapat dituntut serta
dan tata cara pengesahan PT sebagaimana yang diatur dalam UUPT, yaitu pengesahan
dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Tata cara tersebut antara lain
terbagi dalam bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian
modal itu dalam bentuk saham dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai
bentuk penyertaan modal. Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya
Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakkan kepada harta kekayaan pribadi para
pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal saham para pemegang saham itu
yang disetorkan kepada perseroan. Untuk lebih jelasnya, pada makalah ini penulis
akan menyajikan materi mengenai pendirian perseroan terbatas dan bentuk bentuk
1.2.1 Apa yang dimaksud Perseroan Terbatas dan apa saja Karateristik utama yang
Makalah ini kami buat untuk menjelaskan beberapa hal mengenai Perusahaan
Perseroan khususnya dalam hal Pendiriannya dan transaksi modal yang terjadi di
dalam Perseroan Terbatas. Makalah ini bertujuan agar dapat menambah wawasan
pembaca. Di samping itu makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca agar dapat mengetahui
secara umum bagaimana Pendirian Perseroan terbatas dan transaksi modal yang
terjadi didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
didirikan dengan tujuan memperoleh laba dan tidak memperoleh laba (non profit).
Perseroan terbatas berorientasi laba yang terkenal adalah McDonalds, Ford Motor
Company, PepsiCo, dan Apple Computer. Perusahaan yang tidak berorientasi laba
antara lain Salvation Army, American Cancer Society, dan Ford Foundation.
publik dan dimiliki oleh kalangan terbatas. Perusahaan yang dimiliki oleh publik
(publicly held corporation), biasanya disebut perusahaan terbuka, dapat dimiliki oleh
akan bertindak sebagai dirinya sendiri bukan sebagai nama pemiliknya. Tindakan
kecuali pemilik telah dinyatakan sebagai wakil perusahaan. Sebagai contoh, jika
kita sebagai pemilik saham di Ford Motor Company, kita tidak memiliki hak
untuk membeli peralatan kendaraan untuk perusahaan. Kecuali jika kita diangkat
investasi yang mereka tanamkan pada perseroan. Kreditor tidak memiliki hak
untuk mengklaim aset pribadi dari pemegang saham. Bahkan jika terjadi kasus
investasinya di perseroan.
Pemegang saham dapat menjual sebagian atau seluruh hak kepemilikan yang
perseroan. Begitu juga tidak akan berpengaruh terhadap posisi aset, kewajiban,
penerbitan saham.
tawaran yang menarik bagi investor karena pemegang saham memiliki kewajiban
terbatas dan setiap lembar saham sangat mudah untuk dipindahtangankan. Selain
itu, jumlah individu yang dapat menjadi pemegang saham sangat banyak karena
Kelangsungan hidup perseroan tidak dipengaruhi oleh adanya pihak yang keluar,
mengelola perusahaan secara tidak langsung melalui dewan direksi yang mereka
pilih. Dewan ini menyusun kebijakan operasional perseroan. Dewan direksi juga
memilih pelaksana seperti presiden direktur atau beberapa wakil presiden direktur
g. Peraturan Pemerintah
h. Pajak Tambahan
yang merupakan bagian pemilik akan dilaporkan pada surat pemberitahuan (SPT)
individu tersebut adalah sebesar yang dilaporkan oleh perusahaan. Di sisi lain,
bagian. Selain itu, pemegang saham juga harus membayar pajak untuk dividen
tunai yang mereka terima. Biasanya laba perseroan terbatas terkena pajak dua kali
(double taxation), yang pertama di tingkat perusahaan dan yang kedua di tingkat
perorangan.
Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan
sendiri-sendiri.
yang memiliki kedudukan tertinggi dalam menentukan arah dan tujuan perseroan.
RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dan wewenang yang tidak di serahkan kepada
berikut :
tahunan dan hak suara untuk tindakan yang membutuhkan persetujuan dari
pemegang saham.
b. Mendapatkan bagian laba dari perseroan melalui penerimaan dividen.
c. Menjaga persentase kepemilikan atas perseroan jika perseroan bermaksud
sesuai dengan persentase kepemilikan. Hak ini disebut sebagai hak sisa
(residual claim) karena pemegang saham dibayar dengan aset yang tersisa
pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar perseroan serta
Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para pendiri, yang
biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan perbuatan hukum sebagai yang
a) Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta dibuatkan akta
Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh para pendiri, sebagai hasil musyawarah
mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup untuk membuat anggaran
dasar tersebut, maka hal itu dapat diserahkan pelaksanaannya kepada notaris
yang bersangkutan.
b) Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris
Kehakiman. Akta pendirian tersebut juga dapat dibawa sendiri oleh para
pendiri untuk minta pengesahan dari Menteri Kehakiman, tetapi dalam hal ini
Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Kalau ada hal-hal yang harus diubah,
maka perubahan itu harus ditetapkan lagi dengan akta notaris sebagai
tambahan akta notaris yang dahulu. Tambahan akta notaris ini harus mnedapat
yang bersangkutan.
c) Ketiga, para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta
hukum.
Ekuitas pemilik dikenal juga sebagai ekuitas pemegang saham (stockholders equity
atau shareholders equity), atau modal perusahaan. Bagian ekuitas pemegang saham
1) Modal disetor
Modal disetor (paid-in-capital) adalah jumlah kas dan aset lain yang diterima
2) Saldo Laba
Saldo laba atau Laba ditahan (retained earning) adalah laba bersih yang ditahan
oleh pihak perusahaan. Laba bersih yang dicatat dalam Saldo Laba berasal dari ayat
jurnal penutup dengan mendebit Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit Saldo Laba.
Sebagai contoh, di asumsikan bahwa laba bersih untuk PT. Sejahtera pada tahun
pertama kegiatan operasionalnya adalah Rp. 500.000, maka ayat jurnal penutupnya
adalah:
Jika PT. Sejahtera memiliki saldo saham biasa sebesar Rp.1.800.000 pada
akhir tahun pertama, maka bagian ekuitas pemegang saham di neraca adalah
sebagai berikut.
PT. Sejahtera
Neraca (sebagian)
a. Modal Dasar
modal baik pada saat perseroan berdiri maupun untuk masa mendatang. Modal
dasar yang dijual tertera dalam akta pendirian. Modal dasar tidak mempengaruhi
ayat jurnal akuntansi. Kejadian ini tidak memiliki pengaruh apapun terhadap aset
atau ekuitas pemilik. Namun, pengungkapan atas jumlah saham sebagai modal
b. Penerbitan Saham
langsung dan secara tidak langsung. Jika secara langsung, diterbitkan kepada
seluruh saham dari perusahaan penerbit pada harga tertentu dan menjual kembali
menghindari risiko akibat tidak mampu menjual saham. Selain itu, perusahaan
dapat lebih cepat menggunakan uang yang diperoleh dari perusahaan penjamin
penjualan saham tersebut dan sebagai imbal hasilnya mereka akan memperoleh
komisi.
faktor yang harus diperhatikan adalah (1) perkiraan akan laba perusahaan di masa
mendatang, (2) perkiraan tingkat dividen per saham, (3) posisi keuangan saat ini,
(4) kondisi perekonomian negara saat ini, (5) kondisi pasar modal negara saat ini.
Harga per lembar saham diperoleh melalui transaksi antara penjual dan
pembeli. Secara umum, harga yang terjadi di pasar akan cenderung mengikuti tren
perusahaan, seperti embargo minyak, dan perubahan tingkat harga. Di sisi lain,
jenis saham ada 2 yaitu: saham dengan nilai nominal dan saham tanpa nilai
nominal. Saham dengan nilai nominal (par value stock) adalah saham yang telah
ditetapkan nilai per lembar sahamnya pada akta pendirian perusahaan. Sedangkan
saham tanpa nilai nominal ( non-par value stock) adalah saham yang tidak
mengidentifikasi sumber modal disetor dan membedakan antara modal disetor dan
saldo laba. Penerbitan saham biasa hanya memengaruhi akun modal disetor.
Nilai nominal tidak menunjukkan nilai pasar saham. Oleh karena itu, hasil
pembayaran (proceeds) dari penerbitan saham dengan nilai nominal bisa sama, lebih
besar, atau lebih kecil dari nilai nominalnya. Ketika penerbitan saham biasa secara
tunai dicatat, nilai nominal saham akan dikredit ke akun Saham Biasa. Bagian uang
yang diterima (proceeds) di atas atau di bawah nilai nominal dicatat pada akun modal
Sebagai contoh: PT. Sejahtera menerbitkan saham 1000 dengan nilai nominal
$2 per lembar secara tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
adalah:
Kas 2000
Saham Biasa 2000
(mencatat penerbitan 1.000 saham
Dengan nilai nominal 2)
Kas 8000
Saham Biasa 2000
Agio Saham 6000
(mencatat penerbitan tambahan
1000 saham biasa)
Total modal disetor dari kedua transaksi ini adalah 10.000 dan modal dasar
4000. Jika PT. Sejahtera memiliki saldo laba 20.000, sehingga ekuitas
PT. Sejahtera
Neraca (sebagian)
Jika saham biasa tidak memiliki nilai nominal namun memiliki nilai
yang ditetapkan, maka ayat jurnal yang dibuat sama seperti yang
dikredit ke Saham biasa. Begitu juga saat harga jual saham tanpa nilai
dan perusahaan menerbitkan 5000 saham seharga $8 per lembar secara tunai.
Kas 40.000
Saham Biasa 25.000
Agio Saham 15.000
(mencatat penerbitan 5000 saham
tanpa nilai Nominal dengan nilai
yang ditetapkan sebesar $5)
Agio saham akan dilaporkan sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada
uang yang diterima akan dikredit ke Saham Biasa. Sehingga penerbitan 5000
Kas 40.000
Saham Biasa 40.000
(mencatat penerbitan 5000 saham tanpa
Nilai nominal)
Saham juga dapat diterbitkan untuk jasa yang diterima (sebagai pembayaran
atas jasa penasihat hukum atau konsultan) atau menerima pembayaran bukan
dalam bentuk tunai (seperti perolehan tanah, bangunan, dan peralatan). Dalam
kasus ini, kita harus kembali ke prinsip biaya perolehan, dalam transaksi
nonkas ini yang dimaksud dengan biaya adalah harga setara tunai yang
wajar atas aset yang diserahkan, atau nilai pasar wajar atas aset yang diterima,
perusahaan Jordan menagih biaya jasa sebesar 5000. Mereka setuju untuk
menerima saham biasa 4000 lembar dehgan nilai nominal $1 per lembar untuk
pembayaran seluruh tagihan tersebut. Dalam kasus ini, nilai pasar saham
nominal saham biasa $5 per lembar yang diperdagangkan secara aktif dengan
Saham Treasuri ( treasury stock ) adalah saham milik perusahaan yang telah
diterbitkan, telah dibayar lunas, kemudian diperoleh kembali oleh perusahaan tetapi
berbagai alasan :
Metode ini menggunakan biaya perolehan saham treasuri untuk menilai saham
treasuri. Pada metode biaya, akun saham treasuri didebit dengan harga yang
dibayarkan untuk memperoleh saham tersebut. jumlah yang sama dikredit ke akun
Pada tanggal 1 Januari 2005, bagian ekuitas pemegang saham Mead, Inc
memiliki 100.000 saham yang beredar ( seluruhnya diterbitkan pada nominalnya )
dengan harga nominal $5 dan saldo laba sebesar $200.000. bagian ekuitas pemegang
saham sebelum pembelian saham treasuri adalah berikut.
Pada tanggal 1 Februari 2005, Mead memperoleh 4.000 saham dengan harga
$8 per lembar. Ayat jurnal tersebut sebagai berikut :
Kas 32.000
( mencatat pembelian 4.000 saham treasuri seharga $8 per lembar )
MEAD INC.
Neraca sebagian
Pada neraca sebagian, terdapat saham yang beredar yang berarti selisih antara
kedua jumlah saham tersebut ( 100.000 4.000 = 96.000 ) yaitu jumlah lembar
saham yang diterbitkan dan dimiliki oleh pemegang saham.
Contoh soal :
Bahwa 1.000 saham treasuri Mead Inc. yang sebelumnya diperoleh dengan
harga $8 per lembar, dijual dengan harga $10 per lembar pada tanggal 1 juli.
Ayat Jurnal
1. Keuntungan atas penjualan jika aset dijual dan saham treasuri bukanlah
aset.
2. Perusahaan tidak merealisasikan keuntungan dan mengalami kerugian
akibat dari transaksi saham miliknya sendiri.
Sehingga modal disetor yang berasal dari penjualan saham treasuri seharusnya
tidak dimasukkan dalam perhitungan laba bersih. Modal disetor akan disajikan
terpisah pada neraca sebagai bagian dari modal disetor.
Contoh soal
Jika Mead inc. menjual tambahan 800 saham treasuri pada tanggal 1 oktober
seharga $7 per lembar.
Ayat jurnal
Saat saldo kredit pada akun modal disetor dari saham treasuri dihapuskan,
tambahan selisih dari biaya perolehan dan harga jual akan didebit ke saldo laba.
Contoh soal :
Mead Inc. menjual sisa saham 2.200 seharga $7 per lembarnya pada tanggal 1
desember. Selisih biaya perolehan dan harga jual adalah $2.200 [2.200 x ($8-$7)].
Dalam hal ini, selisih $1.200 tersebut didebit ke modal disetor dari saham treasuri.
Sisanya akan didebit ke saldo laba.
bagi pemiliknya dibandingkan pemegang saham biasa untuk hal- hal tertentu. Secara
khusus, pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam hal hal pembagian laba
( dividen ) dan aset jika terjadi likuidasi. Namun biasanya saham preferen tidak
Saham preferen diterbitkan secara tunai atau aset nontunai. Jurnal untuk
transaksi ini adalah jurnal biasa. Saat suatu perusahaan memiliki lebih dari satu jenis
saham maka setiap nama akun modal disetor harus menunjukkan saham yang sesuai.
Contoh Soal :
stine Corporation menerbitkan 10.000 saham seharga $12 per lembar dengan nilai
Kas 120.000
Saham preferen dapat memiliki nilai nominal atau pun tidak. Pada bagian
ekuitas pemegang saham di neraca, saham preferen akan disajikan pertama kali
pemberian dividen adalah $5 per lembar, pemegang saham biasanya tidak akan
menerima dividen pada tahun berjalan sampai pemegang saham preferen telah
menerima $5 per lembarnya. Klaim pertama atas dividen tidaklah menjamin adanya
saldo laba dan ketersediaan kas. Jumlah dividen per saham dinyatakan sebagai
persentase dari nilai nominal saham preferen atau atas jumlah tertentu.
1. Dividen kumulatif
dividen setiap tahun dan memperoleh proritas atas dividen yang belum
periode tertentu dan disebut sebagai dividen terutang atau dividen belum
terbayar.
Contoh soal :
kumulatif yang beredar 7% nilai nominal $100. Dividen tahun ini sebesar
tahun. pada kasus ini pemegang saham preferen memiliki hak untuk
Dividen tidak dapat dibayarkan kepada pemegang saham biasa sebelum pemegang
saham menerima seluruh hak atas dividen mereka. Dividen belum terbayar dianggap
sebagai utang. Tidak ada kewajiban untuk melakukan pembayaran sampai dividen
perusahan dilikuidasi. Hal ini memberikan rasa aman bagi pemegang saham preferen.
Hak atas aset dapat sebesar nilai nominal saham atau sejumlah nilai likuidasi tertentu.
Saham preferen akan disajikan sebelum saham biasa karena adanya hak
yang dibayarkan dengan nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dan
Penyajian
Analisis
terdiri dari :
4. Rasio pembayaran.
Rumus : Dividen tunai
Pada hal ini ekuitas yang dimiliki pemegang saham biasa dalam aset bersih
perusahaan dari kepemilikan setiap lembar saham. Dengan ini aset bersih perusahaan
sama dengan total ekuitas, sehingga rumus untuk menghitung nilai buku per saham
Total ekuitas pemegang saham - jumlah saham biasa yang beredar = nilai buku saham
Nilai buku per saham tidaklah sama dengan nilai pasar per saham. Secara
umum, nilai buku didasarkan atas pencatatan biaya perolehan. Nilai pasar
tentang potensi perusahaan untuk laba di masa mendatang dari dividen. Nilai pasar
per saham dapat lebih tinggi dari nilai buku per saham. Namun tidak selalu
menunjukkan bahwa saham tersebut selalu tinggi. Nilai buku persaham akan berguna
untuk menentukan tren jumlah per lembar saham yang dimiliki pemegang saham di
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
akta resmi (akta yang dibuat oleh notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama
lain. Organisasi Perseroan Terbatas terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
dari Modal disetor dan Laba ditahan. Didalam penerbiatan saham, terdapat
penerbitan saham dan harga yang digunakan dalam penerbitas saham. Saham-
saham yang terdapat pada Perseroan Terbatas yaitu Saham Biasa, Saham Tresuri,
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman-
Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Lima (Revisi). Jakarta:
SalembaEmpat