Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari berbagai ragam


kelompok suku, etnis, budaya, bahasa, agama dan lain-lain. Dengan keragaman
tersebut maka bangsa Indonesia dapat dikatakan sebagai bangsa yang mempunyai
"multikultural". Berdasarkan data dari Sensus Penduduk terakhir yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, diketahui jumlah suku di
Indonesia yang berhasil terdata sebanyak 1.128 suku bangsa dan sedikitnya ada
442 bahasa daerah di Indonesia. Namun jumlah tersebut bisa saja kurang dari
jumlah yang sebenarnya, hal ini dikarenakan luas wilayah Indonesia yang begitu
luas dan terdapat beberapa wilayah pedalaman yang masih sulit dijangkau. Dari
zaman dahulu kebudayaan telah melekat di dalam masyarakat Indonesia,
kebudayaan tersebut sangat beragam antara wilayah satu dengan wilayah yang
lain pun akan berbeda. Kita sebagai generasi penerus hanya mewarisi dan
diharapkan agar menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.

Namun di era sekarang ini nilai kebudayaan di dalam masyarakat telah


mulai meluntur bahkan ada sebagian yang mulai menghilang. Sebagai generasi
penerus hendaknya kita mencintai dan melestarikan kebudayaan yang telah
diwariskan dari dulu, agar nilai-nilai kebudayaan yang telah ada dapat diwariskan
pada anak cucu kita. Jika generasi muda tidak mengenal kebudayaan dari
bangsanya, maka dengan mudah kebudayaan tersebut diklaim oleh Negara lain.
Situasi dan kondisi masyarakat dewasa ini menjadikan kita prihatin dan merasa ikut
bertanggung jawab atas tercabik-cabiknya Indonesia serta kerusakan social yang
menimpah masyarakatnya.Bangsa Indonesia yang dahulu dikenal sebagai het zachste
volk ter aarde dalam pergaulan antarbangsa, kini sedang mengalami bukan saja krisis

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 1


identitas, melainkan juga krisis dalam berbagai dimensi kehidupan yang melahirkan
instabilitas yang berkepanjangan semenjak reformasi digulirkan tahun 1998 (Koento
W:2005).

Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini
dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan
Negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi
kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat
mengubah.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Identitas Nasional ?


1.2.2 Apa saja muatan dan unsur-unsur Identitas Nasional ?
1.2.3 Apa saja Faktor Pendukung Identitas Nasional ?
1.2.4 Hal-hal apa saja yang dapat melunturkan Identitas Nasional Bangsa
Indonesia ?
1.2.5 Hal-hal apa saja yang dilakukan sebagai pemberdayaan Identintas Bangsa
Indonesia ?
1.2.6 Bagaimana Keterkaitan Paham Nasionalisme dengan identitas Nasional ?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini kami buat untuk menjelaskan beberapa hal mengenai identitas nasional
bangsa indonesia terutama dalam hal unsur-unsurnya, hal-hal yang melunturkan
indentitas nasional dan bagaimana cara pemberdayaan identitas nasional. Makalah ini
bertujuan agar dapat menambah wawasan pembaca. Di samping itu makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang ditugaskan oleh Dosen Pengajar Bapak Safriadi, S.Ip., M.Si.

1.4 Manfaat Penulisan

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 2


Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca agar dapat mengetahui
jati diri sebenarnya yang dimiliki oleh bangsa indonesia sehingga tidak ada lagi
generasi penerus bangsa indonesia yang kehilangan jati dirinya. Dengan adanya
seperti itu akan dapat mempertahankan keunika-keunikan dari bangsa Indonesia itu
sendiri serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam
pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia.

1.5 Batasan Masalah

Batasan Masalah pada makalah ini meliputi :

1.5.1 Pengertian Identitas Nasional


1.5.2 Muatan dan Unsur-Unsur Identitas Nasional
1.5.3 Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
1.5.4 Lunturnya Identitas Nasional
1.5.5 Pemberdayaan Identitas Nasional
1.5.6 Paham Nasionalisme

1.6 Sumber Data

Data data yang di peroleh dari karya ilmiah makalah ini sebagian besar berasal dari
artikel internet, referensi buku Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan dan
hasil diskusi dari kelompok kami.

BAB II
PEMBAHASAN

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 3


2.1 Pengertian Identitas Nasional

Kata Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian

harafiah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu

yang membedakannya dengan yang lain. Dalam terminology antropologi ,Identitas

adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi

sendiri ,golongan sendiri,kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri.

Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi

berlaku pula pada suatu kelompok. Jadi identity atau identitas atau jati diri dapat

memiliki dua arti :

a. Identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri

seseorang atau sebuah benda.


b. Identitas atau jati diri dapat berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan

pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.

Adapun kata nasional nasional berasal dari bahas inggris national yang dapat
diartikan sebagai warga negara atau kebangsaan. Jadi identitas nasional berasal dari
kata national identity yang dapat diartikan sebagai kepribadian nasional atau jati diri
nasional. Kepribadian nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang dimiliki
oleh suatu bangsa. Sehingga identitas nasional merupakan identitas yang melekat
pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan,
baik fisik, seperti budaya, agama dan bahasa maupun nonfisik, seperti keinginan, cita-
cita, dan tujuan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang disebut dengan istilah
identitas bangsa atau identitas nasional yang akhirnya melahirkan tindakan kelompok

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 4


(collective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-
pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bias
dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.

Identitas nasional terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa indonesia mempunyai


pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang sama dan penderitaan
yang sama. Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap
interaksi para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi
tersebut para pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi
yang berlangsung, maka dalam berinteraksi seorang berpedoman kepada
kebudayaannya. Jika kebudayaan di katakan bagian dari identitas nasional maka
kebudayaan itu juga dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk berbuat dan
bertingkah laku.

2.2 Muatan dan Unsur-Unsur Identitas Nasional

a. Muatan Unsur-Unsur Identitas Nasional

Muatan Identitas Nasional dapat digambarkan sebagai berikut:

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 5


Pandangan Hidup Bangsa

Kepribadian bangsa

Filsafat Pancasila

Dasar Negara

Norma Peraturan

Rule of Law

Hak dan Kewajiban WN

Demokrasi dan HAM

Etika Politik

Geopolitik Indonesia

Deostrategi Ketahanan

Dari gambaran tersebut, bisa dikatakan bahwa Identitas Nasional adalah


merupakan Pandangan Hidup Bangsa, Kepribadian Bangsa, Filsafat Pancasila dan
juga sebagai ideologi Negara. Dengan demikian Identitas Nasional mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,termasuk

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 6


disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain juga
merupakan dasar Negara yang merupakan norma peraturan (Rule of Law) yang harus
dijunjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa terkecuali. Norma peraturan ini
mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi
manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. Hal ini akhirnya menjadi
etika Politik yang kemudian dikembangkan menjadi konsep geopolitik dan
geostrategi Ketahanan Nasional di Indonesia.

b. Unsur-unsur Identitas Nasional


1) Suku bangsa adalah kelompok spesifik yang mempunyai kesamaan latar
belakang. Selanjutnya diterangkan bahwa pengertian suku bangsa, atau
kelompok etnik adalah perkumpulan orang yang mempunyai latar belakang
budaya, bahasa, rutinitas, style hidup, dan ciri-ciri fisik yang sama. Masing-
masing mereka mengidentifikasikan diri pada satu dengan yang lain.
Eksistensi satu suku akan diakui bila telah memperoleh pengakuan dari
masyarakat yang ada di luar suku itu sendiri. Proses terciptanya sesuatu suku
dinamakan etnogenesis. Sistem pengaturan yang dianut oleh sebagian besar
suku bangsa di indonesia adalah sistem menurut garis keturunan bapak, ibu,
atau apalagi keduanya.
2) Agama. Bangsa Indonesia di kenal sebagai masyarakat agamis. Agama-agama
yang tumbuh dan berkembang dinusantara adalah Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buda, dan Kong Hu Cu.agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru
tidak di akui sebagai agama resmi Negara. Tetapi sejak pemerintahan presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi Negara di hapuskan.
3) Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 7


bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
4) Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta
sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia
ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan
sebutan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (linguafranca)
berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa
komonikasi diantara suku-suku di nusantara, bahasa melayu juga menempati
posisi bahasa transaksi perdagangan internasional dikawasan kepulauan di
nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para
pedagang asing.

Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan


negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan
disepakati oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia
tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam
pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya
adalah sebagai berikut:

Identitas Nasional Indonesia :

a) Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa


Indonesia.
Bahasa Indonesia berawal dari bahasa melayu yang
digunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 8


diangkat sebagai bahasa nasional pada tanggal 28 oktober
1928.
b) Bendera Negara yaitu sang merah putih
Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Bendera
merah petih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 agustus
1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa sumpah
pemuda.
c) Lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia raya
Lagu Indonesia sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada tanggal 28 oktober 1928.
d) Lambang Negara yaitu garuda pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan sebagai
lambang Negara.
e) Semboyan Negara yaitu bhineka tunggal ika
Artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menunjukkan
Indonesia adalah bangsa yang heterogen namun tetap
berkeinginan untuk menjadi bangsa yang satu, yakni
Indonesia.
f) Dasar falsafah Negara yaitu pancasila
Berisi lima sila yang dijadikan sebagai dasar falsafat dan
ideology dari Negara Indonesia. Selain itu pancasila
berkeedudukan sebagai dasar Negara dan ideology nasional.
g) Hukum dasar Negara yaitu UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertinggi dalam tata urutan
perundang-undangan dan dijadikan sebagai pedoman
penyelenggaraan Negara.
h) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.
Bentuk Negara kita adalah kesatuan, bentuk pemerintahan
adalah republik dan sistem politik yang digunakan adalah
system demokrasi.
i) Konsepsi wawasan nusantara

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 9


Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
j) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan
nasional.
Sebagai Negara kesatuan Indonesia terdiri dari banyak suku
bangsa, sehingga Indonesia memiliki kebudayaan daerah
yang sangat kompleks.

Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya

menjadi 3 bagian sebagai berikut :

1) Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar

Negara, dan Ideologi Negara.


2) Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya,

Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan

Indonesia Raya.
3) Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) ,pluralisme

dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, serta kepercayaan.

2.3 Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional


Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta
keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 10


kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional bangsa Indonesia meliputi :
a. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia
b. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002). . Faktor historis yang dimiliki
Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa
Indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada di
dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses
pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara bangsa beserta identitas bangsa
Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada
awal abad XX.

Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The


Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori tentang munculnya identitas
nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting,
yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif.
1. Faktor pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang
sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis,
bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan
meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan tersebut
tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang di kenal dengan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan
Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 11


dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan
suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Pembentukan identitas nasional
yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi
bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam hubungan
ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama
dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi
bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan
kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi
negara dan bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut biroraksi serta
pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai
saat ini masih senantiasa dikembangkan.
4. Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas
alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga
setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan
faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan
kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan
kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk
memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan
kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.

Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan


identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum
bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu
pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya
seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis, agama serta geografis, yang saling berkaitan
dan terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang.

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 12


2.4 Lunturnya Identitas Nasional

Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena


pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antarnegara
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antarbangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling
meniru dan saling mempengaruhi diantara budaya masing-masingEra globalisasi
sangat mempengaruhi identitas nasional antara lain :

a. Kemajuan teknologi : anak-anak sebagai penerus bangsa lebih mengetahui


facebook, twitter dan lain sebagainya, bahkan anak - anak lebih suka bermain
di jejaring sosial dibanding bermain dengan teman-temannya. Tak hanya itu
anak anak sekolah dasar bahkan taman kanak-kanak banyak yang membawa
hp dan mulai mengikuti gaya orang luar. Bahkan masyarakat saat ini merasa
bangga bila menggunakan produk import di banding produk dalam negeri.
Kemajuan teknologi juga dapat merubah gaya hidup orang indonesia menjadi
kebarat-baratan, seperti timbulnya sikap individualitas dan egoisme. Padahal
negara Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki sikap yang ramah
b. Budaya. Budaya luar yang mulai masuk ke negara kita menimbulkan dampak
negative, anak-anak sebagi penerus bangsa lebih tahu modern dance yang
memang berasal dari luar di bandingkan tarian daerahnya sendiri. Maka tak
heran jika budaya kita diakui bangsa lain. Lunturnya tata nilai tersebut
biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu :

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 13


1) semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu mengutamakan kepentingan
pribadi di atas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan asas gotong
royong; serta
2) semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti harkat dan martabat
manusia hanya diukur dari hasil atau keberhasilan sesorang dalam
memperoleh kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaiman cara memperolehnya
menjadi tidak dipersoalkan lagi. Apabila ini terjadi, berarti etika dan moral
telah dikesampingkan.
c. Bahasa. Dengan masuknya bahasa-bahasa asing menimbulkan dampak negatif
pula pada masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia justru merasa lebih
bangga mempelajari bahasa asing di banding bahasa nasional terbukti dengan
menjamurnya lembaga lembaga kursus bahasa asing. Padahal fakta di saat
UN hasil UN bahasa indonesia lebih rendah dibandingkan bahasa asing.
d. Agama: Namun saat ini seiring dengan perkembangan zaman unsure agama
telah dilupakan contohnya saja banyak seks bebas. Merka tidak mengingat
bahwa seks bebas di larang oleh agama. Intensitas hubungan masyarakat
antara satu negara dengan negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan
demikian, kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional
semakin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut, antara lain terkait
dengan masalah narkotika, pencucian uang (money laundring), peredaran
dokumen keimigrasian palsu, dan terorisme. Masalah-masalah tersebut
berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung
tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika
dan psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa,
khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat
dibendung, akan mengganggu terhadap ketahanan nasional di segala aspek
kehidupan, bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai-nilai Identitas Nasional.
Hal hal seperti inilah yang akhirnya menciptakan anak anak penerus

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 14


bangsa yang jelek sikapnya karena mereka telah melupakan pancasila sebagai
identitas nasional.

Dengan adanya pengaruh-pengaruh seperti tersebut di atas, akan sangat memberikan


pengaruh negatif terhadap identitas nasional.
1. Budaya asli nasional semakin tenggelam
Dewasa ini budaya dan adat yang menjadi ciri khas nasional kita semakin
ditinggalkan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang
masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin
banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-
mabukkan, clubbing, memakai pakaian mini,bahkan berciuman di tempat umum
seperti sudah biasa di Indonesia. Meskipun gaya hidup tersebut tidak semuanya
dinilai jelek, tetapi dengan menerima dan mengaplikasikan gaya hidup barat tersebut
lambat laun akan menggeser budaya asli yang ada di nega ra kita. Situasi Budaya
Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan
Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga kita sendiri yaitu Malasyia. Seperti tari
reog ponorogo dan tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas
kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan
perlunya hak paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap
kebudayaan Indonesia.

2. Rasa memiliki terhadap identitas Indonesia menurun

Cintailah produk dalam negeri, sebuah kalimat yang mulai digalakkan


seiring dengan persaingan produk dengan luar negeri. Masyarakat Indonesia lebih
memperhatikan merk yang berasal dari luar negeri dibanding buatan lokal. Ini berarti
masyarakat mulai kehilangan rasa cinta akan tanah air, rasa nasionalisme. Begitu juga
dalam hal cinta dan peduli akan identitas bangsa sendiri. Simbol ataupun ciri yang
melambangkan negara tidak begitu diperhatikan lagi. Nilai-nilai yang terkandung
dalam lambang negara kita, Pancasila, tidak lagi diterapkan sepenuhnya. Tradisi
ataupun adat dipandang sebagai produk masa lalu yang cukup dikenang saja, tanpa

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 15


dipertahankan keutuhannya. Rasa malu untuk menggunakan budaya dalam negeri
akibat adanya budaya asing juga menjadi indikasi turunnya rasa nasionalisme.

3. Mendahulukan kepentingan kelompok dan disintegrasi bangsa

Munculnya kelompok-kelompok dan gerakan yang bertujuan untuk


memisahkan diri dari bangsa ini adalah salah satu indikasi melemahnya identitas
bangsa. Keanekaragaman bangsa tidak dipandang sebagai pemersatu melainkan
sebagai bagian-bagian terpisahkan yang memiliki kepentingan tersendiri antara satu
dengan lainnya. Salah satu adalah bermunculannya organisasi sosial yang berkedok
pada agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), etnis (FBR, Laskar
Melayu) dan ras. Akibatnya, sering terjadi konflik kepentingan antarkelompok dan
tidak jarang juga berakhir dengan kekerasan.

4. Lupa sejarah

Faktor integrasi bangsa Indonesia salah satunya rasa senasib dan


sepenanggungan serta rasa seperjuangan di masa lalu ketika mengalami penjajahan.
Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut
larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan. Sehingga muncul kesadaran ingin
memperjuangkan kemerdekaan. Dengan kesadaran ini, maka keberagaman suku atau
golongan yang ada di Indonesia tidak dipermasalahkan semuanya bersatu, berjuang
untuk merdeka. Sehingga terbentuklah negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Tetapi seiring berlalunya waktu, hal tersebut
mulai dilupakan. Masyarakat Indonesia kebanyakan sekarang tidak menganggap
penting nilai sejarah masa lalu tersebut seakan-akan terlena dengan kenikmatan yang
dirasakan. Padahal terbentuknya Negara Indonesia melalui perjuangan keras para
pahlawan dan seharusnya identitas negara ini juga dijaga dan dipertahankan.

2.5 Pemberdayaan Identitas Nasional

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 16


a. Pendidikan tentang kebangsaan untuk memberikan pemahaman yang kuat mengenai
identitas nasional. Rasa nasionalisme sebisanya ditanamkan dalam tiap masyarakat
sedini mungkin. Nilai-nilai luhur dan budaya nasional diperkenalkan dengan baik
dan meluas ke seluruh lapisan masyarakat agar mereka semakin menjunjung tinggi
dan bangga akan identitas nasional. Penanaman dan pengamalan nilai yang
terkandung dalam Pancasila juga dapat dilakukan sebagai usaha mempertahankan
ciri bangsa sekaligus menwujudkan insan yang seutuhnya karena nilai-nilai Pancasila
adalah baik dan benar. Secara akademik, dapat dilakukan dengan melakukan
pengajaran kepada siswa tentang identitas bangsa, misalnya dengan adanya mata
pelajaran Pancasila dan Kewarganegaran baik di tingkat sekolah maupun tingkat
universitas agar masyarakat semakin mengerti dengan negaranya. Dari rasa
pengertian itulah, diharapkan dapat tumbuh kepekaan dan cinta akan bangsa dan
negaranya.
b. Membangun kebudayaan nasional Indonesia Kebudayaan merupakan aset yang
penting sebagai identitas nasional. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau
dengan banyak suku bangsa tentunya juga mempunyai beragam budaya dan kesenian
daerah. Kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut merupakan pembentuk identitas
budaya nasional kita sehingga harus dijaga dan dikembangkan. Kebudayaan nasional
yang beraneka ragam unsurnya dapat dilestarikan dengan mempolulerkan budaya
tersebut, dan jika bisa hingga ke tingkat internasional. Membangun kebudayaan
nasional Indonesia harus mengarah kepada suatu strategi kebudayaan untuk dapat
menjawab pertanyaan, Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita? yang tentu
jawabannya adalah menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi
bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila,
bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu
berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu
menjaga perdamaian dunia.
c. Menjaga integritas bangsa Integritas nasional adalah suatu proses penyatuan atau
pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 17


pembentukan identitas nasional atau bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan
dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Negara kita juga tentunya
telah mengalami proses integrasi yang tidak mudah mengingat keanekaragaman
suku, agama, dan budaya. Rasa persatuan dan kesatuan harus dipupuk secara kontinu
untuk menjaga keutuhan bangsa. Selain itu diperlukan rasa toleransi dalam
masyarakat untuk mencegah terjadinya perpecahan ataupun peperangan yang
melibatkan unsur golongan atau kelompok tertentu. Pemerintah juga memegang
peranan yang penting dalam menjaga integritas bangsa. Faktor keamanan menjadi
penentu yang utama. Untuk itu diperlukan aparat atau perangkat keamanan nasional
yang tangguh dalam menjaga keutuhan bangsa.

2.6 Paham Nasionalisme Kebangsaan Sebagai Paham Yang Mengantarkan Pada


Konsep Identitas Nasional

Paham Nasionalisme atau paham Kebangsaan terbukti sangat efektif


sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkeraman
kolonial. Semangat nasionalisme dipakai sebagai metode perlawanan secara
efektif oleh para penganutnya, sebagaimana yang disampaikan oleh Larry
Diamond dan Marc F.Plattner bahwa para penganut nasionalisme dunia ketiga
secara khas menggunakan retronika antikolonialisme dan antiimperalisme. Para
pengikut nasionalisme tersebut berkeyakinan bahwa persamaan cita-cita yang
mereka miliki dapat diwujudkan dalam sebuah identitas politik atau kepentingan
bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa (nation). Dengan
demikian, bangsa atau nation merupakan suatu wadah yang didalamnya
terhimpun orang-orang yang mempunyai persamaan keyakinan dan persamaan
lainnya yang mereka miliki, seperti ras, etnis, agama, bahasa, dan budaya. Unsur
persamaan tersebut dapat dijadikan sebagai identitas politik bersama atau untuk
menentukan tujuan organisasi politik yang dibangun berdasarkan geopolitik yang

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 18


terdiri atas populasi, geografis, dan pemerintahan yang permanen yang disebut
negara atau state.

Nation state atau negara bangsa merupakan sebuah bangsa yang memiliki
bagunan yang memiliki bangunan politik (political building), seperti ketentuan-
ketentuan perbatasan territorial, pemerintah yang sah, pengakuan luar negeri, dan
sebagainya. Munculnya paham atau paham kebangsaan indonesia tidak bisa
dilepaskan dari situasi sosial politik dekade pertama abad ke-20. Pada waktu itu
semangat menentang kolonialisme Belanda mulai bermuculan di kalangan
pribumi. Cita-cita bersama untuk merebut kemerdekaan menjadi semangat umum
di kalangan tokoh-tokoh pegeakan nasional. Kemudian, semangat tersebut
diformulasikan dalam bentuk nasionalisme yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia.

BAB III

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 19


PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Identitas nasional berasal dari kata national identity yang dapat diartikan
sebagai kepribadian nasional atau jati diri nasional. Kepribadian nasional atau jati diri
nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas Nasional
mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara,termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan
kata lain juga merupakan dasar Negara yang merupakan norma peraturan (Rule of
Law) yang harus dijunjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa terkecuali. Norma
peraturan ini mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta
hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. Hal ini akhirnya
menjadi etika Politik yang kemudian dikembangkan menjadi konsep geopolitik dan
geostrategi Ketahanan Nasional di Indonesia. Namun dengan adanya pengaruh
globalisasi merupakan hal yang dapat melunturkan identitas nasional. Para pemuda
bangsa indonesia tidak sadar dengan adanya pengaruh akulturasi dari negara lain
yang dapat menyebabkan hilangnya jati diri bangsa indonesia. Oleh karena
diperlukan adanya integritas nasional yang cukup kuat agar dapat menyatukan
kembali jati diri bangsa indonesia.

Identitas nasional Indonesia

1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa


Indonesia.
2. Bendera Negara yaitu sang merah putih
3. Lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia raya
4. Lambang Negara yaitu garuda pancasila.
5. Semboyan Negara yaitu bhineka tunggal ika.
6. Dasar falsafah Negara yaitu pancasila
7. Hukum dasar Negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 20


9. Konsepsi wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan
nasional.

3.2 Saran

Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk
dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan
keunika-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan
akan cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap
atura- aturan yang telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera
dengan jelas di dalam pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup
bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang
tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari
tanggung jawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga
nama baik bangsanya.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Unhas. 2010.
Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar: UPT MKU Unhas

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 21


https://dimasaja68.wordpress.com/2014/04/22/unsur-unsur-pembentukan
identitas-nasional/

http://puppysimelekete.blogspot.com/2012/03/hal-yang-merusak-identitas
sosial.html
http://safrinakp.blogspot.com/2014/05/kewarganegaraandampak.globalisasi.ht

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

Identitas Nasional Bangsa Indonesia Page 22

Anda mungkin juga menyukai