Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perseroan Terbatas atau PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan

modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan

modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham undang undang nomor 40 tahun

2007 tentang perseroan terbatas ( UUPT ). Sebagai Badan Hukum, Perseroan

Terbatas dianggap layaknya orang-perorangan secara individu yang dapat melakukan

perbuatan hukum sendiri, memiliki harta kekayaan sendiri, dan dapat dituntut serta

menuntut di depan pengadilan.

Untuk menjadi Badan Hukum, Perseroan Terbatas harus memenuhi persyaratan

dan tata cara pengesahan PT sebagaimana yang diatur dalam UUPT, yaitu pengesahan

dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Tata cara tersebut antara lain

pengajuan dan pemeriksaan nama PT yang akan didirikan, pembuatan Anggaran

Dasar, dan pengesahan Anggaran Dasar oleh Menteri.

Sebagai persekutuan modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya

terbagi dalam bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian

modal itu dalam bentuk saham dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai

bentuk penyertaan modal. Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya

Perseroan Terbatas Page 1


pada modal atau saham yang dimasukkanya ke dalam perseroan (limited liability).

Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakkan kepada harta kekayaan pribadi para

pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal saham para pemegang saham itu

yang disetorkan kepada perseroan. Untuk lebih jelasnya, pada makalah ini penulis

akan menyajikan materi mengenai pendirian perseroan terbatas dan bentuk bentuk

transaksi modal yang dijalankan perseroan terbatas.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud Perseroan Terbatas dan apa saja Karateristik utama yang

dimiliki Perseroan Terbatas ?


1.2.2 Bagaimana bentuk struktur organisasi yang dimiliki Perseroan Terbatas ?
1.2.3 Bagaimana Pendirian Perseroan Terbatas ?
1.2.4 Bagaimana pembagian ekuitas pemegang saham di Perseroan Terbatas ?
1.2.5 Apa saja yang menjadi pertimbangan pada saat penerbitan saham ?
1.2.6 Bagaimana Sistem Pencatatan pada saat penerbitan saham ?
1.2.7 Apa yang dimaksud Saham Treasuri ?
1.2.8 Bagaimana sistem Pembelian dan Penjualan Saham Treasuri ?
1.2.9 Apa yang dimaksud Saham Preferen dan bagaimana penyajian laporan

keuangan modal saham ?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini kami buat untuk menjelaskan beberapa hal mengenai Perusahaan

Perseroan khususnya dalam hal Pendiriannya dan transaksi modal yang terjadi di

dalam Perseroan Terbatas. Makalah ini bertujuan agar dapat menambah wawasan

pembaca. Di samping itu makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Kelompok

Perseroan Terbatas Page 2


Pengantar Akuntansi II yang ditugaskan oleh Dosen Mata Kuliah Pengantar

Akuntansi II ibu Dra. Hj. Nurleni, M.Si, Ak.

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca agar dapat mengetahui

secara umum bagaimana Pendirian Perseroan terbatas dan transaksi modal yang

terjadi didalamnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perseroan Terbatas dan karateristiknya

Perseroan Terbatas Page 3


Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap) adalah

suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari

saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan

kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk. Dua bentuk

umumnya adalah berdasarkan tujuan dan kepemilikan. Perseroan terbatas dapat

didirikan dengan tujuan memperoleh laba dan tidak memperoleh laba (non profit).

Perseroan terbatas berorientasi laba yang terkenal adalah McDonalds, Ford Motor

Company, PepsiCo, dan Apple Computer. Perusahaan yang tidak berorientasi laba

biasanya didirikan untuk kepentingan amal, kesehatan, atau pendidikan. Contohnya

antara lain Salvation Army, American Cancer Society, dan Ford Foundation.

Pengelompokan berdasarkan kepemilikan dapat dibedakan antara yang dimiliki oleh

publik dan dimiliki oleh kalangan terbatas. Perusahaan yang dimiliki oleh publik

(publicly held corporation), biasanya disebut perusahaan terbuka, dapat dimiliki oleh

ribuan pemegang saham. Sebaliknya, perusahaan yang dimiliki secara tertutup

(privately held corporation), biasanya disebut perusahaan swasta, umunya hanya

menawarkan saham dikalangan terbatas.

Karakteristik Perseroan Terbatas

a. Adanya Pemisahan secara Hukum

Perseroan Terbatas Page 4


Sebagai entitas yang terpisah secara hukum dengan pemiliknya, perusahaan

akan bertindak sebagai dirinya sendiri bukan sebagai nama pemiliknya. Tindakan

pemegang saham perseroan tidak dapat bertindak langsung sebagai perseroan

kecuali pemilik telah dinyatakan sebagai wakil perusahaan. Sebagai contoh, jika

kita sebagai pemilik saham di Ford Motor Company, kita tidak memiliki hak

untuk membeli peralatan kendaraan untuk perusahaan. Kecuali jika kita diangkat

sebagai wakil perusahaan.

b. Kewajiban Terbatas dari Pemegang Saham

Tanggung jawab pemegang saham secara normal hanya sebatas jumlah

investasi yang mereka tanamkan pada perseroan. Kreditor tidak memiliki hak

untuk mengklaim aset pribadi dari pemegang saham. Bahkan jika terjadi kasus

kebangkrutan, kerugian dari pemegang saham hanya sebatas pada nilai

investasinya di perseroan.

c. Hak Kepemilikan Dapat Dipindahtangankan

Kepemilikan pada perseroan terbatas dinyatakan dengan jumlah saham yang

dimiliki dalam perseroan tersebut. Jumlah saham ini dapat dipindahtangankan.

Pemegang saham dapat menjual sebagian atau seluruh hak kepemilikan yang

Perseroan Terbatas Page 5


dimilikinya dalam perseroan. Pemindahan saham seluruhnya merupakan hak

pemegang saham. Mereka tidak membutuhkan persetujuan dari pemegang saham

lain atau dari perseroan. Pemindahan hak kepemilikan di kalangan pemegang

saham secara normal tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan operasional

perseroan. Begitu juga tidak akan berpengaruh terhadap posisi aset, kewajiban,

dan total ekuitas kepemilikan. Pemindahan hak kepemilikan tersebut setelah

penerbitan saham.

d. Kemampuan untuk Memperoleh Modal

Penerbitan saham merupakan cara yang sangat mudah untuk memperoleh

tambahan modal bagi perseoran terbatas. Membeli saham perseroan adalah

tawaran yang menarik bagi investor karena pemegang saham memiliki kewajiban

terbatas dan setiap lembar saham sangat mudah untuk dipindahtangankan. Selain

itu, jumlah individu yang dapat menjadi pemegang saham sangat banyak karena

hanya dengan menginventasikan jumlah uang yang sedikit. Namun jika

dijumlahkan, kemampuan perseroan terbatas untuk memperoleh tambahan modal

sangat tidak terbatas.

e. Umur yang Tidak Terbatas

Umur perseroan terbatas dimulai pada saat dibuat akta pendirian.

Kelangsungan hidup perseroan tidak dipengaruhi oleh adanya pihak yang keluar,

Perseroan Terbatas Page 6


wafat, atau tidak cukupnya pemegang saham. Sehingga kesuksesan perusahaan

dapat terus berlanjut dan tidak terbatas.

f. Manajemen Perseroan Terbatas

Pemegang saham secara hukum adalah pemilik perusahaan. Namun, mereka

mengelola perusahaan secara tidak langsung melalui dewan direksi yang mereka

pilih. Dewan ini menyusun kebijakan operasional perseroan. Dewan direksi juga

memilih pelaksana seperti presiden direktur atau beberapa wakil presiden direktur

untuk menjalankan kebijakan dan melakukan kegiatan manajemen sehari-hari.

g. Peraturan Pemerintah

Peraturan pemerintah tentang perseroan terbatas di Indonesia diatur dalam

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas. Di dalam Undang-undang ini salah satunya menimbang mengenai

bahwa perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian

nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan

nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.

h. Pajak Tambahan

Perusahaan perseroan harus mebayar pajak penghasilan. Laba perusahaan

yang merupakan bagian pemilik akan dilaporkan pada surat pemberitahuan (SPT)

Perseroan Terbatas Page 7


pajak penghasilan pribadi mereka. Sehingga jumlah pajak yang dibayarkan oleh

individu tersebut adalah sebesar yang dilaporkan oleh perusahaan. Di sisi lain,

perseroan terbatas harus membayar pajak penghasilan federal maupun negara

bagian. Selain itu, pemegang saham juga harus membayar pajak untuk dividen

tunai yang mereka terima. Biasanya laba perseroan terbatas terkena pajak dua kali

(double taxation), yang pertama di tingkat perusahaan dan yang kedua di tingkat

perorangan.

2.2 Struktur Organisasi Perseroan Terbatas

Organisasi PT berarti organisasi yang menyelenggarakan suatu Perseroan

Terbatas, yaitu yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan

Dewan Komisaris. Masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan perannya

sendiri-sendiri.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organisasi perseroan

yang memiliki kedudukan tertinggi dalam menentukan arah dan tujuan perseroan.

RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dan wewenang yang tidak di serahkan kepada

Direksi maupun Dewan Komisaris. Wewenang tersebut meliputi penetapan dan

perubahan Anggaran Dasar perseroan, penetapan dan pengurangan modal,

pemeriksaan dan persetujuan serta pengesahan laporan tahunan, penetapan

penggunaan laba, pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris,

penetapan mengenai penggabungan dan peleburan serta pengambilalihan perseroan,

serta penetapan pembubaran perseroan.

Perseroan Terbatas Page 8


Pemegang saham di dalam sebuah perusahaan perseroan memiliki hak-hak sebagai

berikut :

a. Memberikan suara untuk memilih dewan direksi dalam pertemuan

tahunan dan hak suara untuk tindakan yang membutuhkan persetujuan dari

pemegang saham.
b. Mendapatkan bagian laba dari perseroan melalui penerimaan dividen.
c. Menjaga persentase kepemilikan atas perseroan jika perseroan bermaksud

untuk menerbitkan saham baru (hak didahulukan dalam membeli

penawaran saham (preemptive right).


d. Mendapatkan bagian atas sejumlah aset perseroan pada saat likuidasi,

sesuai dengan persentase kepemilikan. Hak ini disebut sebagai hak sisa

(residual claim) karena pemegang saham dibayar dengan aset yang tersisa

pada saat seluruh klaim kepada pihak lain telah terbayar.

Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas

pengurusan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di

dalam maupun di luar pengadilan. Direksi bertugas menjalankan pengurusan harian

perseroan, dan dalam menjalankan pengurusan tersebut Direksi memiliki kewenangan

untuk bertindak atas nama perseroan. Dalam menjalankan pengurusan perseroan,

Direksi biasanya dibantu oleh Manajemen.

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar perseroan serta

Perseroan Terbatas Page 9


memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam menjalankan kewenangannya tersebut,

Dewan Komisaris berwenang memeriksa pembukuan perseroan serta

mencocokkannya dengan keadaan keuangan perseroan. Sesuai kewenangannya

tersebut, Dewan Komisaris juga berhak memberhentikan Direksi jika melakukan

tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2.3 Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas

Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para pendiri, yang

biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan perbuatan hukum sebagai yang

tersebut di bawah ini:

a) Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta dibuatkan akta

pendirian Perseroan Terbatas. Yang disebut akta pendirian itu termasuk di

dalamnya anggaran dasar dari Perseroan Terbatas yang bersangkutan.

Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh para pendiri, sebagai hasil musyawarah

mereka. Kalau para pendiri merasa tidak sanggup untuk membuat anggaran

dasar tersebut, maka hal itu dapat diserahkan pelaksanaannya kepada notaris

yang bersangkutan.
b) Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris

mengirimkan akta tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata, Menteri

Kehakiman. Akta pendirian tersebut juga dapat dibawa sendiri oleh para

pendiri untuk minta pengesahan dari Menteri Kehakiman, tetapi dalam hal ini

Perseroan Terbatas Page 10


Kepala Direktorat Perdata tersebut harus ada surat pengantar dari notaris yang

bersangkutan. Kalau penelitian akta pendirian Perseroan Terbatas itu tidak

mengalami kesulitan, maka Kepala Direktorat Perdata atas nama Menteri

Kehakiman mengeluarkan surat keputusan pengesahan akta pendirian

Perseroan Terbatas yang bersangkutan. Kalau ada hal-hal yang harus diubah,

maka perubahan itu harus ditetapkan lagi dengan akta notaris sebagai

tambahan akta notaris yang dahulu. Tambahan akta notaris ini harus mnedapat

pengesahan dari Menteri Kehakiman. Setelah itu ditetapkan surat keputusan

terakhir dari Menteri Kehakiman tentang akta pendirian Perseroan Terbatas

yang bersangkutan.
c) Ketiga, para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta

pendirian yang sudah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman

beserta surat keputusan pengesahan dari Departemen Kehakiman tersebut ke

kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi domisili Perseroan

Terbatas untuk didaftarkan. Panitera yang berwenang mengenai hal ini

mengeluarkan surat pemberitahuan kepada notaris yang bersangkutan bahwa

akta pendirian PT sudah didaftar pada buku register PT.


d) Keempat, para pendiri membawa akta pendirian PT beserta surat keputusan

tentang pengesahan dari Departemen Kehakiman, serta pula surat dari

Panitera Pengadilan negeri tentang telah didaftarnya akta pendirian PT

tersebut ke kantor Percetakan Negara, yang menerbitkan Tambahan Berita

Negara RI. Sesudah akta pendirian PT tersebut diumumkan dalam Tambahan

Perseroan Terbatas Page 11


Berita Negara RI,maka PT yang bersangkutan sudah sah menjadi badan

hukum.

2.4 Pembagian Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemilik dikenal juga sebagai ekuitas pemegang saham (stockholders equity

atau shareholders equity), atau modal perusahaan. Bagian ekuitas pemegang saham

di neraca perusahaan mencakup;

1) Modal disetor

Modal disetor (paid-in-capital) adalah jumlah kas dan aset lain yang diterima

oleh perseroan terbatas yang berasal dari pemegang saham dengan

mempertukarkan saham perusahaan.

2) Saldo Laba

Saldo laba atau Laba ditahan (retained earning) adalah laba bersih yang ditahan

oleh pihak perusahaan. Laba bersih yang dicatat dalam Saldo Laba berasal dari ayat

jurnal penutup dengan mendebit Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit Saldo Laba.

Sebagai contoh, di asumsikan bahwa laba bersih untuk PT. Sejahtera pada tahun

pertama kegiatan operasionalnya adalah Rp. 500.000, maka ayat jurnal penutupnya

adalah:

Perseroan Terbatas Page 12


Ikhtisar Laba Rugi 500.000
Saldo Laba 500.000
(Menutup Ikhtisar Laba Rugi
Dan memindahkan laba bersih
ke saldo laba)

Jika PT. Sejahtera memiliki saldo saham biasa sebesar Rp.1.800.000 pada
akhir tahun pertama, maka bagian ekuitas pemegang saham di neraca adalah
sebagai berikut.

PT. Sejahtera
Neraca (sebagian)

Ekuitas pemegang saham


Modal disetor
Saham biasa 1.800.000

Saldo Laba 500.000


Total Ekuitas pemegang saham 1.300.000

2.5 Pertimbangan Penerbitan Saham dan Sistem Pencatatan Saham

a. Modal Dasar

Perseroan Terbatas Page 13


Jumlah modal dasar (authorized stock) ditetapkan berdasarkan kebutuhan

modal baik pada saat perseroan berdiri maupun untuk masa mendatang. Modal

dasar yang dijual tertera dalam akta pendirian. Modal dasar tidak mempengaruhi

ayat jurnal akuntansi. Kejadian ini tidak memiliki pengaruh apapun terhadap aset

atau ekuitas pemilik. Namun, pengungkapan atas jumlah saham sebagai modal

dasar sering kali dilaporkan pada bagian ekuitas.

b. Penerbitan Saham

Di dalam menerbitkan saham, perseroan terbatas dapat menerbitkan secara

langsung dan secara tidak langsung. Jika secara langsung, diterbitkan kepada

investor, sedangkan secara tidak langsung melalui sebuah perusahaan perbankan

investasi (perusahaan perantara investasi) yang secara khusus menawarkan

sekuritas untuk menarik perhatian investor. Penawaran langsung biasanya

dilakukan oleh perusahaan tertutup. Penawaran tidak langsung biasannya

dilakukan oleh perusahaan terbuka.

Dalam penawaran tidak langsung, perusahaan perantara investasi akan

melakukan penjaminan (underwrite) dari seluruh saham yang ditawarkan. Pada

perjanjian ini, perusahaan perbankan investasi (investment bank) akan membeli

seluruh saham dari perusahaan penerbit pada harga tertentu dan menjual kembali

Perseroan Terbatas Page 14


saham tersebut kepada calon investor. Dengan demikian, perseroan terbatas

menghindari risiko akibat tidak mampu menjual saham. Selain itu, perusahaan

dapat lebih cepat menggunakan uang yang diperoleh dari perusahaan penjamin

(underwriter). Perusahaan perantara investasi tersebut akan mengambil alih risiko

penjualan saham tersebut dan sebagai imbal hasilnya mereka akan memperoleh

komisi.

Di dalam menetapkan harga untuk penerbitan saham baru, terdapat berbagai

faktor yang harus diperhatikan adalah (1) perkiraan akan laba perusahaan di masa

mendatang, (2) perkiraan tingkat dividen per saham, (3) posisi keuangan saat ini,

(4) kondisi perekonomian negara saat ini, (5) kondisi pasar modal negara saat ini.

c. Nilai Pasar Saham

Harga per lembar saham diperoleh melalui transaksi antara penjual dan

pembeli. Secara umum, harga yang terjadi di pasar akan cenderung mengikuti tren

laba dan dividen perusahaan. Namun demikian, faktor-faktor di luar kendali

perusahaan, seperti embargo minyak, dan perubahan tingkat harga. Di sisi lain,

jenis saham ada 2 yaitu: saham dengan nilai nominal dan saham tanpa nilai

nominal. Saham dengan nilai nominal (par value stock) adalah saham yang telah

ditetapkan nilai per lembar sahamnya pada akta pendirian perusahaan. Sedangkan

saham tanpa nilai nominal ( non-par value stock) adalah saham yang tidak

ditetapkan nilainya pada akta pendirian perusahaan.

Perseroan Terbatas Page 15


2.6 Sistem Pencatatan Penerbitan Saham

Tujuan utama akuntansi untuk penerbitan saham adalah untuk

mengidentifikasi sumber modal disetor dan membedakan antara modal disetor dan

saldo laba. Penerbitan saham biasa hanya memengaruhi akun modal disetor.

Penerbitan Saham Biasa dengan Nilai Nominal Secara Tunai

Nilai nominal tidak menunjukkan nilai pasar saham. Oleh karena itu, hasil

pembayaran (proceeds) dari penerbitan saham dengan nilai nominal bisa sama, lebih

besar, atau lebih kecil dari nilai nominalnya. Ketika penerbitan saham biasa secara

tunai dicatat, nilai nominal saham akan dikredit ke akun Saham Biasa. Bagian uang

yang diterima (proceeds) di atas atau di bawah nilai nominal dicatat pada akun modal

disetor yang terpisah.

Sebagai contoh: PT. Sejahtera menerbitkan saham 1000 dengan nilai nominal

$2 per lembar secara tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut

adalah:

Kas 2000
Saham Biasa 2000
(mencatat penerbitan 1.000 saham
Dengan nilai nominal 2)

Perseroan Terbatas Page 16


Jika PT. Sejahtera menerbitkan tambahan 1.000 saham secara tunai dengan

harga 8 perlembar dengan nilai nominal $2, maka jurnalnya adalah:

Kas 8000
Saham Biasa 2000
Agio Saham 6000
(mencatat penerbitan tambahan
1000 saham biasa)

Total modal disetor dari kedua transaksi ini adalah 10.000 dan modal dasar

4000. Jika PT. Sejahtera memiliki saldo laba 20.000, sehingga ekuitas

pemegang saham menjadi :

PT. Sejahtera
Neraca (sebagian)

Ekuitas pemegang saham


Modal disetor
Saham Biasa 4000
Agio Saham (nilai nominal) 6000
Total Modal disetor 10.000
Saldo Laba 20.000
Total ekuitas pemegang saham 30.000

Penerbitan Saham Biasa Tanpa Nilai Nominal Secara Tunai

Jika saham biasa tidak memiliki nilai nominal namun memiliki nilai

yang ditetapkan, maka ayat jurnal yang dibuat sama seperti yang

diilustrasikan untuk saham dengan nilai nominal. Nilai yang ditetapkan

dikredit ke Saham biasa. Begitu juga saat harga jual saham tanpa nilai

nominal di atas nilai yang ditetapkan, maka selisihnya akan dikredit ke

Tambahan Modal Disetor. Sebagai contoh, asumsikan bahwa PT. Sejahtera

Perseroan Terbatas Page 17


memiliki saham tanpa nilai nominal dengan nilai yang ditetapkan sebesar $5

dan perusahaan menerbitkan 5000 saham seharga $8 per lembar secara tunai.

Jurnal yang dibuat adalah:

Kas 40.000
Saham Biasa 25.000
Agio Saham 15.000
(mencatat penerbitan 5000 saham
tanpa nilai Nominal dengan nilai
yang ditetapkan sebesar $5)

Agio saham akan dilaporkan sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada

bagian ekuitas pemegang saham di neraca.


Jika saham yang terbitkan tidak memiliki nilai yang ditetapkan maka seluruh

uang yang diterima akan dikredit ke Saham Biasa. Sehingga penerbitan 5000

saham secara tunai seharga $8 per lembar dicatat sebagai berikut.

Kas 40.000
Saham Biasa 40.000
(mencatat penerbitan 5000 saham tanpa
Nilai nominal)

Penerbitan Saham Biasa untuk Jasa atau Aset Non Tunai

Saham juga dapat diterbitkan untuk jasa yang diterima (sebagai pembayaran

atas jasa penasihat hukum atau konsultan) atau menerima pembayaran bukan

dalam bentuk tunai (seperti perolehan tanah, bangunan, dan peralatan). Dalam

kasus ini, kita harus kembali ke prinsip biaya perolehan, dalam transaksi

nonkas ini yang dimaksud dengan biaya adalah harga setara tunai yang

Perseroan Terbatas Page 18


dibayarkan. Dengan demikian, yang dianggap biaya bisa berupa nilai pasar

wajar atas aset yang diserahkan, atau nilai pasar wajar atas aset yang diterima,

mana yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa penasihat hukum yang membantu pendirian

perusahaan Jordan menagih biaya jasa sebesar 5000. Mereka setuju untuk

menerima saham biasa 4000 lembar dehgan nilai nominal $1 per lembar untuk

pembayaran seluruh tagihan tersebut. Dalam kasus ini, nilai pasar saham

diperkirakan 5000. ayat jurnal yang dibuat adalah:

Beban pendirian perusahaan 5000


Saham Biasa 4000
Agio Saham (Nilai Nominal) 1000
(mencatat penerbitan saham dengan nilai
Nominal untuk penasihat hukum)

Sebaliknya, jika sebuah perusahaan merupakan perusahaan terbuka. Nilai

nominal saham biasa $5 per lembar yang diperdagangkan secara aktif dengan

harga pasar $8 per lembar. Perusahaan menerbitkan 10.000 lembar saham

untuk memperoleh tanah. Transaksi ini akan dicatat sebagai berikut :


Tanah 80.000
Saham Biasa 50.000
Agio Saham (Nilai Nominal) 30.000
(mencatat penerbitan 10.000 saham dengan
Nilai nominal $5 untuk perolehan tanah)

2.7 Akuntansi untuk saham Treasuri

Saham Treasuri ( treasury stock ) adalah saham milik perusahaan yang telah

diterbitkan, telah dibayar lunas, kemudian diperoleh kembali oleh perusahaan tetapi

Perseroan Terbatas Page 19


tidak dimaksudkan untuk ditebus. Perusahaan memperoleh kembali sahamnya untuk

berbagai alasan :

1. Menerbitkan kembali saham tersebut untuk karyawan sebagai bonus atau


program kompensasi saham.
2. Meningkatkan perdagangan saham perusahaan dibursa saham dengan tujuan
dapat meningkatkan nilai pasar.
3. Memiliki saham yang cukup untuk digunakan dalam mengakuisisi perusahaan
lain.
4. Mengurangi jumlah saham yang beredar dan meningkatkan laba per saham.
5. Mencegah pengambialihan oleh perusahaan lain.

2.8 Pembelian dan Penjualan Saham Treasuri

Pembelian Saham Treasuri

Saham treasuri biasanya akan dicatat dengan menggunakan metode biaya.

Metode ini menggunakan biaya perolehan saham treasuri untuk menilai saham

treasuri. Pada metode biaya, akun saham treasuri didebit dengan harga yang

dibayarkan untuk memperoleh saham tersebut. jumlah yang sama dikredit ke akun

saham treasuri jika saham tersebut dijual kembali.

Gambar Neraca Sebagian


MEAD INC.
Neraca sebagian
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa nilai nominal $5, 100.000 saham diterbitkan dan beredar $500.000
Saldo laba 200.000
Total ekuitas pemegang saham $700.000

Perseroan Terbatas Page 20


Contoh soal :

Pada tanggal 1 Januari 2005, bagian ekuitas pemegang saham Mead, Inc
memiliki 100.000 saham yang beredar ( seluruhnya diterbitkan pada nominalnya )
dengan harga nominal $5 dan saldo laba sebesar $200.000. bagian ekuitas pemegang
saham sebelum pembelian saham treasuri adalah berikut.

Pada tanggal 1 Februari 2005, Mead memperoleh 4.000 saham dengan harga
$8 per lembar. Ayat jurnal tersebut sebagai berikut :

1 Feb 2005 Saham Treasuri 32.0000

Kas 32.000
( mencatat pembelian 4.000 saham treasuri seharga $8 per lembar )

Gambar Neraca Sebagian

MEAD INC.
Neraca sebagian

Ekuitas pemegang saham


Modal disetor
Saham biasa nilai nominal $5, 100.000 saham diterbitkan dan beredar $500.000
Saldo laba 200.000
Total modal disetor dan saldo laba $700.000
Dikurangi saham treasuri ( 4.000 lembar ) 32.000
Total ekuitas pemegang saham $668.000

Pada neraca sebagian, terdapat saham yang beredar yang berarti selisih antara
kedua jumlah saham tersebut ( 100.000 4.000 = 96.000 ) yaitu jumlah lembar
saham yang diterbitkan dan dimiliki oleh pemegang saham.

Penjualan saham treasuri

Penjualan Saham Treasuri di atas Harga Perolehan

Perseroan Terbatas Page 21


Jika harga jual saham treasuri sama dengan harga perolehan, maka penjualan
saham tersebut dicatat dengan mendebit kas dengan mengkredit saham treasuri. Jika
harga jual dari saham tersebut lebih tinggi dari biaya perolehan, selisihnya akan
dikredit sebagai modal disetor dari saham tersebut.

Contoh soal :

Bahwa 1.000 saham treasuri Mead Inc. yang sebelumnya diperoleh dengan
harga $8 per lembar, dijual dengan harga $10 per lembar pada tanggal 1 juli.

Ayat Jurnal

1 juli 2005 Kas 10.000


Saham Treasuri 8.000
Modal disetor dari saham treasuri 2.000
( mencatat penjualan 1.000 saham treasuri diatas harga perolehan )

Pengkreditan sebesar $2.000 pada jurnal tidak dianggap sebagai keuntungan


dari penjualan saham dengan alasan :

1. Keuntungan atas penjualan jika aset dijual dan saham treasuri bukanlah
aset.
2. Perusahaan tidak merealisasikan keuntungan dan mengalami kerugian
akibat dari transaksi saham miliknya sendiri.

Sehingga modal disetor yang berasal dari penjualan saham treasuri seharusnya
tidak dimasukkan dalam perhitungan laba bersih. Modal disetor akan disajikan
terpisah pada neraca sebagai bagian dari modal disetor.

Penjualan Saham Treasuri di bawah harga perolehan

Perseroan Terbatas Page 22


Ketika saham treasuri dijual dibawah harga perolehan, selisih atas biaya perolehan
tersebut diatas harga jual akan didebit ke modal disetor dari saham treasuri. Pada saat
penjualan saham, treasuri meningkatkan total aset dan total ekuitas pemegang saham.

Contoh soal

Jika Mead inc. menjual tambahan 800 saham treasuri pada tanggal 1 oktober
seharga $7 per lembar.

Ayat jurnal

1 okt 2005 Kas 5.600


Modal disetor dari saham treasuri 800
Saham treasuri 6.400
( mencatat penjualan 800 saham treasuri dibawah biaya perolehan )

Gambaran Buku Besar Sebagian

Saham Treasuri Modal disetor dari saham


treasuri
1 Feb 32.000 1 jul 8.000 1 okt 800 1 jul 2.000
1 okt 6.400
1 okt 17.600
1 okt 1.200

Saat saldo kredit pada akun modal disetor dari saham treasuri dihapuskan,
tambahan selisih dari biaya perolehan dan harga jual akan didebit ke saldo laba.

Contoh soal :

Mead Inc. menjual sisa saham 2.200 seharga $7 per lembarnya pada tanggal 1
desember. Selisih biaya perolehan dan harga jual adalah $2.200 [2.200 x ($8-$7)].
Dalam hal ini, selisih $1.200 tersebut didebit ke modal disetor dari saham treasuri.
Sisanya akan didebit ke saldo laba.

Dengan jurnal sebagai berikut :

Perseroan Terbatas Page 23


1 Des Kas 15.400
Modal disetor dari saham treasuri 1.200
Saldo laba 1.000
Saham treasuri 17.600
( mencatat penjualan 2.200 saham treasuri seharga $7 )

2.9 Saham Preferen

Saham preferen adalah perjanjian yang memberikan keutamaan/kelebihan

bagi pemiliknya dibandingkan pemegang saham biasa untuk hal- hal tertentu. Secara

khusus, pemegang saham preferen memiliki prioritas dalam hal hal pembagian laba

( dividen ) dan aset jika terjadi likuidasi. Namun biasanya saham preferen tidak

memiliki hak suara.

Saham preferen diterbitkan secara tunai atau aset nontunai. Jurnal untuk

transaksi ini adalah jurnal biasa. Saat suatu perusahaan memiliki lebih dari satu jenis

saham maka setiap nama akun modal disetor harus menunjukkan saham yang sesuai.

Contoh Soal :

Sebuah perusahaan memiliki akun sebagai berikut : saham preferen, saham

biasa, agio saham-saham preferen, agio saham-saham biasa. Diasumsikan bahwa

stine Corporation menerbitkan 10.000 saham seharga $12 per lembar dengan nilai

nominal $10, jurnal untuk mencatat penerbitan tersebut sebagai berikut :

Kas 120.000

Perseroan Terbatas Page 24


Saham Preferen 100.000

Agio Saham ( Nilai nominal)-Saham preferen 20.000


( Mencatat penerbitan 10.000 saham preferen dengan nilai nominal $10 )

Saham preferen dapat memiliki nilai nominal atau pun tidak. Pada bagian

ekuitas pemegang saham di neraca, saham preferen akan disajikan pertama kali

karena memiliki prioritas atas dividen dan likuidasi.

Prioritas atas dividen

Pemegang saham preferen memiliki hak untuk memperoleh pembagian laba

sebelum pemegang saham biasa menerimanya. Sebagai contoh, Jika besarnya

pemberian dividen adalah $5 per lembar, pemegang saham biasanya tidak akan

menerima dividen pada tahun berjalan sampai pemegang saham preferen telah

menerima $5 per lembarnya. Klaim pertama atas dividen tidaklah menjamin adanya

pembayaran dividen. Dividen bergantung pada banyaknya faktor, seperti kecukupan

saldo laba dan ketersediaan kas. Jumlah dividen per saham dinyatakan sebagai

persentase dari nilai nominal saham preferen atau atas jumlah tertentu.

1. Dividen kumulatif

Pemegang saham preferen dapat memiliki dividen kumulatif . hal ini

berarti bahwa pemegang saham preferen harus dibayar untuk penerimaan

dividen setiap tahun dan memperoleh proritas atas dividen yang belum

diterima sebelum pemegang saham biasa menerima dividen. Ketika saham

Perseroan Terbatas Page 25


preferen bersifat kumulatif dividen preferen tidak diumumkan untuk suatu

periode tertentu dan disebut sebagai dividen terutang atau dividen belum

terbayar.

Contoh soal :

Asumsikan Scientific leasing memiliki 5.000 saham preferen

kumulatif yang beredar 7% nilai nominal $100. Dividen tahun ini sebesar

$35.000 ( 5.000 x $7 per lembar ), tetapi dividen belum dibagikan untuk 2

tahun. pada kasus ini pemegang saham preferen memiliki hak untuk

menerima dividen pada tahun berikutnya.

Dividen belum dibayar ($35.000 x 2) $70.000


Dividen tahun berjalan 35.000
Total dividen preferen $105.000

Dividen tidak dapat dibayarkan kepada pemegang saham biasa sebelum pemegang

saham menerima seluruh hak atas dividen mereka. Dividen belum terbayar dianggap

sebagai utang. Tidak ada kewajiban untuk melakukan pembayaran sampai dividen

diumumkan oleh dewan komisaris.

Prioritas atas Likuidasi

Kebanyakan saham preferen memiliki prioritas terhadap aset perusahaan. Jika

perusahan dilikuidasi. Hal ini memberikan rasa aman bagi pemegang saham preferen.

Hak atas aset dapat sebesar nilai nominal saham atau sejumlah nilai likuidasi tertentu.

Penyajian dan analisis laporan

Perseroan Terbatas Page 26


1. Modal saham, kategori ini terdiri atas saham preferen dan saham biasa.

Saham preferen akan disajikan sebelum saham biasa karena adanya hak

prioritas yang dimikili oleh pemegang saham.


2. Tambahan modal disetor, ketegori ini mencakup selisih antara jumlah

yang dibayarkan dengan nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dan

modal disetor dari saham treasuri.

Penyajian

Analisis

Perseroan Terbatas Page 27


Beberapa rasio menggunakan jumlah yang berkaitan dengan ekuitas

pemegang saham untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang

terdiri dari :

1. Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa.


Rumus : Laba bersih dividen saham preferen

Rata rata pemegang saham biasa

2. Rasio nilai buku per saham.


Rumus : Ekuitas pemegang

Saham yang beredar


3. Rasio harga laba.
Rumus : Harga pasar Saham

Saham yang beredar

4. Rasio pembayaran.
Rumus : Dividen tunai

Laba bersih dividen per saham

Analisis nilai buku per saham

Pada hal ini ekuitas yang dimiliki pemegang saham biasa dalam aset bersih

perusahaan dari kepemilikan setiap lembar saham. Dengan ini aset bersih perusahaan

sama dengan total ekuitas, sehingga rumus untuk menghitung nilai buku per saham

ketika perusahaan hanya memiliki satu jenis saham beredar yaitu :

Total ekuitas pemegang saham - jumlah saham biasa yang beredar = nilai buku saham

Perseroan Terbatas Page 28


Nilai buku versus nilai pasar

Nilai buku per saham tidaklah sama dengan nilai pasar per saham. Secara

umum, nilai buku didasarkan atas pencatatan biaya perolehan. Nilai pasar

menunjukkan pertimbangan subjektif dari ribuan pemegang saham dan investor

tentang potensi perusahaan untuk laba di masa mendatang dari dividen. Nilai pasar

per saham dapat lebih tinggi dari nilai buku per saham. Namun tidak selalu

menunjukkan bahwa saham tersebut selalu tinggi. Nilai buku persaham akan berguna

untuk menentukan tren jumlah per lembar saham yang dimiliki pemegang saham di

perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschhap (NV)

adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri

dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang

dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat

diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu

membubarkan perusahaan. Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan

akta resmi (akta yang dibuat oleh notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama

Perseroan Terbatas Page 29


lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-

lain. Organisasi Perseroan Terbatas terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), Dewan Direksi, dan Dewan Komisaris yang masing-masing memiliki

wewenang dan hak masing-masing. Pembagian Ekuitas Pemegang Saham terdiri

dari Modal disetor dan Laba ditahan. Didalam penerbiatan saham, terdapat

beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya: Modal Dasar, Cara

penerbitan saham dan harga yang digunakan dalam penerbitas saham. Saham-

saham yang terdapat pada Perseroan Terbatas yaitu Saham Biasa, Saham Tresuri,

dan Saham Preferen.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman-

teman dalam memahami konsep Perseoran Terbatas dan pengaplikasiannya.

Pemakalah berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Perseroan Terbatas Page 30


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas

Madura, Jeef. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Lima (Revisi). Jakarta:

SalembaEmpat

Weygant J.Jerry, Kieso.E Donald, D.Kimmel Paul. 2008. Accounting


Principles 7th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Perseroan Terbatas Page 31

Anda mungkin juga menyukai