Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN POLI UMUM

DI PUSKESMAS KESAMBEN

PUSKESMAS KESAMBEN
2016
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A Latar Belakang..........................................................................
B Tujuan Pedoman.......................................................................
C Sasaran Pedoman....................................................................
D Ruang Lingkup Pedoman.............................................................
E Batasan Operasional.................................................................
BAB II STANDAR KETENAGAAN...........................................................
A Kualifikasi Sumber Daya Manusia..............................................
B Jadwal Kegiatan........................................................................
BAB III STANDAR FASILITAS................................................................
A Denah Ruang.............................................................................
B Standar Fasilitas.......................................................................
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN....................................................
A Lingkup Kegiatan......................................................................
B Metode....................................................................................
C Langkah Kegiatan......................................................................
BAB V LOGISTISK.................................................................................
BAB VI KESELAMATAN PASIEN............................................................
BAB VII KESELAMATAN KERJA...........................................................
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU..............................................................
BAB IX PENUTUP.................................................................................
Referensi..............................................................................................
Lampiran..............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-
temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung
keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi
pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat
dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu
pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap
saat dan harga terjangkau.

B. Tujuan
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal
melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Panduan ini digunakan untuk memberikan panduan kepada petugas tentang cara pemberian
layanan upaya pengobatan, melalui proses anamnesis, proses kajian, penentuan diagnosis hingga proses
terapi yang akan dilakukan pada balai pengobatan umum.

C. Sasaran
Sasaran panduan ini adalah petugas puskesmas yang memberi layanan pada balai pengobatan
umum, baik seorang dokter maupun perawat terlatih yang telah mendapat pendelegasian wewenang dari
dokter

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman upaya pengobatan di Puskesmas Kesamben ini adalah:
Kegiatan didalam gedung :
a Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
b Melakukan pencatatan rekam medis pasien
c Pengobatan medik dasar di puskesmas sesuai pedoman
d Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
e Konseling medik umum
f Deteksi dini
g Menerima rujukan dan melakukan rujukan kasus spesialistik
h Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditandatangani oleh dokter
i Melakukan rehabilitasi
Kegiatan diluar gedung :
a Penyuluhan tentang penyakit
b Pengobatan sederhana secara masal dibawah pengawasan dokter puskesmas
c Deteksi dini pada keluarga dan masyarakat
d Screening penyakit tertentu
e Pengobatan pada waktu puskesmas keliling

Lingkup berlakunya pedoman upaya pengobatan ini adalah pelayanan di dalam gedung
Puskesmas Kesamben dan jaringan Puskesmas Kesamben yang meliputi Pustu, Ponkesdes dan Polindes.
Pelaksanaan pelayanan pengobatan di jaringan Puskesmas didasarkan pada standart prosedur yang
berlaku serta pendelegasian wewenang oleh dokter kepada petugas yang terlatih.

E. Batasan Operasional
Berdasarkan Permenkes RI No 269 Tahun 2008 , Rekam Medis adalah .Berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Adapun jenis rekam medis yang digunakan di Puskesmas Kesamben
adalah rekam medis tertulis `

F. Landasan Hukum

1. Undang undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 436 / Menkes / SK / VI / 1993 tentang berlakunya
Standar Pelayanan di Rumah Sakit
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 0701 / YANMED / RSKS / GDE / VII / 1991 Tentang
Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
4. Undang undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Petugas Upaya Pengobata Puskesmas Kesamben terdiri dari:
- 1 orang penanggung jawab upaya pengobatan di dalam gedung puskesmas (Dokter umum)
- 1 orang pelaksana upaya pengobatan di dalam gedung puskesmas yaitu perawat minimal
lulusan D3 yang mendapat pendelegasian wewenang dari dokter
- 4 orang plaksana upaya pengobatan diluar gedung puskesmas yang dilaksanakan oleh
perawat minimal lulusan D3 yang telah mendapat pendelegasian wewenang dari dokter
- 1 orang tenaga administrasi lainnya yang membantu proses administrasi dalam upaya
pengobatan (minimal lulusan SMA)
Standar ketenagaan upaya pengobatan adalah minimal perawat lulusan D3. Berdasarkan hal tersebut
artinya, ketenagaan pada pelayanan pengobatan Puskesmas Kesamben telah memenuhi standart
yang ditetapkan.
B. Jadwal Kegiatan
Penyelenggaraan upaya pengobatan dilakukan setiap hari sebelum jam pelayanan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana, saat jam pelayanan yaitu jam 7.30 sampai jam hingga setelah
pelayanan untuk pencatatan kegiatan serta pengelolaan peralatan yang telah dipakai selama pelayanan.

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Fasilitas dan kelengkapan


Pada balai pengobatan umum, kelengkapan fasilitas di Puskesmas Kesamben sebagai berikut:
- Ruangan
Standart Ruangan :
Arah angin harus dari belakang petugas
Mempunyai cross ventilation (ventilasi cukup dan terbuka)
Mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan
Kondisi riil :
Luas poli umum Puskesmas Kesamben adalah 12 m2
Telah memiliki fasilitas air mengalir
Memiliki cross ventilation
- Peralatan
Standart peralatan :
Set pemeriksaan umum
Set pemeriksaan mata
CHN kit
Mebelair
Bahan habis pakai
(Daftar standart peralatan terdapat dalam lampiran 1)

Kondisi Riil :
Berdasarkan daftar infventaris poli umum peralatan yang tersedia seperti pada daftar
terlampir (lampiran 2)
Masih terdapat kesenjangan peralatan yang harus dipenuhi oleh Puskesmas Kesamben
demi peningkatan kualitas pelayanan di poli umum

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana pasien Poli Umum merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang langsung
diberikan kepada pasien pada tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses, berpedoman
pada standar, dilandasi etik dan etika, dalam lingkup wewenang seta tanggung jawab.

Proses tersebut meliputi tahap:

Pengkajian
Diagnose
Perencanaan
Pelaksanaan/pengobatan
Evaluasi

Proses tersebut sebagai salah satu pendekatan utama dalam proses pengambilan keputusan dan
penyelesaian masalah.

1 Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan seseorang yang berkunjung ke Puskesmas,
apakah keadaan seseorang tersebut sehat atau sedang sakit.
2 Standar Asuhan
Standar I : Pengkajian
Standar II : Diagnosa
Standar III : Pengobatan
Standar IV : Pendokumentasian

A Standar I (Pengkajian)
Pengkajian memerlukan data yang lengkap tentang keadaannya untuk menentukan kebutuhan
pengobatan. Komponen pengkajian meliputi :
1 Keluhan Pasien (anamnesa)
Berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering disampaikan oleh pasien maupun
keluarga pasien. Penelusuran riwayat penyakit yang di derita saat ini, penyakit lainnya yang
merupakan faktor resiko, riwayat keluarga, riwayat social, dan riwayat alergi menjadi informasi
lainnya pada bagian ini. Pada beberapa penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang
harus diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk menguatkan diagnosis penyakit.
Wawancara terhadap pasien atau keluarganya meliputi :
Identifikasi Data
Mengidentifikasi data seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, status
perkawinan (biasanya saat pendaftaran, hal ini sudah ditanyakan oleh
petugas pendaftaran)
Sumber riwayat medis, biasanya pasien, tetapi dapat juga anggota
keluarga, surat rujukan atau rekam medis
Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran yang menyebabkan pasien pergi berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Memperjelas keluhan utama, menguraikan bagaimana setiap gejala itu terjadi.
Gejala utama harus di terangkan secara jelas dengan menyebutkan lokasi,
kualitas, kuantitas atau intensitas, waktu termasuk awitan, durasi dan frekuensi,
situasi ketika gejala tersebut timbul, faktor yang memperberat atau meringankan
gejala, dan manifetasi yang menyertainya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Daftar penyakit yang dialami pada waktu kanak-kanak
Daftar penyakit pada usia dewasa beserta tanggal kejadiannya,
setidaknya meliputi empat kategori, medis, pembedahan, obstetric
ginekologi (wanita), dan psikiatri.
Meliputi praktek pemeliharaan kesehatan seperti imunisasi, tes skrening,
masalah gaya hidup, dan keamanan dirumah.
Riwayat Penyakit Keluarga
Membuat diagram mengenai usia dan kesehatan, atau usia dan penyebab
kematian saudara sekandung, orang tua, dan kakek atau nenek.
Catatan tentang ada atau tidaknya penyakit spesifik dalam keluarga,
seperti hipertensi, penyakit jantung coroner, dan lain-lain.
Lamanya Sakit
Lamanya dia menderita sakit sekarang. Jika sakit yang sekarang dikeluhkan
merupakan kembuhan, maka ditanyakan juga lamanya sakit mulai terjangkit.
Pengobatan yang sudah dilakukan
Daftar obat-obatan yang sudah digunakan selama ini.
Riwayat alergi obat
Riwayat terjadinya alergi terhadap obat-obatan yang pernah dikonsumsi selama
ini. Ini merupakan catatan buat petugas kesehatan sehingga tidak memberikan
obat dari golongan yang sama.

2 Pemeriksaan tanda tanda vital


Pemeriksaan vital sign meliputi :
Pengukuran tekanan darah
Pengukuran suhu tubuh
Pengukuran nadi
Pengukuran pernapasan

3 Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi).
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan dari
suatu system atau organ bagian tubuh.
Tujuan pemeriksaan adalah :
Menentukan kelainan fisik yang berhubungan dengan penyakit pasien.
Mengklarifikasi dan memastikan kelianan sesuai dengan keluhan dan riwayat
kesehatan pasien.
Mendapatkan data untuk menegakkan diagnose medis dan
keperawatan/kebidanan.
Mendapatkan data fisik untuk menentukan status kesehatan pasien.

Cara pemeriksaan meliputi :


Inspeksi
Adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat.
Hasil pemeriksaan yang didapat :
Kesan umum penderita
Warna permukaan tubuh
Bentuk dan postur tubuh
Ukuran tubuh dan bagiannya
Gerakan dan gaya tubuh
Langkah kerja :
Atur pencahayaan yang cukup
Atur suhu dan suasana ruangan nyaman
Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
Buka bagian yang diperiksa
Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku, ekspresi, penampilan umum,
pakaian, postur tubuh, dan gerakan dengan waktu cukup.
Lakukan inspeksi secara sistemis, bila perlu bandingkan bagian sisi tubuh
pasien.

Palpasi
Adalah pemerksaan dengan perabaan menggunakan rasa propioseptif ujung jari
dan tangan.
Hasil pemeriksaan :
Permukaan : halus/kasar, menonjol/datar, keras/lunak, dingin dll.
Getaran dan denyutan : denyut nadi dan vena, pukulan jantung, dll.
Keadaan organ dibawah permukaan : keadaan hepar, massa abnormal,
dll.
Cara kerja :
Daerah yang diperiksa bebas dari gangguan yang menutupi
Yakinkan tangan hangat tidak dingin
Lakukan perabaan secara sistematis, untuk menetukan ukuran, bentuk,
konsistensi dan permukaan :
Jari telunjuk dan ibu jari untuk menentukan besar/ukuran
Jari 2,3,4 bersama untuk menentukan konsistensi dan kualitas
massa atau organ
Sedikit tekanan untuk menetukan rasa sakit

Perkusi
Dengan perkusi diketahui isi jaringan dibawah permukaan tubuh.
Ada 5 kualitas dasar bunyi perkusi :
Pekak : massa padat
Redup : suara perkusi hati
Sonor : suara perkusi paru normal
Hypersonor : paru emfisematous
Tympani : suara normal abdomen
Cara kerja :
Lepas pakaian sesuai dengan keperluan
Luruskan jari tengah kiri, dengan ujung jari tekan pada permukaan yang
akan diperkusi
Lakukan ketukan dengan ujung jari tengah kanan diatas jari kiri, dengan
lentur dan cepat, dengan menggunakan pergerakan pergelangan tangan
Lakukan perkusi secara sistematis sesuai dengan keperluan

Auskultasi
Adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh dengan menggunakan
alat stetoskop.
Hasil pemeriksaan :
Bunyi dalam tubuh normal dihasilkan oleh :
Paru : bunyi nafas
Jantung : bunyi karena menutupnya katup jantung
Usus/abdomen : bunyi bising dan peristaltic usus
Pembuluh darah : bunyi aliran darah
Cara kerja :
Ciptakan suasan tenang dan aman
Pasang ear piece pada telinga
Pastikan posisi stetoskop tepat dan dapat didengar
Pada bagian sisi mebran dapat digosok biar hangat
Lakukan pemeriksaan dengan sistematis sesuai dengan kebutuhan

Pemeriksaan fisik dari atas ke bawah (Head to Toe) :


a Kulit dan system musculoskeletal
b Kepala, mata, telinga, hidung, dan tenggorokan
c Leher
d Punggung
e Thorax termasuk paru dan jantung
f Abdomen
g Ekstremitas (atas dan bawah)

Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang spesifik, mengarah pada
diagnose penyakit. Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainyya,
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh
dokter layanan primer untuk memastikan diagnostic serta menyingkirkan diagnostic
banding.

B Standar II : Diagnosa
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit membutuhkan hasil pemeriksaan penunjang untuk
memastikan diagnosis atau karena telah menjadi standar algoritma penegakan diagnosis. Selain
itu bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis banding dan komplikasi penyakit.

C Standar III : Pengobatan


Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi pada pasien yang terbagi atas
dua bagian yaitu : penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi. Selain itu bagian ini juga
berisi edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga, aspek komunitas lainnya serta kapan
dokter perlu merujuk pasien (kriteria rujukan).
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu kriteria berikut :
1 Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau
melewati golden time standard
2 Usia (age) : jika usia pasien dalam kategori yang dikawatirkan meningkatkan
resiko komplikasi serta resiko kondisi penyakit lebih berat
3 Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi
pasien
4 Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.

Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar bagi
dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan penatalaksanaan dengan
persetujuan pasien.

Terapi diberikan sesuai dengan diagnose dan hasil pemeriksaan penunjang (jika ada).
Pemberian terapi meliputi :

a Pemberian terapi supportif, seperti meningkatkan daya tahan tubuh


b Pemberian terapi farmakologis, berupa terapi symptomatis dan atau terapi kausatif
c Konseling dan edukasi

Prognosis
Kategori prognosis :
1 Ad vitam : merujuk pasa pengaruh penyakit pada proses kehidupan
2 Ad functionam : merujuk pada pengaruh penyakit terhadap
fungsi organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya
3 Ad sanationam : menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh
total sehingga dapat beraktifitas seperti biasa
Prognosis digolongkan sebagai berikut :
1 Sanam : sembuh
2 Bonam : baik
3 Malam : buruk/jelek
4 Dubia : tidak tentu/ragu-ragu
Dubia ad sanam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik
Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek

Untuk menentukan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien saat diagnosis
ditegakkan.

D Standar IV : Pendokumentasian
Catatan pemeriksaan, pengobatan rawat jalan ditulis di rekam medis sehingga dapat digunakan
sebagai bahan bukti informasi, tindakan dan laporan
Penulisan catatan medis dilakukan sesegera mungkin sebelum data hilang dari ingatan. Jika ditulis
dengan tangan, sebuah rekam medis yang baik selalu dianggap sah secara hukum
a Urutan Rekam Medis
Urutannya harus konsisten dan jelas sehingga prang yang membaca di kemudian hari dapat
dengan mudah menemukan informasi tertentu yang diperlukan
b Tingkat kerincian
Kerincian dalam rekam medis harus memiliki kaitan dengan subjek atau permasalahannya
tetapi jangan sampai berlebihan.
BAB V
LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pelayanan upaya pengobatan wajib memastikan logistik peralatan dan
bahan habis pakai terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan, melakukan pengecekan
secara berkala dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Program upaya pengobatan harus memperhatikan keselamatan dengan cara melakukan


identifikasi terhadap potensi yang mungkin terjadi yaitu :
- Kesalahan diagnosis
- Kesalahan identifikasi pasien/salah orang
- Kesalahan pemberian terapi
- Kesalahan pemberian resep
- Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan
- Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik
- Insiden tertusuk jarum bekas pakai
- Limbah medis berceceran
- Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien
- Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
- Menggunakan peralatan tidak steril

Untuk mencegah terhadap potensi yang mungkin terjadi seperti yang telah disebutkan diatas maka
dilakukan :
- Pelaksanaan prosedur identifikasi dan kesesuaian dengan identitas pasien
- Umpan balik dari unit pelayanan tentang kesesuaian identifikasi pasien dengan Rekam Medis
- Monitoring secara berkala oleh tim mutu Puskesmas Kesamben
Adapun untuk Penanganan/ tindak lanjut Hasil identifikasi, temuan audit internal, pelaporan dan
keluhan atau pengaduan dibahas dan ditindak lanjuti oleh Tim Mutu dalam Rapat Tim Mutu atau Rapat
Tinjauan Manajemen. Dan hasil rapat dilakukan umpan balik kepada penanggung jawab pelayanan balai
pengobatan umum

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Program keselamatan kerja petugas pelayanan balai pengobatan dilaksanakan dengan


memperhatikan lingkungan kerja yang nyaman dan aman serta fasilitas kerja yang aman. Program
keselamatan kerja yang dimaksud melalui program pencegahan dan pengendalian infeksi, meliputi :
1 Cuci tangan
2 Penggunaan APD yang baik dan benar
3 Penanganan dekontaminasi alat
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengaduan dan keluhan pasien terkait dengan pelayanan upaya bengobatan umum dilaporkan
kepada Tim Mutu Puskesmas Kesamben. Sasaran mutu upaya pengobatan umum ditetapkan oleh Tim
Mutu Puskesmas dan dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu
dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. Setiap adanya
kesalahan dalam upaya pelayanan pengobatan umum dilaporkan kepada Tim Mutu Puskesmas Kesamben
BAB VIII
PENUTUP

Pelayanan upaya pengobatan yang baik merupakan salah satu tolok ukur kinerja Puskesmas da n
diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Kesamben
REFERENSI

1 Buku standart Puskesmas


2 Permenkes 75
3 Buku 101 diagnosis
Lampiran 1

STANDAR PERALATAN POLI UMUM

Jumlah Alat
No Jenis Peralatan
(Jenis)

1 Set pemeriksaan umum 19

2 Set pemeriksaan mata 7

3 CHN kit 17

4 Mebelair 7

5 Bahan Habis Pakai 6

Jumlah 54

Rincian Peralatan Poli Umum


N Peralatan Poli Umum Jumlah alat yang
o berfungsi baik

A Set Pemeriksaan Umum

1 Manset anak dengan velcro 1

2 Stetoskop duplex/simplex 1

3 Tensimeter, air raksa atau tensimeter, tanpa air raksa/pegas 1

4 Lampu senter/pen light 1

5 Kaca kepala 1

6 Kaca pembesar 1

7 Termometer klinis (mulut/ ketiak) dewasa 1

8 Termometer klinis (mulut/ ketiak/dubur) bayi 1

9 Palu pengukur refleks 1

10 Sudip lidah, logam, panjang 12 cm 5

11 Sudip lidah, logam, panjang dan 16,5 cm 5

12 Jam/ARI sound timer (Pengukur waktu untuk mengukur 1


nadi dan pernafasan)
13 Torniquet karet 1

14 Timbangan dewasa atau timbangan dengan pengukur 1


tinggi badan
15 Meteran 1

16 Alat pembaca foto rontgen (film viewer)

17 Tempat sampah medis bertutup 1

18 Tempat sampah non medis bertutup 1

19 APD (Kaca mata goggle, sarung tangan, masker) 1

Jumlah 19 jenis

B Set Pemeriksaan Mata

1 Lembar Optotip Snellen yang dilengkapi clock dial untuk 1


pemeriksaan visus
2 Lembar kartu tes baca 1

3 Bingkai uji coba trial lens (trial frame) 1

4 Lensa uji coba (trial lens set), untuk pemeriksaan visus 1

5 Tes buta warna (Buku Ishihara-Kanehara) 1

6 Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri 1

7 Kartu tes penglihatan dekat 1

Jumlah 7 jenis
N Peralatan Poli Umum Jumlah
o

C CHN kit

1 Stetoskop Duplex Dewasa 1

2 Tensimeter 1

3 Palu pengukur refleks 1

4 Alat test darah/Hemoglobinometer 1

5 Pen light 1

6 Alat pengukur tinggi badan/Pita meteran (150 cm) 1

7 Timbangan Badan 1

8 Termometer air raksa 1

9 Nierbeken 1

10 Bak instrumen 1

11 Kom 1

12 Kom tutup 1

13 Bowel metal 1

14 Kaca Pembesar 1

15 Tas CHN kit 1

16 Hechting set,terdiri dari : 1

a Gunting verban 1

b Gunting jaringan 1

c Gunting iris lurus 1

d Pinset Anatomis 1

e Pinset Chirurgis 1

f Arteri klem 1

g Scalpel/tangkai pisau operasi 1

h Needle holder 1

17 Duk bolong 1

Jumlah 17 jenis

D Mebelair
1 Tempat tidur periksa dan perlengkapannya (matras, bantal, 1
sprei, perlak dan sarung bantal)
2 Meja kerja biro 1
3 Kursi kerja pemeriksa 1
4 Kursi hadap pasien 1
5 Lemari simpan alat 1
6 Meja instrumen/alat 1
7 Komputer 1
Jumlah 7 jenis

E Bahan habis pakai sesuai kebutuhan


1 Masker
2 Sudip lidah disposable
3 Sarung tangan 61/2, 7, 71/2
4 Hand towel
5 Sabun cair
6 Safety box
Jumlah

Lampiran 3

ALUR PELAYANAN POLI UMUM

LOKET PENDAFTARAN

RUANG TUNGGU

POLI UMUM

LAB ANAMNESA KIE


PEMERIKSAAN
DIAGNOSA
TERAPI

APOTIK

PULANG
PROPINSI : JAWA TIMUR
KABUPATEN : BANYUWANGI
UNIT
SATUAN KERJA
:
:
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KESAMBEN
KARTU INVENTARIS RU
RUANG : BP

Tahun
No. Nama Barang / Merk / No. Seri No. Kode
Ukuran Bahan Pembuatan/
Urut Jenis Barang Model Pabrik Barang
Pembelian
1 Meja Kayu Kecil 40x40 Kyu 2014
2 Meja Kayu 120x60 Kayu 1987
3 Bed Pemeriksaan Kayu 2000
4 Kursi Plastik Kayu 2010
5 Printer Canon 2013
6 Kasur Busa 2000
7 Plasti 2010
Besi 2009
Lenovo 2010
2000
Maspion 2010
Besi 2000
2012
OneMed 2012
ABN 2012
Plastik 2010

KEPALA UPTD PUSKESMAS KESAMBEN

PENI DWI SULISTYANI, SKM


NIP.

Anda mungkin juga menyukai