MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(PPKn)
2
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
3
keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku
(behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-
keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi
Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat
dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat
mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata
pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran,
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan
kemampuan peserta didik.
4
Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
Negara; Merasionalkan dan menyajikan pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung
jawab sebagai warga negara terhadap kehidupan sehari-hari.
Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan
jujur; mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menghargai dan mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara adil; Memahami
dan mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku orang beriman
dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjam in
keadilan dan kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis (kehidupan
nyata) pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan
dan kedamaian.
5
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan sebagai berikut:
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
6
dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur,KI.2 Menunjukkan perilaku KI.2 Menunjukkan perilaku
disiplin, tanggungjawab, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
peduli (gotong royong, tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
kerjasama, toleran, damai), (gotong royong, (gotong royong,
santun, responsif dan pro- kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
aktif sebagai bagian dari damai), santun, responsif damai), santun, responsif
solusi atas berbagai dan pro-aktif sebagai dan pro-aktif sebagai
permasalahan dalam bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas
berinteraksi secara efektif berbagai permasalahan berbagai permasalahan
dengan lingkungan sosial dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara
dan alam serta dalam efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan
menempatkan diri sebagai sosial dan alam serta sosial dan alam serta
cerminan bangsa dalam dalam menempatkan diri dalam menempatkan diri
pergaulan dunia. sebagai cerminan bangsa sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia. dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, KI.3 Memahami, menerapkan, KI.3 Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan menganalisis menganalisis dan
faktual, konseptual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
prosedural berdasarkan rasa konseptual, prosedural pengetahuan faktual,
ingintahunya tentang ilmu dan metakognitif konseptual, prosedural,
pengetahuan, teknologi, berdasarkan rasa dan metakognitif
seni, budaya, dan ingintahunya tentang berdasarkan rasa ingin
humaniora dengan wawasan ilmu pengetahuan, tahunya tentang ilmu
kemanusiaan, kebangsaan, teknologi, seni, budaya, pengetahuan, teknologi,
kenegaraan, dan peradaban dan humaniora dengan seni, budaya, dan
terkait penyebab fenomena wawasan kemanusiaan, humaniora dengan
dan kejadian, serta kebangsaan, kenegaraan, wawasan kemanusiaan,
menerapkan pengetahuan dan peradaban terkait kebangsaan, kenegaraan,
prosedural pada bidang penyebab fenomena dan dan peradaban terkait
kajian yang spesifik sesuai kejadian, serta penyebab fenomena dan
dengan bakat dan minatnya menerapkan pengetahuan kejadian, serta
untuk memecahkan prosedural pada bidang menerapkan pengetahuan
masalah. kajian yang spesifik prosedural pada bidang
sesuai dengan bakat dan kajian yang spesifik
minatnya untuk sesuai dengan bakat dan
memecahkan masalah. minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan KI.4 Mengolah, menalar, dan KI.4 Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah dalam ranah konkret dan
terkait dengan abstrak terkait dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari yang pengembangan dari yang dengan pengembangan
dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
secara mandiri, dan secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri
mampu menggunakan secara efektif dan kreatif serta bertindak secara
metoda sesuai kaidah serta mampu efektif dan kreatif, dan
keilmuan menggunakan metoda mampu menggunakan
sesuai kaidah keilmuan. metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang
lingkup sebagai berikut:
7
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
8
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
1. Penilaian
a. Penilaian Sikap
9
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual
(ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan; dan toleransi dalam beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta
didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan pembentukan peserta didik
yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.
Perkembangan pencapaian kompetensi ketrampilan melalui tahapan mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian
kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK
adalah mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks
daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar
pada peserta didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut
agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam dan sosial
di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan
menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan (alam, sosial, budaya, dan sipritual)
merupakan kelas global yang terbuka (open global classroom) yang berfungsi sebagai
sumber belajar. Oleh karena itu guru PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan
lingkungan dalam rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) peserta
didik dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari lingkungan belajar
dengan prinsip semakin meluas (expanding environment approach) misalnya dengan
kegiatan karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.
10
Saat ini dunia pendidikan sedang beradaa dalam abad teknologi dan informasi. Peserta
didik yang ada dalam satuan pendidikan mulai dari SD/MI sampai dengan SMA/MA selain
sebagai warga negara juga sudah menjadi warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi
media teknologi komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah menjadi
bagian dari komunitas teccnology natives (pengguna asli teknologi) karena sejak lahir
sudah berinteraksi dalam era teknologi. Sementara itu para guru sebagian besar masih
termasuk kategori pendatang baru (migran) ke dunia baru TI (Teknologi Infomrasi). Oleh
karena itu diperkukan pelatihan pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola
pembelajar PPKn dalam konteks dinamikan kehidupan abad ke 21- abad TI.
Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah ada, yang sering juga
disebut konvensional/nonteknologi seperti Buku Teks dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
tidak lagi diperlukan. Justeru dengan bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya
harus mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi bagian darai
media belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu ditekankan bahwa LKS jangan/bukan
hanya sekedar kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis, menerapka dan
melakukan kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat
tingi (higher order thinking skills). Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan
kemampuan memanfaatkan TI dalam menggunakan atau mengembangkan LKS dan
menulis Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai terbukanya sumber belajar bebas (open
education resources) baik nasional maupun global, guru PPKn harus berupaya
memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran dengan mengembangkan
pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian pembelajarn
PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk (blended learning).
11
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X
Alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1. Mensyukuri nilai-nilai Nilai-nilai Pancasila dalam Mengamati gambar /tayangan
Pancasila dalam praktik kerangka praktik vidio/film dengan penuh rasa
penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan syukur dan atau membaca dari
negara sebagai salah satu bentuk pemerintahan Negara berbagai sumber (buku, media
pengabdian kepada Tuhan Yang a. Sistem Pembagian cetak maupun elektronik)nilai-
Maha Esa Kekuasaan Negara nilai Pancasila dalam kerangka
2.1 Mengamalkan nilai-nilai b. Kedudukan dan Fungsi praktik penyelenggaraan
Pancasila dalam kerangka Kementerian Negara pemerintahan negara
praktik penyenggaraan Republik Indonesia dan Mengidentifikasi dan mengajukan
pemerintah Negara Lembaga Pemerintah pertanyaan mendalam/dialektis
3.1 Menganalisis Nilai-nilai Non Kementerian dengan menggunakan high-order-
Pancasila dalam kerangka c. Nilai-nilai Pancasila thinking skills (HOTS)
praktik penyelenggaraan dalam Penyelenggaraan tentang Nilai-nilai Pancasila
pemerintahan Negara pemerintahan
dalam kerangka praktik
4.1. Mewujudkan keputusan bersama penyelenggaraan pemerintahan
sesuai nilai-nilai Pancasila
Negara
dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Mengumpulkan informasi dari
Negara berbagai sumber (Buku yang
relevan, media masa,
memanfaatkan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi)dengan penuh
kejujuran dan toleransi tentang
Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
Menganalisis dan
mempresentasikan hasil analisis
kerja kelompok tentangtentang
Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
1.2. Menghayati nilai-nilai Ketentuan Undang-undang Mengamati gambar /tayangan
konstitusional ketentuan Dasar Negara Republik vidio/film dengan penuh rasa
Undang-undang Negara Indonesia tahun 1945 yang syukur dan atau melakukan
Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang wilayah kajian konstitusionalitas
yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan (membaca ketentuan Undang-
negara, warga negara dan penduduk, agama dan undang Dasar Negara Republik
penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan Indonesia Tahun 1945) yang
kepercayaan, pertahanan dan keamanan mengatur tentang wilayah negara,
keamanan secara adil a. Wilayah Negara warga negara dan penduduk,
2.2 Mendukung nilai-nilai yang Kesatuan Republik agama dan kepercayaan,
terkandung dalam Undang- Indonesia pertahanan dan keamanan
undang Dasar Negara Republik b. Kedudukan warga Mengidentifikasi dan mengajukan
Indonesia Tahun 1945 yang negara dan Penduduk pertanyaan dengan menggunakan
mengatur tentang wilayah Indonesia high-order-thinking skills (HOTS)
negara, warga negara dan c. Kemerdekaan beragama tentang Ketentuan Undang-
penduduk, agama dan dan berkepercayaan undang Dasar Negara Republik
kepercayaan, pertahanan dan terhadap Tuhan YME di Indonesia Tahun 1945 yang
keamanan Indonesia mengatur tentang wilayah negara,
3.2 Mengkatagorikan ketentuan d. Sistem Pertahanan dan warga negara dan penduduk,
Undang-undang Dasar Negara Keamanan Negara agama dan kepercayaan,
Republik Indonesia tahun 1945 Republik Indonesia pertahanan dan keamanan
yang mengatur tentang wilayah
12
negara, warga negara dan Mengumpulkan informasi dari
penduduk, agama dan berbagai sumber tentang
kepercayaan, pertahanan dan Ketentuan Undang-undang Dasar
keamanan Negara Republik Indonesia Tahun
4.2 Menyaji hasil analisis tentang 1945 yang mengatur tentang
ketentuan Undang-undang wilayah negara, warga negara dan
Negara Republik Indonesia penduduk, agama dan
Tahun 1945 yang mengatur kepercayaan, pertahanan dan
wilayah negara, warga negara keamanan
dan penduduk, agama dan Menganalisis dan menyimpulkan
kepercayaan, serta pertahanan serta mempresentasikan hasil
dan keamanan diskusi kelompok
tentangKetentuan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang mengatur
tentang wilayah negara, warga
negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, pertahanan dan
keamanan
1.3. Menghargai nilai-nilai terkait Kewenangan lembaga- Mengamati gambar /tayangan
fungsi lembaga-lembaga Negara lembaga Negara. vidio/film dengan penuh rasa
menurut Undang-undang Dasar a. Suprastruktur dan syukur dan atau membaca dari
Negara Republik Indonesia Infrastruktur sistem berbagai sumber (buku, artikel,
Tahun 1945 secara adil politik Indonesia media cetak maupun elektronik)
2.3 Mendukung perilaku peduli b. Lembaga-lembaga tentang kewenangan lembaga-
terhadap nilai-nilai terkait Negara Republik lembaga Negara.
fungsilembaga-lembaga negara Indonesia menurut Mengidentifikasi dan mengajukan
menurut Undang-undang Dasar Undang-undang Dasar pertanyaan dengan menggunakan
Negara Republik Indonesia Negara Republik high-order-thinking skills (HOTS)
Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945 tentang kewenangan lembaga-
3.3 Mensintesiskan kewenangan Tata kelola pemerintahan lembaga Negara
lembaga-lembaga Negara yang baik
Mengumpulkan informasi dari
menurut Undang-undang Dasar c. Partisipasi warga negara
berbagai sumber dengan penuh
Negara Republik Indonesia dalam sistem politik RI disiplin dantanggung jawab
Tahun 1945
tentang kewenangan lembaga-
4.3 Mendemonstrasikan hasil lembaga Negaramenurut Undang-
analisis tentang kewenangan undang Dasar Negara Republik
lembaga-lembaga Negara Indonesia Tahun 1945
menurut Undang-undang Dasar
Menyimpulkan dan
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mempresentasikan hasil analisis
kerja kelompok
tentangkewenangan lembaga-
lembaga Negaramenurut Undang-
undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
1.4. Menghayati nilai-nilai tentang Hubungan struktural dan Mengamati gambar /tayangan
hubungan struktural dan fungsional pemerintahan vidio/film dengan penuh rasa
fungsional pemerintahan pusat pusat dan daerah syukur dan atau membaca dari
dan daerah menurut Undang- a. Desentralisasi atau berbagai sumber (buku, artikel,
undang Dasar Negara Republik otonomi daerah dalam media cetak maupun elektronik)
Indonesia Tahun 1945 secara konteks Negara tentang hubungan struktural dan
adil Kesatuan Republik fungsional pemerintahan pusat dan
2.4 Menghargai nilai-nilai tentang Indonesia daerah
hubungan struktural dan b. Kedudukan dan Peran Mengidentifikasi dan mengajukan
fungsional pemerintahan pusat Pemerintah Pusat pertanyaan secara pro-aktif dan
dan daerahmenurut Undang- c. Kedudukan dan Peran responsifdengan menggunakan
undang Dasar Negara Republik Pemerintah Daerah high-order-thinking skills (HOTS)
Indonesia Tahun 1945. d. Hubungan Struktural dan tentang hubungan struktural dan
3.4 Mengkreasikan hubungan Fungsional Pemerintah fungsional pemerintahan pusat dan
struktural dan fungsional Pusat dan Daerah daerah
13
pemerintahan pusat dan daerah Mengumpulkan data dari berbagai
menurut Undang-undang Dasar sumber termasuk media cetak dan
Negara Republik Indonesia elektronik secara pro aktif dan
Tahun 1945 responsif tentanghubungan
4.4 Menyaji hasil penalaran tentang struktural dan fungsional
hubungan struktural dan pemerintahan pusat dan daerah
fungsional pemerintahan pusat Menganalisis, menyimpulkan dan
dan daerah menurut Undang- mempresentasikan hasil analisis
undang Dasar Negara Republik data dan hasil proyek
Indonesia Tahun 1945 Kewarganegaraan secara pro aktif
dan responsif tentanghubungan
struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah
1.5. Mensyukuri nilai-nilai yang Faktor-faktor pembentuk Mengamati gambar tayangan
membentuk komitmen integrasi integrasi nasional. vidio/film dengan penuh rasa
nasional dalam bingkai a. Kebhinnekaan Bangsa syukur dan atau membaca dari
Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia berbagai sumber (buku, media
2.5 Mendukung nilai-nilai yang b. Konsep Integrasi cetak maupun elektronik) tentang
membentuk komitmen integrasi Nasional Faktor-faktor pembentuk integrasi
nasional dalam bingkai c. Faktor-faktor Pembentuk nasional
Bhinneka Tunggal Ika. Integrasi Nasional Mengidentifikasi dan bertanya
3.5 Menganalisis faktor-faktor d. Tantangan dalam mendalam/ dialektis secara damai
pembentuk integrasi nasional Menjaga Keutuhan dan toleran dengan menggunakan
dalam bingkai Bhinneka Negara Kesatuan high- order-thinking skills
Tunggal Ika Republik Indonesia (HOTS) tentang faktor-faktor
4.5 Mendesemontarsikan faktor- e. Peran serta warga negara pembentuk integrasi nasional
faktor pembentuk integrasi dalam menjaga Mengumpulkan informasi dengan
nasionaldalam bingkai Bhinneka Persatuan dan Kesatuan Memanfaatkan Teknologi
Tunggal Ika Bangsa Informasi dan Komunikasi,
menga-nalisis dan menyimpul-
kan hasil analisis/diskusi
kelompok tentang faktor-faktor
pembentuk integrasi nasional
Mempresentasikan hasil analisis
kerja kelompok melalui debat pro
kontra tentangfaktor-faktor
pembentuk integrasi nasional
I.6 Mensyukuri nilai-nilai yang Indikator ancaman terhadap Mengamati gambar /tayangan
membentuk kesadaran akan negara dan upaya vidio/film dengan penuh rasa
ancaman terhadap negara dan penyelesaiannya di bidang syukur dan atau membaca dari
upaya penyelesaiannya di Ideologi, politik, ekonomi, berbagai sumber (buku, artikel,
bidang Ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, media cetak maupun elektronik)
ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. tentang indikator ancaman
pertahanan, dan keamanan a. Ancaman terhadap terhadap negara dan upaya
dalam bingkai Bhinneka integritas nasional penyelesaiannya di bidang
Tunggal Ika b. Ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
2.6 Meyakini nilai-nilai ketahanan Ideologi, politik, budaya, pertahanan, dan
terkait ancaman terhadap negara ekonomi, sosial, budaya, keamanan
dan upaya penyelesaiannya pertahanan, dan Mengidentifikasi dan mengajukan
dibidang Ideologi, politik, keamanan pertanyaan dengan menggunakan
ekonomi, sosial, budaya, c. Peran masyarakat untuk high-order-thinking skills
pertahanan, dan keamanan mengatasi berbagai (HOTS) tentang indikator
dalam bingkai Bhinneka ancaman dalam rangka ancaman terhadap negara dan
Tunggal Ika. membangun integritas upaya penyelesaiannya di bidang
3.6 Memprediksi indikator ancaman nasional ideologi, politik, ekonomi, sosial,
terhadap negara dan upaya budaya, pertahanan, dan
penyelesaiannya di bidang keamanan
ideologi, politik, ekonomi, Mengumpulkan informasi dengan
sosial, budaya, pertahanan, dan
memanfaatkan Teknologi
keamanan dalam bingkai Informasi dan Komunikasi (TIK)
14
Bhinneka Tunggal Ika dan menganalisissecara
4.6 Menyaji hasil analisis tentang bekerjasama dan bergotong
ancaman terhadap negara dan tentang indikator ancaman
upaya penyelesaiannya di terhadap negara dan upaya
bidang ideologi, politik, penyelesaiannya di bidang
ekonomi, sosial, budaya, ideologi, politik, ekonomi, sosial,
pertahanan, dan keamanandalam budaya, pertahanan, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika keamanan
Mempresentasikan hasil analisis
kerja kelompok dan proyek
kewarganegaraan secara
bekerjasama dan bergotong
royong tentangindikator ancaman
terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan
keamanan
1.6. Menghayati nilai-nilai Arti pentingnya Wawasan Mengamati gambar /tayangan
pentingnya wawasan nusantara Nusantara vidio/film dengan penuh rasa
dalam konteks Negara Kesatuan a. Konsep Wawasan syukur dan atau membaca dari
Republik Indonesia secara adil Nusantara berbagai sumber (buku, artikel,
2.7 Mengembangkan nilai-nilai b. Fungsi dan Tujuan dan media cetak maupun
tentang pentingnya wawasan Wawasan Nusantara elektronik tentang arti pentingnya
nusantara dalam konteks Negara c. Aspek Trigatra dan Wawasan Nusantara
Kesatuan Republik Indonesia Pancagatra dalam Mengidintifikasi dan mengajukan
3.7 Mengkarakteristikkan arti Wawasan Nusantara pertanyaan dengan
pentingnya Wawasan Nusantara d. Peran serta warga menggunakanhigh-order-thinking
dalam konteks Negara Kesatuan negara dalam skills (HOTS) tentang arti
Republik Indonesia. mendukung pentingnya Wawasan Nusantara
4.7 Mewujudkan keputusan bersama implementasi wawasan Mengumpulkan informasi, dan
terkait arti pentingnya Wawasan nusantara menganalisis tentang arti
Nusantara dalam konteks pentingnya Wawasan Nusantara
Negara Kesatuan Republik
Menyimpulkan dan mengambil
Indonesia
keputusan bersama hasil analisis
tentang arti pentingnya Wawasan
Nusantara
B. Kelas XI
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/minggu
15
pelanggaran hak asasi manusia Pancasila
dalam prespektif Pancasila Mempresentasikan hasil analisis dengan
untuk mewujudkan harmoni hak penuh kedisplinan tentang Kasus-kasus
dan kewajiban asasi manusia pelanggaran hak asasi manusia dalam
dalam kehidupan berbangsa dan prespektif Pancasila
bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis kasus-
kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam perspektif
Pancasila untuk mewujudkan
harmoni hak dan kewajiban asasi
manusia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.2 Menghargai nilai-nilai Sistem dan dinamika Mengamati tayangan vidio/film/gambar,
pengabdian kepada Tuhan Yang demokrasi Pancasila. Membaca dari berbagai sumber dengan
Maha Esa dalam berdemokrasi a. Hakikat demokrasi rasa tanggung jawab, mengidentifikasi
Pancasila sesuai Undang-undang b. Dinamika dan mengajukan pertanyaan tentang
Dasar Negara Republik penerapan sistem dan dinamikademokrasi Pancasila.
Indonesia Tahun 1945 demokrasi di Mengumpulkan data dari berbagai
2.2 Mengembangkan nilai-nilai Indonesia sumber secara bertanggung jawab tentang
praksis demokrasi Pancasila c. Membangun sistem dan dinamikademokrasi Pancasila
sesuai dengan Undang-undang kehidupan yang Menganalisis dan membandingkan sistem
Dasar Negara Republik demokratis di dan dinamikademokrasi Pancasila dalam
Indonesia Tahun 1945 Indonesia berbagai kurun waktu.
3.2 Mengkreasikan sistem dan Menyajikan hasil analisis tentang sistem
dinamika demokrasi Pancasila dan dinamikademokrasi Pancasila
sesuai dengan Undang-undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.2 Mendemonstrasikan hasil
analisis tentang sistem dan
dinamika demokrasi Pancasila
sesuai dengan Undang-undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
1.3 Mensyukuri nilai-nilai dalam Sistem hukum dan Mengamati tayangan vidio/film/gambar
sistem hukum dan peradilan di peradilan di Indonesia dengan penuh rasa syukur dan atau
Indonesia secara adil sesuai a. Sistem hukum di membaca dari berbagai sumber tentang
dengan Undang-undang Dasar Indonesia sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Negara Republik Indonesia b. Mencermati sistem Mengidentifikasi dan mengajukan
Tahun 1945secara adil peradilan di pertanyaan dari konsep sampai hipotesis
2.3 Menanamkan nilai-nilai Indonesia secara pro aktif dan responsive tentang
instrumental dalam sistem c. Menampil-kan sikap sistem hukum dan peradilan di Indonesia
hukum dan peradilan di yang sesuai dengan Mengumpulkan data secara pro aktif dan
Indonesia sesuai dengan hukum responsive dari berbagai sumber tentang
Undang-undang Dasar Negara sistem hukum dan peradilan di Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1945 Menganalisis dan menyimpulkan serta
3.3 Memproyeksikan sistem hukum menyaji hasil analisis secara pro-aktif dan
dan peradilan di Indonesia sesuai responsif tentang sistem hukum dan
dengan Undang-undang Dasar peradilan di Indonesia
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil penalaran tentang
sistem hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan
Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Menghayati nilai-nilai dengan Peran Indonesia dalam Mengamati tayangan vidio/film/gambar
penuh rasa syukur atas peran perdamaian dunia dengan penuh rasa syukur dan atau
Indonesia dalam mewujudkan a. Peran Indonesia membaca dari berbagai sumber tentang
perdamaian dunia. dalam menciptakan peran Indonesia dalam perdamaian dunia
16
2.4 Menata nilainilai praksis dalam perdamaian dunia Mengidentifikasi dan mengajukan
dinamika peran Indonesia dalam melalui hubungan pertanyaan secara santun dan toleran
perdamaian dunia sesuai internasional dengan menggunakan high-order-
Undang-undang Dasar Negara b. Peran Indonesia thinking skills (HOTS) tentang peran
Republik Indonesia tahun 1945 dalam menciptakan Indonesia dalam perdamaian dunia
3.4 Menganalisis dinamika peran perdamaian dunia Mengumpulkan data dari berbagai
Indonesia dalam perdamaian melalui organisasi sumber tentang peran Indonesia dalam
dunia sesuai Undang-undang internasional perdamaian dunia
Dasar Negara Republik Menganalisisdan menyimpulkan serta
Indonesia tahun 1945 menyaji hasil analisis tentangperan
4.4 Mengkreasikan dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia
Indonesia dalam perdamaian
dunia sesuai Undang-undang
Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945
1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang Kasus-kasus ancaman Mengamati tayangan vidio/film/gambar
membentuk kesadaran akan terhadap Ideologi, dengan penuh rasa syukur dan atau
ancaman terhadap negara dalam politik, ekonomi, sosial,membaca dari berbagai sumber kasus-
bidang Ideologi, politik, budaya, pertahanan, dan kasus ancaman terhadap Ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, keamanan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
pertahanan, dan keamanan dan a. Ancaman terhadap keamanan
strategi mengatasinya dalam integrasi nasional Mengidentifikasi dan mengajukan
membangun integrasi nasional b. Strategi dalam pertanyaan menggunakan high-order-
berdasarkan asas Bhinneka mengatasi berbagai thinking skills (HOTS) dengan percaya
Tunggal Ika ancaman terhadap diri tentang kasus-kasus ancaman
2.5 Mempertahankan nilai-nilai bidang ideologi, terhadap Ideologi, politik, ekonomi,
praksis yang membentuk politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
kesadaran akan ancaman sosial, budaya, Mengumpulkan data dari berbagai
terhadap negara dibidang pertahanan, dan sumber secara bertanggung-jawab
Ideologi, politik, ekonomi, keamanan dalam tentang kasus-kasus ancaman terhadap
sosial, budaya, pertahanan, dan membangun integrasi Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
keamanan dan strategi nasional budaya, pertahanan, dan keamanan.
mengatasinya dalam Menganalisis dan menyimpulkan kasus-
membangun integrasi nasional kasus ancaman terhadap Ideologi, politik,
berdasarkan asas Bhinneka ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
Tunggal Ika keamanan
3.5 Memprediksi kasus-kasus Menyajikan hasil analisis dengan
ancaman terhadap Ipoleksos- melakukan debat terbuka secara
budhankamdalam bingkai bertanggung-jawab dan percaya diri
Bhinneka Tunggal Ika tentang kasus-kasus ancaman terhadap
4.5 Mendemonstrasikan hasil Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
analisis penyelesaian kasus- budaya, pertahanan, dan keamanan
kasus ancaman terhadap
Ipoleksos-budhankam dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Menghayati nilai-nilai persatuan Faktor pendorong dan Mengamati tayangan vidio/film/gambar
dan kesatuan bangsa dalam penghambat persatuan dengan penuh rasa syukur dan atau
Negara Kesatuan Republik dan kesatuan bangsa membaca dari berbagai sumber tentang
Indonesia secara adil secara adil a. Makna persatuan faktor pendorong dan penghambat
2.6 Mewujudkan nilai-nilai praksis dan kesatuan bangsa persatuan dan kesatuan bangsa
persatuan dan kesatuan bangsa b. Kehidupan Mengidentifikasi dan mengajukan
dalam NegaraKesatuan Republik bernegara dalam pertanyaan tentang faktor pendorong dan
Indonesia. Konsep Negara penghambat persatuan dan kesatuan
3.6 Merasionalkan faktor pendorong Kesatuan Republik bangsa
dan penghambat persatuan dan Indonesia Mengumpulkan data dari berbagai
kesatuan bangsa dalam Negara berdasarkan sumber secara bekerja, menganalisis dan
Kesatuan Republik Indonesia Undang-undang menyimpulkanfaktor pendorong dan
4.6 Menyaji hasil analisis tentang Dasar Negara penghambat persatuan dan kesatuan
faktor pendorong dan Republik Indonesia bangsa
penghambat persatuan dan Tahun 1945 Menyajikan hasil analisis tentangfaktor
kesatuan bangsa dalam Negara c. Faktor pendorong pendorong dan penghambat persatuan
17
Kesatuan Republik Indonesia dan penghambat dan kesatuan bangsa
persatuan dan
kesatuan Bangsa
Indonesia
d. Perilaku yang
menunjukkan sikap
menjaga keutuhan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
C. Kelas XII
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
18
dan penegakan hukum dalam tentangpelindungan dan penegakan
masyarakat untuk menjamin hukum dalam masyarakat untuk
keadilan dan kedamaian menjamin keadilan dan kedamaian.
Menyajikan hasil evaluasi secara disiplin
tentang pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk
menjamin keadilan dan kedamaian
19
upaya menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
20