Anda di halaman 1dari 31

MONEV TATA AIR DAS

ESTIMASI KOEFISIEN ALIRAN


Oleh::
Oleh
Agung B. Supangat

Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS


Jl. A.Yani-
A.Yani-Pabelan PO Box 295 Surakarta
Telp
Telp./fax.
./fax. (0271)716709, email: maz_goenk@yahoo.com

Pertemuan Teknis Kinerja DAS, Surakarta: 27


27--29 Agustus 2014
Tujuan:

Peserta mengetahui metode estimasi Koefisien Aliran


(Tahunan) dalam monev kinerja DAS
Permasalahan TATA AIR
(Hidrologi) dalam DAS:
banjir-kekeringan
sedimentasi
kualitas air
muka air tanah
KENAPA PERLU MONEV TATA AIR ???
MONEV TATA AIR (Draft PerMenHut ttg Monev P-DAS)
Dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
kuantitas, kualitas dan kontinuitas aliran air dari DAS/Sub
DAS bersangkutan setelah dilaksanakan kegiatan P-DAS.
Parameter: 1. Koefisien Rezim Aliran (KRA),
2. Koefisien Aliran Tahunan (KAT),
3. Muatan Sedimen,
4. Banjir, dan
5. Indeks Penggunaan Air (IPA)

Tujuan Monev Tata Air


Untuk mengetahui perubahan kondisi daya dukung DAS
terkait dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran air
menurut ruang dan waktu
Yang dulu: Parameter Monev (P.04 tahun 2009)
ttg Pedoman Monev DAS
Indikator/Parameter
I. HIDROLOGI
A. Debit Air Sungai
1. KRS (Koef. Regim Sungai)

2. CV (Koef. Varian)

3. IPA (Indeks Penggunaan Air)

B. Laju Sedimentasi
C. Kualitas air (Kandungan Polutan)
1. Fisika
2. Kimia

3. Biologi

D. Koefisien Limpasan
APA ITU Koef. Aliran Tahunan (KAT ) ???

Koefisien Aliran = Koefisien Limpasan


Adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan (nisbah)
antara besarnya limpasan terhadap besar curah hujan
penyebabnya, nilainya 0< KAT <1

Bagian dari air hujan yang menjadi aliran ini dapat


dipandang sebagai suatu RESPON DAS
Koefisien aliran dapat dikategorikan
menjadi:

1. Koefisien aliran tahunan, yang dapat


dipakai sebagai petunjuk kehilangan
air dari sistem DAS

2. Koefisien aliran sesaat, yang


merupakan perbandingan antara
aliran sesaat yang disebabkan oleh
curah hujan penyebabnya
APA ARTI NILAI KAT???

Koefisien Aliran Tahunan (KAT) merupakan perbandingan


antara tebal aliran tahunan (Q, mm) dengan tebal hujan
tahunan (P, mm) di DAS atau dapat dikatakan sbg jumlah
(berapa persen) curah hujan yang menjadi aliran (runoff)
di DAS

Koefisien aliran tahunan selama beberapa kurun waktu


tertentu dapat menggambarkan respon kondisi suatu DAS
terhadap masukan air hujan, yang dapat menjadi
gambaran kesehatan suatu DAS ditinjau dari aspek tata
air
Air
Adalah semua air yang terdapat di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut
yang berada di darat

Curah Hujan
Adalah titik-titik air di udara atau awan
yang sudah terlalu berat karena kandungan
airnya sudah sangat banyak, sehingga akan
jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai
hujan (presipitasi)
Aliran Air = Limpasan (runoff) = Aliran Air Sungai (stream flow)
= Hasil Air daerah tangkapan air (catchment yield), yaitu
bagian dari air hujan (presipitasi) yang mengalir di atas
permukaan tanah (surface runoff) dan atau di dalam tanah
(subsurface runoff) menuju ke suatu sungai

Aliran/Limpasan langsung (direct runoff; DRO) = bagian dari


total runoff yang merupakan pengaruh langsung (respon) dari
curah hujan yang jatuh di DAS. Merupakan pengurangan dari
runoff (total runoff) oleh aliran dasar (base flow; BF)
Aliran Dasar (Base flow; BF) = Bagian dari aliran sungai yang
berasal dari aliran bawah permukaan (subsurface flow) dan
aliran air tanah dangkal (groundwater flow) atau akuifer yang
keluar sebagai mata air

Debit Air (water discharge, Q) adalah volume air yang mengalir


melalui suatu penampang melintang sungai per satuan waktu,
dalam satuan m/detik
Cara menghitung KAT
1. Cara IDEAL

Lokasi dengan peralatan pemantauan tata air,


minimal peralatan yang harus ada:
- Stasiun Pengamatan Aliran Sungai (SPAS)
- Stasiun Pengamat Hujan (SPH)
Macam-
Macam-macam bentuk SPAS
Macam
Macam--macam bentuk SPH
Rumus:

Q tahunan
KAT =
P tahunan

Dimana:
KAT = Koefisien aliran tahunan
Q tahunan = Debit aliran atau
Limpasan tahunan
P tahunan = Curah hujan tahunan
Q adalah nilai air limpasan tahunan riil atau limpasan
langsung (direct runoff, DRO), yaitu nilai total runoff (Q)
setelah dikurangi dengan nilai aliran dasar (baseflow, BF)

DRO = Q BF

Perhitungan aliran dasar (BF) untuk nilai BF harian rata-rata


bulanan = nilai Q rata-rata harian terendah saat tidak ada
hujan (P = 0)
Hidrograf Aliran Sungai
(pias AWLR)

Limpasan
Langsung
(DRO)

Aliran
Dasar (BF)
Kebutuhan Data
- Data curah hujan (P) tahunan, sebaiknya berasal lebih
dari 1 satu penakar dan mewakili luasan DAS. CH rata-
rata DAS dapat dihitung dengan menggunakan Metode
Polygon Thiessen.
- Data limpasan (Q) tahunan, merupakan jumlah air yang
keluar dari sistem DAS yang terpantau melalui SPAS di
outlet DAS. Q yang dipakai adalah aliran langsung (DRO)

Cara Pengumpulan Data


Hasil pemantauan SPAS dan SPH milik institusi terkait:
Balai Pengelolaan DAS (BPDAS), PU Pengairan, Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS), maupun Balai Pengelolaan
Sumber Daya Air (BPSDA) setempat.
Klasifikasi Nilai KRA dalam Monev DAS

Sub kriteria, pembobotan dan klasifikasi nilai parameter


monev tata air KAT dalam Evaluasi Daya Dukung DAS

SUB
BOBOT PARAMETER NILAI KELAS SKOR
KRITERIA
Koefisien 5 Q tahunan KAT 0,2 Sangat rendah 0,5
Aliran KAT = ----------------- 0,2<KAT 0,3 Rendah 0,75
Tahuan P tahunan 0,3<KAT 0,4 Sedang 1
(KAT) 0,4 <KAT 0,5 Tinggi 1,25
KAT> 0,5 Sangat Tinggi 1,5

(Sumber: Draft PerMenHut ttg Monev P-DAS)


(Sumber: P.04 th. 2009 ttg Pedoman Monev DAS)
Penyajian Data KRA

Jika data tersedia secara lengkap dan mudah diperoleh,


sebaiknya disajikan lebih dari setahun (bisa 5 atau 10 tahun)
agar dapat dilakukan interpretasi terkait fluktuasi yang
terjadi

CONTOH:
Sub DAS = Wuryantoro, Wonogiri
Luas DAS = 1.792 ha
CH rata-rata = 2.128 mm/th
Parameter Tahun Rata-
Hidrologi 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 rata

Hujan (mm) 1.870 2.667 1.947 1.879 2.610 1.690 1.104 3.147 2.292 1.780 2.099

Limpasan (mm) 1.232 1.238 712 1.328 1.941 983 693 1.931 1600 1585 1.324
BF (mm) 450 512 467 417 498 502 424 536 501 465 477
DRO (mm) 782 726 245 911 1.443 481 269 1.395 1.099 1.120 847
Koef. Aliran 0,42 0,27 0,13 0,48 0,55 0,28 0,24 0,44 0,48 0,63 0,40
Kriteria T R SR T R R R T T ST T

Keterangan:
R (Rendah); S (Sedang); T (Tinggi); ST (Sangat tinggi)
Cara Penyajian Grafik

10000

1000

100

Hujan (mm)
10
Limpasan langsung (mm)
Koef. Aliran
1

0,1

Tahun
Cara menghitung KAT
2. Cara Perhitungan dengan Data Minimal

Prinsip:
Besarnya Debit (Q), diestimasi dengan pendekatan
pemodelan sederhana
Salah satunya: Metode Thornthwaite-Mather (1957)

Curah Hujan (P), harus tetap diukur secara langsung atau


hasil survei data sekunder dari instansi terkait di lokasi

Metode Thornthwaite-Mather adalah pendekatan untuk


mengestimasi neraca air bulanan dalam satuan DAS.
Analisis neraca air ini dapat digunakan untuk
memperkirakan besarnya aliran air sungai (Q) dalam DAS
Cara menghitung KAT
2. Cara Perhitungan dengan Data Minimal

Contoh:
Pada Materi Estimasi Neraca Air
(Oleh: Drs. Rahardyan, M.Sc.)
Penyajian Data KRA

Jika data tersedia bisa disajikan dalam tahunan atau lebih


(5 tahun)

CONTOH:
Hasil perhitungan neraca air bulanan SubDAS Ngunut II Tahun
2009 dengan menggunakan Metode Thornthwaite-Mather

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total
T 26,6 26,5 26,8 27 27 27,1 26,7 27,1 27,3 27,5 27,3 27,1
I 12,55 12,53 12,68 12,83 12,87 12,9 12,63 12,89 13,09 13,2 13,03 12,88 154,08
UnAdj PE 4,5 4,5 4,6 4,6 4,6 4,7 4,6 4,7 4,7 4,8 4,7 4,6
F.koreksi 32,1 28,8 31,2 30 30,6 29,4 30,3 30,6 30 31,5 30,9 32,4
PE 144,5 129,6 143,5 138 140,7 138,2 139,4 143,2 141 151,2 145,2 149,0 1704,2
P 463 364 215 165 38 34 8 1 0 76 362 403 2129
P-PE 318,6 234,4 71,5 27 -102,8 -104,2 -131,4 -142,8 -141 -75,2 216,8 253,9
APWL -102,8 -206,9 -338,3 -481,1 -622,1 -697,3
St 100 100 100 100 35 12 3 1 1 1 100 100
St 0 0 0 0 -65 -23 -9 -2 0 0 99 0
AE 144,4 129,6 143,5 138,0 103,0 57,00 17,00 3,00 0,00 76,00 145,2 149,0 1105,8
D 0 0 0 0 37,8 81,2 122,4 140,8 141,0 75,2 0 0
Surplus 318,6 234,4 71,5 27,0 0 0 0 0 0 0 217,8 254,0 1123,2
Runoff
Prediksi 249,6 241,8 156,4 91,7 45,8 22,9 11,5 5,7 2,9 1,4 109,2 180,1 1120,1
Koef.Aliran 0,53

Kesimpulan: Nilai KAT = 0,53, termasuk kategori Sangat Tinggi (ST)


Keterangan
T : Temperatur (suhu) rata-rata bulanan
I : Indeks panas tahunan
UnAdj PE : Evapotranspirasi potensial (belum dikoreksi)
F.koreksi : Faktor koreksi untuk ET
PE : Evapotranspirasi potensial (setelah dikoreksi)
P : Curah hujan bulanan
P-PE : Curah hujan dikurangi evapotranspirasi
Akumulasi potensi air yang hilang (Accumulated Potential
APWL : Water Loss)
St : Simpanan air tanah (kelembaban tanah)
St : Perubahan kelengasan tanah tersimpan
AE : Evapotranspirasi aktual
D : Defisit (Adj PE AE)
Surplus : Kelebihan ((P-PE) - St
Runoff
Prediksi : Aliran permukaan prediksi model
Koef. Aliran : Runoff Prediksi / Curah hujan
Contoh Lain: Penggunaan Metode Thornthwaite-Mather

Hasil perhitungan neraca air bulanan Sub DAS Wuryantoro


Tahun 2005-2007
TH. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des JML KAT
CH
2005 (mm) 334 214 424 117 65 117 96 37 42 138 140 452 2176 0,29
Q
(mm) 49,3 97,9 92,6 192,8 96,4 48,2 24,1 12,1 6 3 1,5 0,8 624,8 (R)
CH
2006 (mm) 371 393 155 163 189 0 0 0 0 0 22 367 1660 0,36
Q
(mm) 0,1 116,5 191,4 104,6 67,8 61,1 30,5 15,3 7,6 3,8 1,9 0,9 601,4 (S)
CH
2007 (mm) 262 273 194 515 81 33 0 0 0 11 204 840 2413 0,44
Q
(mm) 349,7 50,8 91,3 72,5 246,2 123,1 61,6 30,8 15,4 7,7 3,8 1,9 1054,8 (T)
Rata-2 0,36
(S)

Ket: R (Rendah); S (Sedang); T (Tinggi)


Sumber: Pramono, I.B. dan R.A. Adi (2010)

Anda mungkin juga menyukai